foto

foto

Rabu, 24 Mei 2023

JANGAN BIARKAN PEMIMPIN KITA BERMIMPI KOSONG.

PRESIDEN DILAPORI MINAT ASING UNTUK MEMBANTU IKN MENINGKAT 

BAHAYA jika seorang Pemimpin Gemar bermimpi mimpi kosong, yaitu Pihak asing berminat memberikan bantuan dana Kepada Indonesia, dan mimpi itu ternyata miumpi itu ternyata masih berlanjut dan semakin jadi karena juga bermunculan pihak pihak yang membenrkn segala mimpi mimpi itu sehingga pemimpin bersangkutan Selalu berusaha memperpanjang mimpinya. Maka muncullah kesepakatan untuk obrol obrol kosong antar sesama pengambil keputusan. Yang dalam bahasa Betawi disebut Zonk, semcam obrolan kosong yang tak memiliki arti, tetapi memang oleh sipengobrol, dianggap omong omong kosong tadi semoga saja bisa mendadak sebagai kenyataan. Sehibffa obrolan semakin menjadi bersemangat. 

Mimpi indah Pemimpin kita adalah berdirinya Ibu Kota Baru yang justeru berhasil dibangun di saat saat rakyat jelata mengalami kesulitah hiudup sehingga pembangunan Ibu Kota Baru itu hanya ada dalam mimpi, kecuali pihak pihak Ising berebut untuk memberikan dana pinjawan. Itu yang menjadi impian indah yang masih selalu dipertahankan, karena merupakan sebuah keanehan, karena belum pernah berhasil dilaksakan oleh Negara Manapun. 

Kesepakatan ketika mendirikan Negara Indonesia bahwa dikatakan Indonesia ini memang bukan Negarea Agama, tetapi agama mendapat tempat yang terhormat dalam Bernegara dan berbangsa, Pemerintah memberikan kekuasaan dalam beragama sesuai dengan ajaran agama masing masing. Ummat Ilam yah mayoritas diberbagai tempat di Indonesia diberikan kebebasan untuk beribadah sesuai dengan ajaran agama masing masing. 

 

Sebagaimana kita ketahui bahwa Pengurus Masjid di Indonesia umumnya dinamakan Takmir yang artinya memakmurkan, karema memang Tugasnya adalah Untuk memakmurkan Masjid. Memang pada awal awalnya Masjid di Bangun atas kesepakatan bersama antar Ummat Islam tampa merasa ketergantungan kepada Pememerintah. Tetapi Alhamdulillah tidak kurang kurang Ummat Islam yang memfungsikan diri untuk menjadi pejuang pembangunan Masjid disekitar tempat tinggalnya, dan tidak kurang kurangnya telah berdiri Masjid yang demikian Indah dan Kokoh dan tentu saja menjadi Kebanggaan Ummat dimanapun mereka berada. 

Tetapi dengan berdirinya Masjid, bukanlah berarti selesai tugas Ummat, tyiodak, belum, Justeru Tugas yang lebuih berat dan mulia menanti. Karena Masjid dikatakan makmur Manakala Jumlah jama'ah ketika me;laksankan Sholat Subuh harus sama Ramainya dengan ketika melksanakan Ibadah Sholat Jum'at. Dan unuk ituhanya dalam hitungan detik kitapun segera mampu memperkirakan selisih dan perbedaannya. Ketahuilah bahwa upaya untuk menyamakan jumlag jama'ah Subuh dengan Sholat Jum'at itu tentu sangat beratnya, dan sulit rasanya untuk mencapainya dalam waktu Sepuluh tahun atau lebih. 

Tetapi ketahuilah bahwa sesungguhnya Setiap Takmir Masjid yang menyelenggarakan Sholat Jum'at akan memiliki kemampun untuk mencapai Jumlah jama'ah yang sama dengan waktu sholat Jum'at sesungguhnya memiliki kemampuan untuk bisa mencapainya, kecuali Masjid yang berada di komplek perkantoran yang ditingglkan uleh jama'ahnya kecuali beberapa orang , karena umumnya  mereka tinggal di luar komplek perkantoran. kAarena masjid di kantorpun umunya hari libur memang pintu gerbngnyapyn tertutup. 

Kit umnya sama sama berpengalaman membangun Masjid yang dimulai dari Masjid Mungin asal jadi, sepengetahuan saya tidak dimulai dari sekedar Omiong Kosiong atau Zongk, alioas komong kozong. Langkah kita sekalian terseok seok, tetaoi semuanya adalah sebuah realita, selin tebalnya kantong berbeda, dan semangatpun beranekaragam, ada yang cepat lelah, dan ada juga yang sengaja memperkecil volume gas, sehingga suarapun sedikit mengendor. Ketahuilah itu semua sebenarnya ada dalam kawalan Alloh SWT. Dan memang sekecil apapun peran yang mampu kita hadirkan, tetapi kita tak boleh kehilangan semangat. Karena kita semua tahu bahwa semua itu terjadi atas dorongan dan lindungan Allah. 

Jikalaupun telah terjadi sejumlah kesepakatan sehingga tenaga yag sesungguhnya terbatas, tetpi sedikit demi sedikit dan jalan terjal  berhasil ditapaki satu persatu. Maka tak seorangpun berhak merasa atas kerja kerasnya secara pribadi, tetapi itu semua terjadi atas kehendak Allah. Kita doakan agar mereka yang secara pndangan mata kita yang terbatas berjasa, kita adoakan tak seorangpun pernah merasa pantas bertepuk dada, kita doakan agar merekapun terlupa atas semua itu, dan kelupaan mereka dihanti oleh Rido Allah ytang tak ernah melupakan mereka. 

Selin kita tak perlu bermimpi, melainkan tetp sadar atas segala keterbatasan. Tetapi hendaknya janganlah kita dengan dalih keterbatasan, lalu tak berani melangkahkan kaki untuk menapaki jalan menuju sebuah ketercapaian yaitu meningkatnya jumlah Jama'ah menuju umlah yang sama dengan sewaktu melaksanakan pembangunan fiik masjid ketika ganti berganti mereka datang dan berprtiipasi adalah karena mereka semua digerakkan Allah. Allah yang memberikan berkh kepadanya. Dan kita semua dengan segala keterbatasan kita hanya ikut mendorong dorong saja. Krena kitu domon janganlah kita menjadi salah satu pihak yang secara tak semngaja  ternyata menjadi pigak yang menghambat atau tertundanya  kemakmuran Masjid, Rumah Allah yang kita cintai ini.  Membangun masjid dan memakmurkan masjid tidak membutuhkan Zonk, justeru yang kita butuhkan adalah melangkah. 

Wallohu a'lam bishowab.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar