KETIKA MONGOL seorang artis merasa kebingunan setelah berupaya mengenali Yesus yang selama ini diakuinya sebagai Tuhan tak memiliki rekam jejak pada usia 12-29tahun maka dengan cara enteng saja dua orang Pendeta kenamaan memberikan jawaban yang sangat manusiawi mengatakan bahwa pada saat itu Yesus seperti juga anak anak seusia lainnya maka masuk Kawah Candradimuka yaitu lembaga pendidikan dan memang dalam mengikuti prosependidikan itu nampaknya Para Sasul sesuai dengan keyakinan penganut Kristain atau Nasrani kurang mencantumkan rekam jejak Tuhan Yesus. Maka wajar saja bila seiring perjalanan waktudan manusia mencapai berbagai kemajuan merasa perlu mempertanyakan itu. Tetapi sayang sekali nampaknya yang merespon pertanyaan itu bukanlah dari mereka sebagai pendeta yang mumpuni sehingga terkean asal jawab saja sehingga nanti belakangan juasteru akan meninggalkan persoalan yang pelik bagi penganut penganut Agama Kristen itu sendiri.
Menurut saya maka biarkan saja para Pendeta itu memberikan keterangan tambahan lalu apakah keterangan mereka yang terkean sedang mncari cari kecocokan itu akan berhasi; mencerdaskan penganutnya, sekali lagi biarkan itu urusan internal mereka. kalaupun itu akan dibahas, maka biarkan para sejawan dan ahli keagamaan membahasnya sebagai upaya mencerdaskan para penganut agama.
Pada saat ini sekelompok orang kuat dunia secara samar samar terdengar kabar bahwa mereka sedang pada Pemikiran mempersiapkan terbentuknya agama baru yang akan benyak mengacu kepada ouncak puncak pemikiran masyarakat dunia yang antara lainnya Hak Hak Azazi Manusia, Demokrasi dan berbagai semacamnya. Informasi tentang ini sangat sedikit sekali, tetaoi berdasarkan informasi yang sangat terbatas itu setidaknya ada keamaan ketika awal pemasaran prmikiran untuk menerapkan gagasan Pengarusutaan gender. Dasar pengarusutamaan genser itu adalah memberikan hak azazi manusia itu kepada setiap manusia tentu saja berdasarkan demokrasi dn berbagaiperangkat lainnya Tetapi sayang sekali memang bahwa Demokrasi dan Hak Azazi itu sesuatu yang digagas dan didukung oleh kelompok kelompok yang dikenal sebangai Bangsa yang dalam waktu bersamaan mereka tercatat sebagai Bangsa yang ekspansionis, ingin menguasai Bangsa lain, dan banyak terlibat dalam berbagai seketa dunia sekalipin dengan dalih penyelaian masalah, tetapi kenyataannya yang ditempuh adalah memihak kepada kelompok kelomok yang bisa memberikan keuntungan kepada mereka yang merkenal juga sebagai beraktivitas sebagai memproduksi alat alat perang modern.
Bila kita mengacu kepada proyek Pengarusutamaan gender pada mulanya, telah disampaikan kepada kita semua bahwa proyek ini adalah untuk membantu mereka yang tersingkirkan diakibatkan nilai nilai dan tradiri yang membuat manusia menjadi kempok kelas dua, dan secara kebetulan perempuanlah pada saat ini yrng sering menjadi korban, mereka dijadikan manusia klas dua akibat dari adat istiadat dan tradisi lainnya, dengan demikian gender itu bukanlah perempuan,tetapisecara kebetulan perempuan yang terkena akibat dari itu semua sehingga gerakan Pengarutamaan Gendet itu dikira adalah perempuan.
Dalam sejarah memang Islam sejak awal telah berupaya mengangkat harkat derajat wanita atau perempuan. Banyak pihak yang sesungguhnya menantikan apa gerangan konsep meningkatkan harkat wanita sebagai kelanjutan Pengarusutamaan Gender ini. Tetapi belakangan baru diketahu bahwa apa yang dilakukan oleh Penagrusutamaan gender ternyata adalah memilih menentukan secara bebas memilih dan menentukan sendiri apakah kawin dengan adalah upaya untuk memberikan kebebasan pada seseorang untuk menikah dengan yang berlawanan jenis atau satu jenis, antara laki laki dan perempuan atau sesama jenis perempuam dengan peremuan atau lali laki dengan laki laki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar