PAK ENGGAR adalah seorang jama'ah di Masjid Aljihad, beliau mengirimi saya sebuah pernyataan atau tulisan singkat kepada saya lewat Japri, saya baca secara seksama dan isinya ternyata cukup komunikatif. Ada suatu informaso yang saya nilai berharga untuk kita cermati bersama. Saya meminta izin kepada belia untuk ditayangkan di Blog milik jama'ah Aljihad Perkum Korpri , alhamdulillah ternayata belaiu setuju, lalu seperti apa pernyataannya silakan ikuti saja dan bacalah tulisan singkatnya. Dan anda bisa setuju dan atau tidak setuju, atau memiliki pengalaman pribadi yang lain,
Admin.
Ir. ENGGAR BASUKI WIDODO
COVID - 19 .... ?
Berbagi pengalaman ttg covid-19 (setiap orang memang berbeda pengaruh dan dampaknya). Ini sekedar pengalaman yg kami alami, dan sdh 1 bln kami menjalani isoman dan sdh merasa sehat. Mohon do'anya semoga benar-benar sehat dan tdk terpapar kembali.
Aamiin YRA.
Selama masa pandemi covid-19, kami merasa menjalankan prokes dg baik. Saya sdh ikut vaksinasi 2 kali (bln April 2021). Istri saya tdk divaksin karena punya riwayat sakit anemia aplastik shg dokter tdk merekomendasikan. Saya komorbit darah tinggi. Istri saya selain anemia aplastik juga diabetis.
Awalnya saya tdk tahu kena covid-19 atau flu biasa. Kejadiannya sbb:
Tgl 10 Juli 2021 saya terserang flu berat (batuk pilek) lalu isoman di rumah kamar sendiri-sendiri (kami hanya berdua), Disamping minum obat flu dan obat batuk, dua hari kemudian istri saya membelikan jamu gendong. Saya minum jamu tsb koq tdk terasa pait, dan air gula utk obat pait setelah minum jamu tsb koq tdk terasa manis juga. Malam harinya pinggang saya sakit sekali dan bolak balik ke kamar mandi hampir tiap jam kencing (apa mkn ginjal saya rusak) setiap habis kencing langsung saya minum air hanget. Sakit pinggang tsb sekitar satu minggu (tdk bisa sholat normal/utk rukuh pinggang sakit sekali). Istri saya rupanya sakit flu juga. Kemudian tgl 20 Juli 2021 (Idul adha) Kami ke RS Graha Husada ke UGD, waktu itu hari libur, dokter banyak yg cuti, namun ada dokter jaga dan kami di swab. Hasilnya saya negatif (mkn sdh 10 hari tdk terdeteksi lagi), sedangkan istri saya positif dan diberi obat utk 5 hari, Sabtu 26 Juli 2021 kami konsul/berobat ke dr. Yuspeni, SpPD yg selama ini menangani pengakit anemia aplastik istri saya, dokter menyuruh kami sweb lagi dan photo torak. Hasil swab ternyata kami berdua negatif. Sedangkan dari photo torak kami berdua ternyata ada guratan bekas serangan virus (covid-19 ?) bahkan saya lebih parah dari istri saya
Kami berdua diberi obat dan vitamin, serta di suruh minum susu PULMOSAL untuk memperbaiki paru-paru yg rusak. Sebenarnya kami disuruh isoman di RS namun alhamdulillah penuh jadi rawat jalan saja. Setelah pengobatan 5 hari berikutnya tgl 31 Juli 2021 kontrol lagi dan diphoto torak lagi, dan menurut dokter sdh ada perkembangan membaik. Sampai sekarang kami masih minum susu PULMOSOL, semoga paru-paru kami yg sdh pernah terserang covid-19 bisa membaik.
Yang dapat kami ambil pelajaran bahwa covid-19 itu ada dan kita harus hati-hati. Walau sdh melaksanakan prokes mkn ada saatnya lengah jadi kena juga (terpapar covid-19). Klu sdh terpapar tdk perlu panik apalagi sampai stres, pasrah saja kepada Allah SWT dan berdo'a mohon kesembuhan, serta berusaha dg berobat ke dokter, dan ikuti saran dan nasehat dokter, makan makanan yg bergizi, minum obat dan vitamin.
Demikian sekedar pengalaman kami dg covid-19 semoga bermanfaat.
Bandar Lampung, 8-8-2021
Enggar Basuki Widodo
Susi Sukawati
Silakan tulis respon atau balasan di sini agar kiriman anda srlalu menyatu dengan pasingan Pak Enggar
BalasHapus