Anak laki lakirofesinya sebagai Pemulung, cita citanya ingin mendirikan Pesantren Dia Kiyainya, ingin mendirikan masjid dia Imamnya. Tak ada lagika yang bisa menerima kebenaran cita cita itu, tak sedikitpun ada unsur sebagai konklusi yang mendukung cita cita itu. Tetapi karena kebiasaannya mengaji Quran di setiap kesempatan. Orang mengira, dia mengaji ketika hatinya senang. Ternyata tidak, sering juga Iya mengaji pada saat perutnya lapar, dan pada saat itu belum ada penghasilannya memulung, sebagai pembeli nasi. Begitu pula ketika ketika rasa rindu kep[ada Ibunya memuncak.
Dia pemulung yang di banyhak kesempatan Iya mengaji Quran, banyak dilaklukannya di atas torotoar, Iya tak mempedulikan siapa orang yang lalu lalang, yang penting ia tak menjadi penghambat orang yang ingin lalu. penghambat orang yang lalu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar