Walaupun itu urusan Seksi atau sumbseksi maka sebagaimana sudah menjadi tradisi di lingkungan masjid, maka pihak takmir menerapkan keterbukaan dengan para jama'ah, dan memang sudah sewajarnya jika banyak pihak diluar Struktut yang memiliki kemampua untuk menjelaskan terkait masalah Program ini, wlaupu tidak dalam informasi yang utuh.
Memang selayaknya Dalam Pelaksanan Program Pembelajaran Alquran harus memiliki Dasar Pemikiran yang mudah dipahami, sehingga jama'ah akan dengan mudahnya bisa memahami Programnya, siapa penanggungjawab programnya, siapa pula para pembantunya. Lalu Target apa yang ingin dicapai dalam preogram ini sehingga para pembantu bisa dengan mudah memahami apa yang harus dilaksanakan sebagai prrogram, yang memang seharusnya juga memiliki dokumen tertulis. Sehingga para takmir bisa pula denga mudah menyusun pertnggungjawaban, serta menyatakan Program telah tercapai apa belum, sehingga juga mudah umtuk melakukan berbagai perubahan atau penguatan. Ataui merupakan Program lanjutan, atau apapun namanya sehingga kita semua bisa melakukan partisipasi sebagai jama'ah pada umumnya.
Sebagaimana layaknya pada organisasi maju, kita juga selain memiliki program dan target pencapaian, kita juga harus memperkirakan berapa besar biaya yang dibutuhkan untuk mencapai Target Pencapaian, sehingga para jama'aj juga bisa melakukan perthitungan pribadi untuk memperkirakan kepantasan kepantasan dalam partiipasi untuk mensukseskan program ini.
Kami sangat menyadari betapa banyak tugas tugas Takmir yang belum terumuskan secara tertulis, dan belum juga tersosialisasikan secara lisan sehingga segala sesuatunya tentu saja masih samar. samar, kindisi samar samar ini tidak boleh berlangsung secara lama, karena hal ini akan membingungkan pihak luar dan pihak pihak lain yang akan memberikan partisipasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar