foto

foto

Sabtu, 19 Maret 2022

BANGUNLAH PERSAUDARAAN ISLAM MULAI DARI KELUARGA DAN TETANGGA

PERSAUDARAAN ISLAM VERSUS POLITIK DUNIA


BILA KITA GAGAL MEMBANGUN RUMAH TANGGA  dan berhubungan baik dengan tetangga, maka kecil kemungkinan kita bisa ikut berpartisipasi secara maksimal dalam membangun persaudaraan Islam, tetapi janganlah pernah berhenti berusaha membangun hubungan baik dengan tetangga sekecil apapun peran kita bagi ummat. Jangan oernal alpa memanjatkan doa baik bagi keluarga maupun bagi tetabgga, karena itu adalah merupakan langkah yang sangat berarti bagi pembangunan persaudaraan Islam. Tema Khutbah UIstad Tarmadi di Masjid Aljihad Perum Korori Bandar Lampung menguraikan pentingnya membanhun hubungan baik dengan tetangga, jadikanlah diri sebagai teladan bagi anak dan isteri bagaimana cara berhubungan baik dengan tetangga. 

Pada saat ini Islam di Indonesia sedang terancam perpecahan  karena memang sejak zaman pemjajahan dahulu Islam memang dinginkan oleh Bangsa Penjajah agar pecah berantakan, karena hasil penelitian mereka sendiri mengatakan penjajah akan mengalami kesulitan untuk menguasai Indonesia sebelum Islam Indonesia di lumpuhkan,  setidaknya itulah hasil kesimpulan Snouck Horgronye setelah yang bersangkutan ditugaskan untuk meneliti Islam di Indonesia dengan cara menyamar senyamarnya. hasil penelitian itu oleh Bangsa penjajah, karena pada hakekatnya mereka tak ingin berhenti menjajah Indonesia, sehingga penjajahan di Indonesia pada hakekatnya hingga kini masih berlangsung, karena kekayaan Indonesiamasih banyak dan peluang mengeruk kekayaan Indonesia belum kehabisan moment. 

Jadi tak dapat di tawar tawar lagi bahwa Persaudartaan Iskam atau ukhuwah Islamiyah harus kita bangun bersama dan dimulai dari membangun dan membina hubungan baik dan ukhuwah Islamiyah itu mulai dari komunitas terkecil mulai dari membangun keluarga dan membangun ukhuwah bersama tetangga. Bila kita  gagal membangun ukhuwah di lingkungan keluarga dan tetangga, maka selain kita tak mampu berpartisi dalam membangun ukhuwah Islamiyah, bahkan salah salah kitapun pada hakekatnya akan menjadi beban yang memberatkan usaha Sudara Saudara kita yang ingin membangun Ukjhuwah Islamiyah. 

Selaku jama'ah masjid maka apa yang dikhutbahkan oleh Khatib ini seharus ditindaklanjuti dengan upaya upaya bagi takmir agar isi khutbah ini dilanjutkan dengan selain upaya memahaminya, lalu dilanjutkan dengan bagaimana strategi pelaksanaannya, hingga nantinya bagaimana strategi mengembangkannya menjadi gagasan besar ukhuwah Islamiyah. Kebiasaan baik yang kita terapkan di rumah tangga dan tetangga tagi kita trapkan dalam sekala lebih luas setelah kita menerapkannya diantara sesama jama'ah terlebih dahulu. 

Upaya ini bukanlah sesuatu yang sederhana, karena sudah ratusan tahun bahkan abbad Masyarakat Barat dan Eropa  mengkampanyekan kebencian kepada Islam. Semula akibat di berbagai wilayah upaya mereka untuk menjajah Bangsa berkembang dirasakan sangat diganggu oleh Islam, sehingga ada kesepakatan strategi  untuk menghambat agar Islam sulit mencapai kemajuan yang sejajar dengan Barat dan Eropa.  Tetapi upara Barat dan Eropa ternyata juga tidak mudah karena di berbagai Negeri Muslim menguasai berbagai Muslim terdapat kekayaan yang luar biasa, terutama sumber minyak dan hasil pertambangan lainnya, dan ada juga negara negara kecil berpenduduk besar yang memiliki kekayaan rempah rempah yang tak tertandingi. 

Upaya Eropa dan Barat untuk  ditandai dengan kampanye kampanye yang intinya tidak lain untuk menghambat Kemajuan Islam  dan upaya Bagaimana hambatan itu tercipta dan lebih terkesan sebagai faktor internal saja seperti perbadaan perbedaan pendapat yang berintiukan perbedaan pemahaman terhadap Islam belaka, Percaturan berana oleh dunia Eropa dan Barat adalam masuk melalui dunia pendidikan. Eropa dan Barat setidaknya sudah ratusan lalu lalu mengaktifkan para pemikirnya untuk melakukan Penelitian di Dunia Islam, Penulisan dan Penelitian itu benar benar dilaksakan secara akademis dan bahkan meraih geklar gelar akademis secara resmi. Memang sebagian kecil dan sangat kecil ada diantara para peneliti yang sejatinya dibiayai Barat dan Eropa yang intinya adalah yahudi  tertarik masuk Islam tetapi itu jumlahnya sangat sedikit. Yang banyak adalah mereka sengaja menyembunyikan hasil penelitiannya jika mereka mendapatkan kesulitan mengelabuhi masyarakat, 

Sudah banyak lulusan Timur Tengah yang mempelajari kitab Kuninh produk pujangga Muslim dan lulusan IAIN (Institut Agama Islam Negeri) yang kelak berubah menjadi UIN (Universiutas Islam Negeri)  Jangan salah pengertian bahwa ada sebagian Mahasiswa UIN itu merupakan jebolan Pendidikan Pondok Pesantren Indonesia yang aslinya mereka menerapkan sitem Pendidikan Timur Tengah, dan tak terelakkan adanya juga Pengaruh besar Kiyayi yang juga secara samar mengusung nilai nilai lokal sebagai sesuatu yang layak dimuliakan. Mereka ini banyak di berbagai konsentrasi keilmuannya mengikuti Pendidsikan Barat dan Mereka Banyak Berhasil menyelesaikan study dan meraik gelar Doctor, tidak sedkit diantara mereka yang menyelesaikan studynya di  Barat dan Eropa yang justeru memiliki hahasan gagasan yang cukup mencemaskan dan menghawatirkan dunia Islam tetapi umumnya mereka tetap berusaha untuk diterima sebagai ilmuan Muslim dengan cara tetap berkomunikasi dngan baik yang intinya ukhuwah Islamiyah. . 

Pemikiran pemikiran Islam sekarang sepertinya secara samar samar terbagi   ada yang orientasi ke Barat Baratan dan ada bertahan pada corak Ketimur Tengaha, tetapi ada juga yang Keindonesiaan tetapi tidak sedikit juga yang memilih corak yang tidak jelas, mereka banyak menerima tuduhan sebagai kelompok yang tidak jelas dan sepertinya orientasi keuntungan lebih dilonjolkan.  Inilah situasi anak anak kita yang kelak memang akan mengalami kesulitab tersendiri untuk mendapakan identitas keuislaman yang genuin. Peta ini juga sangat mempengaruhi dunia politik karena justeru kampanye  yang sudah mulai terang terangan untuk menunjukkan sikap anti Arab, apabila sikap anti Arab ini bila berhasil maka diyakini kita akan mendapatkan kesulitan untuk memahami Islam yang sebenarnya.  Walloihu a'lam bishowab. 








Tidak ada komentar:

Posting Komentar