'
BANGSA INI ADA DITUBIR JURANG PERPECAHAN
KONON dulu PKI yang sudah beberapa kali berkhiabat kepada Bangsa Indonesia aktif sekali melancarkan manuver nabuver politiknya yang ditujukan kepada Islam, mereka sangat berkeyakinan bahwa kehadiran agama Islam itu pada masa yang akan datang adalah akan menjadi biang perpecahan Bangsa, menurut politik mereka bahwa kehadiran Agama Islam adalah malapetaka besar bangi Bangsa. Pada saat itu PKI gemar sekali menyebut mnyebut istilah Kadrun dengan maksud memberikan penghinaan kepada agama Islam.
Kini di era kekuasaan Buzzer dan semenjak dilaksanakannya Pilkada DKI serta Pemilu dalam waktu yang hampir bersamaan istlah kadrun demikian populernya, dan memang dan memang ketika dilaksanakannya PILKADA terakhir DKI dan Dua Pemilu yang terakhir yang berhasil dimenangkan oleh Prsiden Jokowi. Dalam kegembiraannya dengan kemenangan dan sukses besar itu beliau mengatakan Saya Jokowi, Saya Indonesia dan Saya Pancasila
Mungkin sebagai upaya untuk mengantisipasi setekah ancaman perpecahan semakin menganga itu ternyata ada yang berusaha mamsukkan Prabowo dan berhasil mendudukkan Prabowo pada posisi sebagai Menteri Pertahanan dan Keamanan. Tetapi sayang kehadiran Prabowo bergabung ke kubu Jokowi nampaknya tak bisa berbuat banyak untuk memperkecil accaman oerpecahan. Apakah ini berarti bahwa sesungguhnya ancaman terpecahnya Bangsa ini bukanlah semata diutuhkan sebagai akibat keses buruk Pilkada dan Pemilu, dengan demikian maka bisa saja sejatinya tampa Pemilu dan {ilkadapun keterbelahan itu memang sedang diupayakan oleh kelompok yang sejatinya memang menginginkan perpevcahan anak Bangsa.
Kita berharap Pemerintah memiliki kemampuan menangkap adanya gejala yang semakin nyata dan membahayakan ini manakala disebutkan dan biarkan penyebutannya secara berulang ulang dan semakin dipahami bahwa maksud pengucaoan itu adalah dalam rangka menghuinakan dan membenci Islam maka nanti akan tiba saatnya akan muncul pihak pihak yang merasa tak suka dengan gelar dengan maksud yang buruk disematkan kepada Islam, pada saatnya nanti ada pihak yang merasa perlu untuk memberikan reaksi. Karena dengan menyatunya antara Presiden Jokowi dan Prabowo dalam satu kabinet dan tak memberikan efek positip dan meredakan kebencian antar anak Bangsa ini kita harus benar benar yakin bahwa bukanlah Presiden Jokowi sebagai pangkal tolak perpacahan yang menggejala.
Jika Pemerintah gagal mengantisipasi, maka sesungguhnya kita sedang menghadapi bahaya yang maha besar. Tetapi keraguan kita memang akan selalu menggelayut karena setidaknya info dari Amerika sendiri yang mengatakan bahwa Pemerintah Indonesia sedang memiliki hubunganmesra dengan Buzzer dan untuk itu operasional Buzzer dikatakan seoehnya ditanggung oleh Pemerintah.
Kita berharap agar pihak masjid juga bisa memberikan edukasi kepada jama'ah agar memberikan pemahamaman dan peringatan bahwa apa yang telah dilakukan oleh pata buzer untuk menyerang dan memfitmah berbagai pihak dan terlebih bila itu ditujukan kpada Ulama itu adalah sangat berbahaya sekali, sudah sedemikian banyak ulama yang nampaknya harus berhadapan dengan Pemerintah lantaran mendapatkan laporan Pengaduan oleh Buzer dan sudah banyak sekali ulama yang sudah dijatuhi vonis, sementara dasar dasar hukum untuk memberikan vonos yang demikian berat menurut pengamat sangat le,ah, selain adnya tebang pilih dalam dalam hal ini. Wajib hukumnya ulama melakukan pengamatan dan timbangan yang adil demi kebaikan bersama.
Wallohu a'lam bishowab,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar