,
foto
Selasa, 28 Desember 2021
UTAMAKANLAH AKHLAKUL KARIMAH DASLAM MEMIMPIN
Jumat, 24 Desember 2021
POLITIK IDENTITAS UNTUK MASJID, BOLEHKAN
'
KONTROVERSI POLITIK IDENTITAS IDENTITAS di sini melihat dari materi bahasan para pengamat dan politisi adalah identiotas keislaman, artinya sesuatu yang berbau Islam adalah sangat tak layak di bawa bawa ke dunia politik, mengingat lingkup politik itu sangat luas sekali dan nyaris tak ada aspek aspek yang bisa melepaskan diri dari politik, karena ada politik ekonomi - hingga politik bahasa, dan jika devinisi ini kita jadikan patokan maka akhirnya bahwa pembicaraan tentang agama itu hanya boleh di bicarakan di masjid, dan ketika di masjidpun tak boleh membicarakan politik, maka berarti memang agama itu akan dilokalisir dan tak boleh dibicarakan di manapun. Dalam tarik manarik dan penuh jebakan politik itu maka haram hukumnya membicarakan agama di sana. Banyak pihak memang sepertinya sangat tak suka membawa bawa ajaran agama pada saat sedang terjadi masa pemilihan, Pemilihan Preside, DPR/ DPRD, Gubernur, Bupati, Walikota dan sebagainya, bisa jadi waktu pilih Kades, RT dan apa saja yang menyangkut kepentingan umum atau pentingan bersama.Senin, 20 Desember 2021
SEMOGA KITA SELALU DI BERKAHI
Gambar yang terpampang di edaran ini adalah Dr. Said Agil Siraj Ketua NU dan H. M Yacud Cholil Qoumas Kemenag keduanya Tokoh penting NU. Yang pada saat ini akan menyelenggarakan Muktamar dalam hitungan hari mendatang. NU adalah sebuah Ormas terbesar di Indonesia, manakala saya memperhatikan tata cara para jama'ah di masjid kami saja maka NU adalah mayoritas, terlepas dari administrasi dan keorganisasiannya.
Sebagai organisasi terbesar maka anggotanya terbanyak atau mayoritas terkait khidupan kerganisasian dan keagaannya bisa jadi sebagian besar para pengikut organisasi ini justeru sebagian besar tak tercatat sebagaiu anggota, tetapi dalam kaidah kaidah peribadatan mereka itu mayoritas. Dan yang ingin saya sampaikan bahwa tidaklah mudah untuk mengelola organisasi sebesar itu.
Saya berharap manakala ternyata edaran ini ini hoax untuk mendatangkan kerugian bagi NU, maka kita berharap bahwa peserta Muktamar dan para Warga Nu pada umunya tidak terpengaruh dengan edaran ini. Dan kalaupun itu ternyata Edaran Resmi dari tubuh NU maka kita hanya berharap tidak memiliki efek negatip yang akan memberatkan NU secara keseluruhan, kalaupun pengaruh hanya berupa riak kecil yang nyaris tak berarti saja.
Semoga saja muktamar NU kali ini sukses, menghasilkan sesuatu yang tidak mengundan kontroversi, selain mendapatkan ridho juga akan mendapatkan barokah bukan hanya bagi NU semata, tetapi bagi Islam dam Bangsa secara umum. Aamiin, Alhamdulillah.