foto

foto

Jumat, 12 Agustus 2022

SEDIKIT DUNIA DAKWAH YANG SAYA TAHU

 

 
INNA LILLAHI wainna Ilaihi Rojiuun ... telah meninggal Ustad Nasir Hasan, Almarhum saya kenal sebagai sosok yang gigih melaksanakan dakwah dalam perjuangannya, semoga perjuangan beliau diterima Allah sebagai amal sholeh. Almarhum semoga diampuni segala dosanya   dan dilipatgandakan ganjaran amal kebajikannya.  sehingga layak disejajarkan dengan mereka yang dicintai dan dimulyakan Allah SWT. Aamiin  Dalam kesempatan  ini saya terpamcing mengenang beberapa orang yang yang saya nilai baik untuk  saya kenang  .Dalam segala kekurang pahaman, maka nama Buya Hamka bisa jadi nama yang paling  lengket diingatan saya, orang tua saya dengan segala kebanggaannya sering sekali menyebut tokoh itu. Tetapi baru saya melihat sosok Buya Hamka  dari dekat adalah Ketika beliau datang ke desa Pagelaran yang posisinya di seberang Pasar Pagelaran, saya melihat dari dekat, tetapi saya tidak menyalami beliau karena saya dan beberapa teman saya di dorong orang dewasa untuk memberikan jalan kepada Buya Hamka,Di belakang Buya Hamka berjejer seperti memberikan kawalan dan seorang lagi dengan badan yang nampak Sangat Gagah memyungi Buya Hamka dari rintikan hujan  dengan sebuah payung hitim. 

1978 saya lulus dari SD dan meninggalkan Desa yang selalu ku kenang itu menuju Tanjungkarang, dan belum lagi dua tahun kemudian di Bandar Lampung muncul nama seorang pendakwah, seingat saya namanya Wahid Ya'kub nama penceramah yang satu ini beliau menjadi populer di Bandar Lampung karena dalam waktu bersamaan ada Radio Swasta yang rajin memutar rekan]man ceramah Ustad Wahid Yakub secara berulang, dan dalam waktu bersamaan ternyata Wahid Yakkub memiliki dialek ke Lampuna an dalam intonasinya berbicara. Dunia dakwah di Bandar Lampung terasa sekali semakin semarak. di sekitar Tanjungkarang Telukbetung dan sekitarnya. 
 
Tetapi seingat saya dahulu awal saya kontak dengan dunia  Dakwah Lampung adalah bermula dari  Printah Pak  RM Sayid kepada saya  untuk menemui Bapak Bapak Rafiun Rafdy, akibat pertemuan dengan Bapak Rafiun   Rafdy  karena Bapak Rafiun sebagai salah seorang pejabat di Kementerian Agama, juga adalah pegian dakwah. Secara tak sengaja saya melihat Papan Merek Gerakan Muballigh Islam.
 
Pada suatu hari ketika saya menghadiri Reuni dengan kawan kawan lama, saya menjadi geli  sendiri karena    saya sepertinya terpaksa harus berkenalan ulang dengan seorang sahabat lsma, karena beberapa pertanyaan dari saya dinilai tak sesuai dengan apa yang sejatinya ada. Sampai kepada upaya kawan tadi untuk mengembalikankan ingatan dan kenangan. Beliau menanyakan dulu .... Kak Fachruddin kan ikut acara Pelatihan Kader dakwah GMI di Asrama Murti di Enggal Kan ....? Tanyanya. Sepontas saya jawab Iya ya ... saya ikut .... saya ingat Kak Fachruddin ikut dan saya ikut juga di acara itu.  Saya menjadi senang sekali dengan pertanyaan kawan tadi dan ingatan saya kembali terbuka jelas ... karena sesungguhnya kawan tadi sejatinya memang bukan orang lain bagi kami disaat itu
 
Dahulu ada tokoh yang kita kenal sebagai Dasir Hasan dan ada juga muncul kemudian yaitu Ustad Nasir Hasan. Dahulu saya banyak jumpa dengan Dasir Hasan yang pada saat itu tampil dalam usia yang masih nampak muda, sedangkan pada saat muncul sudah menunjukkan kematangan lewat wajah dan kalimat kalimat yang diucapkannya. Banyak para ulama dai yang ditampilkan dan saya juga berusaha meneladani mereka dengan segala hormat.
 

Saya terus terang tidak terlalu banyak kesempat untuk kontak dengan Almarhum Nazir Hasan, tetapi yang saya tahu beliau adalah dai yang juga tak kenal lelah. dan saya sangat sering hadir ketika beliau melaksanakan tugas sebagai khatib, sehingga saya tahu ciri khas beliau ketika Khutbah. Dewan Dakwah yang saya tahu perjuangannya antara lain menghimpun tenaga dai yang bersedia di ditempatkan diberbagai daerah yang dinilai kurang memiliki tenaga dawah, atau daerah yang ummat Islamnya banyak bersentukan dengan beberapa kasus yang mebuat ummat menjadi gelisah sehingga membutuhkan perhatian khusus. Sekedar hasil mendengar tak sengaja memang ada sejumlah daerah yang masyarakat Muslim selalu saja didatangi petugas missi yang mencoba untuk seolah membantuy mengatasi persoalan dan masalah yang dihadapi  berdasarkan hasil laporan dari masyarakat setempat yang jadi sasaran mengatakan bahwa  mereka sering ditawari mengikuti acara kegiatan agama lain. Alhamdulillah Dewan dakwah sangat sigap mengantisipasi hal hal seperti itu. 

Apa yang dihadapi oleh dunia dakwah sekarang ternyata  jauh lebih berat. Jika dahulu musuh kita yang sanggup terang terangan adalah PKI, Komunis dengan puncak penghianatannya adalah Gerakan 30 September 1965 (G 30 S PKI)   Terkait gerakan ini selain semakin banyak mereka yang terang terangan ingin membelanya di satu pihak dan dilain pihak mereka Keturunan Komunis telah berhasil memasuki dunia politik dan bahjan banyak juga rupanya mereka yang menduduki jabatan dalam Pemerintahan tak segan segan memberikan rasa simpati kepada paham dan politik Komunis ini. Dan sangat terasa sekali pengaruh sikap mereka ini kepada kelom[pok Islam. 

Jika dahulu menjelang pecah G 30 S PKI, kelompok Komunis genar sekali melakukan penyerangan kepada kelompok Islam dengan cara nebghujani kelompok Islam dengan berbag cercaan. Musibah besar menimpoa Ummat Islam pasca terjadinya Bom di Amerika dan beredar kabar Islam sebagai pelaku kejahan yang terstruktur, sehingga tersusunlah program yang sangat keji, yaitu Islamo Phpbia, yaitu penggalangan kesepakatan untuk membenci Islam. Dengan gerakan yang sistematis gerakan ini menunjukkan hasil yang maksimal, ke seantero dunia termasuk di Indonesia sendiri, gerakan untuk bersepakat membenci Islam berjalan mulus dan Islam seperti tak mampu menghindari berbagai cercaan dan tuduhan dengan berbagaiu gelar buruk yabg harus dicorengkan kepada Islam. di Indonesia.

Pada akhirnya PBB mengkampanyekan untuk menghentikan gerakan Islamo phobia karena ternyata pemboman di Amerika adalah taktik busuk untuk mencari keuntungan besar dari pengelola gedung yang menjadi sasaran pemboman

















 
 
 
 
 
 
 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar