DI ERA Bpk. Minhoirin ditugaskan menkomandari Tamir Masjid Al Jihad beliau pernah mengeluarkan Keputusan Penting yaitu bahwa Khatib Tamu harus tampil ke mimbar tampa keterikatan dengan Teks. Khutbah. ini terjadi Karena Pengurus yang menetapkan Pilihan terhadap Khatib ternyta pada umumnya memang belum kenal dengan Khatib, sementara sekitar 50% Khatib yng ditugaskan memang umumya belum dikenal oleh Petugas. Karna banyknya Khatib yang masih terikat dengan teks Khutbhnya, lalu dengan tegas dan mengejutkan Ketua Takmir, yaitu Bapak Miknhirin mengatakan, Kita Putuskan Bahwa Khatib Tamu diharapkan untuk tidak memiliki keterikatan dengn Teks ketika melaksankan tugas sebagai Khatib.
Saya menangkap beliu seperti berupaya untuk senyum, sepertinya beliau sedang berupaya atau mungkin mengjak, agar setegang apapun beliau ingin tetap terkesan tak terlepas dari senyum. Mungkin dalam pikiran beliau seorang pimpinan di sekitar komunitas Muslim beliau sangat terikat kaidah kaidah, yang tidak menggambarkan kepanikan. Apapun yang terjadi dan seberat apapun tidaklah menunjukkan kepanikan padahal saat itu kekhawatiran selalu saja menggelayuti kekhawatiran, walaupun satu persatu permasalahan bisa terlampawi.
Sampai pada saatnya Ketua Talmir merasa sepantasnya Masjid ini haruis naik kelas, tetapi karena pengalaman memang kurang, dan kami semua tidak ada yang benar benar perpengalaman mengelola Masjid. Tetapi nampaknya sudah ada kesepakatan bahwa hari ini harus lebih baik dari kemarin. Dan pada saat itulah Ketua Takmir menyatakan, "Bahwa Khatib Yang Tampil Di Masjid Kita Harus lepas dari Teks". Karena memang dihitung secara Kasar bahwa terhitung sejak Berdiri maka lebih Banyal Khatib yang muncul kebanyak berbekal Teks. Masji9d yang baru memang lebih banyak mengundang Khatib Pemula juga.
Gagasan Khatib Tamu harus melepas Teks yang dinyatakn oleh Ketua Takmir Aljihad gagasan besrnya adalah bahwa Masjid Aljihad sudah saatnya naik kelas. Karena intinya adalah kenaikan kelas, maka sesungguhnya hal ini layak didukung bersama, apalagi dikatakan Kecuali Khatib Tuan Rumah. Tetapi sebenarnya telah muncul gagasan justeru yang harus ditingkatkan kualitasnya adalah Khatib Internal.
Untuk meningktkan kualitas Khatib Internal, yang umumny bukan Khatib Profesional, harus diberikan kesempatan secara terencana. Bila sekarang Khatib internal hanya akan tampil pada saat daruirat, karena Khatib Tamu tak bisa hadir dan tak memiuliki kesempatan mencari pengganti Khatib tamu lainnya.
Artinya Khatib internal harus diperlakukan tampil secara terencana. Dan sebelumnya Khatib internal harus mempersiapkan diri, yitu mempersiapkan teks, ada pemikiran smbil usaha memantapkan perencnn dan menetakan Waktu yang pasti penampilan Khatib Internal secara terencana.
oO0
Tidak ada komentar:
Posting Komentar