'
KOMUNITAS WARGA YAHUDI INDONESIA MEMBANGUAN MUSEUM HOLOCOUST DI MINAHASA.
Sangat mengejutkan ternyata tak banyak publikasi mereka telah berhasil membangun sebuah Museum untuk kepentingan Yahudi, Tau tau Museum diresmikan oleh seorang pejbat di Minahasa serta beberapa pihak yang secara moral mendukung keberadaan dan Pembangunan Museum itu. Bahkan dihadiri tamu dari pejabat asing , sehingga semula Museum itu dimaksudkan untuk kepentingan pribadi saja sambil mengingat sejarah, tetapi dengan diresmikan oleh seorang pejabat bahkan undangan pihak Negara asing , maka berarti museum itu memiliki cakupan internasiuona.
Selain proses pembangunannya tidak transparan, dalam sejarah jelas tercatat bahwa Kemerdekaan Indonesia itu awalnya diakui oleh Mesir dan Palestina, Dan hingga saat ini Palestina mendapatkan Kesulitan untuk Merdeka di karenakan Sikap Yahudi, dan Palestin adalah pihak yang paling respon p[ositif atas Kemerdekaan Indonesia hingga sekarang, Tiba tiba museum sejarah Yahudi tiba tiba berdiri di Indonesia. Berdasarkan pemikiran awam saja, seharusnya Indonesia yang memang tak memiliki hubungan diplomatik dengan Yahudi ini melarang warganya untu membangun museum Helocoust yang berisikan edukasi sejarah Yahudi, yang digunakan oleh Yahudi untuk menyemangati generasi muda mereka.
Seberapa banyak warrga keturunan Yahudi di Indonesia, tentrunya sangat sedikit sekali, Yahudi sebagai Agama itu hanya dianut oleh Warga Yahudi Asli, mereka yang melakukan perkawinan silang, yaitu menikah dengan selain warga Yahudi maka maka keanggotaan sebagai yahudi di hapus. Konon warga kamunitas Yahudi di Indonsia ini adalah bukan merupakan Yahudi Asli. Tetapi di lain pihak Yahudi sangat membuka kahadiran pata pihka yang bersimpati dan mau bekerja sama dengan Yahudi. Walaupun kesempatan unuk beragama Yahudi tertutup rapat.
Walauoun kesempatan untuk beragama Yahudi itu tertutup bagi Non Yahudi, hattan bagi mereka yang memiliki darah Yahudi untuk karena perkawuinan silang. Tetapi sayup sayup terdengan khabar bahwa ada pihak yang yang sekarang ini sedang memperingatkan terbentuknya agama baru, agama yang yang akan dibangun dari kesepakatan kesepakatan yang dicapai manusia seperti demokrasi, hak azazi, dan lain sebagainya yang sudah masuk dalam lembaran lembaran akademis, politis dan lain sebagainya .
Sebagaimana keberhasilan yang telah dicapai dalam kegiatan Pengarusutamaan Gender, lalu berkembang sampai kepada hak pilih dalam menentukan pasangan dalam hidup, mulai dari memilih untuk menikah atau tidak, apakah menikah sesama jenis atau lain jenis antara laki laki dan pesempuan atau wanita, Seperti kita ketahui demikian banyak pemikiran filsafat yang sepertinya sudah diaksep dalam dunia akademis, akan dijadikan tulang punggung ajaran agama baru itu. Sehingga mereka memiliki keyakinan bahwa ajaran agama baru itu akan sangat mudah diterima oleh baiuk oleh mereka yang sudah beragama maupun mereka yang selama ini memilih tidah menganut satu agamapun.
Saya tidak ingin buru buru mengkaitkan ini sudah memiliki kaitan dengan pembangunan Museum Helocoust sebagai upaya edukasi keYahudian di Minahasa, tetapi bisa jadi ini sebuah peluang dari lancarnya pemasan agama baru itu di Indonesia. Untuk itu kiranya kita di masjid harus memiliki kemampuan mengantisipasinya. Karena ketika munculnya agama baru dan apatah lagi nanti Yahudi ada di dalamnya maka heroik dunia dakwah, kampanye keagamaan akan berubah 180 dejat. Karena agama baru ini adalah agama pendukung demokrasi, hak azazi dan juga keadila dan banyak lagi lainnya. Maka dunia dakwah Islam itu akan berkembang pesat. Karena Islam tak bakal mengekor dan mencari suaka kepada mereka hatta sebanyak apapun memiliki dan menghambur hamburkan uang dan biaya prpmpsi keagamaan mereka. yang nanti akan muncul istilah tersendiri.
Kalaupun mereka akan memunculkan nilai nilai yang selama ini mereka kembangkan itu maka tiba saatnya mereka akan berbucara demokrasi, hak azazi serta keadilan dan semacamnya, semoga saja mereka bukan berteori secara akal akalan, dan bersamaan dengan itu akan tidak ada lagi gunanya pengaduan pengaduan seperti ucapan kebencian dan semacamnya. Karena kita akan tampil habis habisan untuk membicarakan sesuatu yang terlindungi oleh nilai nilai demokrasi, hak azazi dan keadilan seperti yang selama ini mereka sanjung. Karena kalaupun kebebasan mimbar akan dikangkangi maka mereka sendiri nantinya yang akan dikritik, dan diemohi segala teorinya. Dalam waktu bersamaan para ulama, ustadz serta para dai akan mendapatkan tempatnya dengan hak hak berbicara sesuai dengan kesepakan bersama itu.
Terlepas kapan agama baru ini akan muncul yang sebenarnya tetaoi memang seharusnya dari sekarang kita harius telah bergerak untuk memperkuat ulama dan iluan Islam, para ustadz dan dai serta memperkuat bangunan ilmu pengetahuan Islam jangan sampai goyah dalam melindungi ummat dari gempuran dari mereka mereka yang hanya mengandalkan teori teori, mari kita adu dengan sesuatu yang memang disampaikan Allah melalui wahyu peda Rasul dan utusan Allah yang kita mulyakan itu. Di saming itu kita perkuat iman generasi muda agar tidak gampang dirayu dengan harga yang murah.
Wallohi a'lam bishowab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar