TERLEBIH DI MEDSOS
UMUMNYA KITA punya alat untuk mengikuti aktivitas berkomunikasi di medsos seperti FC, WA, Instafram dal=n lain sebagainya, bahkan diantara kita memiliki dua atau tiga macam diantara dari beberapa macam , dan artinya kita memiliki HP androidm bisa juga laptop atau komputer dengan berbagai macam aplikasi kita doanload secara gratis sehingg kita menjadi bisa banyak berbuat di medsos, Yang paling ringan kita baca saja sesudah itu kita hapus, selesai, tetapi sikap seperti itu banyak juga yang merasa kecewa terutama pengirim, alapagi di kirim secara japri, Ada juGa memberikan reaksi seperti suka, geli, sedih dan lain sebagainya dengan dukungan gambar stiker yang disediakan oleh berbagai pihak lewat google dan kita harus membayar murah yang nyaris tak trasa.
Ketika Khatib kami di Masjid Aljihad Perum Korpri saya jadi teringat dengan kelakuan kami di Medsos. medsos kami di Medsos seolah hanya lebih mencari kesenangan belaka tampa berpikir akibat dari keterlibatan kami dalam menyiarkan suatu pekabaran yang penting bagi kami seolah seru, mengejutkan, dsan ada juga yang penting ada penipuan ada ketidak konsistenan antara awal berita dengan akhir berita. Saya baru sadar bahwa pada saat ini rezim Penguasa sedang gencar mencari cari kesalahan dan kekeliruan para tokoh agama, bersamaan dengan itu di medsos seolah banyak buzer yang memang sengaja menyiarkan keburukan tokoh agama, terlebih bagi orang yang secara fisik menunjukkan hidung mancung memakai surban, setidaknya gemar menggunakan istilah kadrun. Kadal Gurun atau kadrun adalah istilah yang sangat gemar diucapkan oleh para tokoh PKI pada saat mereka jaya. Dahulu penggunaan Kadrung itu selalu melekat dengan cerita buruk bagi ulama keturunan Arab, atau mereka yang gemar memakai baju gamis padahal mereka asli keturunan Indonesia.
Selain makian Kadrun orang juga gemar menyiarkan cerita cerita ekstrim terkait Wahabi, Padahal Wahabi itu dalam sejarahnya ada dua periode yang memiliki tampilan yang berbeda lalu mereka menyamaratakan kata Wahabi dengan penilayan buruk bagi keduanya. Di Arab Saudi sudah lama menganut pemahaman salah sat Wahabi, yaitu Wahabi yang beraliran positif. Selain memukul rata Wahabi dalam waktu bersamaan seriung juga memuji muji Syi'ah, padahal Arab Saudi sedang seteru dengan Syi'ah karena syi'ah memang lebih dikuasai oleh kelompok yang ambil posisi berseberangan dengan Saudi. Kini kita sedang merasakan akibat mengkritisi Wahabi yaitu tertundanya pemberian bantuan hutangan bagi Indonesia, serta dibatasinya kwota haji bagi Indonesia, sebagai akibat politiknya.
Ada suatu yang kita tidak sadar kita menyiarkan surtu ceritera tenytang keburukan prilaku seseorang yang kita kenal sebagai Muslim bahkan tokoh Islam. Berdasarkan ajaran Islam manakala ada Saudara kita khilaf melakukan sesuatu keburukan, maka kita dianjurkan untuk menutupi prilaku buruk itu dan mendoakan agar yang bersangkutan sewgera tobat, apalagi kita tidak tahu kapan pristiwa terjadi, atau benar benarkah itu benar ada pristiwanya. Maka segara tutup mulut jangan menyiarkan aib Saudara seagama, bila kita tsk berkenan mendoakannya.
.......... belum selesai
Tidak ada komentar:
Posting Komentar