foto

foto

Kamis, 07 Juli 2022

TERTAWANYA GUS DUR DENGAN HATI YANG LAPANG.

 

 

DAHULU GUS Dur naik daun kami kami masih dalam status mahasiswa Gus Dur kami kenal sebagai seseorang kocak tetapi cerdas, membaca tulisannya tak cukup sekali harus dilakukan berulang dan ketika kita membaca uang maka kita seolah menemukan gagasan baru itulah sebabnya seolah keharusan  kita mrmbrlokkan wang jajan untuyk membli majalah agar membaca berulang ulang, dan malam Minggupun terpaksa kita lewati saja tampa ada sesuatu yang mengesankan. terpaksa kita menempuh pilihan yang tidak populer demi membela sebuah majalah yang memuat tulisan Gus Dur.   
Ditolaknya pertanggungjawaban Habibie sebagai Presiden Penggantu Soeharto dan Terpilihnya Gus Dur sebagai  memang sangat mengejutkan, tetapi belakangan ternyata sangat menghawatirkan Semula terdengar kabar yang cukup menggelikan Semula Amien Rais yang banyak disebut sebagai Tokoh Revormasi mengusulkan Megawati sebagai Teman Seperjuangan Maju sebagai Presiden, tetapi pada saat itu Megawati Menolak justeru beliau dengan legowo menjagokan Gus Dur, yang juga sebagai teman seperjuangan dalam Perjuangan Revormasi Indonesia, ternyata Gus Dur menerima dorongan Megawati, dan terpilihlah beliau untuk menjadi Presiden walaupun dalam kondisi seperti itu. Belakangan samar samar terdengar kabar bahwa sebenarnya  semula diharapkan ketika Gus Dur diajukan oleh Megawati Gus Dur menolak lalu mengembalikan usulan itu untuk Pak Amin atau Ibu Mega, tetapi nampaknya skenario itu kurang sosialisasi kepada Gus Dur. 

Walaupum kondisi Gus Dur seperti itu sejatinya Gus Dur sangat mampu untuk merespon segala perkembangan dan beliau tak memiliki hambatan yang berarti bila andai saja tak terjadi fitnah dan penghianatan. Itulah sebabnya di mata banyak orang, baik dalam dan luar Negeri Gus Dur itu tak kehilangan kehormatan dari berbagai pihak, itulah  sebabnya walupun baru saja dijatuhkan dari dari Jabatan Keperesidenan masih saja sibuk berkeliling untuk menjadi narasumber diberbagai acara.  

Salah satu kelebihan Gus Dur di Banding mantan  Presiden Indonesia lainnya  ternyata  beliau memiliki daya humor yang tinggi, bagi Gus Dur tak masalah yang tak bisa dihumorkan, barangkali saja dengan rasa humor yang tinggi itu adalah sebagai pertanda bahwa beliau memiliki keluasan hati. Dalam satu kesempatam Gus Dur mengatakan sebenarnya hanya satu orang yang pantas tak memiliki hubungan yang harmonis, yaitu Mantan Presiden Soeharto, tetapi itupun tak terjadi, setidaknya karena keduanya setiap Harti Raya Iedul Fitri selalu berjumpa, dan di saat Pak Harto sudah mengalami kesulitan untuk berkomunikasi justru beliau sendiri yang mengatakan ingin berkomunikasi dengan Gus Dur tetaoi saya tak mampu, katanya. 

Gambar di atas adalah salah satu contoh Humor Gusdur yang ingin berolok olok kepada para Penguasa yang sering tak konsisten dengan para Penguasa, bahwa sebagian besar penguasa kita tak konsisten antara apa yang diucapkan dan tak sejalan dengan apa yang dilakukannya. Ada berbagai kemungkinan seorang pejabat atau tokoh yang terpaksa tidak konsisten dengan ucapannya, bisa jadi dia terhambat oleh tuntutan dari jabatannya, atau memang karena ada kepentingan yang lebih menguntungkan secara duniawi, atau dilakukan sebagai konsekwensi dengan kelomok kelompok yang dipihakinya. 

Semoga di masa masa mendatang siapapun tokoh kita terlebih menduduki jabatan penting agar memiliki kemampuan untuk bersikap konsiten  apataj lagi sudah terlanjur menyandang gelar gelar keagamaan atau khususnya Kemusliman seperti Ulama, Ustadz atau Gus dan semisalnya yang menggambarkan kehormatan yang diembannya. 
 
Sikap yang mendua di hati para pejabat pejabat kita terlebih sebagai tokoh Muslim akan mengakibatkan bukan hanya sekedar menurunnya drajat kemulyaan yang bersangkuta, tetapi justeru dengan mudah bisa dimanfaatkan oleh para pihak yang ingin menghancurkan Islam secara keseluruhan justeru dengan tangan ummat Islam itu sendiri. Yatu antara lain dengan cara mengadu domba antara mereka yang memiliki atu diberikan keperecayaan untuk menduduki jabatan itu untuk berseteru dengan para ulama, Kiyai dan ustad serta lainnya.   Wallohu a'lam bishowab.   




Tidak ada komentar:

Posting Komentar