foto

foto

Senin, 08 Januari 2024

SODAH WAKTUNYA KITA MEMBICARAKAN MASALAH KEMAKMURAN MASJID

 

PADA SUATU waktu saya mengajak ikawan kawan untuk membicarakan masalkah  Kemakmuran Masjid Aljihad  yang mmang sudah saatnya kita bicarakan, di luar dugaan saya keingi8nan saya tertolak  dan memang tak seorangpun yang berkenan menerima ajakan saya membicarakan masalah itu sehingga  petrtemuan dinyatakan cukup sampai disitu.  Saya memilih untuk pasrah saja dan tak ingin kembali mengajak kawan kawan membicarakan Peniungkatan Kemakmuran Masjiod, keculi ada pihak yang mengajak  untuk membicarakannya, dan diterima oleh yang laion. 

Tetapi dalam hati saya juga merasa penasaran, apakah shabat yang menolak tadi memiliki pengalman buruk baik langsung ataupun tiodk langsung, karena salah satu alasan mengpa beliau mencegah dan menasehati saya untuk tidak kembali mengajak jama'ah membicrakan maslah itu, demi menghindari perpecahan dikalangan ummat. 

Tetapi sayang ketika saya dilarang menyebut nyebut Kemakmuran Masjid itu beliau tak juga menceriterakan  suatu Pengalaman Buruk baik langsung ataupun tidak langsung terkait dengan  pengalaman membicarakan maslh ini, tetapi memang saya ya sudahlah.  Maslah ini tajk perlu diperpanjang. 

Sampai pda suatu saat saya menghdiri sebuah pertemuan, dan pad saat itu dengan cukup semangat saya membicarakan  adanya cerita sukses yang dialami Masjid yang memang  sangat kita kenal bahwa mereka  kisah sukses. Tetapi saya cuykup terhenyak  ketika adanya teguran bagi saya untuk jngan membiasakan diri mencerterakan keberhasilan Masjid Lain. 

Beliau mengatakan  bahwa pertemuan kita kali ini untuk membicarakan maslah Masjid Aljihad, oleh karenanya kita batasi saja pembicaraan kita tentang Kondisi Masjid Aljihad, jadi batrasi pembicaraan kita sehingga tidak melebar ke mana mana, tetapi bicarakan saja sebatas Masjid kita hatta selebar dan seluas apapun. 

Walaupun pernyataan ini tak sepenuhny saya setujui, tetpi saya senag sekali  karena berarti kita masih memiliki peluang untuk bicara, walalupun harus dibatasi dengan masalah internal masjid kita saja. Dan sejatinya saya berterimakasih karena berarti saya  masih diberikan kesempatan untuk menulis.  Walaupun pengalaman untuk menulis itu masid sangat terlalu terbatas, tetpi justeru merupakan celah yang sangat bermanfaat. 

Masjid ini didirikam oleh sejumlah kawan kawan, dan kmi semua sngat mendukung terhadap gagasan mendirikan masjid ini, kmi dukung sepenuhnya  pembangunan masjid ini  sesuai dengan kemampuan kmi, tetapi kami tidak melupakan siapa siapa mereka menjadi pelopor, walaupun kami tidak menyebut nama, tetapi kami selalu berdoa agar pengorbanan kawan kawan  akan diterima Allah sebgi  amal yang iklas sehingga  Allah berkenn melipatgandakan ganjaran  yang  memulyakan mereka di mata Allah. 

Tetapi sayang kita ternyata memiliki keterbatasan kemampuan untuk memahami sebuah pristiwa  sekalipun terbatas sebatas  kronologi semata, berarti  banyak pristiwa penting yang akan terlupakan sejalan perjalanan waktu dan  pristiwa serta  keterbatasan daya ingat. Apalagi pristia itu berjalan atar dan tida terbawa oleh pro dab kontra atau semacamnya yang membutuhkan pemikiran oemikiran yang kritis.    

Diawal awal periode kepengurusan masjid ini umumnya segala seuatunya berjalan lancar  saja dan nanti setelah permbangunan fisik dianggap selesai maka ada peluang terjadinya diskusi diskusi di luar itu. Dan salah satu yang paling menarik  didiskusikan adalah jalan yan itenpuh untuk mencapai kemakmuran sebuah masjid. Masjid disebut makmur adalah manakala jama'ah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar