foto

foto

Minggu, 16 Mei 2021

MARI PERKUAT RASA KEBANGSAAN

  
     ISLAM HARUS MENJADI PELOPOR  DAN LANJUTKAN REVOLUSI AKHLAQ
 


KEHADIRAN pandemi 19 bagi Indonesia ternyata telah berubah menjadi sebuah ancaman yang sangat mengerikan karena salah satu pihak yang sekarang mulai dianggap sebagai gerakan semi Pemerintah terlampau sering mengeluarkan pernyataan yang sangat mengerikan itu. Buzer demikian rakyat mengenalnya yang belakangan berdasarkan pengakuan dari sorang tokoh kenamaan buzer mereka adalah kelompok yang dibayar oleh Pemerintah, jika memang demikian adanya maka berarti mereka tak bedanya seperti PND atau ASN dibayar dengan APBH ataupun APBD  (mungkin) hanya bedanya Pns Asn dibayar bahkan sampai pensiun, tetapi kita tak paham bagaimana sistem peggajian Buzer itu. Tetapi kata tokoh buzer bersangkutan jumlah yang diteriuma mereka sangat sangat menggembirakan, dan kondisi keuang mereka berobah seketika jadi sempurna. 

Semestinya begitu mreka tahu mereka dibayar oleh uang Pemerintyah, mereka harus sadar bahwa semenjak itu mereka dibayar dengan yang rakyat yang didapat dari pembayaran berbagai macam pajak rakyat, maka semestinya mereka hendaknya berbuat baik kepada rakyat, jangan disakiti hati rakyat, apalagi dengan pernyataan pernyataan dikedsos yang sangat berpeluang mendatang perpecahan serous.  Salah satu contoh adalah bagaimana Buzer bersikap dalam merespon kematian Ustad Tengku Zulkarnain, para buzer seolah memerlihatkan kegembiraan atas kematian seorang ustadz yang sanggup bersikap kritis kepada Penguasa dengan menggunakan ilmu yang didapat dari Pemahamannya kepada aharan agama Islam. 

Memang seringkali Ustadz Tengku Zulkarnain mengaku diserang oleh Netizen dengan menyebut nama nama penunggu Kebun Binatang, bukan hanya itu hingga nama lain dari jenis kelaminpun menjadi sesuatu yang lazim untuk gelaran yang digunakan oleh para buzer untuk almarhum semasa hidupnya, Saya teringat dengan sahabat saya bernama Almarhum Zubaidi Mastal, beliau adalah dosen di IAIN Rd Intan Kelak disebut UIN Rd. Intan. Sahabat yang satu ini seringkali kritis kepada Pemerintah dalam memberikan Khutbah Jum'at,  Di suatu tempat kami berdua berjumpa dengan dengan seorang tokoh Daerah yang bernama H. Masyudulhaq, pada saat itu sahabat tadi mendapatkan nasehat yang sangat berharga. 

Pak Zubaidi, saya sudah dua kali mendengar langsung Khutbahmu, dan beberapa orang juga pernah berceritera, bahwa khutbah itu rata rata menunjukkan sikap kritis kepada Pemerintah Penguasa di Pusat. Saya ingin menyampaikan sebuah nasehat kepada ananda kata H Masjhudulhaqm, jika ananda mau kritis kepada Pemerintah silakan, hanya satu saran saya setiap kali ada kritik maka sertakanlah kritik itu dengan dalil Quran, atau haddits, atau kisah teladan para sahabat, utamanya yang di jamin masuk syurga, atau para  tokoh tokoh yang diteladadi baik karena ilmunya, maupun karena kepatuhannya, Itu saja saran saya kepada ananda, karena ananda masih muda, dan masih memiliki peluangn untuk berbuat sesuatu yang baik. 
 
Kini serangan para Buzer benr benar terasa sangat melampawi batas, bagaimana serangan mereka kepada almarhum Tengku Zulkarnai sudah sangat mewakili untuk mengundang kehancuran bagi keutuhan Bangsa. Maka tentu hanya kepada para Ulama kita bisa berharap agar tetap tegar dalam berdakwah, jangan sampai ada ajaran Islam yang tak didakwahkan kepada ummat karena ulama adalah warosatun ambiya, pewaris Nabi, kita berdoa para ulama menempuh dakwah itu secara sidiq, sampaikanlah kebenaran apapun resikonya, kedua amanah yaitu tunaikanlah kebenaran itu hingga sejekas jelasnya dan ketiga laksanakanlah itu sebaikmungkin. 
 
Yang paling mendesak sekarang ini adalah untuk melaksanakan revolusi akhlak, kita tinggalkan segala keburukan yang kita lakukan, baik sekalu kali apalagi sering, semua sesuatu yang memiliki nilai keburukan itu harus kita gantikan dengan sesuatu tang lebih memiliki nilai kebaikan. Kita berharap kpada Kakak Pembina bagi para buzer di pihak lain bisa segera melakukan pembinaan pembinaan kepada Buzer dan seperti diharapkan di atas maka Ulama dipihak lain lebih giat membina ummat. 
 
Wallohua'la, bishowab.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar