TAHAPI SHOLAT MENIRU CARA RASUL SHOLAT.
MASJID mana yang bisa melahirtkan Imam yang mumpuni saya kira untuk sekelas Masjid Aljihad Perum Korpri Bandar Lampung itu membutuhkan waktu yang sangat panjang. Dalam usia saya setua ini baru sekali saya menjadi jama'ah tetap yang masjidnya dipimpin oleh seorang Hafiz Quran dan sekaligus sebagai Imam Tetp. Itu terjadi ketika sekitar dua tahunan saya tinggal di dekat Komplek Masjid Al Burhan Palembang dan kebetulan masjid itu juga adalah Markas Jama'ah yang dikenal sebagai ama'ah Jaulah. Masjid yang satu itu itu menjadi seringkali jama'ah subuhnya hampir mencapai sama dengan jumlah jama'ah Jum'at,tetapi itupun terjadi ketik didatangi oleh rombongan jama'ah Jaulah dari berbagai daerah dalam wilayah Provinsi Palembang. Sedang sering terbaca adalah bahwa Masjid yang jama'ah subuhnya sangat makmur adalah Masjid Turki dan Masjid Jagakaryan di Yogyakarta Indinesia. Masjid masjid yangmakmur itu didatangi oleh para jama'ah yang juga memang datangdari jauh menggunakan kendaraan, karena mereka suka dengan aktivitas di Masjid itu serta sholat dipimpin oleh imam imam sholat yang mumpuni.
Diam diam saya bersyukur dengan langkah langkah yang ditempuh Takmir Majid Al Jihad Perum Korpri dengan menetapkan Seorang Imam Tamu sebagai Imam Tetap di Masjid ini. Menrut rencana Takmir masjid setelah menunjuk dan memilih Imam Tetap dalam bntuk Imam Tamu dan melalui masa Ujicoba, setelah ujicoba rencananya akan menandatangani Perjanjian Kerja, secara bertahap, setelah berhasil mncapai satu tahap maka kualitas kerjasama akan ditingkatkan tahap beiutnya.
Ditahap awal ini antara lain jika saya boleh menduga duga isinya Takmir akan menawarkan sebuah kerjasama untuk menyelesaikan sebagai contoh model bagaimana cara atau upaya melksanakan sholat sholat se[erti di praktekkan Rasul sebagai penegenalan tahap awal. Memang muncul sebuah perdebatan yang masih terbilang ringan diantara sesama makmum membicarakan abagaimana cara Imam yang bagus sesuai ajaran Islam yang dicontohkan Rasul. Tetapi diskusi itu akan jauh dari sempurna karena memang tidak menghadirkan eorang narasumber yang mumpuni.
Tentu saya tidak ingin uru buru menceriterakan bagaimana Imam Kami di Masjid Al Burhan Palembang di mana saya pernah menjadi jama'ahnya sekitar dua tahunan, dan bagaimana beliau menamatkan Al Quran melalui bacaan lewat sholat, dalam dua tahun itu saya hanya sekali mengikuti sebuah acara sederhana yang diselenggarakan oleh jama'ah sebagai rasa syukur mereka telah khatam Quran lewat sholat. Kata seorang jama'ah yang duduk disamping saya, beliau mengatakan biasanya di Masjid itu khtam Quran lewat sholat membutuhkan waktu hampir dua tahun, atau satu setengah tahun lebih.
Sebelum kita membicarakan surat surat apa saja yang biasa dibaca oleh Rasulullah dalam sholat, maka sebaiknya kita tampilkan ter;ebih dahuku grmbaran golab surat al Quran setidaknya ada sebagai berikut (1) Ada surat yang disebut Al Sab' at tiwal yaitu tujuh surat surat yang panjang (2) Kedua kelompokAl Mi'uun atau kelompok seratusan, tepatnya surat sirat yang panjangnya mencapai angka seratusan. dengan demikian kelompok ini teragidua yaitu kelompok di atas seratus dan kelompok di bawah seratus. (3) Bagian Ketika disebut Al Masani, disebut seperti itu karena karena ayat itu diulang ulang surat Al Miuun mencapai tujuh surat.
Susah surah al Quran itu bisa di bagi Al-Sab' al-ṭiwāl (السبع الطوال) berarti tujuh yang panjang. Terminologi yang lain adalah al-sab' al-ṭuwal (السبع الطول). Al-Sab' al-ṭiwāl adalah tujuh surah panjang setelah Surah Al-Fatihah. Disebut demikian karena surah-surah tersebut sangat panjang (jika dibandingkan dengan surah lain).[2] Ibnu Abbas berkata tentang al-sab' al-ṭiwāl, bahwa tujuh surah ini adalah surah yang khusus diberikan kepada Nabi Muhammad, selain bahwa Nabi Musa diberi dua surah di antaranya. Namun, Ibnu Abbas tidak menjelaskan surah yang mana.[3]
Al-Mi'ūn (المِؤُوْنُ) berasal dari kata mi'ah (مائة) yang artinya 'seratus'. Al-Mi'ūn adalah sekelompok surat Al-Qur'an yang jumlah ayatnya mencapai seratus ayat atau lebih. Urutannya dalam Al-Qur'an berada setelah surah-surah al-sab' al-ṭiwāl. Ada yang mengatakan bahwa al-mi'un adalah tujuh surah dari Surah al-Isra' sampai Surah al-Mukminun.
Al-Maṡānī (المثاني) artinya adalah 'yang diulang-diulang'. Al-Maṡānī adalah surah-surah yang jumlah ayatnya kurang dari seratus ayat, selain surah-surah al-mi'un. Meskipun demikian, secara umum Al-Qur'an dan semua surah di dalamnya disebut al-maṡānī karena di dalamnya diceritakan berbagai kisah dan kabar berita secara berulang-ulang. Hal itu juga berdasarkan firman Allah dalam Al-Qur'an sebagai berikut.
(23) Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al Qur'an yang serupa (mutu ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia mnnjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, maka tidak ada seorangpun pemberi petunjuk baginya. |
اللَّهُ نَزَّلَ أَحْسَنَ الْحَدِيثِ كِتَابًا مُّتَشَابِهًا مَّثَانِيَ تَقْشَعِرُّ مِنْهُ جُلُودُ الَّذِينَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ ثُمَّ تَلِينُ جُلُودُهُمْ وَقُلُوبُهُمْ إِلَىٰ ذِكْرِ اللَّهِ ۚ ذَٰلِكَ هُدَى اللَّهِ يَهْدِي بِهِ مَن يَشَاءُ ۚ وَمَن يُضْلِلِ اللَّهُ فَمَا لَهُ مِنْ هَادٍ |
|
—QS Az-Zumar ayat 39. Al Qur'an dan Terjemahnya,[a] juz 23 hlm. 749 |
Selain itu, al-maṡānī bisa berarti Surah Al-Fatihah karena nama lain dari surah tersebut adalah al-sab' al-maṡānī.[6][8] Surah Al-Fatihah adalah surah yang selalu diulangi, dibaca di setiap rakaat dalam salat.
Al-Mufaṣṣal (المُفَصَّلُ) secara bahasa artinya 'lengkap', 'terperinci', 'jelas', 'terbagi-bagi'. Kelompok surah al-mufaṣṣal dinamakan demikian karena banyaknya basmalah, sehingga terbagi menjadi banyak surah. Alasan lainnya adalah karena surah-surah dalam kelompok ini sedikit yang di-naskh, yang juga menjadikan surah-surah al-mufaṣṣal dinamakan al-muḥkam.[ Yang termasuk kelompok surah al-mufaṣṣal adalah mulai dari Surah Qaf sampai akhir Al-Qur'an. Jumlahnya mencapai 65 surah. Kelompok ini terbagi lagi menjadi tiga bagian, yaitu ṭiwāl al-mufaṣṣal, awsāṭ al-mufaṣṣal, dan qiṣār al-mufaṣṣal.
Yang dimaksud dengan tujuh surah yang panjang, enam di antaranya adalah Surah Al-Baqarah, Surah Ali Imran, Surah An-Nisa', Surah Al-Maidah, Surah Al-An'am, dan Surah Al-A'raf. Adapun surah yang ketujuh adalah Surah Al-Anfal dan Surah At-Taubah sekaligus. Hal ini dikarenakan dua surah ini dianggap masih satu surah.[4]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar