foto

foto

Selasa, 08 Februari 2022

CAK NUN VERSUS GUS NUN


JANGAN SAMPAI NASIBNYA SEPERTI HABIBIE     Gak tanggung tanggung Presiden Jokowi memberikan pujian kepada generasi muda NU yang mememiliki  nama Ainun Najib yang memiliki prestasi tinggi yang membanggakan, selain itu gajihnya luar biasa. Keahlian pemuda yang satu ini adalah adalah rekayasa komputer. Tetapi mencengangkan ternyata Ainun Najib sepertinya tak bangga  dengan pujian itu, bahkan dia bilang keanehan. Pak Jokowi meminta Ainun Najib pulang untuk berkarya di Indonesia, beliau meminta Ulama memulangkan Ainun dari Singapura yang memiliki penghasilan setinggi gunung itu. tetapi mengherankan ... kenapa Justeru kader muda NU ini bersikap seperti orang yang kapok dan kecewa kepada Jokowi. 

Pemuda jago komputer ini sebenarnya ketika terjadi kekacauan pada saat Pemilu  dan masa pandemi dia bersama sejumlah kawannya pulang ke Indonesia dan membantu membeckup data Pemilu dan data pandemi ternyata pemuda ini sangat kecewa dengan sikap Pemerintah yang sulit disatukan berdasarkan data yang benar, karena ada kelompok tertentu yang membutuhkan data sesuai dengan kepentingan  tertentu. Dengan kesimpulan bahwa bahwa Pemerintah belum bisa menggunakan data yang benar, masih terhambat oleh sesuatu. 

Sebelumnya juga Habibi pernah disuruh pulang dari dari Jerman sana, walaupun gajinya di Jerman juga setinggi gunung apalagi yang bersangkutan dengan penelitian bertahun tahun lalumenemukan teori keretakan pesawat, penemuannya sangat berguna pagi dunia kedirgantaraan terlebih bagi pesawat tempur, dan temuan ini hingga sekarang masih belum ada temuan yang mementahkannya, sehingga sampai saat ini keturunan Habibie masih berhak menerima royalti dari berbagai usaha penerbangan, Belum lagi pada saat itu gaji dari Perusahaan di German. walaupun yang bersangkutan bekerja di Indonesia tetapi perusahaan tetap saja membayarnya. Dengan pengetahuan yang luas serta pundi pundi yang sesak beliau mengajukan persetujuan untuk menciptakan  Mobil Nasiobal  tapi sayang tak setujui. Habibi si orang pintar itu memamng pintar tetapi sayang sekali  karena politik kita menyia nyiakan ilmu yang dimilikinya kita sia siakan. 

Ini kata Cak Nun, Pemrintah kita sepertinya akan membutuhkan waktu lebih lama lagi untuk bisa berbuat baik kepada rakyatnya dengan cara memanfaatkan orang orang pintar, sepintar Ainun Najib. Kata Cak Nun ... hingga saat sekarang ini kita masih belum mampu melepaskan diri dari keinginan Negara lain yang sedang mengusai kita. Mereka sedang menguasai sumber sumber ekonomi dan bahkan lahan lahan pertanian, perkebunan dan sumber alam lainnya dan mereka sudah dilegalkan untuk memilikinya  menggarap dan menempatinya. 

Di dunia pendidikan para penjajah mampu mendidik materi ajar, penulisan sejarah dan lain sebagainya dan campur tangan mereka sangat mempengaruhi sikap para generasi mudan yang akan menerima tongkat estapeta bangsa. Sejalan dengan itu Cak Nun dengan berhati hati menasehatkan jangan mudah menyalah nyalahkan orang lain sesama Saudara. Kita sedang dikuasai Oligarki pebisnis Dunia, sehinggga hakekatnya kita belum merdeka yang sebenarnya.Para pemimpin kitapun belum bisa bebas membawa  Bangsa ini menuju cita cita Kemerdekaan, Kita doakan kita selamat dari periode ke priode dengan menata segala sesuatunya agar kita kuat. Berbuatlah yang terbaik untuk kebaikan Bangsa dan Negara.




 


 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar