KITA HARUS BERUSAHA DAN SEMUA ORANG MENDOAKAN agar kita mengakhiri hidup kita dengan Husnul Khootimah, atau akhir yang baik, dan dalam bahasa pasaran happy ending, Itu ditandai dengan ucapan Laailkaaha Illallaah. Manakala ucapan itu tak terucap maka kitapun tak husnul khootimah, dan itu adalah petaka besar bagi seorang yang beriman. Syaithon berusaha keras menggoda dan menyesatkan kita agar kita tak mengucapkan itu. Dengan cara menyaru sebagai ulama yang kita panuti selama hidup kita, atau menyaru sebagai ayah kita yang telah tiada sekalipun, dan bisa juga sebagai ibu kita yang telah tiada, maksud syaithon menyaru sebagai orang yang kita panuti dan kagumi adalah untuk menyesatkan kita, dengan cara mengingkari kalimah Laailaaha Illallah.
Oleh karena itu harus kita jauhkan jin jin kafir dari sekitar kita, dan jangan sekali kali kita berikan kesenpatan kepada makhluk jahat itu mendekati atau berada di sekitar kita. Namun memang syaithon dibertikan kesenpatan untuk menggoda manusia, Dan manusia yang tergoda nanti adalah mereka yang lali dan membentengio dirinya.
Siapa yang tak membentengi diri itu, adalah mereka yang gemar memberikan tempat kepada jin jahat di dalam rumahnya.Ketahuilah bahwa jin itu akan berebutan untuk menempati tempat atau benda benda yang menjadi sesembahan atau benda yang mengagumkan para pemiliknya, bisa dalam bentuk patung, gambar ataupun benda benda. Sekamin kita sembah atau kagumi benda itu semakin para jin berebut dan bangga manakala berhasil menenpatinya.
foto
Minggu, 25 Agustus 2019
Sabtu, 24 Agustus 2019
FOCUS MAKMURKAN MESJID (2).
TUGAS TA'MIR MASJID yang paling utama adalah bagaimana langkah langkah
memakmurkan masjid. Ukurannya jelas, yaitu bagaimana agar jumlah jama'ah
subuh di Masjid itu sama ramai dengan ketika masjid itu
menyelenggarakan sholat Jum'at. Jika masjid belum menyelenggarakan
sholat Jum'at maka perbandingannya adalah sholat taraweh. Masjid itu
disebut makmur manakala sholat subuh sama ramainya dengan sholat
taraweh. Pada saat ini masjid masjid di Turki sangat membanggakan,
karena jama'ah sholat subuhnya nyaris sama dengan jama'ah sholat Jum'at ---------- ----------- ------------ ------------ ------------- ---------- ---------- (lANJUTAN)
Ternyata kini banyak sudah masjid menyelenggarakan teknis yang hampir sama, intinya bahwa jama'ah itu dianalisa, walaupun sampai pada orang pereorang, melainkan baru rumah per rumah, tetapi sejatinya semuanya tak luput dari sebuah analisa. kemakmuran itu sesegera mungkin dianalisis, berapa selisih antara peluang dan ketercapaian, menuju seratus persen. Tahap awal tentu saja harus diadakan pendataan berapa jumlah laki laki yang belum memiliki kahadiran yang maksimal untuk beribadah dan atau beraktivitas di masjid. Diketahui berapa yang belum, maka berarti juga diketahui berapa yang sudah.
Harus tyerdata, berapa yang pensiun, berapa yang masih aktif bekerja, berapa yang mahasiswa dan berapa pelajar, dan lain lain. Bagi mereka yang beraktifitas atau bekerja, sekolah dan lain sebagainya, lalu akan diketahui juga bagi pada jam jam berapa mereka ada di rumah yang selayaknya mereka datang ke masjid untuk berjama'ah sholat atau mengikuti aktivitas lainnya. Tentu saja nantinya akan ada analisi khusus bagi anak anak, wanita dan lain sebagainya.
Ketercapaian seratus persen adalah sesuatu yang mutlak harus dicapai, oleh karenanya data yang terkumpul harus benar benar valid, dan tentu sasja dalam analisis data haruys harus terselenggara secara metodologia, sehingga memiliki kemampuan untuk menentukan program yang akan dilaksanakan. (Bersambung)
Ternyata kini banyak sudah masjid menyelenggarakan teknis yang hampir sama, intinya bahwa jama'ah itu dianalisa, walaupun sampai pada orang pereorang, melainkan baru rumah per rumah, tetapi sejatinya semuanya tak luput dari sebuah analisa. kemakmuran itu sesegera mungkin dianalisis, berapa selisih antara peluang dan ketercapaian, menuju seratus persen. Tahap awal tentu saja harus diadakan pendataan berapa jumlah laki laki yang belum memiliki kahadiran yang maksimal untuk beribadah dan atau beraktivitas di masjid. Diketahui berapa yang belum, maka berarti juga diketahui berapa yang sudah.
Harus tyerdata, berapa yang pensiun, berapa yang masih aktif bekerja, berapa yang mahasiswa dan berapa pelajar, dan lain lain. Bagi mereka yang beraktifitas atau bekerja, sekolah dan lain sebagainya, lalu akan diketahui juga bagi pada jam jam berapa mereka ada di rumah yang selayaknya mereka datang ke masjid untuk berjama'ah sholat atau mengikuti aktivitas lainnya. Tentu saja nantinya akan ada analisi khusus bagi anak anak, wanita dan lain sebagainya.
Ketercapaian seratus persen adalah sesuatu yang mutlak harus dicapai, oleh karenanya data yang terkumpul harus benar benar valid, dan tentu sasja dalam analisis data haruys harus terselenggara secara metodologia, sehingga memiliki kemampuan untuk menentukan program yang akan dilaksanakan. (Bersambung)
Jumat, 23 Agustus 2019
FOCUS MAKMURKAN MESJID (1 )
TUGAS TA'MIR MASJID yang paling utama adalah bagaimana langkah langkah memakmurkan masjid. Ukurannya jelas, yaitu bagaimana agar jumlah jama'ah subuh di Masjid itu sama ramai dengan ketika masjid itu menyelenggarakan sholat Jum'at. Jika masjid belum menyelenggarakan sholat Jum'at maka perbandingannya adalah sholat taraweh. Masjid itu disebut makmur manakala sholat subuh sama ramainya dengan sholat taraweh. Pada saat ini masjid masjid di Turki sangat membanggakan, karena jama'ah sholat subuhnya nyaris sama dengan jama'ah sholat Jum'at. Banyak anak anak muda yang menjadi jama'ah subuh di masjid masjid di Tukey. Mereka datang menggunakan kendaraan mobil dengan pakaian yang rapi, berjas atau semacamnya, seperti akan menghadiri pertemuan kenegaraan layaknya.
Bertebaran Masjid di Indonesia sekarang ini bekerja keras untuk membangun jamaahnya agar mencapai kemakmuran seperti tersebut di atas, karena memang bila tercapai maka Allah akan memberikan berklahnya, dengan keberkahan itu ummat akan mendapatkan berbagai kemudahan dan kenyamanan dalam hidupnya, dan jika sebaliknya maka selain kita akan mengalami kekurangan dan kekurang nyamanan lainnya, bahkan perkembangan lingkungan seperti menjadi ancaman bagi kita semua. Belum selesai satui masalah akan muncul masalah yang lain.
Saya teringat ketika saya aktif di Organisasi Pelajar Islam Indonesia (PII) di Wilayah Lampung. Setiap libur panjang sekolah bisa dipastikan kami menyelenggarakan Pelatihan Tingkat Dasar yang lazim disebut Basic Training. Mulasi hari pertama kami selaku panitia atau senioren mengamati para peserta baik dalam aktivitas di kelas ataupun di luar kelas, seperti ruang makan, ruang sholat (masjid) bahkan di tempat mereka mengantri mandi. Dihari kedua itu kami berhasil mengumpulkan sejumlah nama yang memiliki kelakuan yang kurang tertib dan malas malasan serta prilaku menyimpang lainnya, atau tidak memberikan konstribusi yabg baik bagi sesam peserta pelatihan.
Lalu kami berbagi tugas untuk mencari tahu tentang yang bersangkutan. Tinggal di mana. Anak siapa. Pekerjaan ayah - Ibu. Sekolah di mana. Jam berapa ibu pulang kerja, jam berapa auah pulang kerja, kamu pulang sekolah jam berapa. Ayah solat lima waktu di mana, biasanya bersama orang tua ngobrolin apa dan banyak lagi lainnya. Malam kembali di analisa, sampai ada jawaban ketrkaitan antara prilaku dalam mengikuti pelatihan dengan analisis hubungan dengan orang tua. Karena kelakuan si anak di tempat umum biasanya berksaitan dengan hubungan mereka dengan orang tua. Hari ketiga data itu sudah terkumpul semua.( bersambung)
Bertebaran Masjid di Indonesia sekarang ini bekerja keras untuk membangun jamaahnya agar mencapai kemakmuran seperti tersebut di atas, karena memang bila tercapai maka Allah akan memberikan berklahnya, dengan keberkahan itu ummat akan mendapatkan berbagai kemudahan dan kenyamanan dalam hidupnya, dan jika sebaliknya maka selain kita akan mengalami kekurangan dan kekurang nyamanan lainnya, bahkan perkembangan lingkungan seperti menjadi ancaman bagi kita semua. Belum selesai satui masalah akan muncul masalah yang lain.
Saya teringat ketika saya aktif di Organisasi Pelajar Islam Indonesia (PII) di Wilayah Lampung. Setiap libur panjang sekolah bisa dipastikan kami menyelenggarakan Pelatihan Tingkat Dasar yang lazim disebut Basic Training. Mulasi hari pertama kami selaku panitia atau senioren mengamati para peserta baik dalam aktivitas di kelas ataupun di luar kelas, seperti ruang makan, ruang sholat (masjid) bahkan di tempat mereka mengantri mandi. Dihari kedua itu kami berhasil mengumpulkan sejumlah nama yang memiliki kelakuan yang kurang tertib dan malas malasan serta prilaku menyimpang lainnya, atau tidak memberikan konstribusi yabg baik bagi sesam peserta pelatihan.
Lalu kami berbagi tugas untuk mencari tahu tentang yang bersangkutan. Tinggal di mana. Anak siapa. Pekerjaan ayah - Ibu. Sekolah di mana. Jam berapa ibu pulang kerja, jam berapa auah pulang kerja, kamu pulang sekolah jam berapa. Ayah solat lima waktu di mana, biasanya bersama orang tua ngobrolin apa dan banyak lagi lainnya. Malam kembali di analisa, sampai ada jawaban ketrkaitan antara prilaku dalam mengikuti pelatihan dengan analisis hubungan dengan orang tua. Karena kelakuan si anak di tempat umum biasanya berksaitan dengan hubungan mereka dengan orang tua. Hari ketiga data itu sudah terkumpul semua.( bersambung)
Kamis, 22 Agustus 2019
PENGURUS BARU DAN SEMANGAT BARU
ALHAMDULILLAH melalui Grup WA Jama'ah Musholla Aljihad di mana saya disetujuiu oleh admin bertindak sebagai anggota, sekalipun jarang komentar, tetapi tentang hal hal yang menurut hemat saya layak dijadikan catatan atau terdokumentasikan sebadai dasar pijakan untuk melangkah lebih maju, tentu saja dengan dasar sikap bahwa yang akan datang harus lebih baik dari sekarang, jangan sama dan apalagi lebih buruk, karena bila lebih buruk itu berarti celaka, sedangkan saqm saja adalah merugi, demikian kata sebuah haddist Rasulullah SAW.
Laporan pertanggungjawaban Pengurus Masjid yang lalu tentu harus dijadikan sebuah dokumen penting sebagai salah satu usaha meningkatkannya, baik secara kualitas, maupoun secara kuantitas. Baik mutu maupun jumlah. Titik fokus apa yang harus dilakukan oleh Pengurus Musholla adalah memakmurkan masjid. Secara kuantitas adalah meningkatnya jumlah jama'ah yang yang sholat di Masjid, utamanya sholat Subuh, Jumlah jama'ah subuh sebisa mungkin sama dengan ketika jama'ah melakukan sholat tarwih. Atah sama besar jama'ahnya untuk sholat subuh dengan sholat Jum'at.
Sepengetahuan saya pada periode sebelumnya tidak memiliki program. Apa yang dilakukan hanya kegiatan spontan saja yang bermula dari gagasan Ketua. Sebaiknya periuode yang sekarang disusun Program Kerjanya, jika memungkinkan susun pula jadual pelaksanaannya, serta perkiraan jumlah dana yangdibutuhkan. Boleh juga di adakan analisi SWOT sehingga diketahui Peluang. potensi SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalamupaya mencapai tujuan yang dirumuskan setelah segala sesuatunya terdeteksi dengan analisi ini.
Melihat para pendamping dari Ketua terpilih ini dan mereka memang selama ini dikenal sebagai para tokoh yang memiliki visi modern, dan memang telah memiliki segudang pengalaman, sehingga tak berlebihan bila disebut sebagai putra putra terbaik yang dim,iliki sekaligus sebagai jama'ah dari Musholla ini. Kita yakin ditengan mereka Musholla ini akan mengalami kemakmuran yang sangat signifikan.
Kepada Ketua dan pendapingnya, kami ucapkan selamat bekerja, yakin Allah akan menuntunnya.
Laporan pertanggungjawaban Pengurus Masjid yang lalu tentu harus dijadikan sebuah dokumen penting sebagai salah satu usaha meningkatkannya, baik secara kualitas, maupoun secara kuantitas. Baik mutu maupun jumlah. Titik fokus apa yang harus dilakukan oleh Pengurus Musholla adalah memakmurkan masjid. Secara kuantitas adalah meningkatnya jumlah jama'ah yang yang sholat di Masjid, utamanya sholat Subuh, Jumlah jama'ah subuh sebisa mungkin sama dengan ketika jama'ah melakukan sholat tarwih. Atah sama besar jama'ahnya untuk sholat subuh dengan sholat Jum'at.
Sepengetahuan saya pada periode sebelumnya tidak memiliki program. Apa yang dilakukan hanya kegiatan spontan saja yang bermula dari gagasan Ketua. Sebaiknya periuode yang sekarang disusun Program Kerjanya, jika memungkinkan susun pula jadual pelaksanaannya, serta perkiraan jumlah dana yangdibutuhkan. Boleh juga di adakan analisi SWOT sehingga diketahui Peluang. potensi SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalamupaya mencapai tujuan yang dirumuskan setelah segala sesuatunya terdeteksi dengan analisi ini.
Melihat para pendamping dari Ketua terpilih ini dan mereka memang selama ini dikenal sebagai para tokoh yang memiliki visi modern, dan memang telah memiliki segudang pengalaman, sehingga tak berlebihan bila disebut sebagai putra putra terbaik yang dim,iliki sekaligus sebagai jama'ah dari Musholla ini. Kita yakin ditengan mereka Musholla ini akan mengalami kemakmuran yang sangat signifikan.
Kepada Ketua dan pendapingnya, kami ucapkan selamat bekerja, yakin Allah akan menuntunnya.
Minggu, 18 Agustus 2019
AJARKAN ANAK MENYEMBELIH SENDIRI HEWAN QUBANNYA
MUNGKIN selama ini belum terpikirkan bahwa sesungguhnya kita harus menajarkan bagimana agar anak anak kita memiliki tradisi menyembelih sendiri binatang kurban yang kita selenggarakan sekali setahun itu. Alhamdulillah Musholla aljihad sudah lima tahun terakhir ini mulai aktif secara teratur menyelenggarakan pemotongan hewan qurban dan menunjukkan grafik naik. Walaupun belakangan ada pemikiran Musholla ini seolah tak menyelenggarakan pemotongan hewan, karena hewan qurban dianjurkan di kirim ke daerah daerah minus dan disembelih di sana. Benarkah gagasan itu, tul;isan ini hanya berusaha meninjau dari sudut kecil belaka.
Mungkin sudut pandang saya memiliki banyak arti bagi masyarakat luas, tetapi saya ingin mempertimbangkan dari sisi keberlanjutan tradiri berkurban, agar setiap kali IOdul Adha menjadi saat yang ditunggu tunggu baik oleh masyarakat awam dan berkekurangan, maupun mereka yang memiliki kemudahan rejeki.
Tidak kurang dari seorang Anies Baswedan melakukan pemotongan hewan Qurbannya sendiri, tradisi memotong sendiri hewan Qurban itu telah biasa dilakukan oleh Anies Baswedan mulai sejak beliau duduk di bangku SMA. Hingga kini. Dan tradisi seperti memang telah dilakukan oleh orang tua beliau Bswedan. Baswedan adalah seorang ulama, pejuang dan intelektual, beliau tercatat sebagai Pahlawan Nasional. Tradisi memotong hewan Qurban adalah sesuatu yang harus kita tanamkan kepada generasi muda bahkan sejak mereka masih kanak kanak.
Komplek Musholla Aljihad ini hendaknya kita jadikan media pemotongan hewan Qurban, sebelum kita potong hewan Qurban kita umumkan nama si pemilik Qurban dan pada saat itu akan bergetar hati mereka sebagai pemilik itu, dan kita ajarkan atau kita latihkan para Pemuda memiliki tradisi dan kemampuan memotong sendiri hewan qubannya. Mereka sembelih segala tabiat buruk mereka mereka sembelih semua upaya upaya menjatuhkan dan membici Allah, bunuhlah musuh musuh Allah seperti kita menyembelih hewan qurban. Yang kita sembelih adalah semua tabiat jahat yang akan merusak keimanan generasi muda kita. Bahkan sejak kanak kanak.
Mungkin sudut pandang saya memiliki banyak arti bagi masyarakat luas, tetapi saya ingin mempertimbangkan dari sisi keberlanjutan tradiri berkurban, agar setiap kali IOdul Adha menjadi saat yang ditunggu tunggu baik oleh masyarakat awam dan berkekurangan, maupun mereka yang memiliki kemudahan rejeki.
Tidak kurang dari seorang Anies Baswedan melakukan pemotongan hewan Qurbannya sendiri, tradisi memotong sendiri hewan Qurban itu telah biasa dilakukan oleh Anies Baswedan mulai sejak beliau duduk di bangku SMA. Hingga kini. Dan tradisi seperti memang telah dilakukan oleh orang tua beliau Bswedan. Baswedan adalah seorang ulama, pejuang dan intelektual, beliau tercatat sebagai Pahlawan Nasional. Tradisi memotong hewan Qurban adalah sesuatu yang harus kita tanamkan kepada generasi muda bahkan sejak mereka masih kanak kanak.
Komplek Musholla Aljihad ini hendaknya kita jadikan media pemotongan hewan Qurban, sebelum kita potong hewan Qurban kita umumkan nama si pemilik Qurban dan pada saat itu akan bergetar hati mereka sebagai pemilik itu, dan kita ajarkan atau kita latihkan para Pemuda memiliki tradisi dan kemampuan memotong sendiri hewan qubannya. Mereka sembelih segala tabiat buruk mereka mereka sembelih semua upaya upaya menjatuhkan dan membici Allah, bunuhlah musuh musuh Allah seperti kita menyembelih hewan qurban. Yang kita sembelih adalah semua tabiat jahat yang akan merusak keimanan generasi muda kita. Bahkan sejak kanak kanak.
Sabtu, 03 Agustus 2019
MERUBAH MANAJEMEN MASJID.
PENGURUS MASJID JOGOKARYAN yang sekarang dijadikan kiblat pembaharuan pengelolaan Masjid sebagai rumah ibadah. mengeritik keras cara cara pengelolaan masjid oleh takmir takmir dengan mental yang sangat keliru. Dahulu, setelah sholat wajib dan sunnat bakdiyah usai dilaksanakan, lampu lampu dimatikan, AC dimatikan, pintu masjid dikunci, kamar mandi dan WC dikunci, anak anak diusir dari masjid, dan nanti dibuka lagi ketika masuk waktu sholat, cara seperti itu menurut para penguruys Masjid Jogokaryan akan sulit membuat masjid menjadi makmur. Memang penduduk semakin padat dan jama'ah semakin banyak, tetapi cobalah menghitung diameter jarak dengan masjid, berapa jumlah penduduik dan berapa yang sholat dimasjid belum seimbang, takmir masjid Jogokaryan melakukan analisis setiap rumah, berapa yang sholat dan berapa yang belum. Masjid Jogokaryan yang uang nya banyak itu selalu bersaldo Nol rupiah, seluruh uang yang ada digunakan untuk kemakmuran masjid, sementara banyak Masjid lainnya yang uang kassnya mencapai milyaran rupiah, jauh lebih sibuk menggalang dana, dan senang disimpan diparkir di berbagai Bank. Itu keliru kata takmir Masjid Jogokaryan.
Walaupun takmir masjid Jogokaryan hanya mengatakan apa yang telah mereka perbuat, dan berbuat apa yang telah mereka katakan, tetapi belum banyak para takmir masjid yang begitu saja percaya atas kenyataan itu, mereka masih mempertahankan gaya lama. Walaupun mental seperti itu kata Pengurus Majid Jogokaryang adalah mental miskin, mental orang miskin adalah sebang menyimpan uang, Padahal kata mereka manakala uang itu digunakan dan penggunaannya tepat, maka uang itu akan datang sendiri, kata mereka.
Yang memang harus lambat lambat, tidak secepat itu mental para Pengurus dan ta'mir masjid merubah mentalnya, karena mental gaya lama memang sudah mendarah mendaging. Sabar sabar dan sabar itu yang harus dilakukian oleh para pembaharu pengolaan Masjid agar kita butuh waktu untuk merubah mereka !. Mereka itu adalah kita kita juga. Sebaiknya kita sebagai jama'ahpun mendorong para Pengurus Masjid untuk mencoba apa yang telah dilakukan oleh Pengurus Masjid Jogokaryan, apalagi "Mereka telah melakukan apa yang mereka katakan, karena mereka hanya mengatakan apa yang telah mereka lakukan" dan hasilnya Luar biasa.
Walaupun takmir masjid Jogokaryan hanya mengatakan apa yang telah mereka perbuat, dan berbuat apa yang telah mereka katakan, tetapi belum banyak para takmir masjid yang begitu saja percaya atas kenyataan itu, mereka masih mempertahankan gaya lama. Walaupun mental seperti itu kata Pengurus Majid Jogokaryang adalah mental miskin, mental orang miskin adalah sebang menyimpan uang, Padahal kata mereka manakala uang itu digunakan dan penggunaannya tepat, maka uang itu akan datang sendiri, kata mereka.
Yang memang harus lambat lambat, tidak secepat itu mental para Pengurus dan ta'mir masjid merubah mentalnya, karena mental gaya lama memang sudah mendarah mendaging. Sabar sabar dan sabar itu yang harus dilakukian oleh para pembaharu pengolaan Masjid agar kita butuh waktu untuk merubah mereka !. Mereka itu adalah kita kita juga. Sebaiknya kita sebagai jama'ahpun mendorong para Pengurus Masjid untuk mencoba apa yang telah dilakukan oleh Pengurus Masjid Jogokaryan, apalagi "Mereka telah melakukan apa yang mereka katakan, karena mereka hanya mengatakan apa yang telah mereka lakukan" dan hasilnya Luar biasa.
Langganan:
Postingan (Atom)