'
PAHALANYA LEBIH DARI SHOLAT SUNNAT SERIBU ROKAAT
SEORANG SAHABAT bilang kepada saya Pak Fachruddin jangan dibiasakan bicara seperti itu sebelum jelas jelas kebenarannya, saya sangat terkejut dengan peringatan seperti itu sungguh itu di luar dugaan saya, karena dahulu ketika pertama saya menerima intmasiu tentang bahwa hadir di majelis ilmu pahalanya lebih baik dari sholat sunnat sebanyak 1000 rokaat saya gembiranya luar biasa, adaah sangat mudah dan berkah luar biasa tak terhingga hanya duduk manis damajelis ta'lim dan sering pula panitia menyediakan kue kue makanan dan minuman secara gratis kita hanya diminta hadir ucapkanlah doa kepika datang dan ucapkan kembali ketika selesai dan mau pulang, jangan sekali kali mempersoalkan apakah Allah akan berkenan memberikan kita pahala yang luar biasa, apalagi kita memutuskan untuk melakukan study kritis tentang kebenarannya, saya nilai kita akan rugi sendiri karena kita sebagai masyarakat awam tidak memilikli keteramp[ilan untuk melakukan study itu, apalagi ini sangat terkait dengan sesuatu yang merupoakat hak Allah.
Jika Kita mau hitung hitungan dan mencari kepastian tentang sesuatu yang merupakan hak Allah, maka yang harus kita lakukan adalah meminta kepada Allah agar kita diberikan kemudahan dan kemurahan dari Allah, tak salahnya bila kita mendapatkan sesuatu yang melebihi dari pahala sholat sunnat 1000 rokaat ataupun lebih jika Allah berkenan. Kemurahan dari Allah itu sangat kita harapkan karena dosa kita ini sudah terhitung banyaknya,
Dari abu Dzar, dai berkata: Rasulullah SAW bersabda, “Wahai Abu Dzar, kamu berangkat dipagi hari lalu mempelajari satu ayat dari kitabullah, lebih baik bagimu dari pada kamu melakuka sholat seratus roka’at dan kamu berakat dipagi hari, lalu mengajarkan salah sati bab dari ilmu, baik diamalkan atau tidak, lebih baik darimu dari pada kamu melakukan sholat seratus roka’at.” (HR. Ibnu Majah) dan sanadnya hasan
Maka ketika kita hadir di majelis ilmu kita harus meminta kepada Allah dimudahkan untuk menerima dan memahami sesuatu yang bermanfaat, kejarlah upaya memahami ucapan demi ucapan dari penceramah sampai menemukan kalimat yang harus kita tangkap dan ingat ingat untuk menjadi ilmu atau pengetahuan yang baru ataui setidak tidaknya memperkuat pengetahuan kita yang lama. Lalu kita sebut sebut dalam hati hingga kita memiliki rumusan sikap dan kita ingat ingat serta patrikan dalam hati. Lalu lakukanlah apa inti yang diajarkan untuk dilakukan,dan biasakanlah melakukan itu.Serta peliharalah pikiran dan kembangkan agar kita memiliki pemahaman dan kepatuhan kepada ajaran agama untuk lbih baik lagi.
Agar kita mendapatkan sesuatu dari majelis ilmu maka letakkanlah posisi kita serendah mingkin, sehingga ibarat meminta air minum dengan sebuah gelas maka posisikanlah belas itu lebih rendah dari teko sumber sir, jangan sekali kali meletakkan diri di atas penceramah dan guru atau ustadz yang ditugaskan mengisi acara itu, sehingga dalam mendengar ceramah bukan sibuk mencari kekurangan atau kelemahan saipencaramah untuk menolak semua materi ceramahnya.Bila kita menilai bahwa kualitas sipenceramah ada di bawah kita maka akan sulit untuk mendapatkan hikmah dari kehadirannya, untuk itu maka selain kita bisa merendahkan hati kita, meyakinkan penceramah memiliki segudan kebaikan yang tidak kita miliki, selain kita doakan penceramah lancar melaksabnakan segala sesuatunya, kitapun dikemudahan dalam menerima dan mendapatkan sesuatu dari acara tersebut.
Saya teringat ketika pada saat itu Pandemi belum lagi dirasakan sebagai ancaman yang mendesak, ada jama'ah yang mengajak untuk mennyelenggarakan jama'ah studi al Quran, buka sekedar ngaji Quran, tetapi sudy Al Quran. Lalu saya menyatakan mendukung dan saya menjanjikan untuk meminta ijin kepada ta'mir masjid. Alhamdulillah saya memberanikan diri menhadap Wakil Ketua, meminta dan memohon di dirikan kegiatan study al Quran. Alhamdulillah ternyata ada respon yang sangat positrif dari Wakil Ketua, beliau mengatakan silakan pintu musholla sangat terbuka, jika akan kumpul kumpul di masjid, monggo silakan. Senang sekali rasa hati saya mendapatkan respon positif.
Apalagi ada tambahan dari beliau nanti jika memang acara jalan dan pesertanya banyak, kita akan pikirkan segala sesuatunya, wah rasanya benar benar mendapatkan durian runtuh. Langsung saja pada malam hari dalam pertemuan dengan jama'ah Study Al Quran saya sampaikan bahwa majelkis kita ini mendapatkan respon dan bahkan dukungan serta janji akan memikirkan segala sesuatunya manakala jama'ah ini ternyata berkembang dengan baik dan jumlah jamama'ah yang besar. Dan program itu alhamdul;illah bisa kami selenggarakan sebanyak sembilan kali sebelum menjadi buyar akibat para mahasiswa dipulangkan kartena adanya Pandemi Covid 19. Untung dibeberapa pertyemuan itu suatu malam ketika acara hampir selesai Wakil Ketua tiba tiba datang ke majelis yang hampir ditutup ptu.
Beliau menyatakan kaget memang sempat meperhatikan adanya beberapa kali pertemuan, yang membuat beliau terkejut karena tak menerima laporan sebelumnya, Tetapi setelah kami lihat sendiri dipenghujung acara dan saya menjadi paham ini acaranya bagus, untuk memanfaatkan waktu yang terluang, daripada kita melakukan yang tidak penting, maka pertemuan semacam ini dan membahas Al Quran sata kira itu sesuatu yang bagus. Selaku pengurus beliau mengatakan bahwa dipersilakan kepada jama'ah silakan manfaatkan musholla khusus uantuk yang baik baik saja, yang penting dijaga saja. Sayang setelah beberapa pertemuan berikutnya, acara ini benar benar tutup Mahasiswa pulang ke kampung.
Pada suatu saat memang sempat berdiri lagi, tetapi pesertanya semakin sedikit, dan kamipun gagal memenuhi harapan pengurus, tetpi bukan kami bermalas malasan, tetapi Covid Pandemi 19, benar benar menjadi acaman. Wallohu a'lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar