foto

foto

Senin, 12 Juni 2023

JANGAN DIKIRA KITA DALAM KEADAAN NORMAL SAJA

SETIDAKNYA ADA KEINGINAN MEMPERPANJANG KEKUASAAN 


LALU MUNCUL ISTILAH  cawe cawe yang langsung diucapkan oleh Presiden, bayak yang memahami bahwa istilah cawe cawe dalam Pemilu yang akan datang, itu artinya ikut campur tangan  dalam Pemilu dan tidak netral. Jadi terkait Pemulu beliau akan memilih Calon tertentu dan memihak kelompok tertentu.  Dalam waktu hampir bersamaan ada pihak yang menangkap adanya   yang mendapatkan simpato dari Presiden, sebalinya ada juga yang sebaliknya dan bahkan ada yang tidak disukai untuk tampil sebagai Calon Presiden, lalu dilengkapi dengan upaya mempertegas denan cawe cawe. 

Itulah mungkin gambaran singkat tentang Situasi Kenegaraan kita yang saya maksudkan dengan bahwa kita tidak dalam keadaan baek baek saja. Kitasedang dalam keaan terancam dan yang kita sayangkan adalah Kenapa Justeru Presiden  berada ditengah tengah pusat ketidak harmonisan itu. Lalu seandainya ternyata itu benarlalu apakah Ulama,Ustad, Habib, Khatib dan lain lain yang berbau Islam bolehkah berpendapat. 

Ada yang berpendaat bahwa ini adalah oleh boleh saja karena urusan politik sebagai Negara Merdeka maka boleh boleh saja  berpendapat dan berkeinginan karena rakyat kecil yng awampun adalah boleh boleh saja berpendapat dan berkeinginan dalam berpolitik.  

 
 

Untuk melancarkan Politik Cawe Cawe maka dalam kesempatan yang lain Presiden Jokowi merasa perlu menegaskan bahwa dalam Berpolitik itu justeru yang tidak boleh itu adalah memanfaatkan atau menggunakan Politik Identitas dan Keagamaan, di mana menurut pemahaman para cerdik pandai atau setidaknya kata Rocky Gerung bahwa yang dimaksud dengan identitas dan keagamaan disitu adalah Identitas dan agama Islam.


Sudah cukup banyak perjalnan sejarah Kebangsaan yang kita alami lalu apakah kesimpulan akhirnya adalah untuk menjauhkan Identitas Keislma dari politik karena Politik akan dikotoriolek berbagai keburukan. Nampaknya ini justeru terpaksa sekali harus kita berikan perhatian khusus 

Apalagi  Dynia Politik dan Dunia Agama sebenarnya memiliki karakter yang berbeda. karena kenyataannya Dunia Politik dan dan Dunia Kekuasaan sangat berhimpitan, Tetapi Dunia Politik dan Dunia Agama selalu mengalami perubahan, pernah berhimpitan dan sering juga mengalami kerenggangan. Dan kerenggangan itu bisa jadi sekarang ini sedang terjadi, tetapi memangmembutuhkan  Kajian Serius, karena Dunia Agama khususnya Islam memailiki aturan ketentuan yang baku dan Agama Berpegang kepada Kebakuan itu, walapun ad sebagian kecil pihak yang gemar sekali menyampaikan narasi narasi yang membingunkan antuk mendukung politik tertentu. 


 


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar