foto
Jumat, 28 Mei 2021
COVID MADEIN INDONESIA
Selasa, 25 Mei 2021
MENGAPA QIBLAT SHOLAT DPINDAHKAN.
ANDA KEHILANGAN PROSPEKTIF JENDRAL ?!?
1, “Ya Allah, rahmatilah aku dengan Al-Quran. Jadikanlah ia sebagai pemimpin, cahaya, petunjuk, dan rahmat bagiku. Ya Allah, ingatkanlah aku atas apa yang terlupakan darinya. Ajarilah aku atas apa yang belum tahu darinya. Berikanlah aku kemampuan membacanya sepanjang malam dan ujung siang. Jadikanlah ia sebagai pembelaku, wahai tuhan semesta alam.”
Senin, 24 Mei 2021
UAPAYA UNTUK MENCERDASKAN SIKAP JAMA'AH TERKAIT PANDEMI 19
MERESPON POSTINGAN ANGGOTA GRUP WA
WALAUPUN saya melamrpikan postingan yang disematkan oleh Drs H. Waluyobroto MM. yang dijuduli Sandiwara Corona, tetapi terkait hal ini saya berharap manakala ini tidak sejalan dengan sikap dan kebijakan terkat Vandemi 18 harus saya tegaskan bahwa sepenuhnya tulisan ini bukan tanggung jawab beliau karena naskah itu sepenuhnya tanggungjawab dr. Yusrita yang informasinya adalah anggota IDI. Sedang Sdrr, Waluyo adalah pakar manajemen, tetapi sepengetahuan saya beliau kurang gemar menulis naskah opini. Kaitan beliau dengan tulisan disini adalah bahwa belaiu adalah wakil Ketua Takmir Masjid Alajihad, Walaupun tulisan tersebut menurut pengamatan sekilas sudah sangat sesuai dengan sikap pribadi yang ditunjukkan selama ini tetapi belum ada tanda tanda beliau akan mensosialisasikan tulisan ini sebagai bahan pokok dalam menentukan sikap resmi Masjid Aljihad terkait Vandeni Corona Covid 19 ini. Kalalupun akan diupayakan menjadi bahan dasar penentuang sikap maka saya tak yakin akan diterima secara bulat karena naskah ini seperttinya menempati salah satu sikap ekstrim, Ada yang ekstrim memberat beratkan atau membesar besarkan dan ada lagi yang e3kstrim meringan ringankan atau bahkan meniadakan, kedua kutub ekstrim itu sama buruknya bagi jama'ah.
Bila boleh kita berkaca kepada sikap Pemerintah terkait pandemi maka sejak semuala yang ditampilkan Pemerintah, terkesan ragu ragu, dadakan dan bahkan mendua. adalah sikap mendua. Sementara di Medsos ada dualisme, apa pihak yang senang sekali membesar besarkan bahkan senang menakut nakuti, agar kitamenjadi setakut takutnya, dan kelompok berseberangan jelas mengecil ngecilkan dan bahkan meniadakan. Dikatakan seolah vandemi 19 itu sejatinya tidak ada. Dalam situasi yang sangat membingungkan semakin lama semakin kentara bahwa Pemerintah sejak semula seperti memiliki sikap yang tak bulat. Bertentangan antara satu dengan yang lain. Kadang Pemerintah tamil lomggar tetapi terkadang serius, bahkan tegas dan sekali kepoada rakyat yang membutuhkan pengayoman dan tuntunannya. Sikap inkonsistensi ini sepertinya masih dipertahjankan hingga sekarang, sehingga sulit untuk menghindari keterbelahan di masyarakat. Tentu saja yang harus dihindari adalah menganut salah satu kutub ekstrim yang saling bertentangan itu.
Belakangan kitapun mafhum bahwa ternyata pandemi 19 ini sudah menjadi bulan bulanan dan kendaraan yang menjanjikan dan merayu untuk mendapatkan keuntungan bagi dunia bisnis, politik dan kekuasaan, dan sesuatu yang justeru paling mencemaskan adalah berkembangnya analisis dari pihak yang dinilai memiliki sikap yang independen bahwa sesungguhnya pandemi ini oleh sementara pihak komplotan International untuk memperbesar kerugian bagi ummat Islam dunia.
Oleh karenanya kita sesungguhnya sdang membutuhkan tampilnya Pemerintah yang berkarakter dan tidak bersedia didikte oleh oligarki dunia yang memiliki kekuatan ekonomi yang sangat kuat. Untuk sementara ini kita belum melihat keberanian Pemegang keluasaan di Indonesia untuk memiliki kemampuan bersikap dengan kekuatan karakter yang selama ini kita galang dengan sikap seperti apa yang kita kenal sebagai sebagai semangat NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dengan kesepakatab neletakkan agama ditempat yang sangat terhormat, Ketidak berdayaan Pemerintahan kita dalam menghadapi kekuatan oligarki yang hanya mengejar keuntungan pribadi dan kelompok semata mata.
Kita harus menggalang persatuan anak bangsa, jangan sampai keanekaragaman budaya dan agama di Indonesia menjadi pintu masuk bagi kepentingan oligarki yang mengesahkan segala cara untuk mencapai keuntungan mereka, kita membutuhkan tokoh yang kuat untuk menggalam persatuan, dan tak mudah untuk diiming imingi dengan seikit keuntungan pribadi dan kelompok yang sangat tak sebanding dengan kerugian yang bakal dipikul Bangsa dan bahkan merupakan ancaman untuk mengobrak abrik prsatuan sebagai modal dasar untuk mempertahankan kebenradaan Bansa kita secara bersama sama. Ingat dahulu kelompok Islam adalah modal utama dalam upaya mendorong, merebut dan mempertahankan Kemerdekaan Indonesia yang juga pada saat itu sejatinya kelompok ologarki memang sudah hadir, dengan mengendarai kekuatan tentara sekutu yang ingin mempertahankan Pemerintahan Kolonila yang sudah ratusan tahun menguasai Indonesia.
Sepertinya tidaklah terlalu sulit bila mngakaji siapa sebenarnya yang palimh diuntungkan atas suatu kebijakan yang ditempuh oleh Pemerintah, apakah akan menguntungkan semua, atau hanya sebagian atau tertentu saja, atasu hanya para politisi saja dan seterusnya. Maka yang dibutuhkan adalah kesediaan para pengamat dan pakar untuyk bersuara, atau apalagi sebuah kebijakan yang bukan menguntungkan Bangsa tetapi lebih berpihak kepada keuntungan umum atau semisal aligarki baik nasional maupun apalagi internasional, pada saat itu dibutuhkan para pakar itu bisa bebas berbicara dengan kebenaran akademis yang bisa dipertanggungjawabkan.
Pemeritah akan lebih mudah akan lebih mudah mendapatkan suatu kebenaran dan keadilan manakala memberikan kebebasan penjunjung kebenaran berbicara tentang kebenaran, manakala tidak maka sulit bagi auatu bangsa akan mampu mencapai keadilan. Pada suatu komunitas bangsa yang besar apalagi semacam Indonesia maka ketika terjadi ketidak adilan dalam jalan yang ditempuh oleh Pemerintah maka nanti yang akan dahuluan merasakan getirnya dalam berbangsa dan bernegara. pada saat demikian itu biasanya Allah akan menurunkan tegurannya' yaitu pada saat Pemerimntah, Para intelektual dan para orang kaya setempat kehilangan sensitivitas kepada pakir miskin.
Apakah covid 19 ini sudah termasuk teguran dari Allah, maka memang kita dibutuhkan kerja keras para ulama mengajak para ulama dan ilmuan untuk mengkajinya secara jernih. Dan kita akan gagal menemukan kejernihan itu manakala kita berpihak kepada salah satu pndapat yang berseteru dan menempati salah satu kutub ekstrim yang saling berselisih pendapat, karena pada hakekatnua dua agresor yang saling berseteru adalah memiliki niat jahat yang sama bahayanya.
Wallohu a'lam bishowab.
==================postingan tamu================terlampi===
SANDIWARA CORONA
Ini postingan Drs. Waluyobroto,MM. Takmir Masjid Aljihad, tetapi belum diputuskan sebagai Sikap Resmi Masjid Aljihad Perum Korpri Bandar Lampung.
Akhirnya ada yg berani bicara kebenaran, di kirimkan oleh - dr.Yusrita
Tulisan ini dari komunitas IDI (Ikatan Dokter Indonesia) Tulisannya ilmiah
JANGAN TERMAKAN PEMBODOHAN BERPIKIRLAH DENGAN AKAL SEHAT AGAR SELALU SEHAT PULA SELURUH TUBUHNYA
Terus terang kami paham sebenarnya apa yang terjadi, hakekatnya udara didunia ini bersih dan sehat, tidak ada pandemi, tidak ada covid dan tidak ada virus yang berterbangan yang mematikan, semua itu adalah bentuk pengelabuan dan pembodohan global !
Contoh negeri Swedia, Korea Utara, Chechnya, Tajikistan dan sebagian negeri-negeri Islam ex jajahan Soviet adalah negeri yang aman sehat semua rakyatnya tidak ada satupun yang diklaim terkena covid.
kok bisa?
Karena negara-negara tersebut tegas menolak keras himbauan dari WHO, karena bagi negara tersebut ini adalah 'isu pandemi' bukan 'wabah pandemi', dengan tujuan mematikan perekonomian dan sosial masyarakat suatu negara.
Secara LOGIKA saja, pertama bila covid ini disebut pandemi (wabah virus yang mematikan), tentunya dan seharusnya orang-orang disekitar kita sudah banyak yang mati bergelimpangan pula dan berjatuhan di jalan-jalan, di pasar-pasar, dirumah-rumah mereka sendiri pada berjatuhan mati seperti yang kita lihat yang terjadi di wuhan china sana, tidak harus mati di rumah sakit, karena katanya pandemi?
Masih percayakah yang mati berjatuhan di jalan-jalan di wuhan china itu adalah karena covid? Ternyata China RRC telah berhasil membuat pembodohan kepada seluruh dunia.
Logika kedua, bisa dipikir dengan akal sehat saja kasus-kasus yang terjadi mengapa orang-orang yang diklaim 'positif' lalu karantina dirumah sendiri (mandiri) 99% tidak pernah ada satupun korban yang meninggal, betul?
Tapi yang di karantina di rumah sakit pasti banyak dari teman-teman kita dan saudara kita yang kita cintai meninggal mereka hanya menjadi korban kematian justeru saat dirumah sakit.
Mengapa kasus korban kematian covid tidak ada satupun yang dirumah tapi justeru kematian itu dirumah sakit?
Seseorang yang diklaim 'positif' corona dirumah aman-aman saja dan sembuh sendiri tapi celakanya yang diklaim 'positif' yang berada di rumah sakit resikonya antara hidup dan mati, karena banyak pasien yang akhirnya pulang 'tinggal nama' di rumah sakit.
Berarti ada apa sebemarnya di balik rumah sakit saat ini, kenapa berbahaya dan justeru membawa kematian setiap pasien, ada yang bisa jawab?
Karena di rumah sakit orang-orang yang bisa berhasil pulang dan sehat kembali disana adalah yang diberi vitamin-vitamin saja itu tidak berbahaya. Dan penyebab kematian di rumah sakit modusnya yang terbanyak karena pasien yang di suntik vaksin, yang akhirnya menyebabkan gejala kepala pusing, badan panas mendadak dan menyebabkan sesak nafas dan akhirnya meninggal, itu jawabannya paham kan?
Bila virus corona itu katanya pandemi? Atau wabah mematikan, harusnya secara akal sehat yang namanya disebut pandemi kematian para korban bukan dan tidak harus di rumah sakit saja tapi juga di rumah-rumah mereka sendiri, itu baru namanya benar disebut 'pandemi'.
Maka ada himbauan dari IDI sendiri (Ikatan Dokter Indonesia) bila masyarakat atau anggota keluarga yang merasa sakit untuk saat ini jangan bermudah-mudah datang ke rumah sakit, cukup periksakan di poliklinik atau puskesmas terdekat atau dokter pribadi itu lebih aman dalam rangka menghindari kasus-kasus kematian dirumah sakit.
Virus corona hakekatnya memang itu ADA dan akan selalu ada, bahkan tidak akan hilang akan selalu menyertai kehidupan imun kita, mengapa? Karena virus corona itu nama virus biasa virus tersebut virus lama yang sudah ada sejak nenek moyang kita dulu, jika imun kita drop maka tubuh lemah.
Karena nama virus corona adalah nama lain nama latin dari nama virus flu atau virus influenza biasa. Jika kita sakit batuk pilek, demam, panas, flu dan sesak itulah yang namanya kena virus corona atau kata lain virus influenza.
Virus corona adalah virus flu biasa virus jinak tidak mematikan, ini adalah keterangan dan penjelasan dari para dokter yang yang tergabung dalam IDI (Ikatan Dokter Indonesia) resmi yaitu para IDI garis lurus, bukan dokter-dokter yang termakan 'proyek covid' dari WHO, dimana dokter-dokter ini harus menyebarkan opini sesat dari WHO.
Tidak benar kasus para korban kematian di rumah sakit itu diakibatkan kematian karena virus corona, itu TIDAK BENAR alias PEMBODOHAN.
Kami dari IDI lebih paham tentang diagnosa medis, maka cukup akhiri SANDIWARA hari ini..!
Istilah OTG (orang tanpa gejala) adalah istilah baru sekarang muncul. Ini ibarat istilah yang diada-adakan atau 'ibaratmya 'bid'ah'.
Istilah OTG dimunculkan dalam rangka untuk menguatkan kampanye propaganda isu pandemi ini.
Istilah OTG (orang tanpa gejala) itu sendiri menyalahi konsep dasar ilmu kedokteran katanya IDI. Karena..
Pertama, seseorang yang aslinya sehat mudah sekali akan diklaim sakit dan dipaksa harus sakit dan harus diopname padahal tidak ada indikasi dirinya sakit.
Kedua, yang namanya seseorang bisa disebut sakit atau berpenyakit itu HARUS disertai dengan GEJALA, harus adanya indikasi atau GEJALA dan yang paling bisa merasakan gejala (enak atau tidak enak badannya) tersebut adalah dirinya sendiri.
Jika tidak ada gejala tapi sakit-sakitan itu namanya sakit non medis bukan penyakit medis.
Ditambah saat Ini WHO menginformsikan Hoax bahwa adanya virus corona 'versi baru' dari Inggris yang jauh lebih mematikan. Lebih-lebih pemerintah ikut termakan propaganda ini bahwa pandemi covid ini akan berlangsung lama bahkan sampai 5 tahun kedepan? Masa wabah atau 'tho'un sampai bertahun-tahun?
Kalau seperti itu informasinya maka kita semakin bertambah YAKIN bahwa Pandemi Covid19 selama ini yang digembar gemborkan memang benar-benar isu bukan real wabah atau pandemi !
Apakah masyarakat dunia tidak paham sebenarnya siapa para petinggi yang mengontrol dibalik WHO sekarang? Salah satu komisaris tertingginya WHO adalah anaknya Xi Jinping (presiden China).
WHO sudah tidak independen lagi tidak dikuasai penuh oleh PBB tapi dikuasai oleh EG (Elite Global) yaitu gerakan dunia baru yang konsorsiumnya utamanya adalah China komunis dan zionis Yahudi (Israel).
AS, eropa dan Jepang saja kewalahan tidak bisa melawan kekuatan EG tersebut.
'Pandemi Covid19' adalah suatu 'program' menghancurkan pasar global ekonomi seluruh dunia dampaknya sampai kepada kehidupan sosial ekonomi.
Rakyat kita yang sudah jatuh tambah jatuh karena termakan tersugesti tidak benar dalam memahami covid.
Sugesti sesat terhadap pandemi telah ditanamkan begitu kuatnya hingga mengalahkan akal sehat dan logika manusia itu sendiri.
Memang EG berhasil telah ciptakan ketakutan manusia secara global di seluruh dunia tentang adanya isu pandemi covid19.
Ini adalah KEBERHASILAN luar biasa bagi konspirasi EG yang telah menguasai WHO dalam melakukan propaganda dengan isu pandemi (wabah) yang berhasil mengelabui seluruh manusia dan mengacaukan dunia, inilah perang melalui teknologi medis.
Mari kita ikuti langkah-langkah himbauan dari komunitas IDI sendiri saja yaitu :
1. Silahkan pakai masker atau tidak, tapi lebih baik pakai saat berkendaraan atau tempat yang padat karena untuk menghindari berbagai debu, kuman-kuman dan virus apapun.
2. Jangan pakai masker saat berpidato, berbicara lama karena itu bentuk salah kaprah dan prilaku bodoh karena justeru sangat tidak sehat, saat berbicara itu pasti mengeluarkan volume CO2 (racun karbondioksida) lebih besar daripada volume saat kita bernafas biasa menghirup O2 udara.
Apa jadinya bila ditutup rapat maka racun-racun itu akan tertelan terhirup kembali kedalam tubuh dan akan menjadi toxin (racun dalam tubuh).
3. Tetap jaga kesehatan terhadap virus, bakteri atau wabah penyakit apapun seperti tetap waspada terhadap penyakit umum masyarakat seperti DB (demam berdarah), types, asam lambung dan hipertensi yang sewaktu-waktu menyerang kita bukan karena untuk isu covid19 saja.
4. Jangan terlalu berlebih-lebihan dalam membatasi masyarakat dalam mensikapi kasus isu pandemi Covid19 ini jika masyarakat dirugikan lebih besar yang ditimbulakan daripada covid itu sendiri yaitu dihancurkan kehidupan ekonominya karena dibatasi untuk bepergian, berusaha bisnis, bekerja bersekolah dll..
5. Buka kembali seluruh sekolah-sekolah dan kampus-kampus untuk anak-anak kita supaya mereka aktifitas kembali menghirup udara segar saling bertemu dengan kawan-kawannya ciptakan rasa bahagia karena itu akan menumbuhkan imun (anti bodi) lebih besar buat tubuh bukan anak-anak dan masyarakat dikurung di lockdown tidak boleh kemana-mana.
Jangan membuat pemahaman salah kaprah di masyarakat dan jangan menakut-nakuti masyarakat dengan isu pandemi ini.
Buka kembali sekolah dan kampus. Jangan jadikan generasi kita bodoh dan terus ikut dibodohi terus menerus (ciptakan new normal buang hoax pandemi).
Kepada seluruh ulama dan tokoh agama hendaknya supaya mengumumkan ke umatnya atau ke masyarakat dengan pemahaman yang benar.
Jangan disugestikan yang salah, jangan ikut-ikutan termakan isu dan fitnah dari konspirasi yahudi dan china yang semakin merugikan umat dan masyarakat.
Sugestikan bahwa ini bukanlah Tho'un atau 'wabah' tapi adalah suatu 'fitnah' penipuan global,
agar kita merubah doa-doanya yang SALAH selama ini, bukan dengan berdoa..
"Ya Allah angkatlah wabah Pandemi virus corona dari muka bumi ini.."
Tapi yang BENAR doanya adalah..
"Ya Allah angkatlah FITNAH dan ISU-ISU Pandemi ini dari muka bumi ini.."
Amiin ya mujibas sailin..
(IDI, ITMI, MUI, IBI, IT, TNI dll..)
Sabtu, 22 Mei 2021
JANGAN PERNAH PUTUS DALAM BERDOA KARENA DOA ADALAH SENJATA BAGI UMAAT ISLAM
Jumat, 21 Mei 2021
JAMAAH MASJID HARU IKUT MEMPERJAUNGKAN HAM SESUAI AJARAN ISLAM
Senin, 17 Mei 2021
🔴 NGABALIN UNJUK KUASA.
Minggu, 16 Mei 2021
MARI PERKUAT RASA KEBANGSAAN
KEHADIRAN pandemi 19 bagi Indonesia ternyata telah berubah menjadi sebuah ancaman yang sangat mengerikan karena salah satu pihak yang sekarang mulai dianggap sebagai gerakan semi Pemerintah terlampau sering mengeluarkan pernyataan yang sangat mengerikan itu. Buzer demikian rakyat mengenalnya yang belakangan berdasarkan pengakuan dari sorang tokoh kenamaan buzer mereka adalah kelompok yang dibayar oleh Pemerintah, jika memang demikian adanya maka berarti mereka tak bedanya seperti PND atau ASN dibayar dengan APBH ataupun APBD (mungkin) hanya bedanya Pns Asn dibayar bahkan sampai pensiun, tetapi kita tak paham bagaimana sistem peggajian Buzer itu. Tetapi kata tokoh buzer bersangkutan jumlah yang diteriuma mereka sangat sangat menggembirakan, dan kondisi keuang mereka berobah seketika jadi sempurna.
Senin, 10 Mei 2021
USTADZ TENGKU ZULKRNAIN TELH TIADA, INNA LILLAHI WAINNA LAHI ROOJI'UUN
BELIAU TERMAK DAI YANG BERANI BICARA TEAS DAN TAK MERASA DIHATUI ANCAMAN
Jumat, 07 Mei 2021
JAGALAH LISAN TERLEBIH DEMEDSOS
UMUMNYA KITA punya alat untuk mengikuti aktivitas berkomunikasi di medsos seperti FC, WA, Instafram dal=n lain sebagainya, bahkan diantara kita memiliki dua atau tiga macam diantara dari beberapa macam , dan artinya kita memiliki HP androidm bisa juga laptop atau komputer dengan berbagai macam aplikasi kita doanload secara gratis sehingg kita menjadi bisa banyak berbuat di medsos, Yang paling ringan kita baca saja sesudah itu kita hapus, selesai, tetapi sikap seperti itu banyak juga yang merasa kecewa terutama pengirim, alapagi di kirim secara japri, Ada juGa memberikan reaksi seperti suka, geli, sedih dan lain sebagainya dengan dukungan gambar stiker yang disediakan oleh berbagai pihak lewat google dan kita harus membayar murah yang nyaris tak trasa.
Minggu, 02 Mei 2021
🔴KITA DIDIK ANAK KITA LEWAT MESJID SEJAK DINI
SEJARAH ITU DITULIS OLEH PEMENANG NAMUN SULIT BAGI REZIM PENGGANTI MERUBAHNYA
PENGUASA ITU ingin sekali dicatat sebagai yang benar atau yang maha benar, sebagai penguasa dalam penulisan sejarah dipastikan akan menyembunyikan yang berpotensi merugikan dan akan mengedepankan apa apa yang bisa menguntungkan atau sebisa mungkin sekaligus memulyakan. Tetapi sudah menjasi karakter pnguasa bahwa keuntungan dan kemulyaan terletak jauh di atas kebenaran, Tetapi syukurt Alhamdulilah Allah maha Tahu, sehingga ditegaskan bahwa Al-Quran itu adalah wahyu dari Allah, dan Allah yang akan memeliharanya. Belakangan kita baru paham bahwa banyak orang dan banyak pihak yang merasa lebih berkuasa dari Tuhan Allah, sehingga merekapun tak henti hentinya menyalahkan catatan Sekarah dalam Al-Quran dan akan mengatakan kpada masyarakat dunia bahwa sejarah yang mereka tulis akan jauh lebih benar dari Quran. Itu terjadi di masas Rasulullah SAW, sekarang hanya kelanjutannya saja.