'
SISI BURUK PENINGGALAN PANDEMI CORONA 19
TENTU UNTUK kesekian kalinya kita diperingatkan oleh Khotib kita agar kita tak pernah melalukan kelengangahan atas kesempatan geratis dari Allah untuk mendapatkan respon positif dari Allah untuk mendapatkan berbagai kemudahan, berbagai kebahagiaan dan berbagai keuntungan lainnya dari Allah. Demikian kata Khatib di Masjid Aljihad Perum Korpri Bandar Lampung. Tak jemu jemunya Khatib mengingatkan dan menyampaikan pesan pesan Allah dan Rasulnya, umumnya peringatan itu juga disertai ancaman yang datang dari Allah bagi siapa saja diantara kita yang tak merespon dengan baik terhadap seruan yang disampaikan oleh Khatib Jum'at. Mungkin Sudah ribuan kali kita melaksanakan sholat Jum'at berarti sudah seribuan kali juga kita menerima pesan dan ancaman lewat khatib, lalu berapa persenkah yang melekat di hati kita.
Tulisan ini lebih ditujukan kepada hamba yang fakir ini, syukur syukur bila ada manfaatnya bagi para pmbaca yang kebetulan menemukan tulisan ini sederhana ini, mungkin salah satu peninggalan buruh akibat penerapan tatacara berkumpul karena vandeni 19 corona, sebagaian besar adalah menakhirkan kehadiran di masjid atau musholla karena alasan menghindari kerumunan. Tentunya ketika Presiden langsung yang mengumumkan pengendoran keharusan memakai masker maka secara perlahan kita semakin menyegerakan kedatangan kita ke masjid atau surau.
Sisi buruk yang satu ini nampaknya masih akan membekas kendatipun Pamarintah nampak yakin sekali memiliki kemampuan mengatasi akibat buruk secara medis, tetapi peninggalan yang bersifat aqidah tentu mengharuskan kita semua saling memperingatkan melalui ucapan dan seruan para ulama, ustadz, khatib dan lain sebagainya. kita harus sama sama memiliki sensitivitas yabf tinggi agar memiliki kemampuan mersepon seruan ilahiyah itu secara sepontan kita respon.
Di Masjid aljihad ini dahulu seringkali kita kita dibuat cemas ketika masuk waktu adzan ternyata para jama'ah belum lagi menunjukkan jumlah yang signifikan, tetapi secara bertahap dan bersamaan para jama'ah seperti telah bersepakat akan datang ke masjid nanti setelah dikumandangkan adzan do masjid. Memang belum lagi usai adzan yang kedua jumlah jama'ah menunujukkan julah yang sangat mencukupi dan lebih dari 50% ruanganpun telah ditempati oleh para jama'ah. Dan berdasarkan pengamatan kasar dan tak metodelogis dikatakan bahwa kenaikan untuk kembali normal sebagaimana lazimnya kebiasaan dahulu sebelum era covid corona ini terbilang lambat dan membutuhkan teguran atau himbawan oleh mereka yang memiliki posisi sebagai penyampai, selain saran saran dan teguran secara invidual berdasarkan hubungan baik tentunya.
Setelah Pemerintah resmi mengumumkan bahwa pemakaian masker telah dikendurkan, karena secara mdis telah berlangsung dapat dikendalikan sesuai kerjasama pemerintah dan masyarakat, maka sebaiknya Ulama, Ustadz dan Khatib akan lebih jeli lagi untuk bisa menangkap sesuatu yang merupakan bagian dari sisi buruk efek kebijakan terkait covid 19 corona yang memiliki daya rusak yang sangat luar biasa itu. Mengingat dalam penangan coivis corona yang lalu ternyata mau tidak mau harus ditangani dengan melibatkan unsur kesehatan, unsur kekuasaan, unsur politik dan unsur bisnis setidaknya, maka tentu saja kajian para Ulama, para Kiyai juga Habib, Ustad dan Khatib.
Tetapi terkait ini terus terang saja para pihak yang diharapkan dapat memerikanb teguran kepada ummat akan pentingya menyegerakan panggilan Allah dibanding aktivitas lainnya itu, maka sangat perpeluang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar