'
SEBAGAI KETERAMPILAN INDIVIDUAL
INI MOMEN yang tepat yaitu bersegera melakukan evaluasi individu atau self correcting sesegera mungkin paska Romadhon di mana Romadhon adalah acara tahunan, yang diselenggarakan setahun sekali dalam penyelenggaraannya berlangsung selama sebulan penuh. Sebulan penuh itu menjadi bulan yang penuh berkah, dimana pada bulan itu bertaburan kemewahan nikmat dan kemudahan dari Allah baik siang maupun malam hari, dan sudah menjadi tradisi bagi ummat pada bulan Romadhon itu kita lebih dekat dengan sajadah sholat kita, dan ribuan dan bahkan jutaan ummat Islam yang menangis tersedu sedu menumpahkan kerinduan dan rasa syukurnya kepada Allah, serta penyesalan yang tidak terhingga. Lalu adakah kita sudah menjadi salah satu diantara mereka,jika tidak maka marilah kita tumpahkan air mata skarang juga, bila hasil evaluasi mandiri atau self correcting yang kita lakukan tidak memenuhi standar minimal sekalipun. Istilah yang kita kenal paska Romadhoan adalah hari kemenangan, lalu apakah hasil evaluasi kita nanti, kita keluar sebagai pemenang ataukah kita tak lebih dari sekedar pecundang yang menyerah total kepada hawa nafsu belaka.
Umumnya orang menyelenggarakan evaluasi itu sangat terbantu oleh pendekatan statistik yang didapat dari hasil menjawab berbagai pertanyaan dan orang banyak yang lebih menyukai pertanaan tertutup, ya, selalu, sering, kadang kadang, pernah, tidak pernah. Sistem ini sangat mudah menghasilkan jawaban yang sangat mudah dipahami, karena pertanyaan seperti itu juga dibantu dengan nilai hasil jawaban. Seperti sholat di masjid yang di jawab dengan Ya selalu, sering, kadang kadang, pernah dan tidak pernah, dan hasil yang mereka pilih disertai petunjuk cara memberika skoor. cari saja jiplakan daftar pertanyaan yang kita anggap mewakili untuk kita gunakan. Kumpulkanlah pertanyaan selengkap mungkin terkait dengan semua aktivitas amaliah romadhon.
Jawablah pertanyaan pertanyaan itu dengan selengkap mungkin dan dengan sejujur jujurnya sehingga skor didapat dengan objektif sehingga memiliki data yang lengkap dan akurat mungkin dan kita tidak menjadi terssat dalam mengoreksi diri, apakah dalam Berpuasa Romadhon itu kita benar benar keluar sebagai "Pemenang atau tak lebih dari seorang Pecundang" yang untuk kesekian kalinya kita gagal memanfaatkan kesempatan untuk mencapai derajat taqwa yang sangat berpelung kita raih melalui rangkaian ibadah dan amaliah Romadhon. Semoga Allah selalu menuntun kita ke jalan yang benar Aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar