foto

foto

Jumat, 13 Mei 2022

KUJADIKAN MANUSIA BERSUKU SUKU DAN BERBANGSA BANGSA AGAR ALING MENGENAL

SEBAIK BAIK MANUSIA ADALAH ORANG YANG TAKWA. responlah pernyataan ini dengan kemampuan berbahasa asing, yaitu mahir berbahasa Inggris dan Arab.


ALLAH SWT, memang sengaja menjadikan manusia itu bersuku suku dan berbangsa bangsa maksudnya adalah untuk saling knal mengenal antara satu dengan yang lain, dan Allah SWT mengingatkan  bahwa sebaik baik manusia adalah orang yang bertakwa. Dan selaku ummat Islam kita diwajibkan mengikuti sebuahacara besar yuang diselenggarakan setahun sekali dan acara itu dilaksanakan selama satu belan penuh. dengan satu jaminan manakala acara itu dapat diikuti dengan cara yang sebaik baiknya dasn sempurna sesuai aturan mainnya maka insya Allah yang bersangkutan akan mengalami kenaikan tingkat ketawaannya. Sbagai ummat Islam yang baik memang seharusnya kita bisa merespon pernyataan di atas dengan cara memiliki kemampuan berbahasa asing setidaknya berbahasa Inggris dan Arab  karena kemampuan berbahasa asing adalah alat kita untk merespon ajaran dan seruan Allah Swt. 

Maka berhati hatilah dengan istilah Kadrun, istilah ini ternyata dahulu gemar sekali dilontarkan oleh kelompok orang orang PKI, mereka yang berpaham Komunis yanganti Tuhan itu melontarkan istilah Kadrun atau Kadal Gurun itu tak lain adalah dalam rangka menghina dan menghancurkan Ummat Islam Indonesia Pada saat itu memng PKI sedang menguasai disegala lini, keselematan ummat Islam Indonesia semata atas lindungan Allah SWT karena ummat Islam sepertinya tak sempat memberikan respon dan apatah lagi balasan dari hinaan PKI dengan melancarkan caciuan kepada Islam dengan istilah kadrun.  

Akhir akhir ini ejekan Kadrun bukan lagi ditujukan kepada mereka yang beragama Islam. karena ada seorang aktivis perhgerakan politik Indonesia yang bukan beragama Islam (saya tidak menggunakan istilah Non Muslim karena Non itu artinya tidak dan Muslim artinya selamat istilah itu saya anggap sangat tak elok ) mereka katakan dia adalah kloster baru Kadrun. Memang disaat ummat Islam nyaris tak berdaya menghalau ejekan dan tantang  melalui Medsos sepertinya Allah sendiri yang akan mengarahkan mereka untuk menghabiskan waktu untuk bermain perang perangan itu. Itu akan terjadi bila istilah Kadrun tidak lagi hanya ditujukan kepada kelompok Muslim. 

Dan satu lagi yang harus diingat bahwa kita sebagai Muslim agar tetap saja menghormati Tuhan pihak lain, dan bahjan juga rumah ibadah agama lain. Hindarilah menghinakan apa apa seuatu yang disucikan oleh penganut agama lain. Dan dengan demikian kita berharap agar mereka jangan lagi membiasakan diri menghinakan Allah dan Rasulnya serta menghina ummat Islam, hanya dengan cara seperti itulah Bangsa ini akan akan menjadi Bangsa Besar yang dihormati oleh masyarakat dunia.  Bila kita melayani keributan dengan keributan serta hinaan dengan hinaan maka Bangsa lain akan tepok tangan, karena dengan dana besar yang mereka miliki mereka akan ikiut menghasut mereka yang berselisih untuk memperkuat daya serang untuk melemahkan Saudara sebangsa.

'
 
Belajarlah pada kasus Londonistan ini yang semua  mereka memang hendak mengejek pendatang Islam baim dari Asia maupun Afrika, mereka mengira bahwa para pendtang itu tak akan mampu dan kerasan tinggal di London karena memiliki budaya serta perjalkanan sejarah yang berbeda, dan apalagi Inggris tercatat sebagai Negara Ekspansionis. Tetapi tak dinyana orang Islam berdatangan walaupun satu persatu, mereka yang mau study, mau berbisnis dan ada juga yang mau mencari pekerjaan. Mereka datang dan hadir serta beraktivitassecara caik baik saja.  Sehingga Istilah Londonistan yang semula dimaksudkan untuk menghina mereka sejalan dengan perjalanan waktu. Bukannya membuat mereka terusir karena ketidakmampuan menyesuaikan diri, tetapi justeru terlibat dalam berbagai aktivitas sosial dan kukuh dalam bembina persatuan dan kesatuan antar mereka dan memiliki kemampuan hidup berdampingan penuh simpati. Sehingga kehadiran mreka bukan hanya sekedar diterima tetapi merekapun dimulyakan selayaknya sesama penduduk yang legal dan syah lainnya. Londonistan yang smula dimaksudkan untuk menghina berubah menjadi sebuah kekaguman. 
 
Kini Kota London dipimpin oleh seorang Muslim dan masyarakat merasakan sangat nyaman di bawah kepemimpinannya. Penganut Islam berlkembang secara berlipat, kota Londan disejajarkan dengan sejumlah Kota yang berakhiran Stan.  Nuskin London banyak membeli Gereja Gereja yang dijual karena tak mampu membayar pajak Bangunan dan Gedunf karena jumlah jamaat yang aktif dan berdedia membayar persepuluhan sangatlah sedikitnya. 
 
Islam tak boleh mudah terpancing apatah lagi untuk mengikuti keinginan asing untuk berbaku serang antar sesama anak Bangsa, Bangsa Indonesia yang kayaraya ini memang menggiurkan untuk dikuasai oleh para cukong international dan sebagian kecil Cukong Nasional. Justeru yang sebenarnya yang lebih mendesak justeru kita harus mempersiapkan diri agar memiliki kemampuan untuk bisa hdup berdampingan. Salah satu sudut kecil namun sangat vital adalah marilah kita mempersenjatai ummat dengan kemampuan intelektual yang memadari dalam melaksanakan pergaulan dunia. Salah satunya kemampuan berbahasa Asing, khususnya  Bahasa Inggris dan Arab.   

Dalam pergaulan dunia anak anak kita harus kita didik untuk memmiliki kemmpuan Bahasa Arab dan Bahasa Inggris baik aktif atupun pasip. Memiliki kemmpuan dan pemahaman tentang Bahasa Arab agar mmiliki keterampilan untuik memahami bahasa Arab agar mereka  memiliki alat untuk lebih memahami agama yang mereka anut yaitu agama Islam, sedang mereka harus memiliki pemahaman berbagasa Inggris agar mereka memiliki kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Inggris. Kita tidak tahu kelak mereka akan tinmggal di mana, Mungkin mereka akan banyak tinggal di Afrika, Timur Tengah,  Amerika, Eropa atau Kota Kota  besar lainnya di dunia untuk berbagai kepentingan. 

Di manapun mereka berada mereka harus memiliki kemampuan berkomunikasi dan memanfaatkan berbagai media yang diterbitkan oleh Negara setempat, demikian juga harus terbiasa membeli buku buku yang terbutkan oleh penerbit penerbit setempat sehingga memiliki wawasan tentang lingkungan di mampun mereka ditempatkan dan berkarya di lingkungan di mana Negara yang ditempati. Yang paling di manapun mereka ditempatkan dan ditugaskan  mereka harus memiliki kemampuan berkomunikasi setidajnya secara ringan tampa memiliki ketergantungan kepada penterjemah. Kecuali memang membutuhkan keterangan dengan keahlian dan disiplin ilmu ilmu tertentu. Dan yang paling penting di manapun  mereka berada mereka masih memiliki untuk memperkenalkan dan mempertahankan identitas keagamaan untuk kelancaran pergaulan secara bermartabat. 

Dengan memahami Budaya, memahami Keyakinan, Agama dan Kepercayaan orang lain  pergaulan, maka mudah mudahan ini semua bisa menjadi alat membangun tingginya buadaya yang dianut oleh masyarakat modern. Dan Islam harus hadiri di tengah tengah pergaulan yang bermartabat, tampa kehilangan identitas keagamaan sesuai ajaran Islam. Mariulah kita belajar dari Kasus Londonistan. 
Wallohu a'lam bishowab.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar