foto

foto

Jumat, 29 November 2019

VIDEO KIRIMAN PAK YUDI.

BEBERAPA HARI YANG LALU  Pak Yudi menampilkan sebuah postingan berisikan sebuah vide dengan Konten Nasih sejumlah Ummat Muhammad yang lalai bertaibat sebelum menhembuskan nafas terakhir.
Cerita itu terangkum dalam konten hadis yang ternyata  dhof atau lemah karena terselip dua orang perawi yang membuatnya menjadi doif. Lalui apakah kita tak dapat mengambil himah .... ? Bisa .... kita kaitkan dengan mereka yang ditenggarai hidup pada saat saat akhir dunia menjelang kiamat. Pada saat itu seantero dunia itu dipimpoin oleh sejumlah Pemerintah yang dipimpjn oleh rezim yang sangat kuat, sehingga mreka sukses membungkam para ulama, sehingga tak satupun mereka yang memiliki kemampuan menyuarakan kebenaran. sehingga ummat nyaris tak mengenal Rasulullah SAW.

Mereka hanya samar samar mendengar nama itu dengan keterangan  yang sangat tak memadai. Tetapi mereka merindukan Nabi Muhammad SAW dan Tuhan Allah, serta mereka tak menyukai prilaku penguasa. Walaupun demikian mereka juga ikut melakukan sejumlah maksiat seperti halnya lazim dilakukan oleh masyarakat pada saat itu.

Mereka menjadi kelompok terakhir yang dilaporkan kepada Muhammad akan keberadaan mereka di Neraka. Mereka sudah sedemikian lama berada di neraka, fiosik mereka rusak kecuali wajah dan hati, wajah mereka tak rusak karena mereka merindukan kehadiran Rasul, dan hati mereka tak rusak karema mereka merindukan Tuhan Yang Maha adil, Allah.


 

HADITS DHO’IF TENTANG RASULULLAH PINGSAN KETIKA DENGAR BAHWA PINTU NERAKA KETUJUH DISIAPKAN BAGI PELAKU DOSA BESAR DARI UMATNYA .... lanjut.


NASEHAT MAMAH DEDEH COVER PERNIKAHAN ADI PUTRI

PARA PANITIA PERNIKAHAN PUTRI -HADI



 RANGKAIAN FOTO ini hasil jeprat jepret iseng iseng pada saat terselenggaranya Perkawinan antara Putri dan Adi yang lalu, semula rangkaian foto akan dilengkapi dengan suara khutbah nikah, tetapi sayang khutbah nikah yang disampaikan terlalu banyak diselingi dengan info dan ungkapan lainnya sehingga tidak fokus seperti Khutbah nikah layaknya yang disampaikan secara singkat dan padat. selain itu banyak ghangguan kana kiri juga banyak bicara, mereka juga mengira klhuitbah belum diselenggarakan, sehingga mereka juga tak vokus menyimak. Akibatnya gambarpun rak dilengkapi dengan sejumlah momen yang berkesan, dan suarapun diisi dengan nasehat perkawinan dan keluarega dari Rumah Mamah Dedek. Namun demikian kita berharap akan ada mafaatnya bagi kita semua.

Kamis, 19 September 2019

PEMBANGUNAN MASJID ALJIHAD.

JANGAN KEHILANGAN SEMANGAT 



 RENCANAPEMBANGUNAN MASJID ALJIHAD Perumahan Korpri disambut dengan rasa syukur oleh segenap jama'ah, bahkan mereka berharap agar pembangunannya sesegenap jama'ah, mengingat sholat lima waktu terasa sesak, sehingga sap terakhir terasa tak sempurna beribadah karena berhimpitan secara sesak dan buru buru keluar dari masjid untuk memudahkan jema'ah yang akan keluar ataupun masuk, tak jarang jama'ah yang akan keluar terhenti langkahnya karena adanya jama'ah yang masbu' di sekitar pintu keluar. Sungguh pembangunan masjid sejatinya tak boleh tertunda.  Tetapi dari sisi lain nampaknya panitia seperti ada terkendala oleh sesuatu, Lalu apa yang menjadi masalahnya ... ?

Yang nampak bagi saya dalam Rapat yang pernah dilaksanakan sekitar sepuluh hari yang lalu itu memang memiliki sedikit kelemahan kekurang siapan sehingga membutuhkan dukungan  dan kebulatan kata, situasi bisa digambarkan sebagai berikut :

(1). Rapat dipimpin oleh dua orang fungsionaris, pembicaraan pertama menunjukkan bahwa  mereka yang tampil seolah belum memiliki legal standing, kepenguruisan masih tambal sulam, karena masih akan merubah susunan personalia kepengurusan, karena ada yang merasa diletakkan pada posisi yang kurang tepat.
(2). Pimpinan rapat menggambarkan seolah bahwa telah brusaha menyempurnakan atau melengkapi personalia kepengurusan, tetapi seperti gagal dan tak menghasilkan sesuatu. Seolah sedamh tertjadi stagnan.
(3). Pada saat seperti itu pimpinan rapat memindahkan pembicaraan ke masalah pembangunan dan pengembangan  musholla menjadi masjid. Tetapi sayangnya pimpinan rapat tak sempat menjelaskan tentang rencana kasarnya sepertyi apa, target jangka panjangnya apa, dan perencanaan bertahapnya seperti apa.
(4). Terkait dengan rencana pengembangan dan pembangunan  tentu saja perlu dijelaskan dengan sedikit menggunakan setidaknya analisis swot, atau setidaknya dibutuhkan kemampuan mensosialisasikan gagasan pembangunan masjid ini sehingga jama'ah nenikliki reasa keterlibatan emosional.
(5) Terlalu tinggi target pembicaraan untuk menghasilkan sesuatu yang sesungguhnya demikian banyak, hanya dilakukan seusai sholat magrib sambil menunggu waktu Isya. Tampak dari rapat dan hasil yang kita capai pada saat, jangankan akan mendapartkan masukan yang bermanfaat dan maksimal, Penguruspun tidak sempat menjelaskan segala sesuatunya, untuk dipahami jama'ah.

Namun demikian kita sebagai jama'ah harus mendukung denga cara memberikan waktu kepada Pengurus untuk membenahi segala tunggakan Pengurus prihal struktur personalia kepengurusan, program serta analisis analisis yang dibutuyhkan, sehingga program tersebut dipahami jama'ah, dan jama'ah tertarik untuk berpartisipasi. Ayo ... tetap semangat.















Sabtu, 07 September 2019

KAMPUNG MASIGIT MEMBANGUN MASJID.

BANYAK DESA yang penduduknya mengidamkan sebuah Masjid yang indah dan menjadi kebanggaan bersama, tetapi mereka belum menemukan jalan. Dan desa Masigit yang terletak di kaki Gunung Selamet adalah merupakan salah satu Desa yang berhasil membangun Masjid idaman seharga 1 (satu) milyar Rupiah. Banyak desa desa lain yang iri, mereka berfikir positif lalu tak segan segan meniru langkah langkah para penduduk Desa Masigit yang miskin itu. Dan hasilnya Alhamdulillah. (Lihat :kompasiana.com/masbaim/552855326ea834b05d8b4597/pengalaman- membangun-masjid-senilai-1m-secara-mandiri)

Marilah kita sedikit melongo tentang apa yang dilakukan oleh Masyarakat Masigit. Tetapi manakala kita menanyakan langsung kepada Masbaim, dimana kita bisa membuka Kompasiana dengan alamat di atas atau langsung menghubungi @masbaim, maka dia akan menjelaskan bahwa kunci keberhasilan Desa Masigit membangun Masjid adalah semangat iman dan keikhlasan, itu jawab mereka. Jawaban itu sepertinya klise dan sederhana, tetapi kita harus sadari bahwa hal ini sangat terkait dengan iszin Allah SWT, maka sejatinya iman dan ikhlas adalah meruipakan jembatannya. Tanamkan keyakinan sedalam dalamnya bahwa tak ada yang tak mungkin bila Allah menghendaki, dan sekaligus meridhoi. 

Bisa saja kita bertanya kepada Kepanitiaan di lain tempat yang juga sukses membangun sebuah Masjid mewah, ketika kita bertanya, maka meluncurlah ungkapan dengan lancar mengutip teori teori manajemen. Padahal tampa sepengetahuan mereka ada sejumlah orang yang sengaja bangun disepertiga malam, dengan tetesan air mata dia meminta kepada Allah agar pembangunan Masjid disukseskan, demi untuk keselamatan anak cucvu mereka. 

Bukankah Allah berfirman Hampir hampir saja kuhancurkan sebuah negeri, karena keingkaran penduduknya, tetapi di negeri itu masih didapatkan orang orang yang bangun tengah malam untuk menyusui anak mereka, dan ada pula yang bangun tengah malam bersujud kepada Allah dan bahkan dengan deraian air mata. Pengaruh doa jauh lebih dahsyat dibanding sejumlah teori apapun. Wallohi a\lam bishowab.

Jumat, 06 September 2019

TULISKAN PENDAPATMU DI BLOG INI


SAYA INGIN TEGASKAN  bahwa  Masjid Al Jihad ini memiliki peluang besar untuk menjadi Masjid yang modern. Letak geografis diantara dua Perguruan Tinggi, yaitu Universitas Islam Negeri (UIN) dan ITERA yaitu Institut Teknologi Sumatera, selain itu dua Rumah Sakit besar dan ada juga Pesantren. Maka tergantung para Pengurusnya apakah memiliki kemampuan untuk memanfaatkan situasi itu atau tidak.Jika Pengurus tidak memanfaatkan situasi itu maka akan sulit bagi Masjid ini untuk tampil sebagai Masjid Moder. Walaupun  masih terbuka kesempatan untuk menjadi Masjid yang makmur. Setidaknya karena jumlah penduduk semakin banyak.

Salah satu caranya adalah agar para jamaah Masjid ini berkenan memuatkan tulisan tulisannya di Blog ini, agar blog ini disesaki oleh sikap, pendapat yang terungkap dalam bentuk trulisan di Blog ini, dan kita juga berharap Blog ini tetap akan terpelihara, saya merencanakan untuk mencari dan mendidik jama'ah yang berusia lebih muda dari saya, untuk melanjutkan dan mempertahankan keberadaan Blog ini untuk mencatat sejarah perjalanan al Jihad menuju   Masjid yang Modern.

Selain menrbitkan Blog, kami juga mengelola akun youtube, selain merekam kegiatan Musholla Al-Jihad, juga berniat akan mengumpulkan sejumlah, pendapat dan petuah ulama ulama yang ada disekitar Musholla Al-Jihad, atau pernah sholat di Musholla yang tak lama lagi insya Allah akan meningkat enjadi Masjid. Itu semua diciptakan sebagai perintis jalan untuk menuju Masjid yang modern.

MENCONTOH SEMANGAT PEMBANGUNAN MASJID


JATUHNYA REJIM DIKTATOR yang dipimpoin Presiden Soeharto dan munculnya gagasan Revormasi,  era antara yaitu di masa Presiden Habibie yang sangat singkat itu nampak memunculkan semangat Demokrasi di dunia pendidikan, dan salah satunya adalah merombak Sistem Kepemimpinan di Sekolah Sekolah formal, Mendampingi gagasan Integrasi Imtak - Iptek, ditambah Kepemimpinan Sekolah yang dikasih merk MPMBS singkatan dari Manajemen Pendidikan Berbasis Sekolah. Teori ini mengacu kepada Kepemimpinan di Masjid.

Mengapa harus mengacu Kepemimpinan Masjid ? Karena berdasar pengamatan satu satunya Gedung yang paling sering melakukan pembaharuan dan pengembangan adalah di Masjid, istimewanya pembangunan Masjid itu selama ini tidak menggantungkan dirinya kepada Anggaran Pemerintah baik Daerah (APBD) maupun Pemerintah Pusat (APBN). Bahkan sebagian besar Masjid Masjid yang mentereng mentereng itu justeru tidak tersentuh sama sekali oleh APBN dan juga APBD. Lalu apa ciri khas Kepemimpin di Masjid.

Kekuatan Kepemimpinan di Masjid itu adalah menggabungkan tiga kekuatan, yaitu Uahli Ilmu, Ahli Ibadah dan Ahli Sedekah. Ahli ilmu berusaha menghidupkan dakwah sehingga masjid memiliki jadwal dakwah dan pengajian yang ketat. Sedang ahli Ibadah menegakkan pelaksanaan ibadah secara tertib dan ketat, semenatara ahli sdekah, selalu memotar otak untuk mengumpulkan dana sebanyak banyaknya uintuk mendukung program.

Banyak orang yang sering tak menyadari bahwa pada Masjid Masjid yang makmur itu dipimpin dengan kepemimpinan yang terbuka, bahkan karena terbukanya sistem kepemimpinan itu sehingga banyak jama'ah yang memiliki kemampuan untuk menjelaskan semua persoalan yang dihadapi oleh Masjid itu dari segi Kepemimpinan, meliputi rencana, pelaksanaan dan pelaporan atau pertanggungjawaban.

Ini yang diinginkan oleh dunia pendidikan pada saat itu, para petinggi menginginkan agar partisipasi masyarakat bisa diperdayakan dan dikembangkan, sehingga sehingga masyarakat sekolah akn dibuat paham sepaham pahamnya, sehingga masyarakat sekitarpun memiliki kemampuian menjelaskan visi missi sekolah.

Tetapi sayang seribu kali sayang, peraturan peraturan yang muncul justeru inkonsistensi, termasuk adanya larangan sekolah sekolah menerima  sumbangan dari masyarakat, yang sekilas seolah memiliki kepedulian  kepada masyarakat kecil. Termasuk Sekolah suasta tak boleh memungut dana dari masyarakat, bila akan meneriuma sumbangan dari Pemerintah. Ternyata kebijakan ini sangat mematikan bagi sekolah sekolah swasta, yang tak memiliki kekuatan finansial.

Terlepas dari gagalnya program itu karena berbenturan dengan aturan lainnya, manajemen masjid tentu saja tak akan ikut berubah, bahkan akan semakin memantapkan manajemen yang terbuka, sehingga para jama'ah memang harus di didik untuk memiliki pemahaman tentang visi missi, perencanaan, pelaksanaanaan dan bahkan pertanggungjawaban. Itu ciri khas manajemen masjid yang menhasilkan kemakmuran masjid, disebut makmur karena banyaknya jama'ah yang beribadah dan mengaji keagamaan dan Al-Quran.

Rabu, 04 September 2019

GAMBAR DENAH BANGUNAN

BUKAN ARSITEK, bahkan sangat awam, dalam hal membaca gambar, oleh karenanya maka dikpastikan banyak keliru dalam memahami gambar terkait rancangan pembangunan gedung, Walupun gambar yang ditampilkan bukan detail sebuah gambar, melainkan gambar pokok di awalam uraian sebuah laporan gambar.dari sisi yang paling terang. Namun demikian siapapun kita untuk mendapatkan sebuah pengertian dan pemahaman membaca itu penting dan tak terpungkiri. Inilah gambaran rencana Pengembangan Musholla Al-Jihad untuk menjadi Masjid yang representatip dan modern.

Denah Exsisting menggambarkan bahwa Musholla Aljihad pada saat ini
pada keluasan 19,10 X  10,90 M = 1.946.290 M
Bangunan tersebut terbagi atas tiga bagian yaitu A, (merah) Ruang Sholat Pria, B.(kuning) Ruang Sholat Perempuan da C (biru muda) Untuk Ru ang Sekretariat, Wudu dan Kamar Mandi. 

Ruang Sholat, yang sekarang sepenuhnya ditempati untuk ruang sholat laki laki dalam ukuran 8 X 8 M  menjadi seluas kurang dari 94 m2 karena bentuknya persegi 8. Sedangkan Ruang sholat Perempuan saeluas 4 X 6 M = 24 meter. Sedang ruangan C, yaitu sekretariat/ Ruang tidur penjaga, dengan ukuran 3 X 8 M = 24 M di tambah ruang wudlu laki laki 2 X 4,6 M = 9,2 M. Kenyataannya memang terlampau sesak, terutama bagi Ruang sholat laki laki.

Nampak pada gambar denah alternatif 1, akan terjadi pengembangan. Ruang menjadi benbentuk segi empat, dengan ukuran 14 X 17 M atau seluar 238 M2, bandingkan dengan luas aslinya 94 + 24 M = 118 M, jadi untul lantai 1 terjadi penambahan dari 118 M menjadi 238 M, terjadi penambahan seluas 120 M. Ruang untuk sholat, laki laki dan perempuan. Setiap seseorang untuk sholat berjama'ah membutuhkan ukuran seluas 60 X 129, ukuran ini umumnya dianut oleh penggambar.  

Alternatif yang kedua dari gambar denah, masjid akan dikembangkan dalam bentuk segi empat dengan ukuran


SORRY BELUM SELESAI, KEBURU NGANTUK.

ADA TIGA ALTERNATIF


ALHAMDULILLAH, ada tiga alternatif  gambar yang disampaikan oleh tim penggambar untuk dipilih jama'ah tentang masjid yang akan dibangun, ketiga gambar itu menggambarkan sebagai alternatif tang pertama adalah masjid dibangun dalam dua lantai, dari alternatif yang ada memang penggambar belum menonjolkan sisi interior, melainkan baru sisi eksterior sebagaimana pada masjid pada umumnya adalah menonjolkan kubah dan menara, serta bentuk rangka pintu dan jendela, serta carak keramik, sekedar pemancing imajinasi.

Gambar alternatif satu (1) ini dimaksudkan sebagai dua lantai dan bisa juga dibelokkan satu lantai, kalaupun dianggap satu lantai, maka berarti kubah yang ada  akan dijadikan ciri dari masjid yang akan dibangun ini. Bangunan yang ada sebenarnya cukup kokoh, bahkan konon pondasi semulka dirancang untuk dua tingkat, tetapi apakah dalam pelaksasanaan memang sesuai dengan gambar perencanaannya. Ini menjadi sulit kita buktikan, karena bangunan ini bukan proyek yang menunjuk konsultan pengawas. Tetapi manakala disepakati dua lantai, maka selain kubah ditinggikan, maka kolom mermang harus benar benar diyakinkan kekuatannya.

Tetapi gambar ini bisa menjadi pembuka imajinasi atau gagasan bahwa konsep dua lantai dalam bentuk   U atau setengah lingkaran. melingkari eksis bangunan awal, bila itu yang ditempuh maka sejatinya pembangunan bisa di awali dengan pengembangan sayap kiri dan kanan, dengan fondasi utuh untuk dua lantai, Dan tidak banyak mengganggu bangunan lama. ini bisa dilakukan sebagai penghematan dan penundaan. Sementara bangunan baru bisa difinalkan.

Untuk alternatif dua (2) nampak jelas gedung dirancang dalam satu lantai pelebaran sisi kanan dan kiri dan renov total di bagian belakang. Kubah lebih besar dipasang di bagian belakag.  Sedang pada Gambar Alternati Tiga (3) juga menggambarkan bahwa pengembangan masjid direncanakan final satu lantai, hal tersebut terindikasi dengan direncanakannya pembangunan menara di bagian belang  di atas bangunan yang ada.

Mungkin ini pendapat subjektivitas saya, atau semata pendapat pribadi saja, yang tentu saja harus diuji keakuratannya, bahkan kalaupun disampaikan alasan pertibangnnya, itupun masih jauh untuk mencapai teloznya, karena memang membutuhkan waktu yang panjang.

Yang ingin saya katakan bahwa "Masjid" (dalam tanda petik) adalah merupakan satu satunya bangunan yang selalu berkembang, dari Pengurus ke Pengurus, dari generasi ke generasi adalah merupakan person yang selalu mencari kesempatan untuk menorehkan kesempurnaan dan keindahan serta kelengkapannya.

Oleh karenanya tentu saja sebuah generasi pendahulu akan dirasakan bijak manakala mempersiapkan sebuah bangunan yang kokoh pada bagian bagian pokok, seperti fondasi serta kolom kolom bangunan, bahkan termasuk kolom praktis sekalipun. Sehingga bangunan sejak awal mula haruslah merupakan suatu karya yang siap dikembangkan. Oleh karenanya, bangun yang akan kita kembangkan ini sejatinya haruslah bangunan yang siap untuk ditingkatkan antara lain jumlah lantainya. 

Dan bisa juga kita memakai alternatif 2 dan atau 3, minus kubah atau menara. Artinya, kita membangun gedung ekspansi secara utuh namun direncanakan bertiungkat secara bertahap. Gedung asli prinsipnya tak diganggu kecuali untuk menautkan gedung lama ke ke gedung baru sehingga terkesan senyawa. Bisan jadi pada tahap awal hanya ada bangunan baru dikanan dan kiri. Yang tahap berikutnya pada bagian belakang dibangun gedung yang teruji konstruksinya untuk menghubungkan sisi kanan dan sisi kiri. dalam bentuk letrer U atau setengah lingkaran.

Tahap berikutnya dibangun lantai dua. Ada keuntungan bila ini yang ditempuh, yaitu memberikan kesempatan kepada generasi (panitia) penerus untuk berkreasi menciptakan atau membangun eksterior, khususnya tampak depan. Karena Masjid kita akan tampak lebih anggun manakala masih memiliki halaman muka yang agak longgar, sehingga keindahan Masjid akan lebih dapat dinikmati dan membanggakan.

Gedung bagian tengah (lihat denah Exsist) akan lebih mampu berkreasi manakala kita sebagai pendahulunya memberikan rtuang yang cukup untuk membangkitkan kreativitas mereka. Saya kira hal ini akan jauh lebih bagus untuk membuktikan bahwa bangunan Masjid akan berbeda dengan Bangunan besar lainnya, yang mengatakan bahwa bangunan besar dan megah adalah merupakan pertanda akan kehadiran tangan diktator di sana. Rumus itu tak ada di bangunan Masjid. 
(bersambung)



ALHAMDULILLAH PEMBANGUNAN SEGERA DIMULAI

aLHAMDULILLAH Summa Alhamdulillah, tidak menunggu waktu yang lama, pembangunan dan Pengembangan Musholla Al-Jihad  segera akan dimulai, Pembangunan artinya membangun fisik Gedung yang dikomandani oleh Drs. Waluyo tidak lama lagi akan dimulai, Pengembangan, yang artyinya mengembangkan dari Status Musholla akan ditingkatkan  menjadi Masjid yang modern, yang merupakan pertemuan antara Ilmu Keagamaan (UIN) dan Ilmu Teknologi (ITERA) serta didukung oleh Dua Rumah Sakit Besar serta Pondok Pesantren ikut menyemarakkan Pengembangan masjid ini menjadi Masjid modern di kawasan ini, disebut modern, karena akan mempertemukan  dua Universitas dan dua Rumah Saklit moder, serta Pondok Pesantren Modern. Litbang Masjid ini akan dikomandani oleh Dr. Bukhori A. Shomad Langsung. Sekretaris M. Iqbal dan bendahara Sumanto/ Sunarto, diharapkan menjadi Tim yang kokoh, di bawah Komando Bpk. H. Minhoirin Selaku ketua Ta'mir Masjid ini. Pada saat ini baru diselesaikan gambar awal dengan tiga alternatif, dan diminta para jama'ah dan kaum Muslimin sekitarnya bisa berpartisipasi dalam berdiskusi dan merespon rencana besar ini.

RENCANA PENGEMBANGAN MUSHOLLA ALJIHAD KORPRI

..






Minggu, 25 Agustus 2019

MATILAH SECARA HUSNUL KHOTIMAH

KITA HARUS BERUSAHA DAN SEMUA ORANG MENDOAKAN agar kita mengakhiri hidup kita dengan Husnul Khootimah, atau akhir yang baik, dan dalam bahasa pasaran happy ending, Itu ditandai dengan ucapan Laailkaaha Illallaah. Manakala ucapan itu tak terucap maka kitapun tak husnul khootimah, dan itu adalah petaka besar bagi seorang yang beriman. Syaithon berusaha keras menggoda dan menyesatkan kita agar kita tak mengucapkan itu. Dengan cara menyaru sebagai ulama yang kita panuti selama hidup kita, atau menyaru sebagai ayah kita yang telah tiada sekalipun, dan bisa juga sebagai ibu kita yang telah tiada, maksud syaithon menyaru sebagai orang yang kita panuti dan kagumi adalah untuk menyesatkan kita, dengan cara mengingkari kalimah Laailaaha Illallah. Oleh karena itu harus kita jauhkan jin jin kafir dari sekitar kita, dan jangan sekali kali kita berikan kesenpatan kepada makhluk jahat itu mendekati atau berada di sekitar kita. Namun memang syaithon dibertikan kesenpatan untuk menggoda manusia, Dan manusia yang tergoda nanti adalah mereka yang lali dan membentengio dirinya.
 

 Siapa yang tak membentengi diri itu, adalah mereka yang gemar memberikan tempat kepada jin jahat di dalam rumahnya.Ketahuilah bahwa jin itu akan berebutan untuk menempati tempat atau benda benda yang menjadi sesembahan atau benda yang mengagumkan para pemiliknya, bisa dalam bentuk patung, gambar ataupun benda  benda. Sekamin kita sembah atau kagumi benda itu semakin para jin berebut dan bangga manakala berhasil menenpatinya.

Sabtu, 24 Agustus 2019

FOCUS MAKMURKAN MESJID (2).

TUGAS TA'MIR MASJID yang paling utama adalah bagaimana langkah langkah memakmurkan masjid. Ukurannya jelas, yaitu bagaimana agar jumlah jama'ah subuh di Masjid itu sama ramai dengan ketika masjid itu menyelenggarakan sholat Jum'at. Jika masjid belum menyelenggarakan sholat Jum'at maka perbandingannya adalah sholat taraweh. Masjid itu disebut makmur manakala sholat subuh sama ramainya dengan sholat taraweh. Pada saat ini masjid masjid di Turki sangat membanggakan, karena jama'ah sholat subuhnya nyaris sama dengan jama'ah sholat Jum'at ---------- ----------- ------------ ------------ ------------- ---------- ---------- (lANJUTAN)

Ternyata kini banyak sudah masjid menyelenggarakan teknis yang hampir sama, intinya bahwa jama'ah itu dianalisa, walaupun sampai pada orang pereorang, melainkan baru rumah per rumah, tetapi sejatinya semuanya tak luput dari sebuah analisa. kemakmuran itu sesegera mungkin dianalisis, berapa selisih antara peluang dan ketercapaian, menuju seratus persen. Tahap awal tentu saja harus diadakan pendataan berapa jumlah laki laki yang belum memiliki kahadiran yang maksimal untuk beribadah dan atau beraktivitas di masjid. Diketahui berapa yang belum, maka berarti juga diketahui berapa yang sudah.

Harus tyerdata, berapa yang pensiun, berapa yang masih aktif bekerja, berapa yang mahasiswa dan berapa pelajar, dan lain lain. Bagi mereka yang beraktifitas atau bekerja, sekolah dan lain sebagainya, lalu akan diketahui juga bagi pada jam jam berapa mereka ada di rumah yang selayaknya mereka datang ke masjid untuk berjama'ah sholat atau mengikuti aktivitas lainnya. Tentu saja nantinya akan ada analisi khusus bagi anak anak, wanita dan lain sebagainya.

Ketercapaian seratus persen adalah sesuatu yang mutlak harus dicapai, oleh karenanya data yang terkumpul harus benar benar valid, dan tentu sasja dalam analisis data haruys harus terselenggara secara metodologia, sehingga memiliki kemampuan untuk menentukan program yang akan dilaksanakan. (Bersambung)


Jumat, 23 Agustus 2019

FOCUS MAKMURKAN MESJID (1 )

TUGAS TA'MIR MASJID yang paling utama adalah bagaimana langkah langkah memakmurkan masjid. Ukurannya jelas, yaitu bagaimana agar jumlah jama'ah subuh di Masjid itu sama ramai dengan ketika masjid itu menyelenggarakan sholat Jum'at. Jika masjid belum menyelenggarakan sholat Jum'at maka perbandingannya adalah sholat taraweh. Masjid itu disebut makmur manakala sholat subuh sama ramainya dengan sholat taraweh. Pada saat ini masjid masjid di Turki sangat membanggakan, karena jama'ah sholat subuhnya nyaris sama dengan jama'ah sholat Jum'at.  Banyak anak anak muda yang menjadi jama'ah subuh di masjid masjid di Tukey. Mereka datang menggunakan kendaraan mobil dengan pakaian yang rapi, berjas atau semacamnya, seperti akan menghadiri pertemuan kenegaraan layaknya.

Bertebaran Masjid di Indonesia sekarang ini bekerja keras untuk membangun jamaahnya agar mencapai kemakmuran seperti tersebut di atas, karena memang bila tercapai maka Allah akan memberikan berklahnya, dengan keberkahan itu ummat akan mendapatkan berbagai kemudahan dan kenyamanan dalam hidupnya, dan jika sebaliknya maka selain kita akan mengalami kekurangan dan kekurang nyamanan lainnya, bahkan perkembangan lingkungan seperti menjadi ancaman bagi kita semua. Belum selesai satui masalah akan muncul masalah yang lain.

Saya teringat ketika saya aktif di Organisasi Pelajar Islam Indonesia (PII) di Wilayah Lampung. Setiap libur panjang sekolah  bisa dipastikan kami menyelenggarakan  Pelatihan Tingkat Dasar yang lazim disebut Basic Training. Mulasi hari pertama kami selaku panitia atau senioren mengamati para peserta baik dalam aktivitas di kelas ataupun di luar kelas, seperti ruang makan, ruang sholat (masjid) bahkan di tempat mereka mengantri mandi. Dihari kedua itu kami berhasil mengumpulkan sejumlah nama yang memiliki kelakuan yang kurang tertib dan malas malasan serta prilaku menyimpang lainnya, atau tidak memberikan konstribusi yabg baik bagi sesam peserta pelatihan.

Lalu kami berbagi tugas untuk mencari tahu tentang yang bersangkutan. Tinggal di mana. Anak siapa.  Pekerjaan ayah - Ibu. Sekolah di mana. Jam berapa ibu pulang kerja, jam berapa auah pulang kerja, kamu pulang sekolah jam berapa. Ayah solat lima waktu di mana, biasanya bersama orang tua ngobrolin apa dan banyak lagi lainnya. Malam kembali di analisa, sampai ada jawaban ketrkaitan antara prilaku dalam mengikuti pelatihan dengan analisis hubungan dengan orang tua. Karena kelakuan si anak di tempat umum biasanya berksaitan dengan hubungan mereka dengan orang tua. Hari ketiga data itu sudah terkumpul semua.( bersambung)

Kamis, 22 Agustus 2019

PENGURUS BARU DAN SEMANGAT BARU

ALHAMDULILLAH melalui Grup WA Jama'ah Musholla Aljihad di mana saya disetujuiu oleh admin bertindak sebagai anggota, sekalipun jarang komentar, tetapi tentang hal hal yang menurut hemat saya layak dijadikan catatan atau terdokumentasikan sebadai dasar pijakan untuk melangkah lebih maju, tentu saja dengan dasar sikap bahwa yang akan datang harus lebih baik dari sekarang, jangan sama dan apalagi lebih buruk, karena bila lebih buruk itu berarti celaka, sedangkan saqm saja adalah merugi, demikian kata sebuah haddist Rasulullah SAW.

Laporan pertanggungjawaban Pengurus Masjid yang lalu tentu harus dijadikan sebuah dokumen penting sebagai salah satu usaha meningkatkannya, baik secara kualitas, maupoun secara kuantitas. Baik mutu maupun jumlah. Titik fokus apa yang harus dilakukan oleh Pengurus Musholla adalah memakmurkan masjid. Secara kuantitas adalah meningkatnya jumlah jama'ah yang yang sholat di Masjid, utamanya sholat Subuh, Jumlah jama'ah subuh sebisa mungkin sama dengan ketika jama'ah melakukan sholat tarwih. Atah sama besar jama'ahnya untuk sholat subuh dengan sholat Jum'at.

Sepengetahuan saya pada periode sebelumnya tidak memiliki program. Apa yang dilakukan hanya kegiatan spontan saja yang bermula dari gagasan Ketua. Sebaiknya periuode yang sekarang disusun Program Kerjanya, jika memungkinkan susun pula jadual pelaksanaannya, serta perkiraan jumlah dana yangdibutuhkan. Boleh juga di adakan analisi SWOT sehingga diketahui Peluang. potensi SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalamupaya mencapai tujuan yang dirumuskan setelah segala sesuatunya terdeteksi dengan analisi ini. 
Melihat para pendamping dari Ketua terpilih ini dan mereka memang selama ini dikenal sebagai para tokoh yang memiliki visi modern, dan memang telah memiliki segudang pengalaman, sehingga tak berlebihan bila disebut sebagai putra putra terbaik yang dim,iliki  sekaligus sebagai jama'ah dari Musholla ini. Kita yakin ditengan mereka Musholla ini akan mengalami kemakmuran yang sangat signifikan. 

Kepada Ketua dan pendapingnya, kami ucapkan selamat bekerja, yakin Allah akan menuntunnya. 

Minggu, 18 Agustus 2019

AJARKAN ANAK MENYEMBELIH SENDIRI HEWAN QUBANNYA

MUNGKIN selama ini belum terpikirkan bahwa sesungguhnya kita harus menajarkan bagimana agar anak anak kita memiliki tradisi menyembelih sendiri binatang kurban yang kita selenggarakan sekali setahun itu. Alhamdulillah Musholla aljihad sudah lima tahun terakhir ini mulai aktif secara teratur menyelenggarakan pemotongan hewan qurban dan menunjukkan grafik naik. Walaupun belakangan ada pemikiran Musholla ini seolah tak menyelenggarakan pemotongan hewan, karena hewan qurban dianjurkan di kirim ke daerah daerah minus dan disembelih di sana. Benarkah gagasan itu, tul;isan ini hanya berusaha meninjau dari sudut kecil belaka.

Mungkin sudut pandang saya memiliki banyak arti bagi masyarakat luas, tetapi saya ingin mempertimbangkan dari sisi keberlanjutan tradiri berkurban, agar setiap kali IOdul Adha menjadi saat yang ditunggu tunggu baik oleh masyarakat awam dan berkekurangan, maupun mereka yang memiliki kemudahan rejeki.

Tidak kurang dari seorang Anies Baswedan melakukan pemotongan hewan Qurbannya sendiri, tradisi memotong sendiri hewan Qurban itu telah biasa dilakukan oleh Anies Baswedan mulai sejak beliau duduk di bangku SMA. Hingga kini. Dan tradisi seperti memang telah dilakukan oleh orang tua beliau Bswedan. Baswedan adalah seorang ulama, pejuang dan intelektual, beliau tercatat sebagai Pahlawan Nasional. Tradisi memotong hewan Qurban adalah sesuatu yang harus kita tanamkan kepada generasi muda bahkan sejak mereka masih kanak kanak.

Komplek Musholla Aljihad ini hendaknya kita jadikan media pemotongan hewan Qurban, sebelum kita potong hewan Qurban kita umumkan nama si pemilik Qurban dan pada saat itu akan bergetar hati mereka sebagai pemilik itu, dan kita ajarkan atau kita latihkan para Pemuda memiliki tradisi dan kemampuan memotong sendiri hewan qubannya. Mereka sembelih segala tabiat buruk mereka mereka sembelih semua upaya upaya menjatuhkan dan membici Allah, bunuhlah musuh musuh Allah seperti kita menyembelih hewan qurban. Yang kita sembelih adalah semua tabiat jahat yang akan merusak keimanan generasi muda kita. Bahkan sejak kanak kanak.

Sabtu, 03 Agustus 2019

MERUBAH MANAJEMEN MASJID.

PENGURUS MASJID JOGOKARYAN yang sekarang dijadikan kiblat pembaharuan pengelolaan Masjid sebagai rumah ibadah. mengeritik keras cara cara pengelolaan masjid oleh takmir takmir dengan mental yang sangat keliru. Dahulu, setelah sholat wajib dan sunnat bakdiyah usai dilaksanakan, lampu lampu dimatikan, AC dimatikan, pintu masjid dikunci, kamar mandi dan WC dikunci, anak anak diusir dari masjid, dan nanti dibuka lagi ketika masuk waktu sholat,  cara seperti itu menurut para penguruys Masjid Jogokaryan akan sulit membuat masjid menjadi makmur. Memang penduduk semakin padat dan jama'ah semakin banyak, tetapi cobalah menghitung diameter jarak dengan masjid, berapa jumlah penduduik dan berapa yang sholat dimasjid belum seimbang, takmir masjid Jogokaryan melakukan analisis setiap rumah, berapa yang sholat dan berapa yang belum. Masjid Jogokaryan yang uang nya banyak itu selalu bersaldo Nol rupiah, seluruh uang yang ada digunakan untuk kemakmuran masjid, sementara banyak Masjid lainnya yang uang kassnya mencapai milyaran rupiah, jauh lebih sibuk menggalang dana, dan senang disimpan diparkir di berbagai Bank. Itu keliru kata takmir Masjid Jogokaryan.

Walaupun takmir masjid Jogokaryan hanya mengatakan apa yang telah mereka perbuat, dan berbuat apa yang telah mereka katakan, tetapi belum banyak para takmir masjid yang begitu saja percaya atas kenyataan itu, mereka masih mempertahankan gaya lama. Walaupun mental seperti itu kata Pengurus Majid Jogokaryang adalah mental miskin, mental orang miskin adalah sebang menyimpan uang, Padahal kata mereka manakala uang itu digunakan dan penggunaannya tepat, maka uang itu akan datang sendiri, kata mereka.

Yang memang harus lambat lambat, tidak secepat itu mental para Pengurus dan ta'mir masjid merubah mentalnya, karena mental gaya lama memang sudah mendarah mendaging. Sabar sabar dan sabar itu yang harus dilakukian oleh para pembaharu pengolaan Masjid agar kita butuh waktu untuk merubah mereka !. Mereka itu adalah kita kita juga. Sebaiknya kita sebagai jama'ahpun mendorong para Pengurus Masjid untuk mencoba apa yang telah dilakukan oleh Pengurus Masjid Jogokaryan, apalagi "Mereka telah melakukan apa yang mereka katakan, karena mereka hanya mengatakan apa yang telah mereka lakukan" dan hasilnya Luar biasa.

Selasa, 30 Juli 2019

SUSUNAN PENGURUS MASJID dan PROGRAM KERJA.

NAMPAKNYA KELIRU bila suatu masjid hanya menyelenggarakan shollat Wajib lima waktu plus sunnat rawatib. saja, tetapi suatu masjid haruis ada pengurusnya, dan pengurus pengurus itu bertanggungjawab melaksanakan program dan program itu sendiri harus memproduk sesuatu, dan produk dari prtogram itu adalah sesuatu yang akan dirasakan manfaatnya bagi pengurus. Kepengurusan dan Program dalan pengelolaan sebuah Masjid adalah dua sisi mata uang tak terpisahkan. Ada Pengurus dan Ada Program pada sebuah Masjid, jelas suatu keniscayaan adanya.

Sedemikian banyak pengurus harus menghasilkan sesuatu untuk menghasilkan sesuatu itu harus dilakukan bersama, artinya ada sejumlah pekerjaan yang harus dilakukan atau diselesaikan secara bersamaan. Dan mereka yang melakukannya disebut Pengurus. Tentui mereka harus dilatih terlebih dahulu.  untuk melakukan pelatihan dan pendidikan bagi Pengurus, Bila Pengurus telah gagal memahami kewajibannya, maka jangan terlalu berharap masjid itu akan makmur. Masjid akan baik manakala struktur pengurusnya sesuai dengan programnya, dan dengan pemahaman yang standar maka pengurus akan mampu memproduk sesuatu, Dan praduk produk itu tentu saja mutlak harus memiliki kaitan yang erat dengan upaya upaya memalmurkan masjid.

Ukuran sangat jelas, masjid yang makmur itu adalah masjid yang  njama'ah sholat sibuhnya sama dengan ketika masjid itu menyelenggarakan sholat Jum'at bagi yang menyelenggarakan sholat jum'at, atrau sama jumlah jama'ahnya ketika musholla itu menyelenggara sholat tarawih. Ingatlah bahwa masjid yang makmur dipastikan akan mendatangkan berkah bagi masyarakat sekitarnya.

Sabtu, 27 Juli 2019

REVOLUSI MENTAL PENGURUS MASJID BEREMBUS DARI JOGOKARYAN.

TERNYATA Kepengurusan Masjid diam diam telah melakukan revolusi mental, dan hasilnya adalah kemakmuran Masjid Jogokaryan yang memiliki grafik naik disegala bidang mulai dari keuangan hingga jumlah jamaahnya data grafis menunjukkan grafik naik yang sangat signivikan barangkali itulah rewvolusi yang sebenarnya, Masjid ini semula adalah bantuan Pengurus Muhammadiyah setempat yang dibangun di tengah komunitas masyarakat yang sejatinya bekas basis PKI ketika mereka jaya. Masjid sumbangan Muhammadiyah itu diserahkan kepada ummat Islam setempat yang jumlahnya tidak habis jari dua tangan atau setidaknya Masjid yang dibangunkan sangat tak sebanding dengan penganut agama Islam setempat yang betul betul minoritas. Barangkali inilah sebabnya maka pengurus Masjid setempat bertekad  akan melaksakan revolusi mental.
Sekarang yang paling menarik bagi saya tentang revolusi mental  dalam memenej masjid adalah  bahwa para Pengurus jangan bermental miuskin seperti selama ini. Selama ini pengurus masjid bangga sekali dengan pengumuman pengumuman yang melaporkan sejumlah uang disimpan di bank sebagai saldo kass masjid. Banyaknya saldo kass yang tersimpan di bank menunjukkan bahwa Pengurus bermental miskin. Pengurtus yang bermental kaya adalah pengurus yang melaporkan aktivitasnya tentang sesuatu yang bermanfaat dalam memakmurkan masjid. Tentu disertai dengan penggunaan uang yang semakin banyak.

Barangkali narasumber yang ditampilkan wajahnya di youtube ini bermaksud mengatakan bahwa seharusnya pengurus masjid harus membangun semangat berkorban para jama'ah dan ketinggian sikap berkornban jama'ah itu paralel dengan kemampuan memanfaatkan dana yang masuk untuk membiayai aktivitas pembinaan dan peribadatan.

Barangkali thesisi ini, kalau boleh disebut thesis adalah sesuatu yang harus dicoba. Tetapi apa yang dilakukan oleh takmir Masjid  Jagalaryan ini adalah seperti simulasi yang telah dilaksanakan, dan kini telah berlanjut pelaksanaan dan dengan hasil hasil yang nyata.Takmir Masjid harus mengikuti revolusi yang luar biasa ini.

Selasa, 23 Juli 2019

BELAJAR DARI RESENSI BUKU


KALAUPUN SEANDAINYA Tim Pengembang Musholla Aljihad berkenan mengaksep gagasan untuk membantu mahasiswa UIN Rd. Intan  utamanya yang berasal dari sekolah umum maka tentu saja ada beberapa langkah persiapan yang harus diselenggarakan. Yang intinya dalam rangka menyamakan sikap dan wawasan antara para narasumber dengan para mahasiswa. Dan juga tentu saja dengan penyelenggara. Utamanya para mahasiswa memang harus benar benar mengenal berbagai kaidah penyusunan resensi, sehingga membaca resensi itu akan terjadi kedekatan dengan konten buku yang diresensi.

Agar mahasiswa tertarik dengan sebuah buku yang bermutu maka penulis biasanya akan memperkenalkan judul buku, pengarang, penerbit, tebal buku dan harga buku. Ketika masuk ke resensi buku penulis mulai memperkenalkan ciri dari buku tersebut dan juga posisinya dibanding beberapa buah buku yang memiliki konten yang sama, penulis juga membahas  kelebihan dan kekurangan buku btersebut. Lalu berkesimpulan dengan manhajukan sejumlah keuntungan dari membaca buku tersebut, akan menarik manakala penulis berkenan menghubungkannya dengan sejumlah keterangabn kenyataan dalam p-erkembangan yang terakhir.

Penulis biasanya akan menjembatani sebuah perbedaan arah antara kebiasaan Timur Tengah dengan Barat, kecenderungan Barat biasanya berusaha mencari sesuatu yang baru, sedangkan kecendrungan Timur Tengah biasanya berupaya mengembalikan hal hal yang dianggap telah terlalu menyimpang dari hal hal yang semestinya. Kebenaran damn Kemurnian sejarah menjadi hal yang kunci. Di situlah nanti antara lain peran besar para narasumber.

Beban berat narasumber adalah terkait denganupaya mengenali semua aspek dari buku yang diresensi agar pembaca atau mahasiswa terbantu mengenali buku itu secara utuh, dengan cara menyusun kutipan kutipan pendek tetapi informasi seolah utuh. Bagaimana hubungan buku itu dengan berbagai buku lainnya, lalu di mana letak kelebihan dari buku ini. Subhanallah, pekerjaan itu tidaklah mudah. Tetapi kami yakin banyak mereka yang mampu, hanya saja mereka belum banyak yang memintanya, karena sebagian para intelektual kita yang masih enggan menulis karena belum melihat komunitas mana yang akan memanfaatkan karyanya. Maka demikian kita berupaya membantu membangun komunitas itu.Mohon doa dari kuta semua. .

PELATIHAN RESENSI KITAB KUNING


MASIH DALAM ANGAN ANGAN, atau dalam bahasa akademis disebut gagasan, gagasan ini saya sampaikan kepada Dr. Bukhori A. Shomad, secara kebetulan kami bertetangga dan Jama'ah dari Musholla Al Jihad. Saya katakan bahwa dengan berubahnya IAIN menjadi UIN maka diperkirakan akan dibuka berbagai macam Fakultas baru, Fakultas Umum bahkan mungkin sekali Teknologi, dan menerima dari sekolah sekolah Umum. dan Pengetahuan keagamaan sejatinya masih terbatas. Maka salah satu cara kita membantu para mahasiswa dengan cara memperkenalkan Kitan Kitan Kuning, yang tentu saja memiliki titik persentuhan dengan apa yang mereka pelajari di Fakultas, UIN.

Kita carikan narasumber yang juga alumni Timur Tengah yang sudah berkesempatan berkenalan lebih banyak dengan Kitab Kitab tersebut,dan jumlah mereka di Bandar Lampung dipastikan sudah berbilang banyaknya, dari berbagai Perguruan Tinggi di Timur Tengah, dan salah satunya adalah Dr.Bukhori A.Shomad.

OK, Saya setuju kata beliau yang juga penilik dua Pesantren yang lokasinya tak jauh dari Kampus UIN Rd. Intasn Bandar Lampung. Saya berharap gagasan tercetus ketika berada di Musholla al-Jihad itu juga akan teresalisasiu di situ juga, apalagi akan dikembangkan menjadi Masjid Al-Jihad, sebuah Masjid yang tentunya Masjid yang modern.

Tentu akan dilakukan study yamg sistematis sebelumnya, agar Program ini sejalan dengan Program Fakultas Fakultas Umum di UIN,  dan juga mudah dipahami karena keterkaitan bahasan. Walaupun apa yang dipelajari itu hanya sebatas Resensi, tetapi tentu saja sudah memiliki kemampuan membandingkan dengan buku atau kitab kitab yang ditulis terdahulu dan hasil hasil penelitian ditulis belakangan.

Jelas akan berbeda antara metode penulisan cara lama yang menghasilkan kitab kitab klasik, dengan penulisan cara baru yang sangat terikat dengan kaidah metodologi mulai dari  pemilihan dan penentuan objek samel dan pemilihan narasumber sampai kepada metode analisis, yang ini semua disampaikan secara menarik. Mungkin ada penggunaan metafora  sehingga memudahkan mahasiswa untuk membangun imajinasi yang meng-Indonesia. Guna menghasilakn gagasan gagasan segar.

Kita akan berasyukur manakala mahasiswa bisa mendapatr pembelajaran tentang puluhan resensi darti ratus bahkan ribu Kitab yamh sejatinya sedang enjadi kajian baik Nasional, maupun Iternasional. Kenapa tidak. (Fachruddin). 

Minggu, 21 Juli 2019

PELUANG MUSHOLLA ALJIHAD MENJADI MASJID MODERN


JIKA BERHASIL MENJADI MASJID. peluang Musholla Aljihad menjadi Masjid Supermodern terbuka luas karena secara geografis ada pada posisi yang sangat menguntungkan, yaitu antara Universitas Islam Negeri (UIN) dengan Institut Teknologi Sumatera (ITERA)  dan juga diantara Pusat Logistik Angkatan Darat dengan Rumah Sakit Swasta Modern yang mengelilingi areal Musholla Al Jihad yang oleh para jama'ahnya sekarang ini sedang digarap rencana pengembangannya untuk memioliki gedung yang represntati dan modern itu.

Masjid yang ada di sekitar situ dipastikan adalah Masjid UIN sendiri, Masjid ITERA nantinya, dan yang sekarang adalah Masjid Sekolah MAN 1 Bandar Lampung, Masjid dan Baiturrahiem yang selama ini bercorak umum. Tentu akan lebih tepat manakala Masjid MAN diarahkan menjadi Masjid Pelajar. Jama'ah MAN sebagian besar pelajar, tyetapi selama ini konten klhutbah selalu umum.

Lembaga lembaga besar yang terdapat disekitar lokasi itu sepertyi UIN, ITERA, Badan Logistik AD dan Rumah SakitBesar, dan tentu saja Roh kerjasama yang dibangun adalah aqidah Islamiyah. Masing masing pihak bisa mendapatkan peluang sebagai khatib di masjid ini, berbicara dari sudut sudut yang didalami oleh masing masing pihak dengan muaranya "Iman dan Takwa"

Sejumlah Mahasiswa UIN dan ITERA yang kost disekitar masjid ini adalah merupakan modal yang tak terhingga baiknya, bukan hanya membuat rumah Kost secara besar besaran di sekitar Musholla ini, bahkan demikian banyak rumahpun menyulap kamar kamat mereka menjadi kamar kost, Dan tidak menunggu waktu yang lama kamar kamar itu telah ditempati oleh para mahasiswa, baik dari UIN maupun dari ITERA khususnya bagi mereka yang lebih suka kost di rumah atau keluarga tinimbang asrama..

Tinggal lagi, bagaimana Pengurus Musholla yang sedang mernyusun konsep pengembangannya menjadi Masjid mampu memberikan analisa bagaimana memanfaatkan potensi besar yang telah ada itu. Mari kita doakan kebergasilan mereka, sehingga Masji Modern tercipta di komplek ini.

Sabtu, 20 Juli 2019

PESERTA KEMAH BAKTI SOSIAL DI MUSHOLLA ALJIHAD.

DOKUMEN MILIK FACHRUDDIN.
















MUSHOLLA INI HARUS DIKEMBANGKAN

MUSHOLLA ALJIHAD

YA ... MUSHOLA INI HARUS DIKEMBANGKAN' Musholla Aljihad yang terletak di Perumahan Korpri ini memang harus dikembangkan, karena memang merupakan faktor kebutuhan dan memiliki peluang untuk dikembangkan, Musholla mungil yangterletak di komplek Perumahan Korpri ini memang harus dikembangkan RT 01 sebagai lokasi Musholla ini terdapat 54 rumah. Jujur memang jamaahnya belum maksimal, dalam artian masih banyak orang dewasa yang belum aktif melkazimkan diri sholat di Musholla ini, tetapi dilain pihak musholla ini mulai terasa sesak. Tidak layak Musholla ini menutup pintu seusai melaksanakan sholat, berdasartkan pengmatan ada saja tamu yang kebetulkan melintas di daerah itu singgah untuk melaksanakan sholat, oleh karenanya  pintu banyak terbuka dan stok air selalu tersedia.

Sekitar 200 meter lari ke arah Barat memang terdapat Masjid Al - Falah dengan bangunan yang lebih luas dan tentunya daya tampung yang lebih banyak, dan Masjid tersebut membeludak jama'ahnya utamanya pada saat Sholat Jum'at. Sayang lokasinya nampak  terbatas dan tak memiliki lahan parkir internal, lahan parkir yang ada hanya bisa menampung sekitar 30-an motot, kendaraan roda dua. Peluang membangun hanya meningkat ke atas.

Berbeda dengan Musholla Aljihad yang telah mengantongi restu menggunakan lahan fasiltas pertamanan di Lapangan Segi Tiga yang terletak di Perumahan Korp[ri Blok A2  RT 01 ini, tanahnya luas, yaitu sekitar 5400 M2 dalam bentuk segi tiga  sama kaki  ukuran  80 X 135 M. dan ketika akan membangun Musholla 8 X 8 panitia diminta sekaligus mengelola lahan seluas itu dengan prinsip b ahwa hanya ada bangunan Musholla yang dikelola secara taman. Itulah sebabnya pada saat itu Pengurus Musholla mengupayakan tanam tumbuh yang berkeindahan di lahan itu. Itulah kesepakatan dengan masyarakat sekitar, yang menuntut ijin berdirinya rumah ibadah.

Kini hampir dipastikan bahwa bahwa tidak akan lama lagi akan terbentuk kepanitiaan yang akan mengembangkan musholla ini baik dari segi gedungnya maupun statusnya dari Musholla menjadi Masjid. Sebagai Rumah Ibadah milik Ummat Islam.  

Senin, 15 Juli 2019

ASSALAMU'ALAIKUM WR WB

SUDAH SANGAT LAMA kita  mewacanakan pembangunan atau Pengembangan Musholla aljihad menjadi Masjid, dan sudah beberapa kali membuat Proposal yang sifatnya masih pribadi, namun belum ada respon positif,  kali ini ternyata muncul gagasan "Baru" maka saelayaknya kita harus sumbut gagasan ini dengan rasa syukur dan gembira.
Kita berharap para pihak bisa mendukung dengan cara memperkecil segala perbedaan, dan memperluas segala persamaan, secara proaktif kita bangun persamaan itu, agar gagasan ini bisa terwujud, dengan segera. Mari kita dorong kedepan mereka yang berpotensi di depan, kita tengahkan mereka yang berpotensi ditengah. Kota manfaatkan untuk mendorong, mereka yang berpotensi mendorong. Mari kita bersama sama membaca BISMILLAHIR ROHMANIR ROHIIM. Yakinlah Allah akan langsung menuntun kita semua. Aamiin.