foto
Selasa, 23 Juli 2019
PELATIHAN RESENSI KITAB KUNING
MASIH DALAM ANGAN ANGAN, atau dalam bahasa akademis disebut gagasan, gagasan ini saya sampaikan kepada Dr. Bukhori A. Shomad, secara kebetulan kami bertetangga dan Jama'ah dari Musholla Al Jihad. Saya katakan bahwa dengan berubahnya IAIN menjadi UIN maka diperkirakan akan dibuka berbagai macam Fakultas baru, Fakultas Umum bahkan mungkin sekali Teknologi, dan menerima dari sekolah sekolah Umum. dan Pengetahuan keagamaan sejatinya masih terbatas. Maka salah satu cara kita membantu para mahasiswa dengan cara memperkenalkan Kitan Kitan Kuning, yang tentu saja memiliki titik persentuhan dengan apa yang mereka pelajari di Fakultas, UIN.
Kita carikan narasumber yang juga alumni Timur Tengah yang sudah berkesempatan berkenalan lebih banyak dengan Kitab Kitab tersebut,dan jumlah mereka di Bandar Lampung dipastikan sudah berbilang banyaknya, dari berbagai Perguruan Tinggi di Timur Tengah, dan salah satunya adalah Dr.Bukhori A.Shomad.
OK, Saya setuju kata beliau yang juga penilik dua Pesantren yang lokasinya tak jauh dari Kampus UIN Rd. Intasn Bandar Lampung. Saya berharap gagasan tercetus ketika berada di Musholla al-Jihad itu juga akan teresalisasiu di situ juga, apalagi akan dikembangkan menjadi Masjid Al-Jihad, sebuah Masjid yang tentunya Masjid yang modern.
Tentu akan dilakukan study yamg sistematis sebelumnya, agar Program ini sejalan dengan Program Fakultas Fakultas Umum di UIN, dan juga mudah dipahami karena keterkaitan bahasan. Walaupun apa yang dipelajari itu hanya sebatas Resensi, tetapi tentu saja sudah memiliki kemampuan membandingkan dengan buku atau kitab kitab yang ditulis terdahulu dan hasil hasil penelitian ditulis belakangan.
Jelas akan berbeda antara metode penulisan cara lama yang menghasilkan kitab kitab klasik, dengan penulisan cara baru yang sangat terikat dengan kaidah metodologi mulai dari pemilihan dan penentuan objek samel dan pemilihan narasumber sampai kepada metode analisis, yang ini semua disampaikan secara menarik. Mungkin ada penggunaan metafora sehingga memudahkan mahasiswa untuk membangun imajinasi yang meng-Indonesia. Guna menghasilakn gagasan gagasan segar.
Kita akan berasyukur manakala mahasiswa bisa mendapatr pembelajaran tentang puluhan resensi darti ratus bahkan ribu Kitab yamh sejatinya sedang enjadi kajian baik Nasional, maupun Iternasional. Kenapa tidak. (Fachruddin).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Parajamaah tak perlu segan untuk menuliskan komentar di sini
BalasHapusAlhamdulillah, syukuri kpd Allah,smg pemikiran para penasehat musola Al-jihad bs menjadi refrensi dan smg terealisasi kedeiycM9P0UW9dXq4VFPyMFIDXqUu32snzxrGFcfcO8uXGC4f7CkPKR1F/yR/hGjdTSpanya,kami sebagai anggota dan pengurus sangat mendukung demi kemajuan ke ta bersama,smg Allah brikan kemudahan,amin yra.
BalasHapus