foto

foto

Selasa, 25 Januari 2022

MASJID JOGOKARYAN YOGYAKARTA DAN SEJUTA HARAPAN.




JIKA  JAMA'AH SHOLAT subuh sama ramainya dengan sholat Jum.at maka berarti ummat telah melaksanakan ajaran Islam secara konsisten jika sholat subuhnya sepi sunyi maka sesungguhnya banyak diantara jama'ah itu yang hanya berpura pura atau setidaknya tidak konsister. Sehingga butuh dorongan dan pencerahan dari berbagai aspeknya. 

Banyak orang berkesimpulan bahwa tidaj ada jaminan Islam akan tetap berada di Indonesia. bila kita tidak berusaha mempertahankannya. dan salah satu caranya adalah menghidupkan dakwah di lingkungan kita. Dahulu Filipina itu konon adalah Kerajaan Islam yang besar, sejak kita lahir dengan mengenal Filipina adalah mayoritas Katolik, sementara ummat Islam tersuduk di suatu daerah kecil yang terkesan tertinggal dari daerah Filipina lainnya. 

Apakah Indonesia sekarang ini mayoritas Muslim itu bisa bernasib seperti Filipina ... ? Bisa saja terjadi, kan Filipina sebagai contohnya, dahulu di sana ada Kesultanan Islam  yang besar. Dan ada ada sejumlak Kota dunia tercatat sebagai wilayah Islam yang modernm kini tinggal kenangan. Bisa jadi Islam di Indonesia akan bernasib sama dengan di Andalusia yang harus memilih dua piulihan sialakan pergi dan keluar dari Andalusia atau tetap di sini memeluk Kristen Katholik, jika tidak keduanya maka teroaksa dibunuh. 

Perkembangan politik Indonesia akhir akhir ini hendaknya dipahami sebagai sebuah ancaman bahwa ummat Islam akan menghadapi persoalan, oleh karenanya maka harus dicari upaya untuk bisa bertahan hidup do Indonesia dengan cara berdampingan sama ketika ummat Islam dahulu ikut mempelopori Perjuamgan Kemerdekaan Indonesia yang berhasil di Proklamirkan tanggal 17 Agustus 1945 yang lalu. Terlalu banyak gelar  buruk yang oleh segelintir tokoh untuk tidak segan segan untuk menyematkannya ke ummat Islam, semisal anti toleran, anti NKRI, anti Pacasila, ditambah lagi dengan Teroris, dan sekarang juga kita harus menerima kenyataan bahwa salah satu ajaran kebanggaan kita yang pernah di Praktekkan Islam yaitu ke Khalifahan menjadi sesuatu yang menjijikkan dan walaupun tidak melalui hasil Keputusan Sidang Pengadilan telah dinyatakan sesbagai nama yang tak disukai. Dan nyaris tak berdaya untuk menolak gelar gelar buruk itu.  

Untuk menghindari nasib buruk itu hendaknya dari sekarang kita diharuskan untuk berusaha meningkatkan usaha menolak  gemar buruyk itu sebaik mungkin sesuai dengan aturan yang berlaku, disamping kita membangun agar Islam Indonesia kembali menjadi bangunan yang kokoh, selain kita harus membangun dunia politik, dunia ekonomi dan dunia pendidikan kesemuanya melebur di dunia dakwah. Dengan kata lain bahwa dakwah kita harus melebur ke dunia pendidikan, dunia ekonomi dan dunia politik. Kita harus mengkampanyekan agar ummat Islam menjadi pelaku ekonomi yang baik, peserta didik yang baik dan berprestasi, dengan menjadi politisi yang baik. NKRI harga mati seperti yang banyak di klaim mereka yang tak ingin Islam tetap berada di bumi Pertiwi.  maaf ... bersambung







Tidak ada komentar:

Posting Komentar