SAYA pulang bukan karena sudah sembuh, tetapi saya pamit Kepada Petugas Rumah Sakit ... teris terang karena saya ragu dan bahkan khawatir tidak mendapatkn perawatan yag lebih serius, walaupu8n saya memilih ruang yang paling baik di Rumah Sakit utu. tetapi kelas tertinggi ternyata bukan berarti disertai dengan layanan yang lebih prima.
Secara tidak sengajas saya jumpa dengan seorang Dokter, lalu beliau bertanya kepada ... Oh sedang di rawat di sini ... ? Tayanya .... Iya jawan saya .... Doketr itu bertanya lagi ... sudah mendapat peklayanan Belum ... katanya ... belum Jawab saya .... Lalu Dokter itu menghungi seseorang Via HP nya .... Beliau meminta secepatnya memberikan pelayanan kepada saya ... Alhamdulillah setelah saya masuik klembali ke ruang perawatan, saya baru mendapatkan laynn oleh tiga orng yg nmpknya beklerja dengan sigap dan nampak Provesional.
Tetapi pada suatu hari saya mengalami pengalman yang mengakibatkan tekanan luar biasa, terutama bagi kjeluarga, ketika ada seorang petugas perawatan sepertinya petugas tersebut ditugaskan untuk memasukan atau memasang sesuatu ... tetapi setelah beberapa kati berusaha ternyata kesulitan tak mampu diatas, tetapi justeru alat yang akan dipasangkan itu rusak dan patah. Lalu sipetugas meninggalkan ruang perawatan itu.
Tetapi karena sudah berlalu hingga berjam jam, ternyata perawat tak kunjung datng, lalu pihak keluarga mempertanyakan kepada Pihak petugasyang dapat ditemui, lalu petugas itu menanyakan, apa yang dilakukan petugas itu .... dijawab sepertinya ada ytang akan dipasang, tetapi Dia Gagal. Lalu ditanya lagi bagaimana ciri orng yng merawat, tetapi pihak tyuan rumah hanya mengakatakan perawakan agak kecil.
Sayang sekali si Petuas mangatakan bahwa Dia tidak kenal dengan sipetugas itu jikla tidak disebutkan namanya. Akibatnya pihak keluarga merasa cemas dan khawatir karena mereka yang menangani itu sepebgetahuan keluarga tidak memasang tanda tengenal dan komunikasi secukupnya ketika melakukan sesuatu dengan pasien. Akhirnya pihak keluarga berinisiatip untuk rawt jalan saja.
Sungguh ini pengalaman pahit, karena hingga meninggalkan Rumah Sakit si Pasien belum lagi diizinkan makan, kecuali makanan yang sangat lembut karena Pasien mengalami Gamgguan pada Usunya.
Ustad Bukhori Shomad meminta Bantuan Doa dari kawan kawan.
Wallohu a'lam bishowab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar