'
PERNYATAAN KEMENAG mengajak ummat Islam tetap menghargai mereka yang memilih LBT dalam hidupnya tak urung menuai kritik bahkan kemarahan, sepertinya memenag Kemenag ini di setting untuk melakukan dan membicarakan sesuatu yang kritis dan menuai kemarahan ummat, ini terbukti dari sejumlah pernyataannya secara beruntun diberbagai kesempatan dan komunitas. Tetapi tidaklah maksud kami untuk membicarakan apa yang dilakukan dan diucapkan Kemenag itu, tetapi sayapun tidak bermaksud untuk membicarakan bagaimana prteospektif hulum dari LGBT yang nyata nyata dilarang agama itu. setidaknya kita bisa belajar dari apa yang dihadapi oleh Kaum Nabi Luth.
Ada yang menarik terkait LGBT ini, yaitu adanya rencana suatu kelompok yang nampaknya serius akan mendirikan agama baru karena agama yang ada, yaitu Islam dan Kristen yang menolak LGBT. Agama yang baru ini menurut infonya telah berhasil menggandeng PBB untuk mmbentuk Agama Baru yang akan mendukung sepenuhnya hak hak LBT dan orang yang tereliminir lainnya sehingga sama mulianya dengan yang non LGBT dan penganut yang didukung oleh kesepakatan dunia. Terkait hal tersebut agama baru ini secara tegas siap akan menghadapi kelompok manapun yang menolak LGBT utamanya Islam dan Kriosten. Kelompok ini yakin akan didukung oleh sebagian besar masyarakat dunia.
Dahulu waktu aktif bekerja disuatu Dinas di Provinsi Lampung saya dilibatkan dalam pelaksanaan sebuah Proyek yang dikenal sebagai Pengarusutamaan Gender, Gagasan proyek ini adalah untuk memberikan bimbingan dan edukasi kepada mereka yang terkena dampak dari berbagai kebijakan serta nilai nilai buidaya "daerah" (dalam tanda petik), mereka yang terkena dampak ini yang terparah menurut narasi yang dihunakan adalah pihak perempuan, orang perempuan dalam banyak hal terpinggirkan. Maka Proyek itu disebut Pengarusutamaan Gender.
Oleh Pimpinan kantor saya dilibatkan dalam Proyek ini, beberapa kali diikut sertakan dalam Pelatihan Tingkat Nasional dan daerah, bahkan saya ditunjuk juga sebagai Vokal Point, bersama tenaga dari Unila dan UIN Rd Intan Lampung yang memang memiliki kemampuan lebih vocal. Bersama kelompok akademis ini saya mengambil peran dalam aktivitas Proyek ini, dan saya sangat bersimpati untuk ikut menjadikan gender sebagai arus utama dalam meningkat harkat dan martabat perempuan yang dijadikan sebagai arusutama itu.
Sampai pada saatnya kegiatan saya di Proyek ini dikurangi dan saya ditunjuk sebagai narasumber untuk mengkampanyekan upaya Pengarusutamakan gender ini. Sepengetahuan saya yang sudah ditugaskan di kegiatan lain. tetapi saya masih berusaha mencari tahu dengan Pengarususutamaan gender ini. Alangkah terkejutnya ketika saya membaca berita kecil, dan pendek sekali yang mengatakan bahwa Proyek Pengarusutamaan gender telah membagikan buku buku tipis ke sekolah sekolah dan salah satunya yang membelalak karena ada dituliskan bahwa LGBT adalah sebagai hak seseorang yang harus dihormati.
Kalaupun sekarang ada kelompok yang katanya akan membentuk agama baru yang salah satunya akan mendukung eksistensi nereka yang memilih untuk LGBT atau kawin sesama jenis. Seperti isi berita yang mengatakan bahwa seseorang harus dihormati hakmya, apakah seseorang itu akan memilih kawin dengan lawan jenis atau memilih untuk kawin dengan sesama jenis. Terbayang saya ketika dahulu gabung bersama Proyek Pengarusutama Gender dengan teori teori yang sangat skulair. Itulah sebabnya saya pada saat itu bersama sejumlah teman lainnya yang diberikan kesempatan selalu berusaha menyeimbangkan dengan informasi bersifat keagaan, khususnya agama Islam, tetapi saya tak pernah menyangka jika Proyek ini telah sejak awal diprogramkan menuju terbentuknya agama baru. Wallohu a'lam bishowab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar