foto

foto

Jumat, 04 Oktober 2024

KEMBANGKAN KUALITAS KEIMANAN KITA.

INI  CERITA  KAWAN  SASA


KITA MAMPU  untuk meningkatkan kualitas keimanan kita, tetapi jika fasilitas tersedia itu akan lebih baih walaupun belum tentu berhasil karena masih akan perpulang ke kita sendiri sebagai pemilik diri. 

Khutbah yang disampaikan oleh Khatib kita hari ini sangat kita butuhkan sebagai usaha mencapai keselamatan, apalagi usia kita selalu berkurang berjalan dari detik kedetik tampa kita sadari, ternyata sudah berusia lanjut dan bahjkan mulai Tua Menuju renta, dan bahkan kita tak tahu kapan usia ini berakhir. 

Walaupun kita terbilang punya, dan dengan keksyssn kita telah  membantu membantu dan berkurban, hasil kebun yang luas tidak lupa kita keluarkan untuk membantyu kebutuhan bersama. Namun bagaimanapun kita akan ditanya hartamu darimana kau dapatkan. Dan juga lita ditanya apakah  para fakir miskin sudah mendapatkan bagian mereka. Banyak sekali mereka yang  mendapat titipan kekayaan dari Allah justeru tak mampu kita laksanakan secara amanah, sekian persen dari kekayaan yang dititipkan sebenarnya adalah hak para pakir miskin.  Seandainya bila titipan itu kita keluakan sesungguhnya para pakir miskin itu akan terpelihara hidupnya sehingga mereka keluar dari kemiskinan.

Saya diinspirasi oileh Khutbah yang disampaikan oleh Khatib kita, semoga dimuliakan Allah Swt, jika  seandainya kita bukan ilmuan, dan jauh pula untuk disebut ilmuan, tak satu ilmupun yang kita dalami, tetapi rwenyata tetap saja kita akan mendapatkan kemulyaan, tetapi memang mereka yang beriolmu itu akan dimuliakan Allah beberapa derajat di atas kita kita yang awam.  

Pada suatu hari saya berkunjung kerumah Sahabat saya,  tengah kami ngobrol ngalor ngidul, terdengan kumandang suara azan dengan irama Bayati, kami berdua bergegas  menuju masjid tak jauh daru rumahnya. sesai kami berdoa masing masing, saya melihat ada seorang pria yang usianya mungkin sekitar tujuhpuluhan, nampak saya melihat beberapa orang seperti bergilir bersalaman, saya tertegun dan mendekat dan menyalami beliau. Ketika saya mendapatkan kesempatan bersalaman saya tak henti memandang wajahnya. 

Apa kabar ...  bapak tanya beliau ..., Alhamdulillah jawab saya, selesai bersalaman beliaupun pamit dan berlalu. Lalu ini menjadi bahan obrolan saya bersama tean tadi. Beliau itu orang biasa ... kata sahabatku dengan rasa hormat. Nampak skali sahabatku tadi bersikap seperti para jama'ah  menyelami orang tadi ketika  melangkah menuju pulang. 

Dalam perjalanan pulang sahabat bercerita,  Bapak tadi terbilang istimewa bagi kami, dahulu setiap kali jum.at ada suatu kata dan atau kalimat  yang ditangkaponya sehabis sholat jum'at.  lalu ia mengomentari kata kata atau kalimat itu. Semula ia tyidak malu malu bertanya dengan apa  makna kata  atau kalimat  yang diucapkan oleh Khati. Tetapi apa beliau kurang pajam dengan kata kata itu, lalu beliau  menanyakan kepada orng orng yng dikenalnya. 

Sebelumnya lebih praktis lagi, ketika pulang Jumatan dia sudah mengantongi sebuah kata kata atau istilah,  yang katanya belum dipahinya, yaitu kata kata yang diucapkan oleh  Khatib, lalu apabila belum ada yang menjelaskan  arti kata kata itu, maka Ia bertanya kepada jama'ah yang lainnya, dan bila belum didapat sekarang, dia tanyakan besok, sampai ada yang berkenan menjawab. Bila ada yang menjawab  lalu Ia meminta penjelasan  terkait dengan isi khutbah darimana istilkah itu dimunculkan. 

Hal itu tidak jarang Ia membutuhkan waktu hingga sepekan lebih, hinggo muncul dua istilah atau kaluimat yang harus beliau tanyakan. Di luar dugaan  kami semua ternyata  suatu saat dia sudah menanyakan dan mendapatkan  jawaban puluhan puluhan pertanyaan. Diusaat itulah para jama'ah sangat menaruh hormat kepadanya. 

Sampai saya pamit pulang setelah makan siang, sata sangat menaruh hormat kepada beliau karena hari itu sekita pukul tiga belas beliau memutuskan membatakan  Puasa Daud karena mengajak saya makan siang bersama dirumahnya. Saya terkejut dan terkagum kagum pada hari ini saya menjumpaik seseorang dengan segala keterbatasannya telah melaksanakan sebuah sudi yang besar dengan mengumpulkan berpuluh puluh kata kata atau istilah yang diucapkan oleh Chatib  pada saat melakanakan  tugasnya selaku Khatib sholat Jum'at.

Islam diajarkan adalah adalah dalam rangka mempercepat perkembangan kualitas hidup manusia. Munculnya Islam di Indonesia adalah dalam rangka lajunya perkembangan Indomesia. Kehadiran Negara Penjajah di Indonesia selama tiga setengah abbad sangat tidak menyukai kahadiran dan perkembangan Indonesia, tetapi kehadiran Islam di Indonesia berhasil mendorong Bangsa Indonesia untuk merebut Kemerdekaan dari tangan penjajah. Di luar dugaan penjajah ternyata Islam berhasil menghimpun  Semangat Kebangsaan untuk meraik Merdeka dan lepas dari tangan penjajah. Diluar dugaan Megara Penjajah Belanda masyarakat Bangsa Indonesia dengan semangat berapi api <erdeka Allahuakbar ... Penjajah Belanda sangat terkejat ternya  Pemuda Indonesia tak memiliki rasa takut  dengan Jeritan Allahuakbar mereka tetap maju membuat Tentara Penjajah kucarkacir ... Allohuakbar Pemuda Indonesia tak takut mati. 

Sayang setelah Ummat Islam tampil merebut Kemerdekan dari tangan penjajah, justeru ada kelompok ytang berusaha memisahkan Islam dari Politik. dn Kebangsaan, dengan tunduhan bahwa manakala  Politik dan Kenegaraan yang demikan mulya  dan kokoh justeru akan hancur dengan kehadiran Agama Islam, oleh karena itu jauhkanlah Politik Dan Keneraan serta Kebangsaan dari Islam, itulah nampaknya  salah satu cara  untuk bisa menguasai Dalam Pemikiran seperti semakin nampag jelas adanya kehadiran Nebara Negara Penjjah dan Oligarti.

 ....  sampai jumpa episodeberikutnya

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar