DISEBUT MASJID YANG MAKMUR MANAKALA JAMA'AH SHOLAT SUBUH SAMA BANYAKNYA DENGAN SHOLAT JUM'AT.
SAYA SANGAT MENYADARI akan kekurangan saya, selain tak memiliki keterampilan maka juga Tak Memiliki pemahaman. untuk cepat dapat memahmi sebuah persoalan secara apresiatip dan bagaimana cara mengatasinya, karena saya gagal menciptakan atau merangkung segala cipta, rasa dan karsa. Alhamdulillah saya cepat segera menyadari keterbtasan saya itu, dan dihari tua keterbatasan itu semakin sangat terasa. ingin sekali rasanya meniungkatkan pengetahuan walaupun hanya sedikit, demi sedikit terutama keterampilan baca cukup lama saya mencoba untuk memahami persoalan ini, tetapi memang cukup rumit, sdslsh karena kesulitan saya sehingga sulit bagi saya untuk bisa menjelaskan masalah dengan segaka cipta, rasa dam karsa.
Saya telah berusaha memahami apa yang dikatak oleh Takmir Masjid, bahwa kita menghadirikan Tim Imam bukanlah karena ada masalah, dan masalah itu mengakibatkan tujuan tidak tercapai. Tidak tercapainya tujuan, itulah yang disebut masalah.
Tetapi sejauh hasil usaha kami dalam paya mencari tahu, maka yang kami dapatkan dari Pengurus atau takmir adalah adalah : (1) Bahwa Takmir memang memiliki program untuk meningkatkan kualita imam yang dimiliki Masjid Al Jihad. Tetapi sekali lagi nukan karena adanya masalah ini. sesungguhnya hanya suatu kewajaran sebagai sebuah konsekuaensi lagis dari tercapainya beberapa tujuan yang yang lama kita idamkan. (2) Kehadiran Imam tamui sebanyak tiga orang sama sekali bukan akibat, tetapi yang diinguinkan oleh para takmir adalah sebagai penyebab. Maksudnya kehadiram Imam tamu adalah barokah bagi para Imam Tetap. Artinya kita sangat memiliki kahiran imam internal akan banyak mengalami berbagai kemajuan dari kehadiran Imam Tamu. (3) Tetapi takmir masjid sepertinya mengenginginkan terjadinya sebuah simbiose mutualistis, kehadiran imam tetap dan imam tamu sejak semula diharapkan mendatyangkan keuntungan bagi semua pihak dalam proses mutualistiw itu, karena Imam tamu merupakan bagian imam tetap. (4) Diharapkan nantinya pada suatu saat setelah tercapainya banyak kemajuan, maka justeru tugas yang dibenabkan kepada Imim tamu akan lebih banyak dibanding kondiri awal, hal ini karena banyaknya kemajuan yang telah tercapai
Kontak kerjasama antara Kita selaku Takmir Masjid Aljihad Perum Korpri dengan tiga orang personal sebagai Imam Tamu yang resmi memang selayaknya memegang sebuah keterangan tertulis dengan kalimat yangtulis secara jelas. Harus jelas pula apa yang diinginkan Jama'ah Masjid melalui Takmirt dan apa pula yang harus diselenggarakan oleh Pihak Imam Tamu. Segala sesuatunya tertera secara jelas dan dipahami oleh kedua belah pihak atas kesepakatan bersama.
Memang harus ada kesamaan dan kesepahaman baik visi maupun missi antara Tim Imam bersama Jama'ah yang dijembatani dan difasilitasi bahkan harus dikomunikasikan oleh takmir, sehingg menimbulkan program yang berhasil memiliki program yang sama dipahami bentuku, tujuan dan maksudnya sehingga nantinya akan menhasilkan sesuatu secara maksimal. Program, maksud dan tujuan, Takmir memiliki kewenangan menghimpun dan merumuskan apa yang ingin dicapai, bagaimana cara mencapainya, dan lalu siapa melakukan apa untuk mencapai itu semua, serta berapa lama itu bisa dicapai secara runtas.
Sayang sekali sudah sedemikian lama program ini dilaksankan, tetapi kita belum membahasnya untuk merumuskan apa yang ingin dicapai, lalu bagimana cara mencapainya, lalu siapa uamh harus melakukan apa sehingga tujuan ini tercapai. Jelas tujuannya memakmurkan masjid, tentu harus ada pembagian tugas, siapa untuk melakukan apa. Lalu apa indikator keberhasilannya. Langkah pertama itu sangat penting, seribu langkah akan mampu kita tapaki, tetapi memang harus dilakukan muali dari langkah pertama, Mari kita bersepakat untuk menentukan pertemuan sebagai langkah awal.
Yakinlahlah Allah akan menunjuki kita jalan. Insya Allah. '
LAGU BUKAN SEMBARANG LAGU dan Yel Yel bukan semabarang yel tel, mereka juga sujud dan menangis meminta ridho dan perlindungan dari Allah, Yahudi memang ingin menguasai dan menyiksa Muslim sedunia, maka kita harus bersatu menentang ketidak adilan. yang selama mampu dimainkan untuk mempengaruhi masyarakat dunia, dalam kesempatan sebulan ini kita tk menyadari bahwa Yel Yel Kesebelasan Bola Kaki dari Maroko yang semula dianggap underdog secara tak dinyana ternyata mampu memasuki deretan kesebelasan terhormat di babak semi final, Maroko mampu mensejajarkan diri dengan Argentina, Francism yang akhirnya tampil dibabak final.
Tetapi dalam tulisan singkat ini saya mengajak mari kita simak apa isi Yel Yel Marokko selami mengikuti Pertndingan akbar Persepakbolaan Dunia, karena memang sepantasnya kita Bangsa Indonesia yang mayoritas Islam ini setidaknya bisa mengerti dan memhami Apa kandungan isi yel yel itu ?.
Ya ... le le le ... laa Dale ... Oh e Dalee Ohh
Kepada Engkau Hati ini Merana ... Bartahun lalui lamanya mata ini menangis
DI ZAMAN medsos ini informaso memang harus kita saring sejernih mungkin dan untuk itu maka tak mudah mencaoai kejernihan, terlebih bila ternyata terkait pula dengan kepentingan pilotok baik langsung atauipuntidak langsung, pada saat politik yeng memang sedang dikuasai oleh oligarki bisnis dan keunagan ini, maka tak sedikit orang yang bersedia mengeluatkan uang yang banyak untuk kepentingan bisnis dan mencari keuntungan baik langsung ataupun tidak langsung. itulah sebabnya dunia politik seringkali berusaha mempopuleritaskan sesuatu yang sesungguhnya tak populer, dn juga berusaha menyimpan nyimpan dan menyembunyikan kebenaran, di amana akibatnya kita yang tidak bisa menerima informasi secara jernih justeru akan disesatkan. Dan para ilmuan dan termasuk ulama yang terlibat politik seringkali terpaksa dia, dn tak bersuara kendatipun kekeliruan terjadi di depn mata. Dahulu ketika sedang dilakukan Researh dan penulisan Ilmu Hadits maka hadir hadis yang kedapatan sebagai perawinya banyak terlibat dalam politik, maka serta merta hadisnya dianggap lemah sekaliupun tidak bertentangan dengan hadits shoheh.
Sebagaimana saran Snouck Horgronye atas hasil penelitiannya memberikan kesimpulan bahwa Jika Belanda atau Bangsa Penjajah lainnya ingiun mengusai Indonesia langkah yang paling utama adalah lemahkan agama Islam, karena dalam catatan mereka bahwa Islam sejak dahulu memang sejak beratus ratuis tahun yang lalu tercatat sebgai pihak yang mendorong agar Bangsa Indonesia selalu berusaha mengusir Bangsa Penjajah dan merebut Kemerdekaan, sejak sebelum Kemerdekaan Islam menjadi kelompok mayoritas dunia perdagangan di Nusantara ini dan mereka berhimpun dalam Wadah Partai Syarikad Dagang Islam (PSI) pada saat itu Pesantren dan Madrasah sebagai tulang punggung pengembangan Islam. Berkali kali Pemerintah Belanda mengeluarkan Stuutblad untuk mengenyahkan lembaga pendidikan Islam Pesantren dan Madrasah itu.
Bangsa Yahudi adalah Bangsa yang banyak menyimpan catatan Sejarah, maka kita sangat yakin bahwa dalam catatan mereka maka dipastikan sulit bagi mereka akan menguasai Indonesia manakala Islam di Indonesia tidak segera diperlemah sampai selemah lemahnya. Dan satu satunya cara untuk melemahkan ummat Islam itu tak ada lain kecuali dengan cari dengn cara mengadu domba antar seama Islam.
Makamenjadi ugas kita bersama untuk memahami siapa diantara kita kita sebagai ummat Islam yamh rawan dijadikan pihak yang bersedia dimknakan sebagai pihak yang senang menyerang sesama ummat Islam. Bisa jadi sulituntuk kita identivikasi walaupun sebenarnya bisa jadi mereka sebenarnya ada di sekiar atau setidaknya ada di sekitar kita tetaoi kita tidakmemiliki pengetahuan seperti itu. .
'
Bila terjadi saling serang maka basanya mereka yang memeiliki pengetahuan dan pengalaman yang hampir bersamaan atau boleh dibilang memiliki pengetahuan pengetahuan yang khusus saja, sedng bahi kita eperti orang orang kebanyakan maka tak memiliki kemampuan untuk memberikan reson, kecualinanti pada saatnya mereka mengalami keterbatasan sehingga seperti mengalami titik jenuh atau ketidak mampuan lagi menyembunyikan keterbatasan dan bahkan mungkin kelemhannya.
Maka nanti akan menjadi wajar wajaer saja manakala akan muncul tokoh dan atau wajah wajah tertentu yang seolah memiliki pemgetahuan dan sedikit keinginan untuk menyerang orang lain dan terpaksa nanti pada saatnya harus berhadapan dengan pulik pada saat sulit membedakan mana kawan dan mana lawan yang sejatinya.
SUATU SAAT MEMANG TAKMIR MASJID ITU HARUS JUGA MEMBICARAKAN MASALAH PEREKONOMIAN UMMAT ATAU SETIDANYA PEREKONOMIAN JAMA'AH
SELAIN PAK RT dan Ketua Takmir, setidaknya ada kami berempat ikut berpartisipasi dalam pembahasan ini. Jika saya mengajak untuk membahas lebihh serius masalah serius membicarkan masalah perekonomian ummat atau jama'ah. seperti apa yang tuliskan dalam tulisan bagian yang pertama, dan akan menyampaikan gagasan yang lebih kongkrit bila ada kesepakatan untuk membicarakannya lebih serius.
GAMBAR DI ATAS menunjukkan lokasi Pasar Kaget di halaman Utara Masjid Aljihad Perum Korpri Sukarame Bandar Lampung Pasar kaget ini sebenarnya sudah Minggu kedua, 9 Desember 2022, sebagai kelanjutan dari sebuah pertemuan antara Ketua RT setempat dengan Takmir Masjid Aljihad Perum Korpri Bandar Lampung. Saya juga berkesempatan hadir dalam pertemuan itu dan setelah ada penjelasan singkat dari Ketua RT yang intinya memohon persetujuan kepada Takmir Masjid untuk bisa menyetujui karena pasar kaget ini akan mampu memberikan masukan dana bagi Kass Masjid, tetapi Jawaban Takmir Masjid ternyata akan menyerahkan sepenuhnya kepada kepada para jama'ah. Saya meminta kesempatan agar diberikan kesempatan untuk menjadi perespon pertama, saya katakan dahulu pernah datang utusan para pedgang pernah mendtangi Ketua RT terhahulu untuk diberikan kesempatan membuka pasar kaget di Lapangan Halaman Masjid ini, tetapi pada saat itu Takmir menolak, maka hal pertama saya mengusulkan agar nanti pada saatnya bila akan memutuskan untuk menerima atau menolaknya permohnan yang kini muncul lgi maka saya minta nanti Ketika Takmir akan memutuskan maka mohon jadikanlah sebagai salah satu bahan pertimbnagn mengapa dahulu takmir menolak, lalu apa alasannya bila tetap meolak dan apa pula alasannya mengaapa sekarang menerima.
Lalalu narasi yang saya bicarakan saya sedikit perluas, saya menceritakan bahwa Di Yogyakarta ada Masid Jogokaryan konon berhail mengundang sejumlah tokoh dan mereka yang sukses dalam bidang perekonomian untuk dilibatan Takmir berkenan menyem[atkan diri untuk berkunjung ke Takmir Masjid mupayapembinaan Pemakmuran Masjid dan meningkatkan kemampuan partisipasi para jama'ah menghidupkan pwewkonomian jamah selain pemakmuran masjid. Masjid Jgakaryan mendapatkan pujian dari berbagai tokoh dari berbagai Wilayah.
Selain itu saya kembali mengungkap usul dari seorang Jama'ah yang meminta agar Takmir Masjid menyempatkan diri untuk mengunjungi Takmir Musholla Payungi yang berhasil membina sejumlah jama'ah untuk membangun Pasar Payungi dengan memanfaatkan pinjaman dari Uang Kas Musholla. Dengan memanfaatkan dana pinjaman dari Musholla ternyata berkat kerja keras Pasar itu benar benar berdiri dan para peminjam dana yang merupakan pedagang kecil di Pasar Payungi itu selain bisa berkembang, mereka semuanya sudah sanggup mengembalikan dana pinjaman itu. Sejumlah pejabat pusat sudah pernah mengunjungi Pasar Paungi di tepian Kotamadya Metro Lampung ini, kaena Desa itu kini tiba tiba saja konon telh berubah menjadi Taman Wisata yang nyaman untuk dikunjungi.
Yang ketiga saya sempat mendengar percakapan antara seorang Pengurus Masjid Aljihad ini dengan seseorang yang terbilang masih muda dan nerjik, yang dibebanka untuk mereancang diselenggarakannya Jum'at kbar, tetapi sayang sekali pembicaraan mereka yang sempat saya simak itu bagaikan terhenti begitu saja tampa ada kebenarnian untuk melaukan pembicraan ulang. Saya memberikan sedikit pabdabfab kepada Anggota Pengurus itu kenapa memilih dia, sedang disebelahnya sudah melakukannya setahun yang lalu. mengirim makanan ke Masjid ini setiap Jum'at, dahulu dia selalu mengirim Bubur Kacang Hijau, tetapi belakangan berganti ganti, tentu pengalamannya selama lebih dari setahun itu sangat bisa dimanfaatkan dan diajak bicara, karena memiliki banyak pengalaman.
Dalam konteks keinginan grup pedagang yang ingin mendapatkan kesempatan untuk melaksanakan pasar kaget di halaman Masjid Aljihad, saya menyampaikan, bahwa saya akan lebih tertarik jika Takmir mengajak kita membicarakan bagaimana caranya memberdayakan ekonomi jama'ah. Tetapi seandainya Takmir belum memiliki agenda untuk membicarakan masalah perekonomian jama'ah maka saya akan mengambil sikap netral, saya persilakan saya bagaimana suara terbanyak.
Apa yang saya sampaikan di atas sebagai mukaddimah dan akan ada yang saya sampaikan sebagai pembicaraan lanjut manakala sudah ada niatan Takmir untuk membicarajakan perekonomian ummat secara lenih dini. Tetapi selain saya ternyata tak ada yang berniat membicarakan ekonomi ummat, maka tentu saja berarti apa yang ingin saya bicarakan lebih lanjut itu harus saya simpat lebih dahulu. Tulisan ini bagian pertama dari dua tulisan yang saya rencanakan.
NAMUN KITA AKAN MEMILIH DIAM KETIKA KITA TAK MEMIILIKI DATA ATAU MEMILIH MENGINGKARI DATA YANG ADA.
KITA HARUS PUNYA DATA Untuk bisa berbuat sesuatu di Masjid ini. Seorang kawan tertawa geli dia mengatakn secara yakin bahwa untuk membangun masjid kita butuh uang. Sulit bagi kita untuk membantah pernyataan itu. Saya kiatakan uang memang vital, tetapi bukan segala galanya. Dan untuk membicarakan itu kita butuhkan waktu panjang sekali.
Marilah kita belajar kepada para ulama jaman dahulu sebelum kita mencapai hasil pembangunan yang membuka pujian bagi para Penguasanya menjadi pihak yang harus diteladani dan dipujikan. Dahulu para ulama disaat ratusan tahun sebelum Indonesia Merdeka sudah berdatangan ke Indonesia untuk berdakwah. Pada saat itu belum lagi terdengar dalam ucapan ucapan istilah Indonesia dan bisa jadi Nusantara.
Sekedar mengingatkan dahulu para Da'i itu umumya adalah mereka yang sukses dalam bidang ekonomi. Mereka pounya perusahaan atau usaha niaga, bermula mereka hanya berdakwah kepada karyawan mereka secara terbatas, lalu berkembang mereka berdakwah kepada para pelanggan. Karena Sang dai juga adalah kaya raya sehingga mereka mampu membuat para undangan bisa kenang ketika datang, dan kenyang ketka pulang. Sementara Sang dai sendiri selain matang dalam bidang keilmuan juga masalah pribadinya sudah selesai. Karena usahanya juga berjalan seirama dengan dakwahnya. Kemajuan dakwah Islam kita berhasil mempersatukan diri untuk mengusir penjajah. Pada saat dunia dakwah membuat Muslim di Negeri tercinta ini mencapai 90% lebih dari jumlah penduduk Dengan Jiwa keislaman masyarakat yang tunduk di bawah Koordinasi Para Ulama,
Kita patut bersyukur Pengorbanan Para Ulama bersama para Ummatnya, tak terhitung jumlah mereka yang gugur dalam perjuangan, tetapi sebagai ummat bergama maka pengorbanan mereka tisaklah sia sia. Walaupun sebagain dari mereka tak banyak memahamani secara mendalam apa itu Kemerdekaan, Apalagi Politik dengan segala retorikanya, tetapi yang jelas mereka sangat berperan dalam merebut Kmerdekaan, Mereka memiliki Kepatuhan kepada Ulama, dan Ulama telah mencapai dan menyelesaikan tugas mereka.
Penguasaan Ummat Islam kepadsa perkembangan ekonom, kita di zaman Kemerdekaan sangat sedikit sekali Perekonomian dikuasai oleh oligarki Banyak sekali terjadi perubahan bahkan ada yang diametral. Jika dahuluulama dan para santrinya itui dielu eliukan karena tng terhitung jumlahnya yang syuhada dalam merebut Kemerdekaan, maka keadaan sekarang para Ulama adalah termasuk pihak yang sangat dibatasi dalam bicara, walaupun selain ulama banyak pihak yang justeru memilih puasa dalam bicra, banyak piuhak yang hemat dalam bicara. Ituylah keadaan politik kita.
Tetapi diam diam memang banyak pihak kita yang yang diam diam memiliki kekuasaan dan kewenangan yang sangat mengagumkan, sehingga bayak pihak yang memiliki rasa hormat dan keengganan. karena memiliki posisi yang berbeda. Tetapi selain itu banyak juga diantara kita yang diam diam banyak sekali kesulitnya, termasuk diantaranya adalah kesulitan ekonomi. Tetapi dalam keadaan yang serba diam diam itu, maka sudah seharusnya diam diam kita harus memiliki perhatian kepada Saudara Saudara kita yang yang diam diam mengalami kesulitan ekonomi itu.
Ada sesuatu yang kita harus cemaskan, yaitu turunnya angka statistik ummat Islam, yang dahulu 90%-an lebih, kini konon turun secara signifikan. Tentu logis manakala kita berpendapat bahwa berdasarkan data yang ada maka manakala kita tidak melkukan sesuatu terkait statistik menurun yang terjadi dalam jumlah ummat Islam, maka dalam situasi ulama tak bebas bicara dan banyalnya ummat Islam yang sepantasnya berbicara, tetapi kenyataannya mereka yang menduduki jabatanpun, seperti tak sanggup buka mulut dengan perlakuan yang timpang bagi ulama dan ummat Islam.
Itulah sebebabnya kita membutuhkan upaya penyusunan data, diharapkan semua masjid memiliki data data tentang jama'ah masjidnya. Berapa pontensi riil, dan berapa pula potensi ...
MEMANG CERAMAH INI SINGKAT TETAPI LANGSUNG MENYENTUH.
YA ... CERAMAH ini singkt sekali, karena batu HP saya ngedrop hingga ketika saya sudah berangkat takziyah baru saya sadari bahwa nantio saya terancam tk bisa merekam ceramah yang saya rencanakan. Apalagi saya ingin merekam suara kami baca yasinan bersama. Sehingga saya Meminta kepada Bok Andre untuk membantu saya merekam bacaan Yasinan bersama ditambah beberapa kali mengambil gambar, sukur sukur bila terselip diantaranya. Sayang sekali saya hanya mampu merekam materi ceramah itu hanya sebagian kecil saja.
Namun dari yang kecil itu saya masih berharap sempat didengarkan dan direnungkan oleh para Jama'ah, terlebih isinya sangat mengena, sesuatu yang harus kita jadikan renungan untuk keselmatan kita. Berterima kasihlah kepada Keluarga Almarhum Tarbin, yang menyelenggarakan acara takziyah ini, sempatkanlah kita memberika doa singkat untuk almarhum dan keluarganya, dan berharap kita mampu mengambil manfaat dari ceramah ini.
Alhamdulillah saya juga sempat merekam suasana ketika menyolatkan dan mendoakan al Marhum, bersyukur jama'ah yang ikut menyolatkan dan mendoakan banyak sekali. semoga diantara pendoa itu moncol sosok sosok yang pada saat itu berhati bersih sehingga dirasakan langsung kemanfaatannya untuk keringanan dan kelegaan dalam apapun yang dihadapi dan dirasakan oleh almarhum di alam kubur. Terima kasih kepada Pak Waluyo yang telah berkenan menyampaikan kata Pengantar di vedeo singkat ini, walaupoun semula beliauy berkeberatan, karena tentu ada yang lebih pantas, tetapi alhamdulillah beliau akhirnya bersedia, walapun saya agak sedikit memaksa. Semoga berkah bagi semua.
'
Terimahakasih Adinda Andre dan kawan kawan walaupun harus menghadapi berbagai kesulitan akhirnya tetap mampu mengumpulkan sejumlah suara dan sejumlah gambar, sehingga saya berhasil dibantu oleh mereka, memang apa yang saya sajikan di sini tidak sempurna, tetapi tidak pernah menghilangkan rasa terima kasih saya kepada mereka dan sempat disinggahi oleh para jama'ah. para tetangga dan kelurga, Mungkin hanya sebagain kecil sekali yang sepat. Mungkin hanya sedikit sekali
yang menemukan vedeo ini, tetapi saya masih berharap semoga setidaknya dari yang sedikit itu akan ada beberapa orang diantaranya yang berkenan membagikannya kepada mereka yang dikenal aleh almarhum, atau mengenal almarhum dan mereka sempat mendoakan almarhum.
Tak perlu disebarluaskan, tetapi saya ingin membisikkan bahwa almarhum dengan cara dab gayanya yang khas sebenarnya saya kenal sebagai salah satu dari mereka yang bersikukuh untuk mendirikan Musholla Aljihad yang kelak nanti akan menjadi Masjid Aljihad ..... issya Allah tulisan ini akan saya sambung ... lagi
KETIKA ULAMA MENGHINDARI RESIKO POLITIK MAKA KEHANCURAN AKAN DATANG
PADA WAKTU SAYA MUDA dahulu saya kenal dekat dengan Khatib muda, memang bagi saya dan memang baru dua tiga kali beliau naik mimbasr untuk Khutbah tetapi beliau langsung menempati tempat yang demikian dihormati. Bermula dia lancar bahasa Inggris di ikut kursus Bahasa Inggris hingga dia dekat sekali dengan Guru Bahasa Inggrisnya, guru itu adalah seorang wanita yang relatif muda. Dan Sang Guru Konon sering sekali berkunjung ke rumash beliasu, tetapi sayang mereka berdua full berbahasa Ingrris sehingga tak seorangpun bisa memahami tema pembicaraan mereka. Di lain waktu ada anak seorang asal daerah Sumatera selatan merantau ke Timur Tengah beristeri di sana dan bahkab memiliki keturunan. Keturunan itu di bawa pulang ke Lampung dalam usia sekitar 17-belasan tahun lalu jumpa jumoa dengan Zubaidi, Si anakMuda ingin belajar bahasa Indonesia kepada Zubaidi yang lancar berbahas Inggris, sedang Zubaidi ingin belajar bahasa Arab bermodalkan keterampilannya berbahasa Inggris. Lalu keduanya belajar secara mutualistis dalam keterampilan bahasa Inggris, alhamdulill.ah sukses keduanya.
TAK DI SANGKA SANGKA Ketua RT kita meminta sejumlah jama'ah hadir sebentar seusai sholat Dzuhur tadi karena beliau ingin cerita bahwa ada sekelompok masyarakat pedagang yang mengirim utusannya untuk mendapatkan ijin memanfaatkan Lapangan Segitiga Masjid Al Jihad Perumn Korpri, Sebagai salah satu jama'ah yang sempat dihubuingi Pak RT saya hadir dalam pertemuan dadakan itu. Ketua RT menceritakan aakan kedatangan kelompok dagang itu meminta ijin lokasi memamerkan dan menawarjkan dagangannya di sekitar Masjid kita. Bila diketemukan kesesuaian mereka meminta hanya sehari saja dalam seminggu. Dan pesan mereka lewat agar utusan mereka atau koordinator mereka diberikan kesempatan untuk jumpa Ketua RT bersama Takmir.
Jika tidak salah menimak saya mencatat ada selain Ketua Takmir Masjid ada kami berempat yang menyampaikan respon, yaitu saya ada empar orang lagi yang tidak saya saya sebutkan karena saya msih belum meyakini behwa mereka mencapai final. Tetapoi gambaran singkat dan kasarnya adalah sebagai beikut: (1) Ketua takmir menyatakan bahwa dalam kesempatan ini beliau masih membutuhkan pendapat yantg pro dan kontra, dan beliau memp[ersilakan saja dulu, bila terdapat pro kontra beliau akan ikut mempertimbangkan. Tetapi bila pada siang ini tiba tiba didapatkan kesempakatan maka bilapun akan ada pertemuan lanjutan itu sifatnya pematangan pematangan saja.
(2) Pembicara berikutnya cukup mengejutkan, sepertinya sudah sangat memahami akan program ini, sehingga pembicara yang satu ini sudah berbicara masalah teknis. Serta ada beberapa hal yang harus digarisbawahi ketika melaksanakan kerjasama ini. (3) Giliran saya pembicara ketiga, Saya menyatakan bahwa dalam rangka memberdayakan para jama'ah maka salah seorang aktivis Jama'ah Masjid Aljihad kita beliau bersama kawan kawan mengunjungi Desa Payungi di Yoso,ulyo Kota Metro. Di sana ada masjid mungil berhasil menorehkan Sejarah Yang Besar. Masjid mungil itu berhasil membangun Pasar besar yang dikenal sebagai Pasar Raksasa di sna.
Pasar itu bermula dari sejumlah jama'ah utamanya perempuan mereka dibimbing dan dilatih oleh Tim yang ditunjuk oleh Takmir karena mereka akan dipersilakan mengadu nasib di pasar mungil yang akan dibanhun. Sejumlah orang yang bersedia akan mendapatkan bantuan untuk membuka usaha di sekitar Masjid dan kelah akan dikembangkan sesuai dengan kesempatan dan peluang yang muncul.
Pak Enggar mengikuti berbagai penjelasan bagaimana awal mulanya pasar mungil yang terletak di dekat Masjid Mungil itu kini bisa membuat pasar yang besar dan selebihnya dari kegiatan itu juga muncul objek wisata yang mengundang minat hingga pelancong seberanbg lautan. Saya sampaikan pesan singkat dari Pak Enggar kepada Takmir agar Takmir didampingi sejumlah orang pendamping bisa sesekali melakukan kunjungan study ke Desa dan Masjid dan Pasar dan Objek Wisata Payungi. Saya katakan bahwa saya sangat mendukung bila Takmir bisa memberikan perhatian kepada jama'ah agar memiliki keterampilan dalam berusaha. Dan akan merasa bertemia kasih sekali manakala Takmir memberikan perhatian Khusus kepada para jama;ah yang memang sedang sangat membutuhkan modal dan juga keterampilan dalam berniaga.
(4) Pembicara keempat mengaku sudah mendengar kemajuan yang terjadi di Desa Payungi, tetapi beliau mengatakan bahwa bukan tidak ingin mengalami kemajuan seperti Payungi, tetapi pada saat ini Masjid Aljihad sedang membutuhkan dana pembangunan, sehingga tidak mungkin bisa membagi perharian selain melakukan pembangunan sekarang ini. Sehingga acara seperti itu menurut pembicara ke empat ini memang tak difasilitasi karena keterbatasan dana.
(5) Pembicara kelita memperingatkan bahwa kita tidak boleh terlampau silau dengan berbagai daerah yang berhasil mencapai kemajuan. yang mencengangkan, Pembicara itu mengatakan bahwa daerah daerah di Indonesia selalu diwarnai dengan kelebihan kelebihan di derah tertentu, semenatar kemedahan keberhasilan. Pembicara mengatakan jika ada yang berfhasil di satu daerah, itu bukan jaminan bahwa daerah yang lain akan dengan mudah mencapai prestasi yang sama, karena keberhasilan itu biasanya didukung oleh berbagai khas yang merupakan keberhasil di daerah itu.
(6) Pembicara keenm mengingatkan bahwa keberhasilan yang dicapai oleh Payuingi katnya adalah atas keberhasilan mereka memanfaatkan Medsos. Namun itu hanya merupaka tambahan saja, bukan merupakan kunci keberhasilan karena memanfaatkan sejumlah tenaga untuk memanfaatkan Medsos, seperti Politik yang memanfaatkan Buzer dalam dunia politik.
Melihat dari kalkulasi yang bisa saya simpulkan sementara dari pembicaraan ini maka bisa dikatakan pihak tamu akan mendapatkan simpati para pembicara bahwa dari 5 pembicara yang memberikan respon, maka saya simpulkan 3 pembicara mendukung dan menerima kehadiran peminta peluang. 1 (satu) pembicara kan menolak bila Takmir memiliki konsep yang lebih perpihak kepada Jama'ah dan akan bersifat netral saja seandainya Takmir tak memilikinya. Dan satu pembicara tidak menunjukkan sikap yang jelas, karena yang bersangkutan hanya mengingatkan bahwa bila ingin sukses mka manfaatkan Medsos. Dan sepertinya suidah bisa disimpiulkan permintaan pihak tamu untuk memanfaatkan hlaman masjid untuk berdagang, dan harus mematuhi persaratan yang akan ditetapkan oleh Takmir.
SARAN KEPADA TAKMIR MASJID.
Sebagai Pihak yang tak mendapatkan dukungan, harus menerima segala sesuatunya dengan jiwa besar. Teapi sebagai jamaah maka Iya tentu masih memiliki peluang untuk berpendapat, hanya dengan sart tidak boleh mengganggu segala yang nanti akan ditentukan pola kerjasama dengan pihak tamu yang mungkin besok atau lusa akan mengadakan pertemuan dengan pihak tamu. Dan dengan menghormati itu semua maka Jama'ah tidak akan kehil;angan hak untuk meminta perhatian dari pihak Tajmir.
Kami sampaikan bahwa sudah mulai sejak setahun-an yang lalu Pak Enggar secara rutin mengeluarkan semacam makanan ringan dan terkadang pernah juga dalam bentuk nasi atau makanan lain yang dikemas, Pak Enggar sengaja mengunjungi Payungi karena di sana ada Karya anak muda yang ternyata sukses, dan Pak Enbggar ingin mengajak Takmir mengunjungi kehebatan Payungi, secara langsung sehingga memungkinkan untuk berduialog. Apalagi ada sekumlah anak anak muda Jama'ah Aljihad yang sekarang ini sedang berusaha mengembangkan karia dengan memilih dunia makanan ringan atau kuliner lainnya, yang tentu saja sebagaimana dunia bisnis yang sedang dialami anak Bangsa sedng mengalami kesulitan yang dahsyat.
Dalam suatu kesempatan berbicara kosong saya mendengar obrolan antara Bpk. Sumanto dengan Bapak Jakky, Bapak Jakky mengatakan bahwa di Masjidnya yang dikelola di Airan banjir sedekah makanan sebagai Jum'at Barikah. Dan Pak Sumanto sangat tertarik dan meminta kepada Pak Jakky untuk merancng program ini untuk diterapkan di Masjid Aljuhad. Tetapi sayang sekali pembicaraan mereka berdua seperti terhenti layaknya. Dan terakhir kami melihat keduanya justeru menghindar untuk membicarakan itu. Dan keduanya sama seperti apa yang dialami oleh renungan yang dilakukan oleh Bapak Enggar.
Sebetulnya kepada kedua keinginan ini saya sudah menyampaikan saran dan tetapi saran saya itu seperti memang kurang menyentuh keinginan karena seperti tidak operasional. Saya sangat memaklumi bila kedua kelompok gagasan ini seperti kehilangan gereget setelah saya menyampaikan pendapat saya terkait apa yang mereka katakan. Maka ijinkanlah saya mrmbrtikan tulisan singkat barabgkali disaat yag akan datang mungkin saja akan muncul pendapat atau saran yang lebi operasional.
Saya memberikan saran kepada mereka yang pernah merumuskan sebuah gagasan terkat dengan Jum'at berkah yaitu nama yang disebut sebut sebelum menguraikan masalah ini baik. Enggar, Sumanto dan Jakky. Saya meminta agar kita sebelumnya kita harud data dulu, siapa saja mereka yang dogopng makanan dan kuliner diantara janah masjid al Jihad, tentu saja terutama mereka yang sejak semula bahkan kanak kanak mereka sholat di Masjid Aljihad atau dahulu Musholla Al;jIhad.
Saran saya kepada mereka agar menghimpun data terlebih dahulu. Siapa saja diantaranya yang yang paru belajar melaksanakan bisnis kuliner, besar kemungkinan mereka bisa melengkapi apa yang sudah pulu-han buln
ASTAGHFIRULLAHUL ADZIM selayaknya kita Warga Negara Indonesia di mana saja berada merasa prihatin dan mendoakan Agar Ibu Negera Iriana Jokowi segera pulih baik secara fisik maupun kejiwaan akibat dari ter[elesetnya beliau di pintu pesawat atas kedatangan Mereke Berdua beserta rombongan dari sebuah perjalanan Dinas yang tentu saja melelahkan, keleahan dalam sebuah perjalanan panjang dan terpeleset karena sesuatu dan lain hal adalah sesuatu yang manusiawi. Tetapi memang sepantasnya doa yang baik baik kita panjatkan kehadirat Ilahi yang maha kuasa atas segala sesuatu.
Indonesia hingga kini masih dalam proses mencari bentuk dalam berpolitik, nampaknya 67 tahun kita Merdeka belumlah menjadi jaminan bagi kita untuk melepaskan diri dariu kepentingan politik bagi Bangsa Penjajah yang masih menginginkan memiliki cengkraman dan menguasi IOndonesia.
SYA BIASA MENYAPA beliau Mas Enggar maksud saya agar lebih terkesan muda, walauoun di lingkungan keluarga beliau dikenal sebagai 'Eyang" padahal ditinjau secara fisik maka saya bersikekeh menyapa Jama'ah teraktip di Masjid ini sebagai Mas Enggar. Selepas banyak larangan terkait dengan pandemi, beliau barusan saja berlanglang ke Eropa, se oulang dari Eropa berangkat lagi ke tanah Jawa, karena ada Saudara Kandungnya yang terserng sakit. Sepulang dari Jawa beliau bergabung dengan kawan se Alumni di IPB untuk berkunjung ke Metro dengan menggunakan kendaraan Motor roda dua. Pada saat berabfgkat Mas Enggar memang belum menyampaikan objek yang akan didatangi sambil Reunian ini, tetapi dijanjikan akan ada sesuatu bukan hanya menarik tetapi justeru mengejutkan. Dan Kono akan ada hubungannya dengan Masjid Mungil; serta aktivis Takmir yang dikelola anak anak muda. dengan kode Pa Yu Ngi.
'
Ada yang sangat menggelitik pemikiran Mas Enggar dan kawan kawan untuk mengunjungi Desa Payungi itu yang terletak dipinngiran Kota Metro itu, yaitu sejumlah pemuda yang berhasil menghidupkan aktivitas perekonomian dengan cara memanfaatkan keuangan milik Masjid Kecil atau tepatnya sebuah Langgar di desa kecil dan kering itu. Sejumlah anak muda yang dipimpin oleh seorang anbak muda Dosen IAIN Metro alumni Fakultas Syari'ah Jurusan Ekonomi Islam UIN Raden Intan Lampung itu berhasil membagikan modal terbatas kepada penduduk setempat ingin beraktivitas membangu perekonomian keluarga mereka, mereka selain mendapatkan pembekalan juga diarahkan untuk memanfaatkan dana terbatas itu dengan catatan sudah mengembalikan modal pinjawan itu dalam waktu setahun kurang.
Alhamdulillah p[ara peminjam modal selain tidak memanfaatkan modal untuk biaya konsumtip juga berkenan mengembalikan dan secara bertahap, Sehingga ternyata diluar dukgaan dana pinjaman itu dapat mereka kembalikan secara tancar. Atas keberhasilan mereka serta ada pihak yang berkenan mempublikasikannya sehingga Desa itu sudah berulangkali didatangi tamu tamu penting termasuk diantaranya Pejabat Pemertntah Pusat. Termasuk diantaranya Rombongan Alumni IPB dengan kekuatan belasan Motor kebndaraan Roda Dua dikendarai secara berpasang pasangan itu akhirnya sampai di juga di desa yang dahulu nampak kering dan terdapat sebuah Masjid Kecil atau tepatnya Musholla, Dua puluhan anggota pasang pasangan ini kemarin melihat langsung keramaian dan kehidupan aktivitas ekonomi yang diselenggarakan oleh para Ibu Ibu di desa itu.
Kata Pak Enggar keberhasilan Masjid kecil itu untuk menggerakkan ekononi yang dipelopoti para Ibu di desa itu ternyata mereka berhasil membantu perkembangan ekonomi keluara dalam jumlah yang tidak sedikit. Saya yakin bila kita gerakkan juga di Masjid kita, maka beiau yakin bahwa jam'ah Masjid Aljihadpun tidak lah kata Mas Enggar dengan mata yang berkaca kaca, pertanda penuh harap.
JAKARTA ADALH OUSAT POLITIK, PUSAT EKONOMI, PUSAT PEMERINTRAHAN
KITA TIDAK TAHU apakah ketika mayat diurus oleh warga dikuburkan adalah Istana Negara yang hanya terpaut sekian kilometer itu Apah pihak Istana berkenan ikut melayat dan melemparkan sejumlah recehan di kotak duka.
RIBUT RIBUT TENTANG Ijazah dan Gelar Akademis para Pejabat Tinggi mengingatkan saya kepada Para Santri yang juga mendapatkan Gelah Kehormatan. Walaupun saya gak lebih dari seorang Santri Kalong di Pesantren Kecil di Desa Kecil Pagelaran Kab. Pringsewu. Tetapi kelak setelah saya duduk di Bangku Perguruan Tinggi barulah saya membaca tentang adanya Gelar Kehormatan bagi para Santri yang diberikan oleh Pesantren secara Resmi, sehingga Gelar itu memang melekat erat kepada Sang Santri. Simpel saja Gelar bagi Santri itu dikenbal sebagai "Den Bagus" atau disingkat 'Gus' . Namun demikian proses untuk mendapatkan itu sering membutuhkan waktu yang sangat lama, hingga bertahun tahun. Karena ukurannya simpel sekali, seorang santri Harus Hapal Dengan Al Quran dan Hadits ataupun boleh juga Pendapat Hasil Kajian Ulama Dan ukurannya Sang Santri harus harus Hapat Teks secara lengkap. Umumnya tradisi ini dilakukan oleh Pesantren Pesantren di tanah Jawa. Itu kata tulisan yang saya baca.
Diceritakan lagi, memang para Ustadz juga memberikan jalan agar para santri menjadi hapal ngelotok. Kadangkala Sang Ustadz berpura pura lupa, sehingga Santri berkesempatan melengkapinya, kadang kala Sang Ustdas berpura pura kehabisan nafas ubntuk menyebutkan teks yang panjang itu segingga para Santri berkesempatan berebut untuk melanjutkannya secara spontas dan tampa melihat teks mereka menyebutkan bunyi Al Quran atau matan hadis, atauipun sesekali pendapat para ulama atas hasil ijtihadnya. Mereka yang terbanyak mampu menimpali rebutan hapalan itu maka yang terbanyak jumlahnya, atau seringnya atau pamjang durasinya, maka Santri itulah yang mendapatkan gelar Gus AtauDen Bagus.
KEMENAG IKUT MENDUGA bahwa Guru Ngaji, ustadz dll dianggap Kemenag sebagai nagian dari bibit radikalisme. Seorang anggota DPR mempertanyakan " Apakah Kemanag Penganut Agama Islam " kata sipenanya seperti menahan tangis, Atau mungkin lebih halus bila Kemenag dianggap Imam Sholat, tetapi pada saat ini beliau sedang batal wudlu sehingga kita sebagai makmum tak lagi boleh berimam kepada Kemenag. Inilah kekecewaan yang disampaikan oleh seorang Anggota yang bila ditilik dari Bahasa dan pilihan katanya, maka diduga Beliau adalah Aktivis Da'i ataupun Guru Ngaji, yng tentu beliau duduk di Anggota DPR itu setelah mengumpulkan dukungan dari para Da'i sahabaat sahabatnya, bisa jadi juga para guru Mengaji, para Khatib yang memiliki kedekatan persahabatan, lalu dengan enteng enteng saja mereka dihina oleh seorang Kemenag. Sangat logis bila Sang Anggota Wakil Rakyat itu sangat merasa terpukul karena kawan kawannya dianggap oleh Kemenang sebagai Bibit Awal Radikalisme Indonesia.
Radikalisme itu sebagai sisi penting dari Proyek Islamophobia yang muncul setelah terjadinya pristiwa pengeboman dua gedung di Amerika, pada saat itu dikembangkan secara besar bsaran yang diselenggarakan oleh Politik Amerika. Amerika sepertinya menseponsori untuk menuduh Islam sebagai sebagai sponsor pengeboman. Tetapi belakangan Issue Islamo Phobio mulai diemohi orang setelah diketahui pada saat terjadi pemboman dua gedung itu ternyata ada info yang beredar bahwa ada kelompok tertentu seperti memang telah mengetahui sebelumnya bahwa memang pada hari itu bakal ada ada pristiwa pengeboman.
Dan lebih hebat lagi bahwa gedung yang dijadikan sasran korban pengeboman sebelumnya telah diansuransikan. Sehingga dengan pristiwa itu maka keuntungan besar bagi pemilik gedung, karena gedung yang mulai terbilang tua itu tiba tiba saja harus diperbaharui oleh pihak asuransi dan pihak asuransipun kedodoran. Hal yang demikian itu membuat para penganalisapun sangat bersemangat Dan apalagi PBB menyatakan dihntikannya Islamophobiya, setelah ada beberapa info yang mengatakan bahwa pihak Islam tidak terbuti menjadi dalam prinsiwa itu. Dan Islam tak layah harus menerima cercaan dalam tuduhan Islam sebagai biang dalam pristiwa radikal radikjul
INI SALAH SATU KITAB Kuning Kitab Kuning adalah Kitan Kitab yang umumnya klasik tetapi khususnya tulisan yang ditulis para Ulama tempo dulu. apalagi dahulu dunia tulis menulis sepeninggalan Wafatnya Rasulullah SAW, apalagi pada saat Islm harus terpaksa melayani apa yang dilakukab oleh Non Muslim pada saat itu yang lazimnya disebuyt Kafir Dalam membendung serangan Kafir ini banyak sekalimereka yang hafal al quran banak yang gugur dalam peperangan mempertahankan Agama Islam
ALHAMDULILLAAH secara tak sengaja saya berlalu didepan Masjid Aljihad
yang lagi sibuk sibuknya untuk mempersolek diri dalam upaya menjadi
Masjid yang indah berwibawa dan tak membuat para jama'ah kecewa. Saya
dengan beberapa hari lalu memang plang ini akan dibuat secara permanen,
dan saya mengira akan di pamerkan kepada jama'ah. Tetapi konon yang
merancang langsung tukang yang ditunjuk, maka jama'ah bisa melihat
beberapa poit pokok dari plang nama itu, dan saya mendapatkan peluang
membuat foto
Karena saya termasuk awam dan dunia pembangunan, maka tulisan ini
saya pastikan tak bermuta, sehingga perlu saya tegaskan bahwa tulisan
ini sama sekali tidak mengikat, melainkan sekedar tukar pengalaman dan
sekedar berandai andai. selanjutnya untuk dilkupakan. Karena rancangan
sang tukang juga dikarenakan bangunan kita yang memang terbelang
pendek.
Pernah suatu saat banyak sekali rumah rumah baru membuat bangunan bangunannya terbilang pendek. Bel;aklangan saya tahu bahwa rumah terbilang pendek itu karena dalam konsepnya akan di buat full AC. Sehingga ketika masjid ini dibangun dalam format yang tidak tinggi itu juga karena akan diformat sebagai full AC. Karena bangunan ini terbilang pendek maka saya memahami mengapa Sang tukang yang dipercayai juga merancangnya plang nama ini juga berpostur Pendek, Jadi kesan pendek itu semakin akan membekas karena tiangnya terbilang kekar dan gemuk sementara bidang yang diemban ternyata hanya sempit saja.
USTAD Dr. Bukhori dalam Khutbahnya Jum'at kemarin di masjid aljihad ini memperingatkan kita semua memfungsikan Masjid ke fungsi aslinya seperti yang dipraktekkan pada masa Rasulullah SAW dahulu Sementara di lingkungan para tokoh dan pejabat di lingkungan kita ada pihak yang berusaha keras untuk membatasi lembaga Masjid sebagai rumah Ibadah dan bimbingan ummat untuk pernah berbicara tentang politik. Bisa jadi Dr. Bukhori Somad yang juga dipoercayai sebagai Ketua Dewan Penasehat Masjid Al Jihad Perum Korpri ini mengatakan bahwa selama beberapa Periode Pemerintrahan berhasil mencekoki Pamjid untuk Tidak Membicarakan Politik, dan memang hasilnya benar benar luar biasa, karena ternyata Pihak Partai Sendi yang ikut secara Sadar membantu dan belakangan DPR kehilangan beberapa haknya dengan.
Mengingat kenyataannya bahwa pihak Politik seperti membatasi diri dalam berpendapat,. maka masjid hendaknya memberikan bantuan agar para Ulama Kiyai, Ustad dan Habib dan lain sebagainya yang bergerak dalam bidang dakwah tetap memiliki kebenanian untuk berbicara dan dengan segala kesadaran akan resiko bila dalam keadaan situasi yang membuat para dai kurang sejalan dengan penguasa, sebut saja mereka yang memangku kekuasaan. Sejak Presiden Pertama Ir. Soekarno yang beberapa sahabatnya memang terpaksa dimasukkan ke penjara karena berseberangan dalam berpendapat. Sebagai contoh kecil umapamanya Dr. Hamka.
Marilah kita cermati akan kemuncuilan beberapa obat dan lazim diberikan kepada anak anak, tetapi ternyata obat itu sangat berbahaya, bukan saja mengngancam nyawanya, lalu muncul kecendrungan untuk memusnahkan obat obat iru tetapi sebagai kebiasaan karena obat itu erat lkaitannya dengan dunia perdagangan. Ketika terkait dunia pedagabfab maka secepat menyebarnya informasi secepat itu pula terjadi pro dan kontra. Di mana pada saat ini sudah menjadi rahasia umum bahwa Pemerintah kita sangat diukuasai oleh Oligaeki sebagai Penguasa di dunia bisnis dan dagang. Maka ababila kepentingan dagang dan apalagi tekait dengan merk dagang tertentu yang telah memiliki nama dan kekuatan dalam dunia bisnis.
Jelas sangat mengejutkan sekali kabar ternyata anaj anaj jita sekarang sedang terancam masa depannya yang diuga dikarena sejumlah merek obat yang selama ini dijejalkan kepada anak anak, mereka mengalami gagal ginjal setelah dijejali sejumlah nama obat yang kini Pemerintah melarang sementyara ynryjk duedarkan. Kita sepertuinta akan dipusingkan oleh ancaman serius ini karena kita juga tidak memiliki pemahaman yang sepadan. Ada seratusan anak yang mengalami hahal ginjal sementara sebelum tak memiliki riwayat gagal ginjal.
Seperti biasa nanti akan muncul mereka yang berlagak pakar, ada pihak yang membesar besarkan, dan juga muncul pihak yang mengecil ngecilkan, persis bagaimana para pakar beraksi pada masa pandemi. Dan secara dian dian ada mereka yang culas untuk mencari keuntungan sebesar besarnya Pada saat yang demikian itu maka sesungguhnya diharapkan Masjid tampil bertindak lebih aktip untuk menyelamatkan jama'ah dan bahkan Bangsa. Datangkan mereka yang benar benar pakar berbicara dan berdampingan dengn ahli Agama Islam
Untuk kita ketahui bahwa hingga sekarang Negara Negara maju masih belum berhenti untuk berlomba menciptakan alat alat perang. Dalam Waktu bersamaan mereka juga memprovokasi agar ada pihak pihak yang mengalamiu ketegangan untuk meningkatkan mutu peralatan senjata dalam memenangi perselisihan, dan untuk memprovokasi negara negara lain untuk tetap berperang adalah sesuatu yang dipelajari secara serius sehingga -eralatan peranbg paling berkualitas itu bisa digunakan.
Namun demikian karena inti mereka tak lain adalah dalam rangka meraih keuntungan, dan ternyata sangat menarik sekali karena dalam upaya mencapai keuntungan itu ternyata kini didapatkan cara dalam satu gerakan yaitu mempraktekkan kemanusiaan tetapi sekaligus menyerang, itu bisa dilakukan dalam bisnis obat dan semacamnya, seperti belakangan ini ditemukan jenis jenis obat yang akan mengancam keselamatan dan setidaknya mendatangkan penyakit baru. Dan pertanyaan bagi kita semua apakah itu semua dilakukan secara sengaja. Itulah sebabnya agar pihak ulama bisa bersanding dengan para pakar yang dirasakan masih memiliki semangat tetap mempertahankan kebenaran, kejujuran dan kesalamatan bisa berjalan seiring sehingga ummat dan jama'ah bisa merasakan hidup lebih nyaman, apa yang disampaikan oleh Ustad Dr,. Bukhori itu benar adanya.
JIKA BOLEH saya bicara bebas, maka sesungguhnya mekanisme yang yang terjadi di sekitar Masjid Aljihad ini memiliki mekanisme yang luar biasa menarik, walaupun umur masjid ini relatif masih sangat muda. Tetapi posisi letak geografis masjid ini memang memiliki peluang untuk dihadiri berbagai keinginan atau memiliki keinginan tentang Masjid ini memiliki latar belakang masing masinh yang akan namp[ak berbeda. Pada tulisan terdahulu saya pernah mengatakan bahwa keberadaan Masjid Aljihad diantara dua Pergurusn Tinggi Negeri yang berlatar beklakang beda itu juga merupakan kekayaan yang cukup mewah untuk disimak kemewahannya untuk dibahas dan di wujudkan dalam bentuk sebuah Buku. Semula saya pernah menghajal untuk menuntaskan sebuah tulisan
Tetapi pada saat ini saya melihat adanya pihak yang sangat berpeluang untuk menulis sesuatu terkait Masjid Aljihad. Masjid ini dalam usuianya yang termasuk muda ini telah memiliki kemampuan menciptakan peluang peluang untuk diintai secara lebih cermat akan kandungannya yang memiliki kemampuan untuk memberikan peluang kepada siapapun untuk menciptakan peluang peluang emas bagi siapapun yang memiliki keinginan menulis tentyang Masjid ini.
Tulisan tulisan tentang masjid bisa diharapkan untuk memperkenalkan hakekat Masjid sebagai Rumah Allah, apalagi kita tahu bahwa Masjid itu bagi Allah pun dikatakan sebagai sebagai bangunan yang tebaik diantara bangunan banguna yang perenah kita masuki. Masjid itu adalah tempat yang paling bagus bagi manusia. Ketahuilah banyak sekali kebagusan atau kebaikan kebaikan sangat terbuka untuk kita dapatkan di Masjid. Oleh karena itu maka sangat rugi sekali bagi siapapun yang tak memiliki perhjatian khusus tentang tentang Masjid, dan apalagi bila masjid itu itu adalah dimana kita diajarkan mengaji, sholat dan lain sebagainya.
Itulah sebabnya banyak para makmum Masjid terkenal dan banyak melibatkan makmum dalam dalam pembangunannya, maka disarankan untuk tidak mudah mudah merubah bentuk dan cat Masjid
SUDAH SEJAK LAMA kita mendengar orang menginformasikan bahwa Imam Imam di Masjid Haram diantaranya dari sekian banyak Imam yang tampil secara bergantian dan konon dari sekian banyak tokoh yang pernah ditunjuk ternyata ada juga yang berasal dari Indonesia. Tentu saja sebagai Warganegara Indonesia hal ini sangtlah menggembirakan karena Indonesia adalah sebagai Negara Muslim terbesar dunia. Di Masjid terbesar di Indonesia juga kita mendengar bahwa di Masjid yang sangat kita banggakan di Indonesia, Masjid Istiqlal Jakarta juga memiliki tradisi mengangkat Imam tetap. Dari berbagai asal kota dan kelahiran ataupun kelompok organisasi. Alhamdulillah di Masjid Aljihad juga nampaknya dengan segala pertimbangan dan segala kebaikan yang ditimbulkan juga menunjuk sejumlah Imam Tetap untuk bertindak sebagai Imam pada penyelenggaraan Sholat Maghrib, Isya dan Subuh karena pada saa itu bacaan sholat khusus bacaan Fatihah dan Surah di nyaringkan u8ntuk rokaat pertamadan rokaat kedua, itu terjadi setelah adanya kemunculan pertimbangan pertimbangan. Dan begitu kebijakan serta keputusan itu diterapkan sebenarnya saya sudah menulis sesuatu dan tulisan itu saya sematkan di Blog Masjid Aljihad dan juga saya kirim ke Grup WA Jama'ah masjid Aljihad. tetapi mungkin karena mutu tulisan itu memang tidak memiliki standar yang memadai maka tuklisan itu dibiarkan berlalu begitu saja. Tulisan saya itu saya maksudkan agar Takmir sgera menetapkan penunjukan Imam tetap itu secara tertulis.
Dan di dalam ketetapan itu nantinya akan ada narasi yang menggambarkan akan adanya Dasar Dasar Pemikiran dan Pertimbangan Mengaka Penentuan dan penunjukan itu ditetapkan. Dan tentunya dipastikan adanya maksud dan tujuan. Lalu apa saja upaya mencapai maksud dan tujuan uitu. Untuk mencapai maksud dan tujuan itu diharuskan kita berbagi tugas.
Lalu tugas apa yang dibebankan kepada Imam Tetap yang ditunjuk atau diangkat itu, selain kewajibannya, tentu saja ada pula hak haknya. Untuk mencapai trujuan itu apa pula beban yang harus diemban, para imam yang sebelum memang telah ada, tentu saja dibebankan untuk mengambil manfaat yang paling berharga yang sangat mungkin didapatkan atas terselenggaranya program ini dan atas kehadiran para imam yang tetap yang ditunuk karena Imam yang ditunjukl tentu saja memiliki sejumlah kelebihan kelebihan. Dan demikiuan juga dengan makmum dipastikan akan sangat menikmati kehadiran mereka, tetapi akan lebih bermanfaat lagi bila Pengurus juga membebankan sesuatu kepada makmum,itu. Dari gambaran pembebanan itu maka akan tergambar berapa lama Program penunjukan Imam Tamu ini bisa atau harus dilaksanakan.
Saya pernah mengusulkan lewat salah seorang anggota Ta'mir agar sesegera mungkin ta'mir melaksanakan pertemuan dan pertemuan bersama Imam Imam yang ditunjuk sehingga akan terjadi salim kesepahaman, atau saling memahami visi dan missi program ini dan bahkan dengan tuntunan yang jelas setiap pihak memahami apa yang menjadi beban tugasnya dalam mencapai maksud dan tujuan dalam penyelenggaraan dan Proram Penunjukan Imam Tetap ini dan sekaligus menjadi alat untuk saling berkomunikasi sehingga terwujudnya Program yang pada saat ini memang sudah sangat terasa sekali manfaatnya itu.
Bagi saya untuk mencapai suatu kebaikan itu sesungguhnya tidak ada istilah ketinggalan kereta. Walaupun semakin cepat segala sesuatunya dipersiapkan maka kita meyakini semakin banyak kebaikan yang mampu kita raih, dan pada saatnya nanti kita sudah semakin madiei, tentyu ini akan terjadi setelah segala sesuatunya menjadi jelas, jelas tujuannya, jelas maksudnya, jelas menjadi tanggungjawab siapa dan jelas pula untuk dilakukan berapa lama.
ILMU TAMPA AGAMA akan menjadi buta, Agama tampa Ilmu akan menjadi lumpuh. Agar dalam hidup kita tidak tidak mengalami buta atau lumpuh dan apatah lagi menjadi buta dan lumpuh sekaligus, maka setidaknya seminggu sekali kita mendengarkan dan merenungkan Khutbah para Khatib, Wajib hukumnya kita menyimak dengan seksama. Di samping itu dari pihak Khatib sendiri juga harus memberikan sesuatu yang benar benar dirasakan kemanfaatannya.
Ciri ciri kelumpuhan dan kebutaan dalam konteks ini adalah rendahnya ummat dalam penguasaan keilmuan dan sekaligus juga kemalasan atau ketidakseriusan dalam belajar termasuk belajar agama. Setidaknya Sech Ali Jaber almarhum mengatakan bahwa ciri Islam di Indonesia ini umunya gak mau ribet, cari yang praktis praktis saja. sehingga keilmuannya umumnya kurang mendalam, dan sekaligus pemahaman terhadap agama pada umumnya relatip dangkal, Dia menyandang gelar yang tinggi tinggi tetapi dalam pemahamannyanya terhadap agama yang dianutnya terjebak menjadi awam, dan kurang bisa mengimbangi pemahamannya terhadap pengetahuan keilmuan lainnya, maka sudah menjadi umum mereka yang memiliki gelar akademis yang tinggi, tetapi pemahamannya kepada Agama Islam terkelompok relatip dangkal. Hal ini sangat mempengaruhi ketercapaian kesejahteraan bersama. Maka bisa jadi rumusan tulisan lama itu kembali terbukti bahwa kita ummat Islam sepertinya masih mengalami ketertinggalan dalam penguasaan Ilmu.
Kita membutuhkan khatib yang yang pakar, tetapi sebelumnya tulisan ini ingin mengawali pembahasan ini dengan membicarakan khatib pemula, karena tidak kalah pentingnya kita membicarakan hal ini, karena seperti kita bicarakan di awal pembicaraan ini, bahwa posisi masjid kita yang berada diantara dua Perguruan Tinggi Negeri yaitu Antara UIJN Rd. Intan dan ITERA Lampung sesungguhnya memang menjadi kajian yang cukup menarik, dan memang ada baiknya kajian kita juga dimulai dari kehadiran Khatib Pemula.
Mungkin banyak batasan untuk memahami Khatib Pemula dalam hal ini, bisa jadi disebut Khatib Pemula karena memang beru sekali dua naik mimbar dan belum terbilang sukses. Bisa jadi memiliki penguasaan yang memadai tentang Keagamaan tetapi sama sekali awam dalam buidang keilmuan dan ketehnologian. Terlebih yang bersangkutan memang masih mahasiwa, yang belum lagi menyelesaikan hitungan jari dalam kesempatan naik mimbar. Bisa jadi juga sudah memiliki pemahaman yang memadai, tetapi sangat kaki dalam membeca teks teks Arab yang umumnya dibaca di awal khutbah serta harus membaca dalam kituipan al Quran atau hadits. Semua mereka ytang terbilang pemula dan mereka yang mengalami kesulitan dalam pengucapan kutipan berbahasa Arab. Dipastikan mereka memang membutuhkan dampingan para pembimbing. Yang ingin kami sampaikan dalam kalimat ini adalah bahwa untuk mengintegrasikan antara keiklmuan keagamaan dan ilmu pengetahuan termasuk teknologi adalah membutuhkan uluran tanganb dari mereka yang lebih dahulu melakukan kajian kajian menyangkut hal tersebut.
Hal lain yang harus menjadi bahan pertimbangan adalah bahwa Masjid yang terletak diantara dua Perguruan Tinggi Negeri dan memiliki kajian yang berbeda, antara UIN Rd. Intan dan ITERA Lampung mestinya ada beberapa buah masjid yang jama'ahnya juga terdiri dari mahasiwa UIN Rd. Intan dan Itera Lampung, dan sejumlah masjid itu diajak untuk membicarakan hal ini secara bersama. Kita berharap dari pertemuan pertemuan yang menghadirkan Dosen ITERA yang alumni Pondok Pesantrean dan juga Khatib yang juga bertugas di UIN Lampung, kita yakini dapat memberikan info info penting dan berbagai masukan dalam rangka mengupayakan terjadinya integrasi antara dua keilmuan yang berbeda disiolinnya ini ini bisa terselenggara dan menghasilkan sesuatu yang positif utamanya bagi generasi muda kita.
Dihon masing masing masjid berkenan melakukan studi awal tentang pesebaran para mahasiswa perguruan tinggi yang menjadi jama'ah di masjid masing masing. Atau setidaknya mereka tinggal di sekitar masjid yang kita kelola. Dan sekali lagi adalah merupakan sesuatu yang perlu dijadikan lagkah awal dalam program ini adalah kita langsung melakukan pembinaan terhadap para Khatib yang pemula, dalam arti luas sepertyi yang diuraikan terdahulu. Karena maslah ini terbilang baru, maka sangat mungkin sekali adanya pihak Khatib yang sejatinya pemula dalam hal ini. Wallohu a'iam bi showab.
SASUA MASUK PII itu tahun 1975, sudah tercatat sebagai Mahasiswa IAIN Rd. Intan Lampung, yang saya ingat pada saat itu saya diundang untuk datang ke rumah seorang Pembina. lalu biasa desebut sebagai Keluarga Besar (KB) yang mengajak saya ke Kelompok itu adalah Kak Hatim Khan, beliau Karyawan di tempat kami kuliah, saya datang berjanji dengan teman Kuliah, beliau adalah Kak Ijal, atau Syamsul Rizal asli Kedondong, sepertinya beliau dari Keluarga Bersuku Sunda. Yang menerima kami pada saat itu adalah seorang Sepuh yang masih tampak segar dan sehat namanya Bapak RM Syayid, beliau adalah Mantan Anggota Kepolisian, dan memang beliau tinggal diujung Komplek Perumahan Kepolisian Bandar Lampung. Yang banyak bicara pada saat itu adalah Tuan Rumah, membicarakan masalah Perjuangan Islam dan demikian Heroiknya Para Pelajar dan Pemuda Islam berseteru versus PKI beserta underbounya, Kekuatan PKI demikian kokoh, Islam benr benar kualahan Walaupun dari kelompok Islam sudah saling bahu membahu.
Dari Kak Khatim Khan yang dipoerkenalkan sebagai Ketua PII Lampung, sempat menceriterakan bahwa beliau mengalami banyak kehilangan pasangan, karena dalam waktu yang hampir bersamaan Para Pengurus sepulang dari acara Mukjtamar ada yang mencari kerja, dan ada yang Berkeluarga sehingga terbatas waktunya untuk berpartisipasi dalam organisasi. Pada saat itu seingat saya kami hanya sekitar belasan orang saja. Tetapi Pak Sayid meminta kami kembali datang ke kediaman beliau dan memohoin kepada kami mengajak teman lebih banyak lagi.
Alhamdulillah padfa saat itu dalam pertemuan ke sekian benar benar ramai dan sejumlah wajah wajah lama berkumpul kami melihat mereka sangat akrab antara satu dengan yang lain ....
SEBAGAI ILUSTRASI bisa kita gambarkan bahwa Masjid Aljihad Perum Koprpri terletak diantara dua Perguruan Tinggi Negeri yaitu antara UIN (Universitas Islam Negeri) sebagai Universitas yang menggunakan Pendekatan dalam Bahasan Ilmunya adalah Agama Islam dan satu lagi ITERA ( Institut Tehnologi Sumatera) dengan Basis Bahasan Keilmuannya Ilmu Teknologi. Maka akan sangat menarik sekali bila kita memiliki kemampuan mempersatukan kedua Disiplin Ilmu ini sebagai alat untuk membangun ketakwaan.
Berdasarkan informasi yang kami dengar bahwa ada Dosen Itera dan yang alumni Pesantren setidaknya dua orang Dosen dimaksud pernah menyapaikan Khutbah di Masjid Al Jihad Perum Korpri Bandar Lampung masing masing lebih dari satu kali, sehingga komunikasi antara Dosen UIN Rd. Intan dengan Dosen Itera sangat mungkin untuk bisa membicarakan terkat teknis pengintegrasian antara Dua Disiplin Ilmu Yang berbeda ini.
Sejak dahulu waktu masih kanan kanan secara tak sengaja membaca Buku milik orang tua sekalimat kata kata bermutu yang mengatakan bahwa " Ilmu Tampa Agama adalah Buta, dan Agama Tampa Ilmu adalah Lumpuh" sampai saya hapal apa bunyi teksnya, tetapi sejauh itu saya tak memahami apa maksudnya, namun demikian saya tak melupakan bunyi kalimat itu dan jawaban ata pertanyaa yang mengganjal dan baru terjawab setelah saya duduk di bangku SLTA
Tetapi hingga sekarang saya sudah dua belas tahun duduk di bangku pensiunan, saya masih belum memiliki pemahaman bagaimana teknis pengintegrasian kedua disiplin ilmu untuk menghindari kebutaan dan kelumpuhan. Seperti dikatakan di atas ' Agama tampa ilmu Lumpuh dan Ilmu tampa agama Buta' Yang dimaksud dengan Teknologi seperti apa yang didalami Itera adalah Ilmu Teknologi muidahnya adalah "Cara Untuk .... mencapai" Jadi upaya mengintegrasikan antara Ilmu dan Agama itu adalah sesuatu yang mutlak untuk dibicarakan oleh para Khatib. Dan tentu saja Aljihad sebagai Masjid yang berposisi berdekatan dengan UIN Rdi dan ITERA sesungguhnya mmiliki peluang Emas ini.
Itulah sebabnya saya ingin mengusulkan agar para Khatib yang ditampilkan di Masjid ini sejal awal harus kita data dengan cara menkaji materi nahasan di dalam Khutbahnya sehingga teridentivikasi dengan sebaik baiknya mengenai secara cermat. Sehingga dapat membantu kita untuk menghubungi siapa bila menginginkan seorang Khatib untuk membicarakan halhal tertentu. Kita berharap kepada pihak Ta'mir agar bisa memfsilitasi usaha dan pertemuan ini. Mulai dari pendalaman terhadap kecenderungan ilmu para Khatib. Dan selanjutnya tetu saja membutuhkan pertemuan secara berulang ulang untuk saling menyesuaikan visi dan missi dalam rngka pengintegrasian Ilmu dan Iman sehingga terhindar dari Buta dan Lumpouh.
TUMAGA BAYANGAN ITU BUKAN STRUKTURAL DAN BUKAN FUNGSIONAL
NEGERI ACAKADUT betul betul bakal jadi kenyataan Apalagi jika Program acakadutnya Kementetian Pendidikan lancar menghabiskan dana. Seorang Menteri Pendidikan mendapat tepukan tangan di PBB setelah berhasil memperkenalkan keberhasilan Tim Bayangan bentukan Nadim setelah mereka diberikan kepercayaan penuh kepada Tim Bayangan ini untuk menghabiskan dana tersedia dan memanggil atau menggunakan atau mengundang tenaga tenaga yang sama sekali tifak dikenal oleh para pakar dan ahli pendidikan yang ada dan terbiasa berpartisipasi di Kementerian Pendidikan baik karena jabatannya, dan kepakarannya, mereka umumnya pendidikan luar barangkali keahliannya mungkin tak boleh diragukan barangkali, mereka muda muda, dan mereka itu hadir di Kementarian Pendidikan konon sejak tahun 2020 gebitu. Dan mereka nemar bebar menjadi kebanggan Menteri Pendidikan.
Tidak tanggung tanggung organisasi bayangan bukan Pejabat, Bukan Tenga strukturat dan bukan fungsional mereka adalah selain muda usia maka mereka setidaknya di mata Nadim Makarim sebagai penanggungjawab Kementerian adalah orang orang pintar setidaknya di mata Sang Menteri. Itulah barangkali sebabnya Sang Menteri mendsapatkan aplous, tepuk tagngan yang panjang di forum PBB, karena Apa yang dicapai Nadim adalah sesuatu yang langka.
Sayang tepukan tangan itu tidak didapatlkan dari DPR yang menjadi Mitranya Kementerian Pendidikan, bahkan maki makian luar biasa, karena selama ini pihak DPR juga belum menerima laporan tentang apa yang dilakukan Sang Menteri dalam Mencapai Keberhasilannya dalam memanfaatkan organisasi bayangan tadi. Itulah sebbnya dalam Negeri menjadi heboh besar.
'
Anggota DPR pada Komisi yang bermitra dengan Kementerian Pendidikan ini sangat kecewa sekali kepada Nadim Makarim yang dianggapnya menyimpan rahasia atau setidaknya ada program yang disembunyikan dari DPR sehingga setelah Nadim bicara di forum PBB akan kesuksesannya memanfaatkan tim bayangan seperti yang sengaja disembunyikannya selama ini. Pihak DPR merasa sangat kecewa atas ketidak terbuaan Nadim dengan kebijkan yang sangat salah ini.
Maka wajar sajalah bahwa seoranbg pakar pendidikan Ki Ningtiyas mengatakan bahwa dumnia pendidikan Indonesia memang Ancur Amcuran, dan Nadim tercatat sebagai Menteri Pendidikan yang paling buruk
DUA HARI yang lalu telah dimulai upaya perluasan ruangan dalam Masjid, Aljihad Perum Korpri Bandart Lampung, itu dilaksanakan atas saran beberapa orang jama'ah atas hasil pengamatan mereka bahwa bentuk ruangan masjid yang tersekat mengesankan masjid terasa sempit, dan juga sekaligus menghalangi pandangan jama'ah kepada Khatib yang sedang khutbah, maslah ini akan menjadi persoalan bagi para jama'ah yang memiliki gaya respon bertpe visual, karena respon itu justeru akan menjadi lebih lancar dan positif bila melihat langsung pembicaranya dan pembicara tunggal dalan kjhutrbah Jum'at adalah Khatib.
Berdasarkan buku buku literatur bahwa mereka yang memiliki tipe visual dalam proses komunikasi jauh lebih banyak dari tipe lainnya, maka berarti membukakan sekat dan membuat kesempatan melihat khatib akan sangat membantu keberhasilan jama'ah dalam menyerap komunikasi dan akan memperbanyak ingatan dan kenangan dalam proses komunikasi itu. Itulah sebabnya kata Ketua Takmir Masjid, Ustd Minhoirin bahwa dalam rapat terbuka bersama para jama'ah Selasa malam yang lalu mengambil kata sepakat bahwa sekat dibuka selebar mungkin. Sehingga terkesn lebih luas.
Ketua Takmir meminta gar dibantu menyebarkan informasi tentang adanya Keputusan Bulat ini, dan sekaligus meminta partisipasi para jama'ah serta para dermawan lainnya. Agar dapaty memberikan partisipasi. Ini adalah kesempatan bagi kita semua untuk melakukan sesuatu yang dicintai Allah, kita jadikan Rumah Ibadah Agama kita yang sesungguhnya Rumah Allah ini sebagai upaya kita untuk menjadi manusia yang dicintai Allah.
Ustd. Enggar B Wibowo menyampaikan kepada saya bahwa dengan segala berat hati nantinya kami sebagai peserta rapat pada waktu itu telah bersepakat menghilangkan semua daun pitu dan jendela di situ demikian juga kusen berbahan kayu itu untk digantikan dengan bahan semen sehingga bisa disesuaikan dengan motif yang ada di pebfimaman. Penggantian itu sifatnya untuk penyesuaian saja sehingga kesenaywaan bisa diciptakan, selain itu memberikan kesan luas, karena terdapat sebuah kelemahan ketika menetapkan ketinggian pelapon.
Kata beliau kita meminta keikhlasan kepada penyumbang, siapapun, ketahuilah bawa amal yang ikhlas tak akan terhapus karena penggantian bahan dan motif, karena munculnya yang baru itu nanti tak akan terlepas dari yang lama sebagai pendaulunya. maka mari kita ikhlaskan saja sehingga amal kita akan abadi selamanya abadi selamanya selagi keikhlasan bersemayam di hati. Dan waktu menyumbang dahulu kitapun diajarkan, ketika tangan kanan memberi maka tangan kiri tak tahu menahu. Namun demikian apa yang kita sumbangkan dengan ikhlas maka keberadaannya akan abadi, jadi tak perlu diingat ingat selain dalam rangka meminta iridho Allah.
Mungkit Jum.at ini agak terkejut meligat adanya pembongkaran dibeberapa bagiab beliau memohon pengetian dan maaf dri para jama.ah mari kita pahami dan maklumi walauoun sedikit mungkin agak menggnggu kenyamanan, tetapi kita harus memahami maksu baik para Takmir, karena mereka bermaksud baik, yaitu demi kesempurnaan ibadah kita, dan ita memang membutuhkan kenyamanan ini sehingga manakala program ini bisa segera diselesaikan maka kita akan dapat melaksanakan ibadah secara lebih jhusuk lagi.
Marilah sama sama kita makumi dan marilah kita sama sama dukung, dengan apa saja, dengan tenaga, mungkin ung, mungkin emikiran, apapunbisa kita berikan, selama niatnya baik, maka hasilnya pasti akan baik pula. Demikian tutup Pak Ustad Enggar Wallohu a'lam bishowab.