PENGURUS MASJID JOGOKARYAN yang sekarang dijadikan kiblat pembaharuan pengelolaan Masjid sebagai rumah ibadah. mengeritik keras cara cara pengelolaan masjid oleh takmir takmir dengan mental yang sangat keliru. Dahulu, setelah sholat wajib dan sunnat bakdiyah usai dilaksanakan, lampu lampu dimatikan, AC dimatikan, pintu masjid dikunci, kamar mandi dan WC dikunci, anak anak diusir dari masjid, dan nanti dibuka lagi ketika masuk waktu sholat, cara seperti itu menurut para penguruys Masjid Jogokaryan akan sulit membuat masjid menjadi makmur. Memang penduduk semakin padat dan jama'ah semakin banyak, tetapi cobalah menghitung diameter jarak dengan masjid, berapa jumlah penduduik dan berapa yang sholat dimasjid belum seimbang, takmir masjid Jogokaryan melakukan analisis setiap rumah, berapa yang sholat dan berapa yang belum. Masjid Jogokaryan yang uang nya banyak itu selalu bersaldo Nol rupiah, seluruh uang yang ada digunakan untuk kemakmuran masjid, sementara banyak Masjid lainnya yang uang kassnya mencapai milyaran rupiah, jauh lebih sibuk menggalang dana, dan senang disimpan diparkir di berbagai Bank. Itu keliru kata takmir Masjid Jogokaryan.
Walaupun takmir masjid Jogokaryan hanya mengatakan apa yang telah mereka perbuat, dan berbuat apa yang telah mereka katakan, tetapi belum banyak para takmir masjid yang begitu saja percaya atas kenyataan itu, mereka masih mempertahankan gaya lama. Walaupun mental seperti itu kata Pengurus Majid Jogokaryang adalah mental miskin, mental orang miskin adalah sebang menyimpan uang, Padahal kata mereka manakala uang itu digunakan dan penggunaannya tepat, maka uang itu akan datang sendiri, kata mereka.
Yang memang harus lambat lambat, tidak secepat itu mental para Pengurus dan ta'mir masjid merubah mentalnya, karena mental gaya lama memang sudah mendarah mendaging. Sabar sabar dan sabar itu yang harus dilakukian oleh para pembaharu pengolaan Masjid agar kita butuh waktu untuk merubah mereka !. Mereka itu adalah kita kita juga. Sebaiknya kita sebagai jama'ahpun mendorong para Pengurus Masjid untuk mencoba apa yang telah dilakukan oleh Pengurus Masjid Jogokaryan, apalagi "Mereka telah melakukan apa yang mereka katakan, karena mereka hanya mengatakan apa yang telah mereka lakukan" dan hasilnya Luar biasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar