foto

foto

Selasa, 10 November 2020

REVOLUSI MENTAL VS REVOLUSI AKHLAK


BABAK BARU INDONESIA dengan kepulangan Habib Riziq Sihab sepertinya merupakan babak baru karena karena tersangkutnya Habib Riziq itu di Saudi Arabia tak terlepas dari politik penguasa yang di dalam kekuasaan  itu membuat Habib tersangkut di sana. Jadi revolusi mental memang sudah dilaksanakan oleh Presiden Jokowi, mau tidak mau dalam pemahaman kita adalah bagaimana cara Jokowi mengendalikan Pemerintahan yang beliau pimpinan. Untuk itu dalam  Pemerintah sepertinya bisa melakukan apa saja, dengan bukti terakhir adalah proses terbentuknya UU Omnibuslow, adalah merupakan cerminan dari politik Revolusi Mental. Dari contoh itu adalah kemampuan Pemerintah dan DPR memiliki kemampuan untuk merubah apa yang perlu di rubah dan mengganti apa yang per diganti, serta membiarkan, apa yang perlu dibiarkan. 

Sedang pidato padato Habib Rizik selama ini dan terakhir membuatnya tersangkut di Arab Saudi adalah merupakan gambaran  dari bagaimana Habib Riziq memainkan Revolusi  Akhlak itu. Namun karena  akhlak itu sangat terikat dengan  Al-Quran dan Hadits. Habib Riziq tak memiliki hak untuk merubah Al-Quran dan Hadits. Jadi masyarakat akan sangat mudah mengontrol Habib Riziq, tetapi di lain pihak Habib Rizikq justeru memiliki kekuatan yang sangat besar karena memiliki sandaran pemikiran yang demikian kuat, karena Al Quran dan Hadits iutu menyandar kepada sesuatu yang diyakini oleh mayoritas masyarakat Indonesia. 

Kalaupun pertemuan antara Ravolusi Mental dengan Revolusi Akhlak saya perkirakan akan sulit bila akan dilakukan secara transaksional seperti lazimnya menyatunya dua  kepentyingan itu. Bila kita mengkaji pertemuan antara Jokowi dan Prabowo secara tak sengaja di Kreta Api, atau bertemunya Megawatiu dengan Prabowo sambil makan nasi goreng dan sejumlah contoh lainnya, semuanya tak terlepas dari kesepakatan kesepakatan transaksional antara kedua belah pihak. Apalagi Habib Riziq konon pernah menolak tawaran dana operasional sebanyak beberapa Milyar atau Trilyun Rupiah. Artinya akan ada kerja keras bagi para pihak untuk tercapainya kesepakatan transaksional. 

Tetyapi tentu saja kita sangat berharap keduanya dengan konsep Ravolusi Mental dan Revolusi Akhlak ini akan melahirkan sesuatu yang sangat bermanfaat bagi Bangsa tetyapi sekaligus tidak melawan dan bahkan mendapatkan Ridho Allah Swt. 

Mari sama berdoa. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar