,
KITA SEPERTI AKAN dikejutkan melihat demikian banyaknya pihak yang terasa kurang bersahabat dengan Islam, di mata mereka Islam itu sesuatu yang memang tal layak dipersandingkan dengan Islam, utamanya politik dan kekuasaan, politik itu ketika disandingkan dengan sesuatu maka akan seperti biasa dan wajar wajar saja, tetapi ketika Islam disandingkan dengan kekuasaan dan Islam maka kekuasaan dan politikitu menjadi barang bau dan berharga, bukan hanya mendatangkan bau tak sedap tetapi akan mngakibat kemusnahan demikian busuknya Islam di mata mereka, sehingga Islam adalah sesuatu sangat tak pantas disandingkan dengan apapun. bila tersentuh dengan kekuasaan dan politik. Lalu bagaimana dengan pendidikan, bisnis dan teknologi. Yang sangat menyedihkan adalah justeru datangnya rasa benci itu justeru banyak ditam[ilkan oleh mereka yang selama ini dikenal sebagai seseoramh yang tercatat sebagai penganut Islam juga.
Bagi dunia politik Indoneia adalh buah simalakama, karena ummt Islam adalah mayoritas pemilik suara terbanyak, sebenci bencinya kepada ummat Islam, tetap saja Patai apapun membutuhkan suara ummat Islam, tidak sedikit Ulama dan Kiyai yang di rayu rayu untuk gabung ke Partai yang bersangkutan, Sulit untuk menerapkan strategi bagaimana bersikapterhadap ummat Islam, Mungkin mendekati kampanyemeraih suara dan pendukung, bagi yang sadar akan strategi akan mengurangi olok olok Kadrun kepada ummat Islam. Tetapi bagi yang terlembat sadar dan mengira Pilpres masih jauh akan merasakan sangat emjoi mengolok olok teman sebangsa ini. Walaupun perpecahan sebagai bayaran tunainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar