foto

foto

Minggu, 27 Februari 2022

MENUJU MASYARAKAT MODERN, KITA MASIH PUNYA BEBAN NAMANYA IKON

ALHAMDULILLAH  ini benar benar keinginan masyarakat dalam upaya menciptakan tatanan kehidupan yang lebih demoratis, sesuai dengan kamapanye tingkat dunia bahwa demokrasi itu saat ini  jauh lebih menjanjikan dibanding sistem lainnya, itu kira kira yang kita terima di bangku kuliah untuk  dalam penentuan Pemilihan Pimpinan,  dengan cara yang demokrasi diyakjini maka seorang pimpinan akan berusaha mempertimbangkan suara publik, dan suara publik itu akan menjadi tenaga tersendiri sebagai modal dan upaya mencapai tujuan. 

Masyarakat RT OI Perumahan Korri Sikarame Bandar Lampung memang belum berhasil melampaui keseluruhan dari tahap tahapan Demokrasi itu, tetapi setidak tidaknya  beberapa tahap telah dilampai secara baik seperti (2) Membentuk Panitia Pemilihan,  (2) Pendaftaran Calon Ketua RT, (3) Penyampaian Visi Missi parta Calon, (4) Minggu Tenang, (5) dan Pemilihan. 


Dalam acara penyampaian Visi Missi yang ternyata diikuti dua calon itu telah berhasil mempertunjukkan bahwa masyarakat memiliki tingkat keseriusan yang tinggi akan pentingnya jabatan Ketua RT ini karena keberadaan Ketua RT 

bersama stafnya itu akan sangat berperan bagi masyarakat untuk merasakan semangat kebersamaan yang Tinggi. Tinggi tingkat semangat kebersamaan akan mendatangkan rasa kenyamanan yang semakin mendalam.  Nanti Visi Missi Program dan sistem kekeluargaan dalam kebersamaan yang semakin guyub itu akan melahirkan rasa kekeluargaan yang juga sangat tinggi dan sangat berharga dengan  rasa kemanusiaan yang juga akan dirasakan semakin mendalam. 

Pada Hari Sabtu 27 Februari 2022 malam yang lalu akhirnya Pemilihan Ketua RT berhasil diselenggaran secara demokratis tampa halangan yang berari. Dari dua Kandidat yaitu Bpk Sumanto dan Bpk. Yazed  benar benar menjadi momentum  bahwa Warga RT 01 sejatinya adalah Wargo yang Demokratis dan memang telah berpandangan maju sejak sebelumnya.  Kita berharap ini menjadi sebuah potensi untuk mewujudkan bahwa Warga RT o1 termasuk salah satu Warga Korpri yang merupakan Bagian dari Kebanggaan Bagi bersama. 

 

Terlebih Korpri adalah merupakan bagian dari Pertemuan  Dua Perguruan Tinggi Negeri yang mengembangkan Dua Disiplin Ilmu yang berbeda, ini akan menjadi sebuah potensi besar karena merupakan ajang pertemuan dua kelompok Mahasiswa yaitu antara Mahasiswa UIN Raden Intan dan Mahasiswa Itera. Sebenarnya sejak lama kedua kelompok para mahasiswa ini hadir di tengah tengah kita,  mereka tinggal di rumah rumah dan Kost di rumah penduduk. Kita semua memiliki peluang yang sama untuk melakukan rekayasa sosial untuk menjadikan mereka sebagai warga intelek yang memiliki wawasan baik tentang  Teknologi yang Tinggi dan Pandangan Keagamaan yang luas. Sehingga mereka akan

menjadi warga terbaik di manapun mereka berada kelak setelah meninggalkan Kampus mereka masing masing.  Kita berharap Masjid Masjid Kita yang ada di Komplek Perumahan Korpri ini bisa mempasilitasi  Kemampuan mereka untuk melakukan Pengintegrasian Disiplin Teknologi dengan disiplin Ilmu Agama. Mereka akan ikut mengintegrasikan antara Ilmu Pengetahuan/ teknologi serta Iman dan Takwa  IPTEK/ Imtaq. Kita akan menjadi Bansa yang hancur manakala gagal mengintegrasikan Iptek dan Imtak itu.  Sudah banyak negara negara kaya tetapi masyarajatnya hancur, hancur bukan berarti bodoh dan Miskin, tetai hancur karena mereka tidak mengenal hari akhir. 

Perkembangan terakhir dan banyak negara maju pada saat ini sedang membuka wacana untuk mendirikan  Agama Baru, mereka akan membangun agama baru berdasarkan berbagai kesepakatan kesepakatan yang berhasil mereka semisal  demokrasi, sebagaimana kita ketahui setelah kita sepakat dengan demokrasi lalu negara maju mengembangkan banyak hal sebagai cabang dari demokrasi itu termasuk diantaranya Pengarusutamaan gender serta berbagai pengembangannya yang kini mulai diperkenalkan kepada masyarakat dunia.  Nampaknya itulah yang akan menjadi Agama Baru yang kini mulai mereka kampanyekan konon ada kesepakatan dengan PBB dengan lembaga lembaga di bawahnya.

Pada saat itu seingat saya tahun 1995,  saya bergegas menuju ruangan pimpinan di Kantor, Pak Waluyo melambai meminta saya mendekat, pada saat itu beliau kedatangan seorang tamu, kami bekerja di Komplek Kantor yang sama. Saya mendekat dan saya dapati beliau sedang berbicara serius dengan seorang tamu yang saya kenal sebagai Bapak Tarbin, kami bertiga merupakan Warga dari RT 01 Perum Korpri  di bawah pimpinan Bapak Katelan sebagai Ketua RT. 

Setelah menengok  sesaat sebagai kode beliau menerima kehadiran saya dalam pertemuan merka lalu pembicaraan dilanjutkan, saya hanya membutuhkan wktu  yang sangat singkat untuk bisa menebak apa tema pembicaraan mereka berdua antara Bapak Waluyo dan Bapak Tarbin. Oh mereka sedang membicaraan hasil pertemuan dengan Bapak .... Syamsuddin. Beliau jika tak salah simak seorang Pejabat di Pemda Provinsi Lampung dan ditugaskan sebagai Pengelola Pembukaan Perumahan Korpri Sukarame Bandar Lampung.  

Kabar gembira yang tertangkap oleh saya pada saat itu adalah Bahwa Pengelola Sementara Pengembangan Perumahan Korpri memberikan Izin Prinsip kepada Bapak Tarbin, Bpk Waluyo dan Bpk Katelan untuk mendirikan Musholla Al Jihad di Taman Segitiga Perum Korpri dengan catatan tidak kehilangan  nafasnya sebagai sebuah Taman, rawatlah komplek itu sebagai Taman  dan jangan sampai dirobah menjadi komplek perdagangan dengan cara mendirikan warung. Kita di wanti wanti mendirikan warung di komplek itu  apatah lagi akan dijadi pasar atau pusat penjualan.  Dirikanlah Masjid di tengah tengah Komplek Pertamanan. 

Untuk itu dahulu sesuai dengan musim dan sarana yang ada komplek itu di penuhi pohon akasia, pilihan pohon akasia adalah sesuai dengan anjuran Pemerintah karena  dengan anjuran Pemerintah setempat untuk menjadikan Akasia sebagai bahan penghijawan.  Selain mudah di tanam, juga pohonnya terbilang kokoh.  Tetapi sayang setelah pohon akasia meninggi ternyata banyak menghasilkan sampah daun kering, samah daun kering terbagi bagio hingga ke rumh rumah 

Lalu ada jama'ah kita yang mengusulkan untuk gantikan dengan pohon Palem di sepanjang pinggiran taman, lalu tertanamlah barisan pohon palem itu sesuai dengan kesepakatan, tetapi setal pohon palem itu meninggi, nampak pohon itu seperti berdiri angkuh dalam ketinggiannya tidak ada terjadi komunikasi yang seimbang dengan antara pepohonan itu, sehingga taman menjadi seperti hambar.

Untung diantara jama'ah ada yang membawa dan menyumbangkan pohon sawo dan langsung ditanbamkannya untuk mengimbangi pohon palem. Pohon sawo itu perlaham berhasil membuat rimbun taman, dan ketika ada kesepakatan untuk menebangi pohon palem, tetapu  hanya pohon sawo saja yang mampu berdiri kalem dan tak banyak protes atau menyumbang samah terlalu jauh. Pohon pohon sawo hingga sekarang masih berdiri kalem dan tak terlalu bernafsu meninggikan diri, bahkan nampak ikhlas ketika ada pihak pihak yang mengurangi ketinggiannya, mampu hidup berdampingan dengan sejumlah pohon yang tumbuh secara malu malu. 

Buatlah komplek Masjid itu sebagai Taman dan sekaligus menjadi ikon bagi masyarakat sekitar khususnya dan bagi Korpri pada umumnya, rawatlah taman itu untuk menjadi ikon kebanggaan bagi Krprpi kata pejabat itu ketika memberikan Izin Prinsip kepada Pengurus Masjid untuk menjadikan komplek itu sebagai tamana yang membanggakan. Bangunlah Masjid di Komplek ityu seluas yang kalian mampu bangun. Dengan catatan tetap memiliki nafas sebai taman yang indah yang ditata secara konsepsional. Itu yang disampaikan oleh Pak Tarbin sebagai inti laporannya setelah menghadap pejabat yang mengelola pengembangan Perumnahan Korpri Bandar Lampung.  Setelah saya mampu mampu menangkap inti laporan Pak Tarbin, maka sayapun permisi meninggalkan mereka berdua yang masih akan melanjutkan pembahasan yang lain lagi. 

                                                   MASJID ALJIHAD harus jadi ikon di Taman Segitiga  

Untuk melengkapi laporan ini saya akan tuliskan beberapa nama yang banyak membantu dalam Pembanguanan Musholla Aljihad mereka adalah Ilmarhunm Bapak Eko Sumanto, Plopor utama Walkuyo, Tarbin, Sis, Amirudi Kelompok Pendukung Sumanto, Enggar. dan tentu akan lebih banyak lagi yang lain, mari kita doakan agar semua yang terlibat di berkati Allah dan diterima sebagai amal sholeh.  Dan semoga  pada saatnya nanti amanah untuk membuat taman yang menjadi ikon yang diharapkan pada kita mendapatkan kepercayaan untuk mengeola taman ini bisa kita penuhi. Aamiin. 

 Wallohu a'lam bishowab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar