foto

foto

Selasa, 29 November 2022

RESIKO POLITIKITU MEMANG HARUS DIHADAPI.

KETIKA ULAMA MENGHINDARI RESIKO POLITIK MAKA KEHANCURAN AKAN DATANG 

PADA WAKTU SAYA MUDA dahulu saya kenal dekat dengan Khatib muda, memang bagi saya dan memang baru dua tiga kali beliau naik mimbasr untuk Khutbah tetapi beliau langsung menempati tempat yang demikian dihormati. Bermula dia lancar bahasa Inggris di ikut kursus Bahasa Inggris hingga dia dekat sekali dengan Guru Bahasa Inggrisnya, guru itu adalah seorang wanita yang relatif muda. Dan Sang Guru Konon sering sekali berkunjung ke rumash beliasu, tetapi sayang mereka berdua full berbahasa Ingrris sehingga tak seorangpun bisa memahami tema pembicaraan mereka. Di lain waktu ada anak seorang asal daerah Sumatera selatan merantau ke Timur Tengah beristeri di sana dan bahkab memiliki keturunan. Keturunan itu di bawa pulang ke  Lampung dalam usia sekitar 17-belasan tahun lalu jumpa jumoa dengan Zubaidi, Si anakMuda ingin belajar bahasa Indonesia kepada Zubaidi yang lancar berbahas Inggris, sedang Zubaidi ingin belajar bahasa Arab bermodalkan keterampilannya berbahasa Inggris. Lalu keduanya belajar secara mutualistis dalam keterampilan bahasa Inggris, alhamdulill.ah sukses keduanya.



Minggu, 20 November 2022

ADA TANGGUNGJAWAB TAKMIR DALAM MEMBINA EKONOMI JAMA'AH

PELATARAN MASJID  AKAN DISEWA PASAR ... ? 


TAK DI SANGKA SANGKA  Ketua RT kita meminta sejumlah jama'ah hadir sebentar seusai sholat Dzuhur tadi karena beliau ingin cerita bahwa ada sekelompok masyarakat pedagang yang mengirim utusannya untuk mendapatkan ijin memanfaatkan Lapangan Segitiga Masjid Al Jihad Perumn Korpri, Sebagai salah satu jama'ah yang sempat dihubuingi Pak RT saya hadir dalam pertemuan dadakan itu. Ketua RT menceritakan aakan kedatangan kelompok dagang itu meminta ijin lokasi memamerkan dan menawarjkan dagangannya di sekitar Masjid kita.  Bila diketemukan kesesuaian mereka meminta hanya sehari saja dalam seminggu. Dan pesan mereka lewat agar utusan mereka atau koordinator mereka diberikan kesempatan untuk jumpa Ketua RT bersama Takmir. 

Jika tidak salah menimak saya mencatat ada selain Ketua Takmir Masjid ada kami berempat yang menyampaikan  respon, yaitu saya ada empar orang lagi yang tidak saya saya sebutkan karena saya msih belum meyakini behwa mereka  mencapai final. Tetapoi gambaran singkat dan kasarnya adalah sebagai beikut:  (1) Ketua takmir menyatakan bahwa dalam kesempatan ini beliau masih membutuhkan pendapat yantg pro dan kontra, dan beliau memp[ersilakan saja dulu, bila terdapat pro kontra beliau akan ikut mempertimbangkan. Tetapi bila pada siang ini tiba tiba didapatkan kesempakatan  maka bilapun akan ada pertemuan lanjutan itu sifatnya pematangan pematangan saja. 

(2) Pembicara berikutnya cukup mengejutkan, sepertinya sudah sangat memahami akan program ini, sehingga pembicara yang satu ini sudah berbicara masalah teknis. Serta ada beberapa hal  yang harus digarisbawahi ketika melaksanakan kerjasama ini. (3) Giliran saya pembicara ketiga, Saya menyatakan bahwa dalam rangka memberdayakan para jama'ah maka salah seorang aktivis Jama'ah Masjid Aljihad kita beliau  bersama kawan kawan mengunjungi Desa Payungi di Yoso,ulyo  Kota Metro. Di sana ada masjid mungil berhasil menorehkan Sejarah Yang Besar.  Masjid  mungil itu berhasil membangun Pasar besar yang dikenal sebagai Pasar  Raksasa di sna. 

Pasar itu bermula dari sejumlah jama'ah utamanya perempuan mereka dibimbing dan dilatih oleh Tim yang ditunjuk oleh Takmir karena mereka akan dipersilakan mengadu nasib di pasar mungil yang akan dibanhun.  Sejumlah orang yang bersedia akan mendapatkan bantuan untuk membuka usaha di sekitar  Masjid dan kelah akan dikembangkan sesuai dengan kesempatan dan peluang yang muncul. 

Pak Enggar mengikuti berbagai penjelasan  bagaimana awal mulanya pasar mungil  yang terletak di dekat Masjid Mungil itu kini bisa membuat pasar yang besar dan selebihnya dari kegiatan itu juga muncul  objek wisata yang mengundang minat hingga pelancong seberanbg lautan. Saya sampaikan pesan singkat dari Pak Enggar kepada Takmir agar Takmir didampingi sejumlah orang pendamping bisa sesekali melakukan kunjungan study ke Desa dan Masjid dan Pasar dan  Objek Wisata Payungi.  Saya katakan bahwa saya sangat mendukung bila Takmir bisa memberikan perhatian kepada jama'ah agar memiliki keterampilan dalam berusaha.  Dan akan merasa bertemia kasih sekali manakala Takmir memberikan perhatian Khusus kepada para jama;ah yang memang sedang sangat membutuhkan modal dan juga keterampilan dalam berniaga. 

(4) Pembicara keempat mengaku sudah mendengar kemajuan yang terjadi di Desa Payungi, tetapi beliau mengatakan bahwa  bukan tidak ingin mengalami kemajuan seperti Payungi, tetapi pada saat ini Masjid Aljihad sedang membutuhkan dana pembangunan, sehingga tidak mungkin bisa membagi perharian selain melakukan pembangunan sekarang ini.  Sehingga acara seperti itu menurut pembicara ke empat ini memang tak difasilitasi karena keterbatasan dana. 

(5) Pembicara kelita memperingatkan bahwa kita tidak boleh terlampau silau dengan berbagai daerah yang berhasil mencapai kemajuan. yang mencengangkan, Pembicara itu mengatakan bahwa daerah daerah di Indonesia selalu diwarnai dengan kelebihan kelebihan di derah tertentu, semenatar kemedahan keberhasilan. Pembicara mengatakan jika ada yang  berfhasil di satu daerah, itu bukan jaminan bahwa daerah yang lain akan dengan mudah mencapai prestasi yang sama, karena keberhasilan itu biasanya didukung oleh berbagai khas yang merupakan keberhasil di daerah itu. 

(6) Pembicara keenm mengingatkan bahwa keberhasilan yang dicapai oleh Payuingi katnya adalah atas keberhasilan mereka memanfaatkan Medsos. Namun itu hanya merupaka tambahan saja, bukan merupakan kunci keberhasilan karena memanfaatkan sejumlah tenaga  untuk memanfaatkan  Medsos, seperti Politik yang memanfaatkan  Buzer dalam dunia politik. 

Melihat dari kalkulasi yang  bisa saya simpulkan sementara  dari  pembicaraan ini maka bisa dikatakan pihak tamu akan mendapatkan simpati para pembicara bahwa dari 5 pembicara yang memberikan respon, maka saya simpulkan 3 pembicara mendukung dan menerima kehadiran peminta peluang. 1 (satu) pembicara kan menolak bila Takmir memiliki konsep yang lebih perpihak kepada Jama'ah dan akan  bersifat netral saja  seandainya Takmir tak memilikinya. Dan satu pembicara tidak menunjukkan sikap yang jelas, karena yang bersangkutan hanya mengingatkan bahwa bila ingin sukses mka manfaatkan Medsos. Dan sepertinya suidah bisa disimpiulkan  permintaan pihak tamu untuk memanfaatkan  hlaman masjid untuk berdagang, dan harus mematuhi persaratan yang akan ditetapkan oleh Takmir. 

SARAN KEPADA TAKMIR MASJID.

Sebagai Pihak yang tak mendapatkan dukungan, harus menerima segala sesuatunya dengan jiwa besar. Teapi sebagai jamaah maka Iya tentu masih memiliki peluang  untuk berpendapat, hanya dengan sart tidak boleh mengganggu segala yang nanti akan ditentukan pola kerjasama dengan pihak tamu yang mungkin besok atau lusa akan mengadakan pertemuan dengan pihak tamu. Dan dengan menghormati itu semua maka Jama'ah tidak akan kehil;angan hak untuk meminta perhatian dari pihak Tajmir. 

Kami sampaikan bahwa sudah mulai sejak setahun-an yang lalu Pak Enggar secara rutin mengeluarkan semacam makanan ringan dan terkadang pernah juga dalam bentuk nasi atau makanan lain yang dikemas, Pak Enggar sengaja mengunjungi Payungi karena di sana ada Karya anak muda yang ternyata sukses, dan Pak Enbggar ingin mengajak Takmir mengunjungi kehebatan Payungi, secara langsung sehingga memungkinkan untuk berduialog. Apalagi ada sekumlah anak anak muda Jama'ah Aljihad yang sekarang ini sedang berusaha mengembangkan karia dengan memilih dunia makanan ringan atau kuliner lainnya, yang tentu saja sebagaimana dunia bisnis yang sedang dialami anak Bangsa sedng mengalami kesulitan yang dahsyat. 

Dalam suatu kesempatan berbicara kosong saya mendengar obrolan antara Bpk. Sumanto dengan Bapak Jakky, Bapak Jakky mengatakan bahwa di Masjidnya  yang dikelola di Airan banjir sedekah makanan sebagai Jum'at Barikah. Dan Pak Sumanto sangat tertarik dan meminta kepada Pak Jakky untuk merancng program ini untuk diterapkan di Masjid Aljuhad. Tetapi sayang sekali pembicaraan mereka berdua seperti terhenti layaknya. Dan terakhir kami melihat keduanya justeru menghindar untuk membicarakan itu. Dan keduanya sama seperti apa yang dialami oleh renungan yang dilakukan oleh Bapak Enggar. 

Sebetulnya kepada kedua keinginan ini saya sudah menyampaikan saran dan tetapi saran saya itu seperti memang kurang menyentuh  keinginan karena seperti tidak operasional.  Saya sangat memaklumi bila kedua kelompok gagasan ini seperti kehilangan gereget setelah saya menyampaikan pendapat saya terkait apa yang mereka katakan.  Maka ijinkanlah saya mrmbrtikan tulisan singkat barabgkali disaat yag akan datang mungkin saja akan muncul pendapat atau saran yang lebi operasional. 

Saya memberikan saran kepada mereka yang pernah merumuskan sebuah gagasan terkat dengan Jum'at berkah yaitu nama yang disebut sebut sebelum menguraikan masalah ini baik. Enggar,  Sumanto dan Jakky. Saya meminta agar kita sebelumnya kita harud data dulu, siapa saja mereka yang dogopng makanan dan kuliner diantara janah masjid al Jihad, tentu saja terutama mereka yang sejak semula bahkan kanak kanak mereka sholat di Masjid Aljihad atau dahulu Musholla Al;jIhad.  

Saran saya kepada mereka agar menghimpun data terlebih dahulu. Siapa saja diantaranya yang yang paru belajar melaksanakan bisnis kuliner, besar kemungkinan mereka bisa melengkapi apa yang sudah pulu-han buln

 

 

 

 

 

 

 






















Senin, 14 November 2022

ADALAH KEWAJIBAN KITA BERSAMA UNTUK MENDOAKAN KESELAMATAN BAGI KITA BERSAMA TERLEBIH BAGI IBU NEGARA KITA . I ...

ASTAGHFIRULLAHUL ADZIM  selayaknya kita Warga Negara Indonesia di mana saja berada merasa prihatin dan mendoakan Agar Ibu Negera Iriana Jokowi segera pulih baik secara fisik maupun kejiwaan akibat dari ter[elesetnya beliau di pintu pesawat atas kedatangan Mereke Berdua beserta rombongan dari sebuah perjalanan Dinas yang tentu saja melelahkan, keleahan dalam sebuah perjalanan panjang dan terpeleset karena sesuatu dan lain hal adalah sesuatu yang manusiawi. Tetapi memang sepantasnya doa yang baik baik kita panjatkan kehadirat Ilahi yang maha kuasa atas segala sesuatu.



Indonesia hingga kini masih dalam proses mencari bentuk dalam berpolitik, nampaknya 67 tahun kita Merdeka belumlah menjadi jaminan bagi kita untuk melepaskan diri dariu kepentingan politik bagi Bangsa Penjajah yang masih menginginkan memiliki cengkraman  dan menguasi IOndonesia.
 


PESAN DAN HARAPAN MAS ENGGAR

 

SYA BIASA MENYAPA  beliau Mas Enggar maksud saya agar lebih terkesan muda, walauoun di lingkungan keluarga beliau dikenal sebagai 'Eyang" padahal ditinjau secara fisik maka saya bersikekeh menyapa Jama'ah  teraktip di Masjid ini  sebagai Mas Enggar.  Selepas banyak larangan terkait dengan  pandemi, beliau barusan saja berlanglang ke Eropa, se oulang dari Eropa berangkat lagi ke tanah Jawa, karena ada Saudara Kandungnya yang  terserng sakit. Sepulang dari Jawa beliau bergabung dengan kawan se Alumni di IPB  untuk berkunjung ke  Metro dengan menggunakan kendaraan Motor roda dua.  Pada saat berabfgkat Mas Enggar memang belum menyampaikan objek yang akan didatangi sambil Reunian ini, tetapi dijanjikan akan ada sesuatu bukan hanya menarik tetapi justeru mengejutkan. Dan Kono akan ada hubungannya dengan Masjid Mungil; serta aktivis Takmir yang dikelola anak anak muda. dengan kode Pa Yu Ngi. 


Ada yang sangat menggelitik pemikiran Mas Enggar dan kawan kawan untuk mengunjungi Desa Payungi itu yang terletak dipinngiran Kota Metro itu, yaitu sejumlah pemuda yang berhasil menghidupkan  aktivitas perekonomian  dengan cara memanfaatkan keuangan milik Masjid Kecil atau tepatnya sebuah Langgar di desa kecil dan kering itu. Sejumlah anak muda yang dipimpin oleh seorang anbak muda Dosen IAIN Metro  alumni Fakultas Syari'ah Jurusan Ekonomi Islam UIN Raden Intan Lampung itu berhasil membagikan modal terbatas kepada penduduk setempat ingin beraktivitas membangu perekonomian keluarga mereka, mereka selain mendapatkan pembekalan juga diarahkan untuk memanfaatkan dana terbatas itu dengan catatan sudah  mengembalikan modal pinjawan itu dalam waktu setahun kurang. 
Alhamdulillah p[ara peminjam modal selain tidak memanfaatkan modal untuk biaya konsumtip juga berkenan mengembalikan dan secara bertahap, Sehingga  ternyata diluar dukgaan dana pinjaman itu dapat mereka kembalikan secara tancar. Atas keberhasilan mereka serta ada pihak yang berkenan mempublikasikannya sehingga Desa itu sudah berulangkali didatangi tamu tamu penting termasuk diantaranya Pejabat Pemertntah Pusat. Termasuk diantaranya Rombongan Alumni IPB dengan kekuatan belasan Motor kebndaraan Roda Dua dikendarai secara berpasang pasangan itu akhirnya sampai di juga di desa yang dahulu nampak kering  dan terdapat sebuah Masjid Kecil atau tepatnya Musholla, Dua puluhan anggota pasang pasangan ini kemarin melihat langsung keramaian dan kehidupan aktivitas ekonomi yang diselenggarakan oleh para Ibu Ibu di desa itu. 

Kata Pak Enggar keberhasilan  Masjid kecil itu untuk menggerakkan ekononi yang dipelopoti para Ibu di desa itu ternyata mereka berhasil membantu perkembangan ekonomi keluara dalam jumlah yang tidak sedikit. Saya yakin bila kita gerakkan juga di Masjid kita, maka beiau yakin bahwa jam'ah Masjid Aljihadpun tidak lah kata Mas Enggar dengan mata yang berkaca kaca, pertanda penuh harap. 
Insya Allah Mas Enggar.




Jumat, 11 November 2022

SATU RUMH MATI KELAPARAN DI JAKARTA. ITU DOSA KITA SEMUA

'  

JAKARTA ADALH OUSAT POLITIK, PUSAT EKONOMI, PUSAT PEMERINTRAHAN

KITA TIDAK TAHU apakah ketika mayat diurus oleh warga dikuburkan adalah Istana Negara yang hanya terpaut sekian kilometer itu Apah pihak Istana berkenan ikut melayat dan melemparkan sejumlah recehan di kotak duka.  


Selasa, 08 November 2022

ANTARA HONORIS CAUSA DAN GELAR DEN BAGUS BAGI SANTRI


RIBUT RIBUT TENTANG Ijazah dan Gelar Akademis para Pejabat Tinggi mengingatkan saya kepada Para Santri yang juga mendapatkan Gelah Kehormatan. Walaupun saya gak lebih dari seorang Santri Kalong di Pesantren Kecil  di Desa Kecil Pagelaran Kab. Pringsewu. Tetapi kelak setelah saya duduk di Bangku Perguruan Tinggi barulah saya membaca tentang adanya Gelar Kehormatan bagi para Santri yang diberikan oleh Pesantren secara Resmi, sehingga Gelar itu memang melekat erat kepada Sang Santri. Simpel saja Gelar bagi Santri itu dikenbal sebagai "Den Bagus" atau disingkat 'Gus' .  Namun demikian proses untuk mendapatkan itu sering membutuhkan waktu yang sangat lama, hingga bertahun tahun. Karena ukurannya simpel sekali, seorang  santri Harus Hapal Dengan Al Quran dan Hadits ataupun  boleh juga Pendapat Hasil Kajian Ulama Dan ukurannya Sang Santri harus harus Hapat Teks secara lengkap. Umumnya tradisi ini dilakukan oleh Pesantren Pesantren di tanah Jawa. Itu kata tulisan yang saya baca. 

Diceritakan lagi, memang para Ustadz juga memberikan jalan agar para santri menjadi hapal ngelotok. Kadangkala Sang Ustadz berpura pura lupa, sehingga Santri berkesempatan melengkapinya, kadang kala Sang Ustdas berpura pura kehabisan nafas ubntuk menyebutkan  teks yang panjang itu segingga para Santri berkesempatan  berebut untuk melanjutkannya  secara spontas dan tampa melihat teks mereka menyebutkan bunyi Al Quran atau matan hadis, atauipun sesekali pendapat para ulama atas hasil ijtihadnya.  Mereka yang terbanyak mampu menimpali rebutan hapalan itu maka yang terbanyak jumlahnya, atau seringnya atau pamjang durasinya, maka Santri itulah yang  mendapatkan gelar Gus AtauDen Bagus.

Senin, 07 November 2022

KEMENTERIAN AGAMA KEHILANGAN ARAH

'  


KEMENAG IKUT MENDUGA bahwa Guru Ngaji, ustadz dll dianggap Kemenag sebagai nagian dari bibit radikalisme. Seorang anggota DPR mempertanyakan " Apakah Kemanag Penganut Agama Islam " kata sipenanya seperti menahan tangis,  Atau mungkin lebih halus bila Kemenag dianggap Imam Sholat, tetapi pada saat ini beliau sedang batal wudlu sehingga kita sebagai makmum tak lagi boleh berimam kepada Kemenag. Inilah kekecewaan yang disampaikan oleh seorang Anggota yang bila ditilik dari Bahasa dan pilihan katanya, maka diduga Beliau adalah Aktivis Da'i ataupun Guru Ngaji, yng tentu beliau duduk di Anggota DPR itu setelah mengumpulkan dukungan dari para Da'i sahabaat sahabatnya, bisa jadi juga para guru Mengaji, para Khatib yang memiliki kedekatan persahabatan, lalu dengan enteng enteng saja mereka dihina oleh seorang Kemenag. Sangat logis bila Sang Anggota Wakil Rakyat itu sangat merasa terpukul karena kawan kawannya dianggap oleh Kemenang sebagai Bibit Awal Radikalisme Indonesia.  

Radikalisme itu sebagai sisi penting dari Proyek Islamophobia yang muncul setelah terjadinya pristiwa pengeboman dua gedung di Amerika, pada saat itu dikembangkan secara besar bsaran yang diselenggarakan  oleh Politik Amerika. Amerika sepertinya menseponsori untuk menuduh Islam  sebagai sebagai sponsor pengeboman. Tetapi belakangan Issue Islamo Phobio mulai diemohi  orang setelah diketahui pada saat terjadi pemboman dua gedung itu  ternyata ada info yang beredar bahwa ada kelompok tertentu seperti memang telah mengetahui sebelumnya  bahwa memang pada hari itu bakal ada ada pristiwa pengeboman. 

Dan lebih hebat lagi bahwa gedung yang dijadikan sasran korban pengeboman sebelumnya telah diansuransikan. Sehingga dengan pristiwa itu maka keuntungan besar bagi pemilik gedung, karena gedung yang mulai terbilang tua itu tiba tiba saja harus diperbaharui oleh pihak asuransi  dan pihak asuransipun kedodoran. Hal yang demikian itu membuat para penganalisapun sangat bersemangat Dan apalagi PBB menyatakan dihntikannya Islamophobiya, setelah ada beberapa info yang mengatakan bahwa pihak Islam tidak terbuti menjadi dalam prinsiwa itu. Dan Islam tak layah  harus menerima cercaan dalam  tuduhan  Islam sebagai biang dalam pristiwa radikal radikjul