'
SIAPAPUN YANG TERPILIH sebagai Presiden melalu Pemilu yang carut marut ini lalu ditetapkan dengan keputusan yang melukai hatyi rakyat, maka para ulama harus ikut mempoerbaiki segala kerusakan yang kita dapatkan akibat Pemilu yang dinilai oleh rakyat banyak sebagai Pemilu yang tidak mendidik ini. Pemilu kita akan mewariskan berbagai kerusakan akibat adanya pihak pihak yang ingin tetap berkuasa.Untuk kerusakan yang maha dahsyat ini kita harus memperbaiki bersama sama dan semua pihak harus harus ikut ambil bagian sehingga semu kerusakan haru bisa kita perkecil termasuk oleh Siapapun nantiu yang akan dilantik ebagai Presiden. Karena tak ayal lagi Pemenang nanti akan enanggung akibat kerusayakan yang maha dahsyat ini. Yang dalam hal ini para umala juga sangat kita harapjan partisipasinya.
Sebelum Pemilu sebenarnya say sangat menghawatirkan akan brmunculan issue PolitikIdentitas, dahulu sebelum masa Pemilu politik identitas banyak dibicarakan oleh PSI sbuh prtai kecil yang belum berhasilmendudukkan wakilnya dengan bendera politiknya sendiri. Tetapi dalam masa Pemilu kali ini mungkn karen PSI mengalami pergantian Pimpinan PSI mengangkat Kaesang Pengarep yang nampaknya inginikut menarik anak muda Islam untuk bergabung, sehingga Politik Identitas tak terdengar keluar dari Pengucapan para pdtinggi PSI dalam mencari dukungan.
Tetapi bukan tidaak ada yang tertarik mengangkat issue agama dalam mencari simpati dalam rangka kampanye Pemilu, mengangkat untuk pemilu, tidak kurang dari seorang Gus Miftah, seorng Gus yang nyentrik ini walaupun dia Pendukung dan merasa andalam Prabowo untuk meraih suara seoerti di luar dugaan dia berketepatan hati untuk menyerang dan memfitnah Partai Keadilan Soaial (PKS) adalah penyebar paham wahabi nampaknya Gus Miftah berniap mengumpulkan suara sebanyak banyaknya dengan cara menulakan kebencian kwpada para sahabat sendiri sesama Muslim.
Tentu PKS sangat kecewa dengban sikap dan ceranag Gus Miftah di mana ceramah itu diakui oleh Gus Miftah menggunakan litetur Ahlu Sunnah Waljama'ah, untuk itu PKS Lampung menantah Miftah untuk bersama membuka kitap buku Ahlu Sunnah Waljama'ah sebagai Literatur Pegangan Migtah. Seoertinya PKS ingin mengajak membuka mata lebar lebar dan hati yang lapang, sehingga terhindar dari fitnah yang keji. Rupanya PKSLampung akan menjelaskan bawha apa yang ditempuh oleh PKS justeru Kitab Ahlu Sunnah Waljama'ah.Tetapin sebenarnya memang Gus Miftah lebih mirip menjadi penghibur dibanding enceramah. Tetapi kita akan bertemiakasih bila Gus Miftah berkenan memenuhi ajakan PKS untuk melakukan ajakan PKS melakukan pertemuan karena akan sangat besar sekli bagi us Miftah, demikian komentar seorang teman.
Apagi Prabowo sebagai sanjungan Mifth dalam Pemilu itu seinga kita memang tidak menyuakai politik sepeti itu Prabowo yang sudah senakin perunur ini namapak sekali ingin mendapatlan kedamaian dalam bernegara.Jangan jangan ini nanti akan mengakibatkan Prabowo mengurungkn niatnya untuk Mengangkat Gus Miftah unuk menduduki Jabatan sebagai Memnag, kita akan dirugikan jika Kemenagnya mengant politik pecah belah yang sepertinya tak berkenan memenuhi ajakan PKS membuka literatut Kitab Ahlu sunnh Wajama'ah yang dianut sebagain besr ummat Islam di Indonesia.
pa yang dilakukan Gus Miftah bisa mengencam kesatuan sesama Islam. tetapi apa yang dilakukan olrh Jokowi sianggap akan mengancam kesatuan Bangsa. Setelah Presiden Jokowi gagal mengupayakan agar beliau diberikan kesempatan untuk memimpin Bangsa iniselma Tiga periode lalu diupayakan masa keperkiodoan Kepemiminna agar diperpanjang. Dan setelah keduanya gagal maka beliau menyatakan bahwa belai dalam memasuki masa Pemilihan ini eliauakan berikap Tidak Netral dan untCawe cawe dalam berpolitik. uk itu belai akan melaksanakan etinya beliau selain tidak netral joga tak akan bebss dari aturan yang ada. Presiden tidak omomhkosong, Dua putranya ada yang berhasil maju sebagai Cawapres ber;asangan dengan Prabowo, dan seorang lagi Berhasil menjadi Ketua sebuah Partai kecil
Partai kecil ini menjadi sangat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar