'
SEORANG GUBERNUR Sumut mengeluhkan bahwa ketika Sound di Mesjid tak bersuara anggota keluarganya banyak yang kesiangan bahkan tak sholat keluahnya, dan beliaupun merasa yakin di rumah rumh yang lainpun tak jauh beda situasinya sehingga beliau memerintahkan . Ini perintah Gubernur katanya agar suara adzan itu dikeraskan agar terdengar jelas hingga masuk ke telingan penduduk sekitarnya. Ini semua tanggung jawab Gubernur kata Gubernur Sumud Edy Rahmayadi Alhamdulillah bahagialah Penduduk Sumut meraka tak bakal kehilangan suara adzan yang keras itu karena pakei Toa atas tanggungjawab sepenuhnya dari Sang Gubernur.
Ya ... memang tak seharusnya volume toa itu di seragamkan, bagi sebuah dusun yang rumahnya hanya terdiri dari beberapa saya maka tak perlu lah stel toa besar besar, kecuali bila ada penduduk talang yang lain yang mengaku selama ini mereka menjadikan suara toa kita sebagai patokan adzan, maka stel lah suara toa agar suaranya sampai ke talang tetangga yang meminta.
NYONYA BELANDA SERING LARANG SUARA AZAN
Waktu zaman Kolonial Belanda sesekali permintaan kepada suami agar memerintahkan untuk mematikan suara adzan maka turunlah perintah dadakan untuk menghentikan suara adzan pada saat itu juga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar