'
RASA GMBIRA luar biasa dipertunjukkan lewat wajah anggota HMI yang baru saja keluar dari ksmpatan pertemuan dengan Presiden Jkowi tampak dari wajahnya meyakinkan kita bahwa pertemuan itu mencapai sesuatu klimak, yang dalam bahasa populernya mencair. Walaupin dalam ertemuan itu dlaksanakan bersama Kelompok Cipayung Plusm artinya kelompok Cipayung ditambah lagi kelompok lain. Catatan saya ini adalah catatan khusus kepada HMI saja karena saya dahulu sempat aktif sebagai Anggota HMI di Lampung, dan saya sempat mengikuti Kaderisasi HMI baik di tingkat Cabang (lokal) Regional (Badko Sumsel) dan juga dijakarta yang diselenggarakan oleh Pengurus Besar (PB) ketika saya aktif di HMI Cabang Tamjumharang (B. Lampung) terjadi diselenggarakan Muktamar di Ujungpandang dan Terpilihlah Abdullah Hehamahua dan selanjutnya diselenggarakan Muktar di Bandung terpilihlah A Zakky Siraj). Ketika saya mengikuti Pelatihan yang diselenggarakan oleh PB HMI yang tamil sebagai narasumber antara lain : Sutan Takdir Ali Syahbana Ridwan Saidi, Edi Swasono dan banyak lainnya.
'Sumber Foto : Faktual.com
Tampak dari wajah Ketua HMI yang yang demikian cerah dan memakai pakaian batik Kebanggaan Bangsa. Dan wajah mereka berseri seri karena mereka telah berhasil bertemu Presiden yang juga pakai batik. Memang berdasarkan pengalaman banyak orang tidaklah gampang jumpa Presiden bayak persyaratan yang harus terpenuhi. Nungkin banyak pihak yang pernah mengalami kegagalan untuk jumpa Presiden. Sekedar menambah wawasan ada baiknya saya ceriterakan sebuah kisah seorang anggota grup lawak yang gerupnya akan melawak di sebuah Pertemuan yang rencananya akan dihadiri oleh Ibu Tien Soeharto
Pemberitahuan datang lagi yang meminta agar anggota grup berkumpul kembali selengkapnya untuk mendapatkan arahan arahan kembali penting agar pertemuan yang datang bisa dilaksanakan sebaik baiknya.
Ini penuturan dari grup lawak yang kita kenal dengan nama Mandra. yang pada saat itu jadi narasumber, kata Mandra kami diberitahu akan menghibur suatu pertemuan penting dari forum Ibu Ibu yang menurut rencana akan dihadiri juga oleh Yang Terhormat Ibu Tien Soeharto sebagai Ibu Negara dan mereka setujui. Para anggota Gruo lawak yang rencanya akan tampil menghibur itu beberapa hari kemudian minta agar mereka yang akan menghubur bersedia didatangi untuk menerima arahan arahan sehingga nanti bisa tampil maksimal tampa melalukan sesuatu yang memang tidak diharapkan terjadi. Sesuai arahan maka anggota Tim lawak itu berkumpul sesuai dengan arahan dari mereka yang ditugaskan.
Semakin mendekati waktu semakin sering prttemuan dan prmgarahan diselenggarakan dan semakin banyak daftar larangan larangan untuk dilakukan dan diucapkan sehingga oleh Mandra dan kawan kawan larangan itu terasa terlalu banyak selain sulit difahami juga terasa selain sulit dihapal, Sampai pada saatnya Mandra dan kawan kawan semakin tidak tahu apalagi yang boleh dilakukan dan apa yang boleh diucapkan. Benar saja sampai pada saat tampil tivba tiba saja Mandra dan kawan kawan kehilangan kemampuannya memancing tawa. Pada saat saat kritis Mandra dan kawan kawan tak tahan lagi karena sudah berapa lama manggung tak ada tawa yang meldak.
Mereka merasa gagal manakala dalam melawak tak berhasil memancing tawa hadirim lalu mereka saling berkedip mata yang sebelumnya ada kesepakatan untuk berbuat sedikit agak konyol, hanya sedikit yang mereka langgar yaitu bertingkah konyol dengan cara menyanyilak lagu " ... Yook kita nonton Ondel Ondel ... " Larangan yang paling berat dan sulit bisa ditolerir ... Ada pelawak yang nekat menawarkan Mik kepada Ibu Tin Soeharti untuk menyahut lagu yang di nyanyikan oleh kawan kawan Mandra.
Di luar dugaan banyak pihak ternyata Ibu Tien Soeharto walaupun dengan suara yang sedikit parau beliau berkenan menimpali lirik lagu yang dinyanyikan oleh Mandra " Nyok kita nonton andel andel ... lalu Ibu Tien menyahut ... Nyook ... " Hadirin bertepuk tangan meriah dan gembira ... Tetapi panitia pengarah nampak tegang, dan para penyanyi semakin ciut hatinya. Banyak ibu ibu hadirin melangkahkan kaki pulang dengan melantun lirih potongan lagu Nyok kita nonton ondel Ondel ... Nyook timpal ibu ibu lainnya. Sementara Mandra dan kawan kawan dengan langkah gontai dan pasrah apapun resiko yang harus diterima walaupun Ibu Ibu meneri dengan segala kegembiraan.
Mandra dan kawan kawan pulang dengan wajah kuru tetapi sebenarnya mereka berhasil. Sepertinya berbeda dengan wajah Pimpinan HMI sepulang dari pertemuan dengan Presiden Jokowi dengan wajah rona kegembiraan dan keberhasilan, wajar wajah mereka cerah cerah karena ternyata pertemuan itu berujung mencair ..... padehal di mata masyarakat mereka telah kehilangan identitas yang seharusnya mereka pertahankan Wallohu a'lam bi showab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar