'
KEMENAG IKUT MENDUGA bahwa Guru Ngaji, ustadz dll dianggap Kemenag sebagai nagian dari bibit radikalisme. Seorang anggota DPR mempertanyakan " Apakah Kemanag Penganut Agama Islam " kata sipenanya seperti menahan tangis, Atau mungkin lebih halus bila Kemenag dianggap Imam Sholat, tetapi pada saat ini beliau sedang batal wudlu sehingga kita sebagai makmum tak lagi boleh berimam kepada Kemenag. Inilah kekecewaan yang disampaikan oleh seorang Anggota yang bila ditilik dari Bahasa dan pilihan katanya, maka diduga Beliau adalah Aktivis Da'i ataupun Guru Ngaji, yng tentu beliau duduk di Anggota DPR itu setelah mengumpulkan dukungan dari para Da'i sahabaat sahabatnya, bisa jadi juga para guru Mengaji, para Khatib yang memiliki kedekatan persahabatan, lalu dengan enteng enteng saja mereka dihina oleh seorang Kemenag. Sangat logis bila Sang Anggota Wakil Rakyat itu sangat merasa terpukul karena kawan kawannya dianggap oleh Kemenang sebagai Bibit Awal Radikalisme Indonesia.
Radikalisme itu sebagai sisi penting dari Proyek Islamophobia yang muncul setelah terjadinya pristiwa pengeboman dua gedung di Amerika, pada saat itu dikembangkan secara besar bsaran yang diselenggarakan oleh Politik Amerika. Amerika sepertinya menseponsori untuk menuduh Islam sebagai sebagai sponsor pengeboman. Tetapi belakangan Issue Islamo Phobio mulai diemohi orang setelah diketahui pada saat terjadi pemboman dua gedung itu ternyata ada info yang beredar bahwa ada kelompok tertentu seperti memang telah mengetahui sebelumnya bahwa memang pada hari itu bakal ada ada pristiwa pengeboman.
Dan lebih hebat lagi bahwa gedung yang dijadikan sasran korban pengeboman sebelumnya telah diansuransikan. Sehingga dengan pristiwa itu maka keuntungan besar bagi pemilik gedung, karena gedung yang mulai terbilang tua itu tiba tiba saja harus diperbaharui oleh pihak asuransi dan pihak asuransipun kedodoran. Hal yang demikian itu membuat para penganalisapun sangat bersemangat Dan apalagi PBB menyatakan dihntikannya Islamophobiya, setelah ada beberapa info yang mengatakan bahwa pihak Islam tidak terbuti menjadi dalam prinsiwa itu. Dan Islam tak layah harus menerima cercaan dalam tuduhan Islam sebagai biang dalam pristiwa radikal radikjul
Tidak ada komentar:
Posting Komentar