foto

foto

Kamis, 19 September 2019

PEMBANGUNAN MASJID ALJIHAD.

JANGAN KEHILANGAN SEMANGAT 



 RENCANAPEMBANGUNAN MASJID ALJIHAD Perumahan Korpri disambut dengan rasa syukur oleh segenap jama'ah, bahkan mereka berharap agar pembangunannya sesegenap jama'ah, mengingat sholat lima waktu terasa sesak, sehingga sap terakhir terasa tak sempurna beribadah karena berhimpitan secara sesak dan buru buru keluar dari masjid untuk memudahkan jema'ah yang akan keluar ataupun masuk, tak jarang jama'ah yang akan keluar terhenti langkahnya karena adanya jama'ah yang masbu' di sekitar pintu keluar. Sungguh pembangunan masjid sejatinya tak boleh tertunda.  Tetapi dari sisi lain nampaknya panitia seperti ada terkendala oleh sesuatu, Lalu apa yang menjadi masalahnya ... ?

Yang nampak bagi saya dalam Rapat yang pernah dilaksanakan sekitar sepuluh hari yang lalu itu memang memiliki sedikit kelemahan kekurang siapan sehingga membutuhkan dukungan  dan kebulatan kata, situasi bisa digambarkan sebagai berikut :

(1). Rapat dipimpin oleh dua orang fungsionaris, pembicaraan pertama menunjukkan bahwa  mereka yang tampil seolah belum memiliki legal standing, kepenguruisan masih tambal sulam, karena masih akan merubah susunan personalia kepengurusan, karena ada yang merasa diletakkan pada posisi yang kurang tepat.
(2). Pimpinan rapat menggambarkan seolah bahwa telah brusaha menyempurnakan atau melengkapi personalia kepengurusan, tetapi seperti gagal dan tak menghasilkan sesuatu. Seolah sedamh tertjadi stagnan.
(3). Pada saat seperti itu pimpinan rapat memindahkan pembicaraan ke masalah pembangunan dan pengembangan  musholla menjadi masjid. Tetapi sayangnya pimpinan rapat tak sempat menjelaskan tentang rencana kasarnya sepertyi apa, target jangka panjangnya apa, dan perencanaan bertahapnya seperti apa.
(4). Terkait dengan rencana pengembangan dan pembangunan  tentu saja perlu dijelaskan dengan sedikit menggunakan setidaknya analisis swot, atau setidaknya dibutuhkan kemampuan mensosialisasikan gagasan pembangunan masjid ini sehingga jama'ah nenikliki reasa keterlibatan emosional.
(5) Terlalu tinggi target pembicaraan untuk menghasilkan sesuatu yang sesungguhnya demikian banyak, hanya dilakukan seusai sholat magrib sambil menunggu waktu Isya. Tampak dari rapat dan hasil yang kita capai pada saat, jangankan akan mendapartkan masukan yang bermanfaat dan maksimal, Penguruspun tidak sempat menjelaskan segala sesuatunya, untuk dipahami jama'ah.

Namun demikian kita sebagai jama'ah harus mendukung denga cara memberikan waktu kepada Pengurus untuk membenahi segala tunggakan Pengurus prihal struktur personalia kepengurusan, program serta analisis analisis yang dibutuyhkan, sehingga program tersebut dipahami jama'ah, dan jama'ah tertarik untuk berpartisipasi. Ayo ... tetap semangat.















Sabtu, 07 September 2019

KAMPUNG MASIGIT MEMBANGUN MASJID.

BANYAK DESA yang penduduknya mengidamkan sebuah Masjid yang indah dan menjadi kebanggaan bersama, tetapi mereka belum menemukan jalan. Dan desa Masigit yang terletak di kaki Gunung Selamet adalah merupakan salah satu Desa yang berhasil membangun Masjid idaman seharga 1 (satu) milyar Rupiah. Banyak desa desa lain yang iri, mereka berfikir positif lalu tak segan segan meniru langkah langkah para penduduk Desa Masigit yang miskin itu. Dan hasilnya Alhamdulillah. (Lihat :kompasiana.com/masbaim/552855326ea834b05d8b4597/pengalaman- membangun-masjid-senilai-1m-secara-mandiri)

Marilah kita sedikit melongo tentang apa yang dilakukan oleh Masyarakat Masigit. Tetapi manakala kita menanyakan langsung kepada Masbaim, dimana kita bisa membuka Kompasiana dengan alamat di atas atau langsung menghubungi @masbaim, maka dia akan menjelaskan bahwa kunci keberhasilan Desa Masigit membangun Masjid adalah semangat iman dan keikhlasan, itu jawab mereka. Jawaban itu sepertinya klise dan sederhana, tetapi kita harus sadari bahwa hal ini sangat terkait dengan iszin Allah SWT, maka sejatinya iman dan ikhlas adalah meruipakan jembatannya. Tanamkan keyakinan sedalam dalamnya bahwa tak ada yang tak mungkin bila Allah menghendaki, dan sekaligus meridhoi. 

Bisa saja kita bertanya kepada Kepanitiaan di lain tempat yang juga sukses membangun sebuah Masjid mewah, ketika kita bertanya, maka meluncurlah ungkapan dengan lancar mengutip teori teori manajemen. Padahal tampa sepengetahuan mereka ada sejumlah orang yang sengaja bangun disepertiga malam, dengan tetesan air mata dia meminta kepada Allah agar pembangunan Masjid disukseskan, demi untuk keselamatan anak cucvu mereka. 

Bukankah Allah berfirman Hampir hampir saja kuhancurkan sebuah negeri, karena keingkaran penduduknya, tetapi di negeri itu masih didapatkan orang orang yang bangun tengah malam untuk menyusui anak mereka, dan ada pula yang bangun tengah malam bersujud kepada Allah dan bahkan dengan deraian air mata. Pengaruh doa jauh lebih dahsyat dibanding sejumlah teori apapun. Wallohi a\lam bishowab.

Jumat, 06 September 2019

TULISKAN PENDAPATMU DI BLOG INI


SAYA INGIN TEGASKAN  bahwa  Masjid Al Jihad ini memiliki peluang besar untuk menjadi Masjid yang modern. Letak geografis diantara dua Perguruan Tinggi, yaitu Universitas Islam Negeri (UIN) dan ITERA yaitu Institut Teknologi Sumatera, selain itu dua Rumah Sakit besar dan ada juga Pesantren. Maka tergantung para Pengurusnya apakah memiliki kemampuan untuk memanfaatkan situasi itu atau tidak.Jika Pengurus tidak memanfaatkan situasi itu maka akan sulit bagi Masjid ini untuk tampil sebagai Masjid Moder. Walaupun  masih terbuka kesempatan untuk menjadi Masjid yang makmur. Setidaknya karena jumlah penduduk semakin banyak.

Salah satu caranya adalah agar para jamaah Masjid ini berkenan memuatkan tulisan tulisannya di Blog ini, agar blog ini disesaki oleh sikap, pendapat yang terungkap dalam bentuk trulisan di Blog ini, dan kita juga berharap Blog ini tetap akan terpelihara, saya merencanakan untuk mencari dan mendidik jama'ah yang berusia lebih muda dari saya, untuk melanjutkan dan mempertahankan keberadaan Blog ini untuk mencatat sejarah perjalanan al Jihad menuju   Masjid yang Modern.

Selain menrbitkan Blog, kami juga mengelola akun youtube, selain merekam kegiatan Musholla Al-Jihad, juga berniat akan mengumpulkan sejumlah, pendapat dan petuah ulama ulama yang ada disekitar Musholla Al-Jihad, atau pernah sholat di Musholla yang tak lama lagi insya Allah akan meningkat enjadi Masjid. Itu semua diciptakan sebagai perintis jalan untuk menuju Masjid yang modern.

MENCONTOH SEMANGAT PEMBANGUNAN MASJID


JATUHNYA REJIM DIKTATOR yang dipimpoin Presiden Soeharto dan munculnya gagasan Revormasi,  era antara yaitu di masa Presiden Habibie yang sangat singkat itu nampak memunculkan semangat Demokrasi di dunia pendidikan, dan salah satunya adalah merombak Sistem Kepemimpinan di Sekolah Sekolah formal, Mendampingi gagasan Integrasi Imtak - Iptek, ditambah Kepemimpinan Sekolah yang dikasih merk MPMBS singkatan dari Manajemen Pendidikan Berbasis Sekolah. Teori ini mengacu kepada Kepemimpinan di Masjid.

Mengapa harus mengacu Kepemimpinan Masjid ? Karena berdasar pengamatan satu satunya Gedung yang paling sering melakukan pembaharuan dan pengembangan adalah di Masjid, istimewanya pembangunan Masjid itu selama ini tidak menggantungkan dirinya kepada Anggaran Pemerintah baik Daerah (APBD) maupun Pemerintah Pusat (APBN). Bahkan sebagian besar Masjid Masjid yang mentereng mentereng itu justeru tidak tersentuh sama sekali oleh APBN dan juga APBD. Lalu apa ciri khas Kepemimpin di Masjid.

Kekuatan Kepemimpinan di Masjid itu adalah menggabungkan tiga kekuatan, yaitu Uahli Ilmu, Ahli Ibadah dan Ahli Sedekah. Ahli ilmu berusaha menghidupkan dakwah sehingga masjid memiliki jadwal dakwah dan pengajian yang ketat. Sedang ahli Ibadah menegakkan pelaksanaan ibadah secara tertib dan ketat, semenatara ahli sdekah, selalu memotar otak untuk mengumpulkan dana sebanyak banyaknya uintuk mendukung program.

Banyak orang yang sering tak menyadari bahwa pada Masjid Masjid yang makmur itu dipimpin dengan kepemimpinan yang terbuka, bahkan karena terbukanya sistem kepemimpinan itu sehingga banyak jama'ah yang memiliki kemampuan untuk menjelaskan semua persoalan yang dihadapi oleh Masjid itu dari segi Kepemimpinan, meliputi rencana, pelaksanaan dan pelaporan atau pertanggungjawaban.

Ini yang diinginkan oleh dunia pendidikan pada saat itu, para petinggi menginginkan agar partisipasi masyarakat bisa diperdayakan dan dikembangkan, sehingga sehingga masyarakat sekolah akn dibuat paham sepaham pahamnya, sehingga masyarakat sekitarpun memiliki kemampuian menjelaskan visi missi sekolah.

Tetapi sayang seribu kali sayang, peraturan peraturan yang muncul justeru inkonsistensi, termasuk adanya larangan sekolah sekolah menerima  sumbangan dari masyarakat, yang sekilas seolah memiliki kepedulian  kepada masyarakat kecil. Termasuk Sekolah suasta tak boleh memungut dana dari masyarakat, bila akan meneriuma sumbangan dari Pemerintah. Ternyata kebijakan ini sangat mematikan bagi sekolah sekolah swasta, yang tak memiliki kekuatan finansial.

Terlepas dari gagalnya program itu karena berbenturan dengan aturan lainnya, manajemen masjid tentu saja tak akan ikut berubah, bahkan akan semakin memantapkan manajemen yang terbuka, sehingga para jama'ah memang harus di didik untuk memiliki pemahaman tentang visi missi, perencanaan, pelaksanaanaan dan bahkan pertanggungjawaban. Itu ciri khas manajemen masjid yang menhasilkan kemakmuran masjid, disebut makmur karena banyaknya jama'ah yang beribadah dan mengaji keagamaan dan Al-Quran.

Rabu, 04 September 2019

GAMBAR DENAH BANGUNAN

BUKAN ARSITEK, bahkan sangat awam, dalam hal membaca gambar, oleh karenanya maka dikpastikan banyak keliru dalam memahami gambar terkait rancangan pembangunan gedung, Walupun gambar yang ditampilkan bukan detail sebuah gambar, melainkan gambar pokok di awalam uraian sebuah laporan gambar.dari sisi yang paling terang. Namun demikian siapapun kita untuk mendapatkan sebuah pengertian dan pemahaman membaca itu penting dan tak terpungkiri. Inilah gambaran rencana Pengembangan Musholla Al-Jihad untuk menjadi Masjid yang representatip dan modern.

Denah Exsisting menggambarkan bahwa Musholla Aljihad pada saat ini
pada keluasan 19,10 X  10,90 M = 1.946.290 M
Bangunan tersebut terbagi atas tiga bagian yaitu A, (merah) Ruang Sholat Pria, B.(kuning) Ruang Sholat Perempuan da C (biru muda) Untuk Ru ang Sekretariat, Wudu dan Kamar Mandi. 

Ruang Sholat, yang sekarang sepenuhnya ditempati untuk ruang sholat laki laki dalam ukuran 8 X 8 M  menjadi seluas kurang dari 94 m2 karena bentuknya persegi 8. Sedangkan Ruang sholat Perempuan saeluas 4 X 6 M = 24 meter. Sedang ruangan C, yaitu sekretariat/ Ruang tidur penjaga, dengan ukuran 3 X 8 M = 24 M di tambah ruang wudlu laki laki 2 X 4,6 M = 9,2 M. Kenyataannya memang terlampau sesak, terutama bagi Ruang sholat laki laki.

Nampak pada gambar denah alternatif 1, akan terjadi pengembangan. Ruang menjadi benbentuk segi empat, dengan ukuran 14 X 17 M atau seluar 238 M2, bandingkan dengan luas aslinya 94 + 24 M = 118 M, jadi untul lantai 1 terjadi penambahan dari 118 M menjadi 238 M, terjadi penambahan seluas 120 M. Ruang untuk sholat, laki laki dan perempuan. Setiap seseorang untuk sholat berjama'ah membutuhkan ukuran seluas 60 X 129, ukuran ini umumnya dianut oleh penggambar.  

Alternatif yang kedua dari gambar denah, masjid akan dikembangkan dalam bentuk segi empat dengan ukuran


SORRY BELUM SELESAI, KEBURU NGANTUK.

ADA TIGA ALTERNATIF


ALHAMDULILLAH, ada tiga alternatif  gambar yang disampaikan oleh tim penggambar untuk dipilih jama'ah tentang masjid yang akan dibangun, ketiga gambar itu menggambarkan sebagai alternatif tang pertama adalah masjid dibangun dalam dua lantai, dari alternatif yang ada memang penggambar belum menonjolkan sisi interior, melainkan baru sisi eksterior sebagaimana pada masjid pada umumnya adalah menonjolkan kubah dan menara, serta bentuk rangka pintu dan jendela, serta carak keramik, sekedar pemancing imajinasi.

Gambar alternatif satu (1) ini dimaksudkan sebagai dua lantai dan bisa juga dibelokkan satu lantai, kalaupun dianggap satu lantai, maka berarti kubah yang ada  akan dijadikan ciri dari masjid yang akan dibangun ini. Bangunan yang ada sebenarnya cukup kokoh, bahkan konon pondasi semulka dirancang untuk dua tingkat, tetapi apakah dalam pelaksasanaan memang sesuai dengan gambar perencanaannya. Ini menjadi sulit kita buktikan, karena bangunan ini bukan proyek yang menunjuk konsultan pengawas. Tetapi manakala disepakati dua lantai, maka selain kubah ditinggikan, maka kolom mermang harus benar benar diyakinkan kekuatannya.

Tetapi gambar ini bisa menjadi pembuka imajinasi atau gagasan bahwa konsep dua lantai dalam bentuk   U atau setengah lingkaran. melingkari eksis bangunan awal, bila itu yang ditempuh maka sejatinya pembangunan bisa di awali dengan pengembangan sayap kiri dan kanan, dengan fondasi utuh untuk dua lantai, Dan tidak banyak mengganggu bangunan lama. ini bisa dilakukan sebagai penghematan dan penundaan. Sementara bangunan baru bisa difinalkan.

Untuk alternatif dua (2) nampak jelas gedung dirancang dalam satu lantai pelebaran sisi kanan dan kiri dan renov total di bagian belakang. Kubah lebih besar dipasang di bagian belakag.  Sedang pada Gambar Alternati Tiga (3) juga menggambarkan bahwa pengembangan masjid direncanakan final satu lantai, hal tersebut terindikasi dengan direncanakannya pembangunan menara di bagian belang  di atas bangunan yang ada.

Mungkin ini pendapat subjektivitas saya, atau semata pendapat pribadi saja, yang tentu saja harus diuji keakuratannya, bahkan kalaupun disampaikan alasan pertibangnnya, itupun masih jauh untuk mencapai teloznya, karena memang membutuhkan waktu yang panjang.

Yang ingin saya katakan bahwa "Masjid" (dalam tanda petik) adalah merupakan satu satunya bangunan yang selalu berkembang, dari Pengurus ke Pengurus, dari generasi ke generasi adalah merupakan person yang selalu mencari kesempatan untuk menorehkan kesempurnaan dan keindahan serta kelengkapannya.

Oleh karenanya tentu saja sebuah generasi pendahulu akan dirasakan bijak manakala mempersiapkan sebuah bangunan yang kokoh pada bagian bagian pokok, seperti fondasi serta kolom kolom bangunan, bahkan termasuk kolom praktis sekalipun. Sehingga bangunan sejak awal mula haruslah merupakan suatu karya yang siap dikembangkan. Oleh karenanya, bangun yang akan kita kembangkan ini sejatinya haruslah bangunan yang siap untuk ditingkatkan antara lain jumlah lantainya. 

Dan bisa juga kita memakai alternatif 2 dan atau 3, minus kubah atau menara. Artinya, kita membangun gedung ekspansi secara utuh namun direncanakan bertiungkat secara bertahap. Gedung asli prinsipnya tak diganggu kecuali untuk menautkan gedung lama ke ke gedung baru sehingga terkesan senyawa. Bisan jadi pada tahap awal hanya ada bangunan baru dikanan dan kiri. Yang tahap berikutnya pada bagian belakang dibangun gedung yang teruji konstruksinya untuk menghubungkan sisi kanan dan sisi kiri. dalam bentuk letrer U atau setengah lingkaran.

Tahap berikutnya dibangun lantai dua. Ada keuntungan bila ini yang ditempuh, yaitu memberikan kesempatan kepada generasi (panitia) penerus untuk berkreasi menciptakan atau membangun eksterior, khususnya tampak depan. Karena Masjid kita akan tampak lebih anggun manakala masih memiliki halaman muka yang agak longgar, sehingga keindahan Masjid akan lebih dapat dinikmati dan membanggakan.

Gedung bagian tengah (lihat denah Exsist) akan lebih mampu berkreasi manakala kita sebagai pendahulunya memberikan rtuang yang cukup untuk membangkitkan kreativitas mereka. Saya kira hal ini akan jauh lebih bagus untuk membuktikan bahwa bangunan Masjid akan berbeda dengan Bangunan besar lainnya, yang mengatakan bahwa bangunan besar dan megah adalah merupakan pertanda akan kehadiran tangan diktator di sana. Rumus itu tak ada di bangunan Masjid. 
(bersambung)



ALHAMDULILLAH PEMBANGUNAN SEGERA DIMULAI

aLHAMDULILLAH Summa Alhamdulillah, tidak menunggu waktu yang lama, pembangunan dan Pengembangan Musholla Al-Jihad  segera akan dimulai, Pembangunan artinya membangun fisik Gedung yang dikomandani oleh Drs. Waluyo tidak lama lagi akan dimulai, Pengembangan, yang artyinya mengembangkan dari Status Musholla akan ditingkatkan  menjadi Masjid yang modern, yang merupakan pertemuan antara Ilmu Keagamaan (UIN) dan Ilmu Teknologi (ITERA) serta didukung oleh Dua Rumah Sakit Besar serta Pondok Pesantren ikut menyemarakkan Pengembangan masjid ini menjadi Masjid modern di kawasan ini, disebut modern, karena akan mempertemukan  dua Universitas dan dua Rumah Saklit moder, serta Pondok Pesantren Modern. Litbang Masjid ini akan dikomandani oleh Dr. Bukhori A. Shomad Langsung. Sekretaris M. Iqbal dan bendahara Sumanto/ Sunarto, diharapkan menjadi Tim yang kokoh, di bawah Komando Bpk. H. Minhoirin Selaku ketua Ta'mir Masjid ini. Pada saat ini baru diselesaikan gambar awal dengan tiga alternatif, dan diminta para jama'ah dan kaum Muslimin sekitarnya bisa berpartisipasi dalam berdiskusi dan merespon rencana besar ini.

RENCANA PENGEMBANGAN MUSHOLLA ALJIHAD KORPRI

..