foto

foto

Sabtu, 18 Juni 2022

SAMPAH MENJADI ANCAMAN SERIUS.


DIANGGAP SERIUS maka setidaknya MUI menganggap penting mengeluarkan sebuah  fatwa tentang hukum membuang sampah sembarangan hukumnya haramn karena sampah ini ketika tak mampu dihanyuitkan air maka akan mendatangkan banjir yang  bukan saja mengganggu kenyamanan belaka, tetapi akan berkembang juga menjadi ancaman kesehatan yang lalu memaksa kita merogoh kantong untuk berobat. Tetapi sampah juga andai bisa dihanyutkan lewat air maka itupun akan tertampung dihilir. Indonesia dan Cina bisa bisa jadi menjadi Negara pembuat sampah terbesar di dunia, ini tidak lain karena masyarakatnya tidak suka membuang dan mengelola sampah tetap sampah nantinya akan dihanyitkan pada saat hujan turun sehingga banyak sekali sungat sungat yang airnya menghitam menunggu dialirkan ke wilayah hilir yang lebih rendah. Itu semua mendatangkan petaka besar yang cukup serius. 


Kemampuan Indonesia menjadi penyumbang sampah terbesar tentu sangat erat kaitannya dengan mental masyarakat yang buruk tetapi kemungkinan besar juga mereka tak menyadari akan bahaya yang mengancam karena tak memiliki wawasan sehingga tak menyadari akan bahaya yang mengancam,  atau memang senang melihat orang lain susah, atau terlalu sayang dengan uang sehingga tak mau bayar uang sampah, sehingga sampah segera didoeong ke air selokan dan menyatu dengan sampah sampah lainnya, karena tak suka bayar uanh sampah, atau bisa jadi tukanbg sampah yang malas mengambilnya, atau tukang sampah menuntut adanya dana tambahan, dan banyak kemungkinan yang lain 

Terkait masalah ini dibutuhkan keterlibatan  para pihak utamanya Pemerintah, mulai dari  Pemerintahan tingkat  terendah. semisal RT, RW dst, bahkan ada swasta dengan bermodalkan keterampilan tertentu bisa berpartisipasi, karena masalahnya sampah sampah ini harus melalui keterampiulan dan biaya yang tidak sedikit, Pemerintah harus ikut ambil bagian bagaimana caranya sampah sampah ini harus tiba di tangan pihak pengelola sampah yang sesungguhnya dalam Stryktur Pemerintahan hingga ke bawah telah tersedia tenaganya dan tersedia juga biayanya. Pemerintah berkewajiban dan bahkan bertanggungjawab terhadap terselenggaranya pengelolaan sampah dan masyarakat luas berpartisipasi untuk memudahkan para petugas dapat melaksanakan tugasnya mengumpulkan sampah sampah itu serta mengelolanya agar tidak terhnyut bersama aliran air lalu ke lautan dan sejak dalam perjalanan proses alami sampah sampah ini menjadi barang kotor yang sangat membahayakan masyarakat scara luas. 

Memang masyarakat dengan segala kekurangan rasa tanggungjawab, bisa karena tidak memiliki pengetahuan yang memadai, atau mungkin ada kesulitan ekonomi sehingga dirasakan berat membayar petugas sampah ataupun alasan lainnya, memang sampah rumah tangga itu umumnya sangat kecil, tidak sebesar sampah tebangan pohonm atau sampah pembersihan lingkungan atau semacamnya. Tetapi bila pihak pelaku kecurangan dalam pembuangan sampah ini disatukan atau bersatu secara alami maka akan berubah menjadi sesuatu yang membahayakan dan mengancam banyak orang.

Ada diantaranya beberapa daerah terbatas tersebar di negeri yang sangat luas ini samar terdengar adanya kegiatan masyarakat yang  berhasil menuntun warganya memisahkan jenis sampah organik dan non  organik agar dipisahkan sehingga ketika sampah diambil keduanya sudah terpisah karena nantinya akan diperlakuklan dan diolah secara berbeda. sehingga sampah  yang semula ancaman menjadi barang yang ramah dan bahkan bermanfaat.  Tentunya masyarakat kita juga diperkenalkan, mana yang sampah organik dan mana pula sampah yang non organik. Bagaimana perlakuan awal kedua macam sampah ini  sehingg ketika berpindah tangan ke petugas memang sudah terpisahkan dan memudahkan dal proses pengelolaannya. Yang harus kita ingat bahwa dalam proses pengelolaan sampah ini, maka sudah membutuhkan biaya, tenaga dan keahlian, Hingga saat inipun bimbingan dan edukasi kepada masyarakat tentang penanganan sampah masih sangat terbatas, dan keterbatasan pihak yang bisa memposisikan dirinya untuk memberiukan edukasi kepada masyarakat sangatlah kecil dan  terbatasnya. 

Masyarakat seperti hanya merasa bahwa sampah tao boleh berserakan dan jangan dialirkan ke aliran got karena hal tersebut akan mengakibatkan rawan banjir, di banyak kota baru hujan sdikit saja sudah terjadi banjir di berbagai jalan yang biasa dipadati lalu lintas. Hal tersebut selain kurangnya kesadaran  masyarakat, juga ternyata juga ketika terjadi pembangunan sarana umum saja seringkali terjadi ketidak cermatan, karena ternyta melahirkan genangan  gengan diberbagaiu tempat. 

Tetapi yang lebih mengerikan adalah seperti yang sudah lama terjadi dilakukan oleh sebagian aktivitas perindustrian, banyak sekali industri itu membuiang limbah industri dalam bentuk benda beracun, ada yang sengaja dialirakan di sungai sungai, sehingga sungai tercemar hingga masuk ke lautan, ada juga menanganan yag kurang crmat sehingga merusak lingkungan tanah serta tumubuhan rusak bahkan pusat air bersih  ikut tercemar secara dahsyat sehingga mereka terpaksa meminum air yang bisa dibeli di toko toko dan ini memaksakan masyarakat untuk merogoh kantong semakin dalam. Akibat kehilangan air bersih karena ada pihak lain yang sedang mencari keutungan dan dalam waktu bersamaan tidak bersdia memenuhi tanggungjawabnya, sehingga menjadi  ancaman besar bagi masyarakat, bisa jadi korban sudah banyak, seyidaknya tak terhitung lagi jumlah masyarakat yang benar benar terganggu. 

Dahulu waktu saya tinggal di kampung dan di sana ada beberapa sungai dan irigasi semasa kecil kami melihatnuya sungai dan juga irigasi yang melintas di kampung terlihat memiliki air yang jernih dan kami senang sekali bermandi ria di sungat dan irigasi iru. sehingga sungai dan irigasi itu menjadi objek wisata yang tak resmi bagi kami, bagi kami sungai itu bukan sekedar tempat bermandi dan membersihkan badan, tetapi juga tempat kami bermain bersukaria. Kini air itu sudah keruh dan tak lagi layak dijadikan tempat membersihkan badan. 


Dahulu sambil bermandi dan bermain kami dapat menangkap ikan dan binatang lainnya yang dalam jumlah yang berbilang sudah dapat dijadikan teman memakan nasi. Tetapi kini hewan hewan liar yang memanfaatkan beniungnya air sungai secara perlahan tetapi pasti, bereka bukan meninggalkan lokasi secara baik baik, tetapi hewan jhewan hewan ini mengakhiri hidupnya secara merana. Pabrik industri dan berbagai kegiatan serta aktivitas manusia yang menghasilkan limbah telah mengancam kami anak manusia serta berbagai jenis hewan hewan yang sejatinya sangat dibutuhkan manusia. Sebenarnya sudah banyak hal ini diadukan oleh mereka pegiat lingkungan hidup, tetapi aduan itu sepertinya bukanlah sesuatu yang menjadi prioritas. Sehingga tampa disadari seolah telah bersepakat untuk mengecilkan kehadiran ancaman yang sangat mengganggu kenyamanan dan keselamatan  masyarakat dan bahkan berdasarkan berbagai analisa telah menjadi ancaman dunia baik langsung ataupun tidak langsung. 

Saya menjadi teringat dengan apa yang disampaikan oleh Dr. Muslimin dalam suatu ceramah berseri yang diselenggarakan di Masjid Aljihad perum Korpri Bandar Lampung, bahwa dalam rangka memperluas wawasan berwsama maka kewajiban kita berwudu itu  hakekatnya bukan sekedar untuk mengesahkan pelaksanaan ibadah saja, tetapi sesungguhnya pendidikan penting bagi manusia secara bersama yaitu kebersihan adalah pangkal keelamatan bersama pula. Kita meminta keada Dr. Muslimin  Dosen Fakultas Ushuluddin UIN Rd. Intan Lampung pada suatu saat bisa mempertajam kajian filosofis terkait bersuci dalam Islam bisa lebih diperdalam.  Wallohu a'lam bishowab. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar