BANYAK KTA yang sesungguhnya mengalami keterlambatan belajar al Quran artinya kita baru menyadari tentang keterlambatan dan keterbatasan usia untuk blajar al Al Quran karena memang kenyataannya belajar setelah tua itu lebih banyak mengalami kesulitan dibanding pada saat liya ketika masih muda. Sementara kita banyak baru menyadari diri bahwa kita belum maksimal belajar agama dan juga belajar al Quran sehingga kita tergolong awam baik dalam memahaminya maupun keterampilan membanacanya.
DAHULU DI MASA kita masih di usia belajar kebanyakan kita hanya diajarkan agar lancar membaca saja, sedang bagaimana cara pengucapan atau maghroj demikian pula aturan baca dan hukum bacanya sehingga kita bisa membacanya dengan sempurna, tetapi situasi dan kondisibangsa pada saat itu sebelumnya adalah bahwa masyarakat Indonesia di awal Kemerdekaan itu sebenarnya yang melek huruf itu sngat sedikit, 90% mayaakat Bangsa Indonesia adalah buta huruf. Tetapi hebatnya ummat Islam pada saat itu sudah 85% ummat Islam mampu membaca Al Quran. Demi untuk membela bangsa agar tertolong dari situasi buruk itu. Tak terbayangkan biladalam waktu lama kita berada dalam lembah kehinaan yang buta huruf itu dipastikan kita sebagai bangsa yang kayaraya ini ini tentu akan dijadikan bancakan oleh Bangsa Bangsa lain yang ingin mengambil keuntungan dan bahkan merampas kekayaan kita. Dan pada saat itu kemampuan anak anak membaaca l Quran lalu dijadikan alat untuk membnatu Bangsa ini terlepas daru nasib uruk yaitu Bangsa yang buta hurup.
TENTU INI merupakan hidayah sari Allah, yaitu munculnya gagasan untuk memanfaatkan tulisan huruf lquran(Arab) untuk memudahkan belajar tulisan latin sebagai tulisan atau huruf huruf yang lebih diminati umum dan bahkan menjadi kesepakatan. Sebagaimana kita ketahui bahwa dalam dunia Islam khususnya Indonesia hal itu bukanlah hal yang baru karena duluuntuk memudahkan pemahaman para ulama kita menciptakan tulisan hurup Jawi dan hurup Pigon ... dengan pengalaman Islm mnggunakan hurup Jawi dan Pigon menginspirasi dalam proses penghapusan Buta hurup
HURUP ARAB MELAYU sebagai nama lain dari Huruf Jawi yang juga berlaku di Singapur, Malaysia, Brunai danbahkan Thailan ternyata sangat menolong bagi pemberantasan buta hurup, tetapi ternyata tidak otomatis membuat kita sempurna dalam belajar mengaji. Dari segi kebutuhan bangsa memang butuh diselamatkan unuk tidak terlalu lama berkubang dalam situasi buta hurup, tetapi dalam sisi lain kita mengalami keugian karena tulisan Arab justeru sangat ditolerir untuk dibaca dalam dialek Keindonesiaan atau dialek kedaerahan.
MEMBACA AL QURAN sebenarnya harus mematuhi aturan baca yang disiplin karena bacaan sholat terutama yang di keraskan adalah diambil dari Al Quran, maka pembacaan dalam sholat ataupun di luar sholat sejatinya memiliki aturan yang sama. Auran aturan itu adalah sesuatu yang berlaku di manapun, karena juga sekaligus untuk mengantisipasi pengaruh lokal kedaerahan, apalagi kita di Indonesia ini dalam waktu berabad abad telah memberlakukan cara baca versi jawi terkait bahasa Indonesia dan Melayu serta versi hurup Pigon, yaitu bahasa daerah, seperti Jawa, Sunda, Banten dan lain sebagainya yaiti tulisan tulisan Arab yang dibaca dengan caera daerah seperti disebutkan di atas. Dalam hal ini memang telah terjadi kebablasan hingga ada yang membaca Quranpun pun dalam versi kedaerah.
KAMI YANG MERURUNKAN Alquran dan Kami yang akan Memeliharanya dalam Al Quran dikatakan demikian, maka tentu saja Allah memiliki cara dalam memeliharanya. Semula ada pihak yang mmang ingin mengembangkan cara cara baca Quran dalam versi kedaerahan, tetapi belakangan muncul pihak yang keberatan atas usaha ini karena akan mengurangi nilai nilai kemurnian dan nilai nilai universalitas dalam artian nilai nilai keseragaman dalam cara membaca al Quran, keberagaman dalam membaca Al Quran atau khususnya bacaan sholat, karena keberagaman dalam bacaan sholat oleh imam sholat dipastikan akan mencemaskan para makmum.
KITA HARUS BERSYUKUR di Negeri kita sekarang banyak didirikan lembaga pendidikan yang mengkhususkan pembelajaran hafis al Quran, jumlahnya sekarang barangkali belumlah mencukupi tetapi gaungnya demikian menggema, di video video viral dipertonronkan banyaknya lenbaga pendidikan hafiz Quran itu sehingga banyak sekali anak anak yang tertampung walaupun masih banyak juga yang belum tertampung dan jangan jangan banyak lagi yang belum be3rminat ,,,,,
WALAUPUN JUMLAHNYA MASIH belum sebanding tetapi kita sangat bergembira sudah banyak anak anak yang telah memulai untuk mempersiapkan diri menjadi hafiz Al Quran, bukan hanya di lembaga lembaga khusus untuk mendidik putra putri kita menjadi hafiz Quran. Tetapiu di madrasah madrtasah umum juga seperti Tsanawiyah dan Aliyah Umum telah melaksanakan Program Hafiz Quran ...
ALJIHAD pernah mendatangkan seorang tamu di Beranda, beliau seorang Guru yang mengampu matematika di sebuah MTS Negeri pada saat itu beliau mengatakan bahwa input Tsanawiyah itu ada dua umumnya, yaitu ada yang berasala dari Iptidaiyah dan ada yang berasal dari Sekolah Dasar ... mereka yang berasal dari Ibtidaiyah memiliki berbagai kemudahan dalam menguikuti program hafiz Quran sehingga hapalan lebid sering memenuhi target ...
Smg kita selalu bisa menerima hidayah serta memelihara dgn Istiqomah, sehingga dlm perjalanan hidup di dunia termanfaatkan hingga jd bekal kehidupan kelak d akhirat, Aamiin
BANYAK KTA yang sesungguhnya mengalami keterlambatan belajar al Quran artinya kita baru menyadari tentang keterlambatan dan keterbatasan usia untuk blajar al Al Quran karena memang kenyataannya belajar setelah tua itu lebih banyak mengalami kesulitan dibanding pada saat liya ketika masih muda. Sementara kita banyak baru menyadari diri bahwa kita belum maksimal belajar agama dan juga belajar al Quran sehingga kita tergolong awam baik dalam memahaminya maupun keterampilan membanacanya.
BalasHapusDAHULU DI MASA kita masih di usia belajar kebanyakan kita hanya diajarkan agar lancar membaca saja, sedang bagaimana cara pengucapan atau maghroj demikian pula aturan baca dan hukum bacanya sehingga kita bisa membacanya dengan sempurna, tetapi situasi dan kondisibangsa pada saat itu sebelumnya adalah bahwa masyarakat Indonesia di awal Kemerdekaan itu sebenarnya yang melek huruf itu sngat sedikit, 90% mayaakat Bangsa Indonesia adalah buta huruf. Tetapi hebatnya ummat Islam pada saat itu sudah 85% ummat Islam mampu membaca Al Quran. Demi untuk membela bangsa agar tertolong dari situasi buruk itu. Tak terbayangkan biladalam waktu lama kita berada dalam lembah kehinaan yang buta huruf itu dipastikan kita sebagai bangsa yang kayaraya ini ini tentu akan dijadikan bancakan oleh Bangsa Bangsa lain yang ingin mengambil keuntungan dan bahkan merampas kekayaan kita. Dan pada saat itu kemampuan anak anak membaaca l Quran lalu dijadikan alat untuk membnatu Bangsa ini terlepas daru nasib uruk yaitu Bangsa yang buta hurup.
BalasHapusTENTU INI merupakan hidayah sari Allah, yaitu munculnya gagasan untuk memanfaatkan tulisan huruf lquran(Arab) untuk memudahkan belajar tulisan latin sebagai tulisan atau huruf huruf yang lebih diminati umum dan bahkan menjadi kesepakatan. Sebagaimana kita ketahui bahwa dalam dunia Islam khususnya Indonesia hal itu bukanlah hal yang baru karena duluuntuk memudahkan pemahaman para ulama kita menciptakan tulisan hurup Jawi dan hurup Pigon ... dengan pengalaman Islm mnggunakan hurup Jawi dan Pigon menginspirasi dalam proses penghapusan Buta hurup
BalasHapusHURUP ARAB MELAYU sebagai nama lain dari Huruf Jawi yang juga berlaku di Singapur, Malaysia, Brunai danbahkan Thailan ternyata sangat menolong bagi pemberantasan buta hurup, tetapi ternyata tidak otomatis membuat kita sempurna dalam belajar mengaji. Dari segi kebutuhan bangsa memang butuh diselamatkan unuk tidak terlalu lama berkubang dalam situasi buta hurup, tetapi dalam sisi lain kita mengalami keugian karena tulisan Arab justeru sangat ditolerir untuk dibaca dalam dialek Keindonesiaan atau dialek kedaerahan.
BalasHapusMEMBACA AL QURAN sebenarnya harus mematuhi aturan baca yang disiplin karena bacaan sholat terutama yang di keraskan adalah diambil dari Al Quran, maka pembacaan dalam sholat ataupun di luar sholat sejatinya memiliki aturan yang sama. Auran aturan itu adalah sesuatu yang berlaku di manapun, karena juga sekaligus untuk mengantisipasi pengaruh lokal kedaerahan, apalagi kita di Indonesia ini dalam waktu berabad abad telah memberlakukan cara baca versi jawi terkait bahasa Indonesia dan Melayu serta versi hurup Pigon, yaitu bahasa daerah, seperti Jawa, Sunda, Banten dan lain sebagainya yaiti tulisan tulisan Arab yang dibaca dengan caera daerah seperti disebutkan di atas. Dalam hal ini memang telah terjadi kebablasan hingga ada yang membaca Quranpun pun dalam versi kedaerah.
BalasHapusKAMI YANG MERURUNKAN Alquran dan Kami yang akan Memeliharanya dalam Al Quran dikatakan demikian, maka tentu saja Allah memiliki cara dalam memeliharanya. Semula ada pihak yang mmang ingin mengembangkan cara cara baca Quran dalam versi kedaerahan, tetapi belakangan muncul pihak yang keberatan atas usaha ini karena akan mengurangi nilai nilai kemurnian dan nilai nilai universalitas dalam artian nilai nilai keseragaman dalam cara membaca al Quran, keberagaman dalam membaca Al Quran atau khususnya bacaan sholat, karena keberagaman dalam bacaan sholat oleh imam sholat dipastikan akan mencemaskan para makmum.
BalasHapusKITA HARUS BERSYUKUR di Negeri kita sekarang banyak didirikan lembaga pendidikan yang mengkhususkan pembelajaran hafis al Quran, jumlahnya sekarang barangkali belumlah mencukupi tetapi gaungnya demikian menggema, di video video viral dipertonronkan banyaknya lenbaga pendidikan hafiz Quran itu sehingga banyak sekali anak anak yang tertampung walaupun masih banyak juga yang belum tertampung dan jangan jangan banyak lagi yang belum be3rminat ,,,,,
BalasHapusWALAUPUN JUMLAHNYA MASIH belum sebanding tetapi kita sangat bergembira sudah banyak anak anak yang telah memulai untuk mempersiapkan diri menjadi hafiz Al Quran, bukan hanya di lembaga lembaga khusus untuk mendidik putra putri kita menjadi hafiz Quran. Tetapiu di madrasah madrtasah umum juga seperti Tsanawiyah dan Aliyah Umum telah melaksanakan Program Hafiz Quran ...
BalasHapusSemoga kita dijadikan hamba yang istiqomah dalam ibadah dan mencari ilmu
BalasHapusTrims atas kunjungan dan komentarnya .... semoga yang lain bisa menyusul
HapusALJIHAD pernah mendatangkan seorang tamu di Beranda, beliau seorang Guru yang mengampu matematika di sebuah MTS Negeri pada saat itu beliau mengatakan bahwa input Tsanawiyah itu ada dua umumnya, yaitu ada yang berasala dari Iptidaiyah dan ada yang berasal dari Sekolah Dasar ... mereka yang berasal dari Ibtidaiyah memiliki berbagai kemudahan dalam menguikuti program hafiz Quran sehingga hapalan lebid sering memenuhi target ...
BalasHapusSmg kita selalu bisa menerima hidayah serta memelihara dgn Istiqomah, sehingga dlm perjalanan hidup di dunia termanfaatkan hingga jd bekal kehidupan kelak d akhirat, Aamiin
BalasHapus