foto

foto

Senin, 17 Mei 2021

🔴 NGABALIN UNJUK KUASA.

                                        NGABALIN AKAN MENELAN SIAPA SAJA YANG MENGERITIK PENGUASDA


SETELAH masyarakat dunia sempat memuji Indonesia sebagai negara yang berhasil membangun Demokrasi kini masyarakat dunia menilai Demokrasi Indonesia sedang meluncur terjun bebas, demikian kata Pengamat Rocky Gerung,  sepertinya terompet  banyak juga yang menilai bahwa terompet istana membutuhkan tenaga yang mampu membuat corong kekuasaan itu lebih mampu bicara dalam koridor demokrasi. Dalam hal ini Ngabalin yang serting mengaku sebagai Jubir Istana itu seperyti bcara terlalu bebas, dan banyak mengecewakan para pihak yang berharap istana mampu menyuarakan semangat demokrasi walaupun semakin diakui bahwa semakin menipis. Ngabalin dicatat oleh masyarakat sering menyerang, termasuk diantaranya adalah ulama. Terakhir Busyro Muqoddas terkena giliran. Tenrtu efek negatuipnya akan mengenai pihak Islam.  

Semakin lama sepertinya akan semakin banyhak para ulama yang akan berposisi seberangan dengan penguasa, apalagi untuk menyelenggarakan missionnya ulama itu memenag tak boleh diam manakala ada sesuatu yang yang tak sejalan dengan agama, tetapi belakangan memang dirasakan bahwa kelompok ulama ini harus berdampingan dengan mereka yang mengertio hukum, dan lebih diutamakan lagi yang berpengalaman dalam menangani kasus kasus hukum. Maka akan sangat dipahami manakala Muhammadiyah menerima kehadiran Busyro Muqoddas, seperti FPI menerima Munarman selagi organisasi itu  masih aktif dahulu. Sebagai mana kita ketahui Nubarnab harus disibukkan dengan tuduhan serius, dan Busyro Muqoddas dituduh oleh seorang Ngabalin yang sebagai memiliki otak yang sungsang, untuk menggambarkan bahewa menghadapi  masalah, kita berharap semua akan berakhir secara baik, dalam artian tak ada pihak yang melakujkan penghukuman terhadap orang yang tak bersalah. 

Dalam rangka memakmurkan sebuah masjid, maka tugas takmir masjid selain dari  menyelenggarakan  aktivitas peribadatan maka kita juga harus membangun jama'ah masjid memiliki kepedulian terhadap aspek aspek sosial keamaan, paham apa yang menjadi masalah dan paham juga cara menyelesaikan masalah yang memang sangat komplek itu. Untuk itu maka harus diselenggarakan semacam kajian apakah dalam bentuk ceramah atau tausiyah atau apapun semisalnya maka untuk itu Takmir harus memiliki program yang ketat dengan menghadirkan sejumlah narasumber yang bisa membawa jama'ah menuju kecerdasan dalam merespon berbagai persoalan sosial.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar