KITA SEMUA butuh takmir yang memang tahan banting, mereka yang muda mda sngat membutuhjan jalan menuju keselamatan berama, Sedang kami yang tak mda lagi ini sangat berharap untukditinggalkanoleh Para takmir bahkan mungkin kami yang tua tua ini dengan segala kekurangan tetapi senang rasanya bila kami ni sedikit diistimewakan sebagai sebuah penghornatan bagi kami, walaupun si mata takmir kami ini akan merepotkan, karena sebagai kelompok yang telah kehilangan kesigapan jsuteru kami masih mengira bisa berbuat banyak.
Saya seperti mengalami kesulitan untuk memilih kata dalam menyusun kalimt di aas. Tetapi apa boleh buat tulisan ini memang harus diselesaikan, artinya tidak terhenti dan harus tetap menulis, tetapi dengan segala permohonan maf atas segala kekurangan.
Seperti yang kita dengar bahwa Takmr akan menhidupkan Penajian Al Quran Masjid Aljihadini. tentu kta sambut dengan segala rasyasyukur karena merupakan langkah yang sangat tepat, walaupun kita sangat menyadari begiatan yang satu ini akan selalu membutuhkan penyempurnaan diberbagai aspeknya. Karena memang kita sesungguhnya telah mngalami keterlambatan dalam melaksanakan program ini, karena sudah lama kita membutuhkan munculnya generasi al quran, tetapi hingga kini kita belum berhasil karena kita tak boleh menidakkan berbagai kesulitan.
Dahulu dalam praktiknya Pemerintah Penjajah melarang ummat Islam bekajar Al Quran, karena terdesak maka diberikan sedikit kelonggaran, yaitu boleh belajar Al Quran, tetapi tak boleh belajar terjemahannya, karena terdesak kembli diberikan kelonggarn, yang tak boleh diterjemahkan adalah yang tertentu tertentu saja. lalu kembali dilonggarkan bukan tak boleh diterjemahkan, tetapi terjemahannya tak boleh di baca keras keras.
Proses itu adalah proses panjang, hingga bertrahu tahun dengn cra yang tidak seragam atau tidak serentak, dan juga terjadi naik turun, karena tentu saja ada Bansa kita yang sehari harinya bekerja untuk kepentingan Belanda tetapi setiap kali ada kesempatan selalu berupaya mengambil keuntungan bagi Penganut Islam, yang pada saat itu bersamaan dengan saat Persiapan Kemerdekaan, sehingga merupakan sesuatu yang sudah jamak jika Tentere penjajah sangat sering menangkap para ulama kita walaupun sekedar penahanan selama seminggu ataupun lebih.
Karena serting terjadionya penangkapan penngkapan tentu saja sangat berpengaruh kepada masyarakat muslim setempat dn berakibat kendornya untuk menjadi seseorang yang memahami Al Quran, dan ada juga yang terlanjur berkepanjangan belajar al Quran hanya sekedar bisa baca saja. Tak Tahu terjemahannya, tak tahu Tafsirnya. Dan kelak banyak sekali mereka yang hanya sekedar bisa baca Quran, dan bahkan bacaanpun masih salah salah tidak sesuai dengan atutan baca. Yang memang pada saat maka kekuasaan penjajah itu, penguasa mereka yang tak banyak memahami Al Quran. Yang nanti membuat ummat Islam Indonesia itu memang mayoritas terbesar di dunia, tetapi dalam waktu bersamaan ummat Islam Indonesia umumnya hanya memiliki pengetahuan keislaman dalam posisi dangkal saja.
IUtulah sebabnya ketika takmir menyatakan akan mengaktifkan pembelajaran Al Quran sebagai salah satu Program andalan Masjid Al Jihad adalah study Al Quran. Kiuta berharap program ini harus memacu diri agar tak mudah putus asa. Memang program ini tak hanya berjalan beitu saja, tetapi harus dilakukan dengan analisa yang tajam serta memiliki program yang jelas serta tenaga pengajar yang siap denagn analisa yang selalu dikembangkan. Walllohu a'lam bishowab.
.... bersambung
Insyaa Allah tidak ada kata terlambat untuk belajar semua ilmu keagamaan yang akan menjadi modal hidup kita sehari2 sesuai tuntunan Islam, lebih2 sebagai modal kita utk menghadap Allah Azza Wajalla
BalasHapusKhusus utk pembelajaran cara baca Alquran yang benar atau disebut juga ilmu tajwid atau Mahroj, ini wajib kita tahu krn membaca alquran yang tdk memakai ilmu tajwid dikhawatirkan akan sia2 krn bisa keluar dari arti dan makna yg terkandung dalam alquran itu sendiri, maka kami merasa kita wajib untuk belajar ilmu ini hingga ajal menjemput kita, barakallah