' i
INI BERMULA dari kiriman Pak Endjat Djaenuderadjat. beliau tinggal di Jakarta, saya tak berani langsung komentari karena konten kiriman itu sekalipun dibantu teks Indonesia ternyata mata saya tak mampu membaca cepat sesuai durasi dan ternyata kurang banyak yang bisa saya serap, Namun demikian saya masib belum mampu berkomentar untuk saya sampaikan ke Pak Endjat Dj. Kecuali kata kata " Luar Bisa " Tampa kemampuan saya bisa menjelaskan apanya yang luar biasa kecuali bahwa Indonesia ini bukanlah termasuk 'Negara Mampu', tetapi sebaliknya rakyatnya susah. Tetapi dalan kesusahannya justeru rakyatnya bisa menjadi penyumbang terbesar di dunia jauh mengalahkan Negara Negara kaya dan Modern di seantero dunia ini.
Sekedar pembanding, sekitar sepuluhan bulan yang lalu seorang Ade Armando menghabarkan bahwa Anak Anak Keturunan Mendiang Orang Kaya di Palembang akan menyumbang trilyunan untuk Pemerintah mengatasi musibah pandemi. Berapa Trilyun rupiah jumlahnya saya lupa tetapi dalam sebuah pembicaraan lewat chanel youtube diperkirakan membutuhkan beberapa truk mengangkut dana yang akan disumbangkan oleh anak keturunan mendiang orang kaya keturunan China itu. Lalui tampillah Ade Armando bertepuk dada " ... ini yang mereka lakukan, lalu apa yang bisa dilakukan sumbangan Islam di Indonesia ... " katanya seperti biasa ... jumawa !. Kita berdecak kagum ... wah hebat hebat hebat .
Ujung ujungnya ada beberapa orang di panggil yang berwajib karena mereka mnyelenggarakan acara rencana penyelenggaraan batuan besar besaran yang mengundang sejumlah pejabat itu hanya pidato saja, tampa menyerahkan sepeserpun uang yang diterimakan kepada Pemerintah yang katanya mau dibantu, anehnya lagi bahwa ada bocoran mengatakan bahwa sebelum mendiang penyumbang ini meninggal dunia memang yang bersangkutan mengalami kebangkrutan besar bsaran, tetapi seandainya tidak bangkrutpun memang sejak awal mereka tak pernah memiliki dana sebanyak itu ... masih jauh sekali. Upaya untuk menyudutkan Islam dalam kasus ini terbilang gagal.
Ibi sebuah kasus yang berbeda, tetapi juga terkait dengan dana bantuan, dalam kasus ini dimanfaatkan untuk menyudutkan ummat Islam Indonesia untuk kesekian kalinya, tetapi usaha mereka kembali gagal. Ada seorang ulama begitu mendengar kabar tentara Israel membombardir jamah Masjidil Aqso yang mengakibatkan sejumlah kerusakan serta memakan kurban jiwa manusia dari jama'ah masjid tersebut. Sebagaimana kita ketahui bahwa Masjid tersebut adalah lokasi pemberangkatan Rasulullah Muhammad SAW dalam prjalanan Israk Mi'raj. Menerima berita tentang penyerbuan dan pengrusan di Masjid yang dilakukan oleh Yahudi, seorang Ualama muda yang terkenal melakukan pengumpulan dana, dan respon ummat sangat baik sehingga jumlah yang terkumpul sangat menggembirakan, sehingga pengiriman dilakukan dalam dua tahap.
Kesempatan itulah yang dimanfaatkan sekelompok orang untuk memfitnah Sang Ulama dengan tuduhan keji, yaitu mengemplang dana sumbangan untuk kepentingan dan kesenangan pribadi, tentu saja dengan kata kata yang hina. Dan ulama serta mereka yang menyumbang juga tak luput dari cercaan sebagai kelompok intoleran serta tak memiliki jiwa Pancasila serta jiwa NKRI. Karena dalam waktu bersamaan Indonesia didera dengan berbagai kesulitan. Kelompok pemerotes ini juga nampaknya beruapaya melupakan rakyat Palestin, padahal kelompok ini buru buru mengakui Keerdekaan Indonesia, bahkan hingga sekarang mereka memiliki tradisi membuat acara merayakan Kemerdekaan Indonesia.
Alhamdulillah untuk kesekian kalinya tuduhan mereka kepada Ulama dan Ummat Islam sebagai anti Pancasila dan Anti NKRI, Intoleran dan sebagainya kembali gagal, walaupun mereka berhasil menoreng moreng wajah sejumlah ulama dan ummat Islam, tetaoiu nampaknya dalam berbagai momen dan kesempatan unpaya menjatuhkan Islam adalah sesuatu yang kudu mereka laksanakan. Walaupun Saudara saudara kita di sana sering mengatakan bukab kiriman bantuan yang kami harapkan, tetapi cukup Bangsa Indonesia mendoakan kami yang disini sedang perjuang untuk sebuah Kemerdekaan Bagi Kami selaku Warnegara. Itu cukup membuat kami bersyukur kata mereka dengan penuh rasa Persaudaraan Muslim.
Hingga sekarang kita belum menerima informasi tentang kenyinyioran kelompok pembenci Islam, bisa jadi nanti setelah ada informasi adanya kelompok Islam yang terlibat dalam donasi masyarakat dunia ini. Memang mengejutkan ternyata Indonesia menjadi penyumbang donasi terbesar. Tetap walaupuin bagaiman bila seandainya ada ummat Islam terlibat dala jumlah yang besar, maka aktivitas ini bisa dianggap keliru, tetapi jika seandainya justeru ada kelompok lain di luar Islam yang mendominasi jumlah donasi maka tentu saja akan berbanjir puji.
Yah kita masih menunggu perkembangannya, karena aktivitas pengumpulan donasi yang ternyata di dominasi penyumbang dari Indonesia ini dilakukan oleh siapa dsan hasilnya di salurkan untuk siapa maka baru akan banyak mendaparkan respon bila serba sedikit ada keterangan yang bisa kita terima baru nanti kita akan mendapatkan sajian sajian bermutu yang bisa kita ambil sebuah pemebelajaran yang sangat penting bagi kita bersama.
Wallohi a'lam bishowab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar