SYA BIASA MENYAPA beliau Mas Enggar maksud saya agar lebih terkesan muda, walauoun di lingkungan keluarga beliau dikenal sebagai 'Eyang" padahal ditinjau secara fisik maka saya bersikekeh menyapa Jama'ah teraktip di Masjid ini sebagai Mas Enggar. Selepas banyak larangan terkait dengan pandemi, beliau barusan saja berlanglang ke Eropa, se oulang dari Eropa berangkat lagi ke tanah Jawa, karena ada Saudara Kandungnya yang terserng sakit. Sepulang dari Jawa beliau bergabung dengan kawan se Alumni di IPB untuk berkunjung ke Metro dengan menggunakan kendaraan Motor roda dua. Pada saat berabfgkat Mas Enggar memang belum menyampaikan objek yang akan didatangi sambil Reunian ini, tetapi dijanjikan akan ada sesuatu bukan hanya menarik tetapi justeru mengejutkan. Dan Kono akan ada hubungannya dengan Masjid Mungil; serta aktivis Takmir yang dikelola anak anak muda. dengan kode Pa Yu Ngi.
'
Ada yang sangat menggelitik pemikiran Mas Enggar dan kawan kawan untuk mengunjungi Desa Payungi itu yang terletak dipinngiran Kota Metro itu, yaitu sejumlah pemuda yang berhasil menghidupkan aktivitas perekonomian dengan cara memanfaatkan keuangan milik Masjid Kecil atau tepatnya sebuah Langgar di desa kecil dan kering itu. Sejumlah anak muda yang dipimpin oleh seorang anbak muda Dosen IAIN Metro alumni Fakultas Syari'ah Jurusan Ekonomi Islam UIN Raden Intan Lampung itu berhasil membagikan modal terbatas kepada penduduk setempat ingin beraktivitas membangu perekonomian keluarga mereka, mereka selain mendapatkan pembekalan juga diarahkan untuk memanfaatkan dana terbatas itu dengan catatan sudah mengembalikan modal pinjawan itu dalam waktu setahun kurang.
Alhamdulillah p[ara peminjam modal selain tidak memanfaatkan modal untuk biaya konsumtip juga berkenan mengembalikan dan secara bertahap, Sehingga ternyata diluar dukgaan dana pinjaman itu dapat mereka kembalikan secara tancar. Atas keberhasilan mereka serta ada pihak yang berkenan mempublikasikannya sehingga Desa itu sudah berulangkali didatangi tamu tamu penting termasuk diantaranya Pejabat Pemertntah Pusat. Termasuk diantaranya Rombongan Alumni IPB dengan kekuatan belasan Motor kebndaraan Roda Dua dikendarai secara berpasang pasangan itu akhirnya sampai di juga di desa yang dahulu nampak kering dan terdapat sebuah Masjid Kecil atau tepatnya Musholla, Dua puluhan anggota pasang pasangan ini kemarin melihat langsung keramaian dan kehidupan aktivitas ekonomi yang diselenggarakan oleh para Ibu Ibu di desa itu.
Kata Pak Enggar keberhasilan Masjid kecil itu untuk menggerakkan ekononi yang dipelopoti para Ibu di desa itu ternyata mereka berhasil membantu perkembangan ekonomi keluara dalam jumlah yang tidak sedikit. Saya yakin bila kita gerakkan juga di Masjid kita, maka beiau yakin bahwa jam'ah Masjid Aljihadpun tidak lah kata Mas Enggar dengan mata yang berkaca kaca, pertanda penuh harap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar