BEBERAPA HARI yang lalu Pemimpin tertinggi di negeri ini Bapak Presiden JOKOWI dikritik sejumlah mahasiswaui karena para mshsiswan mencatat terlalu gampangnya Preisden berjanji dan terlalu mudahnya ingkar janjinya. Mengingkarai janji seolah dianggap hal yang wajar dan Makasiswa menganggap selain tak terpuji maka dampaknya akan buruk sekali bagi Bangsa dan dengan semangat kekhawatiran para mahasiswa merasa perlu segera menegur secara langsyng.
Sontak Rektor memanggil Mahasiswa walaupun di hari libur, Minggu Sore. tentu saja mahasiwa diperingatkan. dengan pilihan waktu oleh Rektor maka banyak yang menganggap Rektor sedang terevaluasi, Masyarakat memang ada yang kecewa mengapa Mahasiswa harus menhgadiahkan Gambar Jokowi sebagai Qing Of Lip Cervice, yang bila diterjemahbenaskan maka artinya adalkah Si Raja Ngibul. Kita tidak tahu nanti ujung dari pristiwa ini. Tapi dalam peluang yang baik ini, maka kita akan urun rembug terkait masalah keimaman sebagai contoh ketika sholat berjama;ah. yang dipimpin oleh seorang imam, bolehkash imasm ditegur ? dan bagaimana respon imam bila imam diperingatkan atau dipersalahkan.
Imamitu adalah manusia biasa tetapi memiliki sejumlah kelebihan dari yang lain. Dalam agama Islam maka Imam itu bukan mengusulkan diri, tetapi memang ditunjuk oleh para jama'ah.
MUNGKIN SANG KOMISARIS INGIN BERIKAN PELAJARAN BERHARGA
ANDAIKAN SAJA Anies Baswedan gagal total dalam memimpin Jakarta dan Sorang yang diduga Komisaris gemilang luar biasa dalam mengemban tugasnya. Atau Anies memang di benci oleh semua pemduduk DKI sementara Sang Kmisari dielu elukan oleh Rakyat Imdomesia di manapun Iya berada. Maka untukmeludahimjuka Anis selaku Gubernur DKI ukanlah merupakan kewenangan Komisaris BUMN itu.
Saya terinat dengan sebuah siaran di sebuah Televisi yang saya nama acara, tempat dan waktu dan sayalupa pula nama nama narasumber, kecuali salah satu narasumber yaiti Mohammad Dhani yang saya kenal sebagai musisi, selain penyanyi Iya pintar mengarang lagu bahkan menjasi pemusik sekaligus, nampaknya yang bersangkutan juga terampil memyusun aransemen. Saya saksikan di acara itu nampaknya terdiri empat orag narasumber termasuk salah satunya Ahmad Dhani. Saya lupa lupa ingat dengan tema acara itu tetapi pembahasan tiba tiba berubah kepada ancaman dari narasumber yang lain bahwa mereka akan rame rame meludahiAhmad Dani yang nampaknya pada saat itu mereka diundang secara resmi oleh sebuah Televisi swasta. Dan memang nampaknya narasumber yang lain memiliki power full dan sepertinya seolah wajar saja dalam mengambil tindakan untuk meludahi wajah seseorang. Ahmad Dani. Saya tidak tahu apakah mereka meldahi Ahmad Dani, kapan dan dimana, tetapi konon katanya memang Ahmad Dani pernah berurusan dengan Kepolisian dalam pristiwa terkait politik dan apakah juga terkait masalah hal yang menjijikkan itu.
Sunguh menghawatirkan sekali manakala para pemuka masyarakat berusaha menerapkan main kayu dalam berpolitik. Memang sich ambil tindakan dengan menggunakan air ludah tidaklah mngancam yangbersangkutan akan mengalami cacat tubuh, cidera atau semacamnya. Tetapi yng jelas secara etika hal tersebut sangat tidak dibenarkan, apapun alasannya. Toh banyak cara cara lain yang mungkin akan lebih sejalan dengan aturan yang berlaku dan lebih penting lagi norma moral dan budaya kita tak terlanggar.
Seorang sahabat Rasul dalam sebuah peperangan akhirnya terpaksa berhadapan satu lawan satu dalam sebuah peperangan bersama Rasul dalam mempertahan Agama Allah dan dalam upaya memudakan dalam melaksanakan Ibadah dan dakwah. Tetapi nampaknya pihak lawan benar benar berniat membunuh sahabat tadi, sehingga dedngan berbagai cara Sahabat tadi untuk melumpuhkann nusuh untuk memberi kesempatan berpikir untuk memilih beriman. Tetapi rupanya rentara musuh tadi setelah dalam keadaan terpojok tak lagi berdaya, buannya menyerah atau menyatakan beriman, tetapi Iya justeru meludahi wajah sahabat tadi. Setelah pristiwa meludahi wajah tadi Sahabat tadi langsung menyarungkan pedangnya dan meninggalkan tentara musuh yang tak berdaya tadi lepas dan penyelamatkan diri.
Sahabat sahabat lain bertanya mengapa tak dituntaskan saja duel tadi, tah musu memang bernafsu ingin membunuh, dan kita berada di atas angin, sementara dia tak mau menyerah atau meminta maaf dan atau menyatakan beriman. Tetapi meludahi wajahmu ?. Sahabat tadi menjawab, benar saya semula berperang karena Allah dan memohon keridoan Allah. Tetapi setelah musuh meludahi wajah saya maka peperangan saya hentikan saja karena saya khawatir saya berperang bukan lagi karena Allah tetapi adalah karena dendam pribadi, dan bila diteruskan maka peperangan itu tidak lagi murni karena Allah.
Ada satu lagi peristiwa yang benar benar maha dahsyat terkait aktivitas ludah meludah. Rasulullah selalu saja lalu di depan rumah seorang Yahudi ketka menuju atau sepulang dari Masjid melaksanakan sholat. Meludahi Rasul setiap lalu didepan rumahnya menjadi riyual rutin bagi orang Yahidi itu, dan Rasulpun tak menunjukkan kemarahan ketuka Yahudi itu meludahi dirinya, dan memang Rasul tak pernah menunjukkan kemarahan ketika ada orang yang menghinanya secara pribadi. Rasul hanya akan marah ketika ada pihak yang menghina Allah.
Tetapi tak urung Rasul terheran heran mengapa sudah beberapa hari ini orang tersebut tak muncul untuk meludahi Rasul serta menumpahkan sumpah serapahnya. Beliaupaun bertanya kepada para sahabat. Prihal ketidak nampaan orang yang selalu menantikan Rasul berlalu di depan rumahnya. Rupanya ada sahabat yang tahu bahwa orang itu sudah berapa hari ini jatuh sakit dan beristirahat di dalam rumahnya saja.
TEPUK TANGAN dan sorak kegirangan tertangkap di berbagai postingan dan komentar netizen seusai pembacaan vonis Hakin dalam kasus pelanggaran protokl kesehatan Oleh Habib Riziq 4 tahujn penajara karena mengaku sedang dalam keadaan sehat wal afiat. Tetapi diluar itu kabarnya ada utusan keluarga Hakim memohon maaf kepada keluarga Habib Riziq karenamereka sdah merasakan sangat tersiksa oleh doa doa Habib Riziq dan para pengikutnya. Setiap kali menyaksikan ulang dengan doa doa Habib Riziq mereka merasakan ketakutan dan siksaaan yang amat sangat, belum lagi doa doa anak didik Habib Riziq beserta simpatisan yang jumlahnya dipastikan mencapai jutaan orang, mereka hanay meminta satu, yaitu keadilan dari Allah yng maha adil. Allah sangat memperhatikan doa orang yang teraniaya.
Habib Riziq Syihab walaupun di mata Jaksa adalah sebagai manusia yang tak ada apa apanya, karena ternyata di mata Jaksa Gelar Imam Besar adalah hanya isapan jempol, dan Jaksa penuntut Umum merasa per menonjolkan informasi ini, dan Hkim membenarkan bahwa yang bersangkutan terbukti hanya seorang pembohong dan suka membuat onar dan pantas diganjari enam tahun kurungan, tetapi di mata murid muridnya, di mata pembantu pembantu dan di mata sebagain ummat Ilam dari mayoritas Muslim dunia Habib Riziq adalah manusia luar biasa.
Sulit mencari duamua di Indonesia seorang ulama yang memiliki ilmu yang mumpuni serta ahli ibadah. Kata anak muridnya dan orang orang dekatnya bahwa Bila Habib Riziq berdoa maka doanya panjang sekali, kata muridnya bila sedng dalam perjalanan Habib Riziq itu kerjanyamembaca buku, mengaji Quran dan berdoa panjang panjang, dan memang itu yang dilakukannya sehari harinya. Maka tentu saja setiaap seseorang yng telah mencurangi Habib, bila Ia juga penganut agama Islam, maka Dia akan merasa ketakutan kalau kalau termasuk dalam doa beliau yang panjang itu.
Ketika beliau bersakaman dengan Hakim pada saat sesusai sidang ternyata ada yang mendengar beliau berucap "Nanti kita Berjumpa Kembadi Di Pengadilan Alherat" Yah semua kita tahu bahwa menurut banyak para pakar hukum bahwa dlam persidangan itu Habib Riziq telah didzalimi, dan entah informasi yang berawal dari mana mengatakan bahwa perintah penzaliman itu berasal dari istana, tetapi memang Hakim menawarkan kepada Habib sesuaikaidah hulum Habib bisa terlepas dari jerat hukum bila Presiden memaafkan segala kesalahannya. Karena saran Hakim disampaikan sebelum hukum inkrah, maka muncul dugaan bahwa memang istana yang menginginkan Habib di dzalimi, entahlah.
Dalam informasi masyarakat dunia yang disampaikan oleh UAS dai terkenal bahwa dikalangan Habib akan hadir seseorang berkarakter seperti Habib hanya akan muncul setiap delapan puluh tahun, maka sesungguhnya Indonesia akan bahagia sekali manakala mampu mengajak Habib bekerjasama dalam membina ummat, masyarakat dunnia justeru heran mngapa Indonesia menyia nyiakan keberadaanya. Bagi masyarakat Islam dunia sebenarnya keberadaan Habib Rizik bisa membawa berkah.
Tetapi selama ini berbagai fitnah telah ditimpakan kepada Habib Riziq sepertinyaada pihak yang ingin mnghinakan Habib se hina hinanya. Dan baru setelah ditemukn masalah Covid 19 ini ditemukan cara untuk membuat beliauhina hina nya, yaitu dengan vonis 4 tahun penjara maka berrti Hbib akan ercatat sebagai manusia hina jauh lebih hina dari mereka yang memaling dana bantuan orang orang miskin.
Itu sangat menyakitkan,dalam ketidak berdayaan maka beliau akan terhukum oleh oleh seorang Hakim. Ada tiga mcam Hakim menurut Islam (1) Hakim Ilmunya luas dan berbuat adil, ( 2 ) Hakim yang ilmunya luas Tetapi berbuat Tak adil, ( 3 ) Hakim yang ilmunya cetek dan tak adil pula. Rasa rasanya Hakim yang mengadili Habib Riziq hampir dipastikan bukan Hakim dalam Kategori perama, Surga balasannya, maka berarti jika tidak sebagai kategori kedua atau ketiga. Tetapi banyak yang mengatakan mlihat alasan Hakim memutuskan vonisnya maka sudah cukup dikategorikan yang ketiga. Tetaoi itu belum selesai.
eorang teman yang bukan ahli agama dan bukan ah;i hukum mengatakan, bahwa baik Hakim dan Jaksa akan tersiksa merasakan dahsatnya doa doa Habin Riziq,
BEDA TIPIS antara kata kurang dengan curang. ini diskusi persis ketika saya masih mahasiswa tingkat dua jadi sekitar semester tiga dan empat, muncul seorang senior yang mengajarkan kepada kami tentang bahwa pentingnya kecurangan untuk menutupi kekurangan. Bila kita merasa memiliki banyak kekurangan, maka tidak ada jalan lain, kita harusb melakukan kecurangan.
sekarang usia pensiun saya sudah tebilang over artinya sudah tak terbilang saya smester berapa dan selayaknya sudah di DO dan artinya menjatuhkan rangking Perguruang Tinggi. Buruk sekali mativasi dari senior tak bertanggung jawab itu, Dalam sebuah seminar mahasiswa tingkat dua dipastikan tak akan mampu bila ikutv diskusi sesuai dengan tema dan konten tulisan serta alur pembicaraan, kami dorong seorang kawan untuk mempertanyakan kata barangkali sebagai pendamping protes kami terhadap adanya beberapa kekeliruan yang mungkin tak sengaja, tetapi kami kompak bak buzer, tetapi kamu bukan hanya sekedar mendengung tetapi betul betul mendengus. ketika kata barangkali kami artikan sebagai barang yang biasa terhanyut dikali adalah sampah atau mungkin kotoran manusia dan mungkin juga bangkai dan sejumlah nama yang menggambarkan kekotoran dan kehinaan, dan terlepas dari benar atau salahnya pembahan itu, kami berikan tepukan, atau juga ejekan atau sorakan untuk menghinakan si penulis. Itu kami lakukan karena kami tak mungkin bisa seminar dengan serius membahasa konten yang duseminarkan.
Ada juga perguruan yang setiap tahunnya menyelenggarakan debat kusir khususuntuk mahasiswanya, ya ternyata acara. acara seperti ini sangat diminati mahasiswa. Banyak mahasiswa yang menyukainya diskusi yang seperti tidak serius ini ternyata seringkali membuat mereka yang terkenal kutubukupun menjadi seolah kehabisan kata kata. Para tokoh pengunggul debat kusir ini nampalnya tidak membutuhkan penguasaan literatur secara mendalam. Karena mereka akan dilibas oleh peserta yang bermodal lancar bicara dan berani walaupun tak seberapa didukung teori, dan bahkan cukup menggunakan logika yang artifisialis saja. Sukur sukur saja bila bisa bicara dengan intonasi yang menarik. Walaupun sejatinya kurang didukung mutu konten.
Ya itu sebuah pelajaran yang konyol yang saya pikir harus saya buang jauh jauh setelah saya bekerja, biarlah saya kurang menarik asalkan apa yang saya katakan lebih bisa saya pertanggungjawabkan. Tetapi justeru disaat saya sudah pensiun, dan jika dihitung pensiun ini dengan semester penasiun saya sudah over smester, munkn sya sudah harus do do. Artinya pensiunan saya sudah lama sekali, tetapi heran kok saya justeru menemukan kecurangan di proses pengelolaan Pemeritahan. Kecurangan yang paling baru adalah kecurangan dalam proses persidangan.
Yng menyebut telah terjadi kecurangan dalam proses peradilan justeru para pakar, mereka yang memiliki pemahaman yang mendalam artinya merka yang memiliki pemahaman yang total.
Dengan berlangsungnya sidang Habib Riziq Syihab medsos dan studio youtub sangat lancar mendatangkan para ahli untuk membicarakan sesuatu, dan di medsos itu pula nantinya antara para ahli dan buzer saling berhadapan. Untuk menjadi Bzer nampaknya tak dibutuhkan keahlian. Walaupun ada diantaranya bergelar S3. Semula ada Buzer Pemerintah dan ada Buzer swata. Buzer Pemerintah di bina oleh Kaka Pembina, sedang Buzer swasta mereda dan nampaknya hanya perseorangan belaka. Data tu yang mampu kita tangkap, tentu saja lebih banyak lagi gerakan gerakan yang tersembunyi yang sangat mempengaruhi Keputusan Keputusan Pemerinah berkuasa.
Dalam situasi demikian sebenarnya kita membutuhkan pihak ulama dan dan dai untuk menempati posisi yang signivikan sehingga ummat merasakan adanya bimbingan. Mau tidak mau para ulama zaman sekarang ini harus bicara dan menulis. Apa yang diicarakan dan apa yang ditulis oleh para ulama itu seyogyanya harus bsa dengan mudah diakses oleh ummat. Bila kita berkaca kepada Hakim dalam buku buku Islam, mka Hakim itu akan terbagi tiga Ada hakim yang berilmu dan adil, ada hakim yang berilmu tetapi tidak adil dan ada pula hakim itu selain ilmunya sangat terbatas tidak adil pula. Apalagi ditambah dengan bengis dan kejam.
Seseorang akan nampak pintar dan berilmu itu dri ucapannya dn dari tulisannya, seseorang yang tidak pernah menulis dan tidk pernah bicara maka akan sulit diketahui apakah orang itu berlmu atau tidak. Ada juga untuk mengetahui seseorang itu berilmu atau tidak adalah dri tingkat pendidikannya, tetapi sayang banyak juga orang yang mengantongi gelr yang tinggi hingga S3 tetapi tidak melakanakan kuliah secara benar dan menggunakan tangan orang lain menyelesaikan tugas tugas akademiknya itu. Dan kita tentu tak bisa berharap banyak kepada orang yang seperti itu. Sukur sukur jika dia masih adil,sehingga akan kitab yang dibahasnya. daya rusaknya terbilang kecil.
Kita bersyukur dahulu lembaga pendidikan Islam memiliki tradisi NgajiKitab, seorang murid atau santri yang ngaji kitab itu diajbkan membaca kitab dan membahasnya bersama Kiyai atau ustadnya, lain kitab umumnya lain pula ustadznya karena para ustadz juga mengambil spesialisasi akan kitab yang dibhasnya. Di awal perkembangan ilmu Islam orang belajar kepada para pembantu Rasul, apalagi dalam tradisi Islam Kitab alquran itu harus dihapal, sejumlah orang ditugaskan menghapal wahyu yang diterima rasul. Sementara Rasul yang dikatakan ummi itu membacakan atau mengucapkan wahyu itu secara lisan laly parasahabat yang ditunjuk menghapalnya. Dan ternyata para sahabat yang mampu menghapal adalah sahabat yan sangat tekun dalam ibadah, mmiliki komitmen yang tinggi, menunjukkan sikap dan prilku serta ucapan ucapan yang baik baik saja. Bagi mereka yang tak memiliki kerteria seperti itu akan kesulitan dalam menghapal dan tetap mengingat apa wahyu wahyu yang di tuturkan oleh Rasulullah itu. Kepada mereka itulah para ulama yang terkenaltekun beribadah dan menjaga pikiran ucapan dan perbuatannya itu belajar dan menulis uku, yang dipelajari dan dikaji para santri itu. jalr itu sesuatu yang lazim dlalui oleh ulama. Ulama itu harus pintar dan jang terlihat awam. Ulama harus terlihat 'aabid dan luas ilmumya.
Dalam sidang Habib Riziq seyogyanya kita mendapatkan pendidikansebagai upaya untuk menggali bnyak ilmu dalam menegakkan keadilan, apatah lagi yang dijadikan tersangka adalah seorang Imam Bear, diangkat oleh para pengikutnya, dan pengikutnya adalah sangat banyak skali, tapi sangat mengejutkan koq Jaksa mengatakan bahwa kedudukan sebagai Imam Besar adalah Isapan Jempol. nampak sekli ahwa Jaksa tak paham dengan apa yang diucapkannya. Lalu pihak Hakimpun tak luput dari cemoohan masyarakat, menunjukkan kekurangannya. Halseperti ini harus dijadikan oleh perhatian oleh Jaksa dan Hakim karena keduanya akan bergadapan masyarakat terdidik, yang mereka memiliki sarana untuk bicara langsung, dan mereka merespon hanya dalam hitungan jam sudan biasa beredar di kalangan umum.
Ada seuatu yang aneh dan nampak seolah belum dipahami oleh Hakin, ketika Hakim menawarkan agar meminta Maaf Kepada Presiden, padahal hukuman belum ingkrah. Atau pengamat yang tidak paham bahwa sekarang ini walaupun belum ingkrah Presiden bisa saja mengampuni seorang terdakwa sebelum Hakim memvonis yang bersangkutan. Mungkin juga ini maksudnya adalah peluang emas untuk menunjukkan Presiden adalah seorang yang lemut hatinya. Tapisayang masyarakat kebabalasan, mereka memilih untuk memutuskan Hakimnya yang kurang pandai tentang Hukum. Tetapi tu;isan ini sama sekali bukan umtuk memberikan evaluasi sidang Habib Rizik.
Seperti kutipan di atas ada Hakim Yang luas Ilmunya dan Adil Keputusannya, tetapi ada Hakim yang luas ilmunya tetapi tak adil keputusannya, danada lagi yang lebih parah yaitu ada Hakim yang terilang dangkal ilmunya dan tak adilpula Keputusannya. Biarkanlah perkara Hakim dan Keadilan, jadi bahasan paa pakar saja. bergandengan satu dengan yang lain.
Memang ummatpun sebenrnya membutuhkan adanya pihak pihak yang memperkenalkan kreteria, apa itu ulama sehingga mereka bisa membedakan mana yang ulama dan mana yang ilmuan,manapula yang ulama dan ilmuan, dan manapula ilmuan yang ulama. Karena memang ulama dan Ilmuan memang seyogyanya bergandengan, akan lebih memiliki kekuatam manakala ulama itu memiliki ilmu yang luas, dan ilmuan juha akan terhindar dari kesesatan manakala memahami agama. gar apa yang dialami oleh Jaksa dan Hakim di persidangan Habib Riziktak akan terjadi kepada para ulama dan ilmuan dalam kasus serupa adat yang lain. Takada salahnya bagi Jaksa dan Hakkm yang beragama Islam juga belajar dan mengenali siapa itu ulama Islam.
Jaksa dan Hakim itu pejabat publik yang kesejahteraan hidupnya ditangung dengan uang rakyat. Dan tentu saja rakyatpun merasa berhak mengevaluasi nya. Nampaknya hakim kita yang satu ini kurang paham kepada kaidah peradlan. Mngkin Hakim lupa ada satu kisah ketika seorang ulama yang telah ingkrah dalam hukuman mati, ketika beberapa saat sbelum hukuman mati dilaksanakan, ada utusn Penguasa tertinggi agar meminta maaf, kepada penguasa sehingga segera diampuni dan dibebaskan pada saat itu juga. Tetapi ulama tersebut menjawab tidak, "Saya lebih Suka menemui Tuhan Saya" ... dengan kata lain "Kita lnjutkan Kasus ini di Pengadilan Akherat" Ulama itu setelah yakin akan kebenaran yang diperjuangkannya tak akan memiliki rasa takut kepada Tiang gantungan sekalipun.
BILA KITA SEUSIA maka berarti tak banyak lagi hari Jum'at yang akan kita lalui, dan pada saatnya peluang hari Jum'at pupus sudah, maka marilah Jum'at beberpa jum'at selama ini kita belum merayakan hari Jum'at maka rayakanlah mulai sekarang, bila selama ini telah merayakanya, maka teruskan dan tingkatkanlah perayaannya, demikian kira kira ajakan dan himbawan Khatib Kami pada Jumm'at 18 Juni 2021 yang lalu.Himbawan ini sangat menarik bagi jama'ah karena trnyata ada beberapa jama'ah yang menanyakan bagaimana cara merayakan hari hari Jum'at yang dipastikan selalu datang setiap pekannya.
Bakda maghrib di setiap Kamis hendaknya kita telah terbiaa menyiapkan diri untuk membaca Surat Kahfi, Yasin, Ar Rahman dan lain lain itu adalah sebagai salah satu wujud dari merayakan Hari Jum"a,kitamendapatkan waktu hingga sebelum datangnya Maghrib di Jum'at sore. demikian keterangan khotib.
Ada juga yang memiliki tradisi setiap hari jumm'at mereka para anak anak yang tinggal sekota bersepakat berkumpul di rumah orang tua mereka, dalam berkumpul itu mereka mengaji bareng dilanjutkan dengan sambutan singkat orang tua mereka yang berisikan kutipan ayat, atau membacakan naskah tulisan yang bermutu, mereka berdoa,lalu mereka bergembora, dengan memngikut sertakan anak anak mereka, cucu dari orang tua mereka. Dan banyak lagi yang mereka lakjukan sesuai dengan kesepakatan kesepakatan diantara mereka sebelumnya.
Ada juga orang yang merayakan hari jum'at dengan mengdoakan sanak pamili mereka yang sedng sakit, sedang mennghadaspi ujian atau apapun sesuatu yang harus mereka hadapi dan dirasakan berat. Sanak pamili yang jauh jauh serta sahabat sahabat mereka selalu mereka pantau bagaimana keadaan mreka, lau mereka berdo di hari Jum,at senagai hari besar, hari yang akbar itu.
Ada juga yang sebeumnya menanyakan prihal kabar sahabatnya baik yang tinggal disekitarnya ataupun jauh di kot dan bahkan lain pulau, bahkah dia mnanyakan apakah persoalan yang sedang dihadapilainnya selain kesehatan. Lalu sejak malam jum'at dia cicil doa doa itu agar selesai doa doa iti sebelum datangnya maghrib di hari Jumat shore.
Banyak cara orang merayakan kehadiran Hari Jum'at, ada yang membutuhkan biaya , ada yang tidak membuthkan biaya sama sekali. Tinggal kita akan ilih yang mana, Dan yang paling penting adalah bagai mana ahwa perayaan itu memiliki pesan kebesaran Jum'at, dan memang pesan itu tidak hanya tergantung kepada iaya besar, Tetapi pesan Khatib kami tadi maka setelah tahu bahwa hari jum'at itu adalah hari yang harus dirayakan, maka tentu saja tidaklah elok manakala dengan kedatangan Hari Jum'at ternyata kita tidak melakkan sesuatu, tidak merencanakan sesuatu, bahkan kita pikirpun tdak, olh karena pen Khatib kami jangan lagi kita pernah menyia nyiakan kedatangan Hari Jum'at.
Dahulu saya punya sahabat senior, yang menyusuh isterinya masak secara istimewa, setidaknya istimewa dibanding kesehariannya, jika kita bertamu kerumahnya baik malam jum'at atau di hari jum'at selalu saja Ia memaksakan kita untuk makan terlebih dahulu, walau hanya beberapa suapsaja. Pada suatuj waktu saya ditanya oleh tetangga sahabat saya itu, itu setelah dia pindah rumah, yang bertanaya adalah sahabat barunya yang kebtulan saya sudah dahulu kenal.
Apa bisnis sahabatmu itu ... saya kaget karena pertanyaannya penuh selidik. Saya bilang saya kurang paham, ttapi Dia memang seringkali nampak sibuk. Ada apa rupanya tanya saya asal buni saja, jawabannya yang ternyata di luar dugaan saya, "Kami ini kan sedang rehab masjid, semula ketika sedang tahap perencanaan Dia tak banyak usulan, tetapi dia selalu menusulkan peningkatan kualitas saja, usul itu banyak diketawakan kawan kawan, kami semua pesimis, tetapi dia nampak optimis sekali
Di luar dugaan, ketika pembanunan itu di mulai dan kami sekitar sini sudah berhasil mengumpulkan sejumlah uang,dan tukangpun sudah di datangkan dan mulai eksen, dagtang sahabat tadi menyetorkan uang yang diaku dari seorang sahabatnya, dan kami terbelalak bahwa jumlah uang itu hampir seimbang dengn dana yang kami kumpulkan secara susah payah. Dan kamki sesama panitiapun saling tanya. Dia lain hari ketika panitia menyatakan jumlah dan mulai menipis. Tiba tiba kawan tadi kembali datang menyampaikan sejumlah uang yang katanya kiriman dari sahabatnya.
Pada suatu hari saya jumpa dengan sahabat saya teman kuliah, Dia menanyakan prihal kabar seorang teman senio kami, usianya jauh di atas rata rata kami, Ada apa emang .... tanya saya, pada suatu hari Dia cerita kepada saya, bahwa masyarakat disekitar rumahnya sedang membangun masjid, Dia bilangpanitia sudak kualahan ... dia meminta saya membantu, tetapi dibatasi jumlah maksimalnya, sedang jumlah minimal tak terbatas. Saya ingin mendapat informasi apakah pembangunan masjid itu sudah selesai apa belum. Saya dan kawan kawan itu sewaktu kuliah dulu seding diminta jumatak di masjid di dekat rumahnya dulu. kami selalu dipaksa makan siang di rumahnya, Dia bilang ini harui Jum'at, hari yang harus kita Muliakan, sebelum makan beliau meminta kepada kami untuk berdoa apa saja sebelum makan.
MENGAKU TIDAK SAKIT SETELAH DIPERIKSA TERNYATA TERPAPAR CORONA DIANGGAP BERITA BOHONG , TOK ! 4 TAHON VONISNYA
SEORANG BUZER kenamaan yang menjelaskan hwa perekonomian keluarganya menjadi terangkat luar biasa setelah bekerja sebagai Buzer Pemerintah menyatakan rasa syukur atas fonis yang diputuskan Hakin kepada Habib Riziq empt tahun penjara, itu sangatlah sesuai dengan ketetapan hukum karma, dahulu Habib Riziq yang telah dianggap berhasil memenjarakan hok dua tahun, maka berarti karmanya adalah empat tahun, Habib Riziqmenurut anggota buzer bayaran Pemerintah itu menganggp bahwa Riziq harus menerima karma itu. Karena balasan karma itu adalah dua kalilipat.
Sebagaimana diketahui bahwa begitu Ahok menerima vonis hakim dua tahun maka Beliau mengancam akan mempermalukan para Ulama satu persatu, dan kali ini giliran Habib Riziq yang telah menyelenggarakan pertemuan pertemeuan akbar di Monas sebanyak beberapa kali dengan hasil sesuatu yang sangat mengganggu kenyamana para Penguasa dan politisi.
Dengan demikin kita ketahui bahwa oristiwa penting ini bukanlah pristiwa hukum semata, tetapi lebih dikuasai dikuasai politik. Maka segala sesuatunhya memang harus kita pahamidengan pendekaan politik. Dunia politik kita sekarang konon katanya telah diakui secara bersama bahwa Rezim Penguasa dan Politik sangat dikuasai oleh oligarki bisnis, maka tentu saja Habib Riziq tak memiliki kemampuan untk mengimbangi para cukong cukong besar itu, kepentingan bistis aligarki memang membutuhkan kesetabilan dunia politik. Untuk sementara dnia politik ini merasa akan lebih stabil manakala tak ada perbedan pendapat.
Perjalanan Bangsa untuk mencapai kemoderenan dan kesejahteraan nampaknya masih terlalu jauh untuk dicapai. Kita butuh Kepemimpinan yang demokratis dan mengutamakan kepentingan dan kesejahteraan Bangsa dan Masyarakat ketimbang kepentingan Oligarki yang juga di dominasi asing.
PERBEDAN YANG BESAR DIKECILKAN DAN ERBEDAAN KECIH DI HILANGKAN
PADA PILKADA DKI yang lalu dan membuat Ahok tersingkir, padahal menuut analisa dar sisi manapun maka kemenangan Ahok sesungguhnya sudah hampir ada di tangan, tetapi beilau terpaksa berhubungn dengan yang berwajib karena mengatakan Al-Quan telah dijadikan alat untuk menipu, dalam sudang Ahok trancam hukuman maksimal selama lima tahun penjara, Seusai sidang Ahok kembali mengancam bahwa para ulama akan dipermalukan satu persatu.dan Pilkada sekali itu terasa sekali masyarakat terancam terbelak, di salah satu sisi masyarakat ummat dibawah Komando Habib Rizik berhasil mengumpulkan ummat mencapai tiga juta orang jama,ah. Ternyata ketika dilaksanakannya Pilpres. keterbelahan masyarakat semakin mengerikan karena nampaknya masing kelompok yang belah kembali terbelah dalam kelompok yang sama. Ahok tak pernah asal bicara, beliau akan membuktikan ucapannya.
Masyarakat berhati lapang menginginkan Pemerintah dan penguasa agar berupaya untuk secara serius mengantisipasi keberlanjutan ketebelhan masyarakat, keterbelahan itu justeru dianggap remeh oleh Pemerintah jika tak boleh di katakan untuk dilanjutkan. Metinya Pemerintah berusaha dua kelompok agar perbedaan besar itu gar diperkecil, sedang perbedaan kecil dihilangkan. Jangan justeru diupayakan untuk memperuncing segala perbedaan baik besar maupun kecil.
Begitu besar biaya yang dikeluarkan oleh Gubernur Jakarta sekedar untuk membangun budaya pengguna kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat untuk mampu menghormati para pejalan kaki dan pennguna sepeda. Lalu diangnlah sebuah narasi artifisialis untuk menghancurkan dan membuang jalur sepeda dengan alasan kehadirannya sangat mengganggu kenyamana para pengendara mobil dan motor, justeru disaat saat jalur itu baru selesai dilaksanakan. Dan kamapanye menghormati pejalan kaki dan pengendara sepeda masih dalam rafaf ancang ancang. Dengan sikap yang sama sekali berderet deret mobil meah daparkir secara mlintang di jalur sepeda, sekedar untuk mengatakan bahwa kami kami orang kaya sangat terganggu oleh kehadiran para orang miskin yang berjalan kami dan menggunakan sepeda dalam mengais rejeki. Jika sampai petinggi polisi menyetujui pembongkaran jalur sepeda yang juga diperuntukkan labih kepada orang miskin ini, maka kita akan kecewa sekali. Pada suatu hari di saat saya masih duduk diklas terakhir sekolah SD ada seoang polisi di Kecamatan Desa kami polisi tersbut sedang mendamaikan dua kelompok Remaja ribut dalam pertandingan bola kaki tingkat Desa. Dengan segala keanggunan dan kewibawaan Polisi yang berpangkat rendah itu mengatakan "Jika ada perbedaan Besar mar kita Kecilkan, bila ada Perbedaan Kecil mari kita hilangkan". Maka berdasarkan logika Polisi berpangkat Tinggi dipastikan memiliki sikap dan daya didik yang lebih tingi lagi, Karena tidak semua masalah harus dicarikan efek jeranya.
Seperti nasib yang menimp Imam Besar Habib Riziq, sebagai tokoh yang dianggap sebagai penyebab kekalahan Ahok, diaadalah Imam Bear yang memiliki kesanggupan mengumpulkan jutaan ummat dalam satu pertemjan. Dan dalam sidang yang menjadikan Habib Riziq Sihab sehingga Jaksa mengucakan sebuah pernyataan bhwa " Habi Riziq sebagai Imam Besar Hanyalah Isapan Jempol.belaka". Ternyata banyak Pengikut Habab Riziq yang menuduh bahwa ucapan itu hanya sekedar pancingan Kejaksaan agar pengikutnya marah dan ramai rama datang ke Jakarta. Lalu terpancing melakukan suatu kesalahan. Dan dapat dijadikan alasan melahirkan tersangka tersangka Baru yang dijerat dengan paal pasal pidana. Sekali lagi saya ingin katakan bahwa Masa Kejaksaan kalah dengan sikap Bijak Seorang polisi berpengkat rendahan yang bisa mengatakan "Perbedaan besar agar dikeculkan, dan perbedaan kecil agar dihilangkan. Kenapa mereka yang berpangkat Tinggi tak mampu menyatakan seperti itu hatta untuk dirinya sendiri.
Kasus kasus seperti ini hendaklah bisa ditanggapi secara bijak oleh para dai dan juga khotob khotib yang menyampaikan Khutbah di Masjid Masjid, agar memberikan bimbingan untuk meneladani Rasulullah SAW dan juga para sahabat beliau, para alaim ulama yang telah banyak meninggalkan pelajaran bagi ummat sekalian. jaklah ummat ini agar menjadi ummat yang memiliki semangat dan keinginan serta kemampuan untuk memberikan upaya membangun para ummat dan jama'ah, agar memiliki sikap teladan untuk membangun agar berbagai keanekaragaman yang ada pada masyarakat dan ummat itu dapat dijadikan kesepakatan untuk membangun semangat kebersamaan. Deangan mengecilkan berbagai perbedaan besr serta mnghilangkan berbagai perbedaan kecil, agar kita semua terhindar perpecahan, apalagi dalam Islam telah diajarkan bahwa perbedaan prbedaan itu sejatinya bisa dijadikan sebab untuk mencapai kecerdasan. Seperti yang diajarkan oleh Polisi pangkat rendahan yang ditugaskan di Kecamatan Kecil di desa kecil di mana saya dilahirkan, dan juga terjadi ketika saya masih kecil dahulu.
IMAM YANG ADA DIMINTA KEPELOPORANNYA UNTK MEMBERIKAN PELATIHAN.
SALAH SATU YANG harus dibangun oleh oleh Ta'mir Masjuid Aljihad dalam rangka membangun masjid selain dalam bentu fisik adalah membangun krhormatan imam. Kepada imam imam yang ada di lingup Masjid Al Jihad Perum Sukarame Bandar Lampung dimintakan kepeloporannya untuk menyelenggarakan pelatihan remaja dan siapapun yang ingin dan berminat memperbaiki bacaannya terutama yang biasa dibaca waktu sholat, Kita harapkan agar imam imam yang akan datang akan setidaknya mampu mempertahankan kemampuan dari imam imam yang sekarang, dan bahkab sebisa mungkin bisa melebihinya,
Dalam kegiatan ini pada hakekatnya terbuka untuk siapa saja bukan hanya untuk yang muda muda bagi para jama'ah yang terbilang tidak muda lagipun masih diberikan kesempatan untuk meningkatkan kemampuan dan kesempurnaan bacaan al Quran yang yang lazim dibaca oleh imam waktu sholat. Jadi selain al fatihah, juga bacaan surat surat pendek atau ayaht ayat pihan yang juga lazim dibca oleh para imam sholat, atau surat dan ayat ayat tertentu yang disenangi dan digandrungi, karena sering dibaca orang dalam acara acara tertentu dan dalam kondisi kondisi tertentu atau sangat tepar untuk situasi dan kondisi sekarang.
ekali lagi peserta program ini boleh untuk siapa saja karena terkatgori sebagai belajar al-uran, untuk belajar al Quran seseorang tidak akan dibatasi, dan sepanjang hayat kita hukum belajar al Quran adalah wajib sifatnya dan berlaku sepanjang hayat. Al Quran adalah Guru Besar Bagi kita Ummat Islam. Bhkan lebih dari iu karena melalui belajar alQuran terlalu banyak kemanfaatannya bagi kisa sebagai ummat Uslam, dan ketika kita afat disaat kita sedang belajar alQuran maka kita akan tercatat sebagai mati syahid.
Dalam situasi pandemi seperti ini, mK dalam ikut belajar al-Quran ersama kami, maka ikutilah lngkah langkah sebagai berikut. ( 1 ) Apakah kita memang selalu bertindak sebagai imam dalam sehari hari, atau bergilira, atau sekali kali/ jarang, kadang. Atau imam di rumah saja, atau biasa makmjm, atau berbakat jadi imam, atau sekedar ingin menyempurnakan bacaan dan alaan alasan lainnha. Asalkan sudah lancar membaca Quran, Bagi anak anak yang baru belajar Al Qran atau baru belajar menenal bacaan dengan huruf hijiyah nanti akan dicarikan program yang laim lagi. Objek bacaan kita adalah fatihah, surat pendek dan ayat ayat pilihan yang lazim dibaca untuk sholat, atau surat surat dan ayat ayat yang menarik atau disertai alaan tertentu.
( 2 ) Peserta dimina merekam bacaannya melalui HP atau peralatan lainnya asalkan menghasilkan bacaan yang bersih dan bisa disimak kebersihan bacaannya sehingga bisa dikoreksi apakah sudah sesuai dengan kaidah kaidah baca. Bila rekaman suara yang diteriam oleh penyelenggara maka nanti rekaman itu akan diserahkan kepada pihak yang sebelun=mnya telah memiliki kesepakatan untuk melakukan koreksi dan perbaikan. Hasil perbaikan tersebut akan diserahkan kembali untuk diperbaiki. Dan selanjutnya melakukan perekaman ulang dan telah melakukan perbaikan sesuai dengan hasil koreksi, Mungkin untuk mencapai hasil yang baik, maka akan terjadi beberapa kali ulang sehingga tingkat kesalahan menjadi minimal atau hilang sama sekali.
( 3 ) Bagi peserta yang menunjukkan kesanggupan untuk pepmerbaiki bacaannya sesuai dengan hasil koreksi pembimbing akan dibantu mendapatkan bimbingan yang lebih intensif serta menambahkan rekaman yang lebih banyak untuk mendapatkan kesempatan koreksi dan bimbingan seperti rekaman yang sebelumnya. Rekaman rekaman yang sudah dinyatakan sempurna dan layak oleh Pengurus yang ditunjuk akan direkam dan diedarkan melalui chanel Youtube Masjid Aljihad Perum Korpri Sukarame Bandar Lampung.
Demikian sebagai pemberitahuan awal, pemberitahun dan kaidah serta aturan tentang kegiatan ini akan diperbaiki sesui dengan petunjuk dan arahan Ta'mir Masjid Aljihad, saran saran dan jama'ah, para pembimbing dan pihak manapun yang bisa memberikan sesuatu yang lebih sempurna.
Demikian pemberitahuan awal ini agar dapat dijadikan pegangan dalam mengikuti kegian yang berbuka untuk umum ini.
SETIDAKNYA KEPUTUSAN ARAB SAUDI TENTANG QUOTA HAJI MENGURANGI KESIMPANGSIURAN, TINGGAL LAGI MASALAH KESELAMATAN DANA HAJI
QUOTA JAMAAH HAJI HANYA 60.000 ORANG SAJA yaitu jamaah domestik dan sejumlah orang tamu atau pendatang yang secara kebetulan ada tugas dean urusan dan berada disekitar Tanah Suci atau Expatriate. Dan karena itu merupakan ketetapan dari Kerajaan Arab Saudi dengan berbagai bahan pertimbangan khususnya kesehatan yang diyajini kebenarannya berdasarkan informasi dari berbagai sumber yang dipercaya. Ada beberapa hal yang membuat masalah peniadaan haji bagi jamaah luar,yang apling besar adalah diinformasikannya bahwa hanya ada 13 negara yang dibolehkan oleh Arab Saudi sedang peluang Indonesia sepertinya seolah Arab Saudi akan menemukan pintu yang tertutup rapat.
Ummat Islam Indonesia umumnya memiliki rasa kedekatan emosional dengan Saudi, jadi sangat mengejutkan ketika dikabarkan hanya sebelas negara yang dibolehkan mengirim jama'ah haji dan tidak termasuk Indonesia. Maka serta merta ummat jadi kecewa dengan Pemerintah Indonesia karena menuduh Pemerintah seolah tak memperjuangkan keikut sertaan jama'ah Indonesia bersama 13 Negara di maksud. Muncullah tuduhan bahwa pemerintah keliru dalam menempuh pendekatan, persahabatan dengan Saudi, sehingga Saudi memandang sebelah mata. Dan terlebih lagi ketika Arab Saudi memptotes ketarangan Anggota DPR lewat Puan Maharani atas keterangannya yang tak berdasar. Situasi seperti itulah yang secepat kilat mengundang berbagai analisa sehingga masalahnya semakin meluas, dan tentu saja Pemerintah harus menjawab semua pertanyaan secermat dan seakomodatif mungkin karena memang masalah haji ini adalah masalah yang sensitif, dan untuk diketahui sebagian besar jama'ah haji itu adalah orang miskin yang telah bersusah payah dan menunda banyak kebutuhan lainnya demi bisa melunasi dan tercatat sebagai jama'ah.
Kita tak akan lupa berterima kasih kepada para pengamat yang mencoba mengkritisi masalah ini, dengan demikian kitapun dapat menambah wawasan. Trtapi akan lebih berterima kasih lagi kepada pihak Pemerintah manakala berkenan memberikan penjelas sejelas jelasnya, dengan santun dan sabar. Sekali lagi perlu kita ingat selalu bahwa sebagian besar jama'ah yang berangkat haji itu adalah mereka dari kalangan eknomi kelas bawah, berusia lanjut dan berpendidiksn ysng tsk beitu tinggi. Denngan segala keterbatasannya mereka menabung hingga belasan dan bahkan puluhan tahun menabung dan mengumlkan uang selembar demi selembar uang recehan. Kita sebetulnya sangat geram ketika ada panitia dan petugas haji yang membentak mereka, Tetapi kita juga kasian ketika mereka tersesat dan terpisah dari rombongan, sementara nereka hanya mahir berbahasa daerah.
Maka dengan segala kerendahan hati kita meminta dengan hormat kepada buzer kiranya bisa menahan diri untuk tidak ikut meramaikan kehiruk pikuan ini karena masih ada lagi tugas Pemerintah yang cukup berat terkait keuangan haji ini. Kita berharap agar Pemerintah bisa menjelaskan tentang cara penimpanan dana haji dengan aman dan tidak digunakan atau dicampuradukkan denagn dana yang akan digunakan dengan sesuatu yang belum tentu sejalan dengan ajaran agama.
Biarkan Pemerintah menjelaskan dengan sejelas jelas jelasnya dan biarkan ada pihak yang mengkritisinya asalkan berdasar, informasi yang akurat, data dan fakta, serta analisis yang tajam, cerdas dan jujur, sehingga dari waktu ke waktu mampu menghasilkan sistem yang benar benar aman. Kita merasa yakin bahwa memang masih banyak faktor yang sesungguhnya masih bisa kita tingkat kesempurnaan dari aturan aturan yang telah ada.
RINTIHAN PANAJANG BAGI para calon jama'ah yang berusia lanjut hampir dapat dipastikan semakin tua semakin mereka terkendalan melaksanakan Ibadah Haji yang memang membutuhkan fisik yang prima. Keputusan tidak memberangkatkan Jama'ah haji tahun im oleh Kemenag melahirkan tangis dan rintihan panjang itu, karena lumrah bagi setiap ummat Islam mengimpikan berhasil melaksanakan Kwajiban Rukun Islam yang kelima, yaitu melaksanakan Ibadah Haji bagi yang mampu. Sebagian besar para jama'ah haji itu sebenarnya tergolong awam dan miskin, berpuluh puluh tahun mereka menabung lembar demi lembar uang mereka simpan dengan cara menunda segala macam kesenangan dalam hidup ini, ternyata diujung usia yang semakin renta, setelah mereka melakukan pelunasan, ternyata dibatalkan, secara sepihak dan terkesan terburu buru.
Menunaikan Ibadah haji itu bukan sehedar undangan dari Allah tetapi memang merupakan kewajiban sebagai Rukun Islam, memang disebut secara ekplisit bahwa kewajiban hanya dibebankan bagi mereka yang mampu, mampu ekonominya, mampu fisiknya, dan terjamin mereka yang ditinggalkan. Tetapi ternyata justeru mereka yang merasa miskin dan tak memiliki kemampuan hidup mewah seperti mereka yang kayaraya, Mereka menabung lembar demi lembar yang dilakukannya sepanjang hayat dan kepapannya. Akhirnya mereka yang tak tercatat sebagai orang kaya itu memang berhasil menyetot tabungan awal hingga pelunasan sesuai persyaratan yang ditetapkan oleh Pemerintah. Sayang akhir perjuangan ini mereka disiasiakan oleh usaha yang terkesan tak maksimal oleh pihak Pemerintah sehingga keberangkatan digagalkan secara berturut turut, Sebelum pihak Arab Saudi memutuskan segala sesuatunya. Dan ummatpun merasa kurang terlindungi,
Mengapa Pemerintah harus memilih Luhut sebagai wakil Pemerintah untuk membicarakan kuota haji dengan pihak Saudi, Tak dapat dipungkiri memang Luhut jagoan dalam cari utangan terutama dengan oihak Cina, dan Cina bukan hanya memberikan pinjaman uang, tetapi juga berkenan mengirim banyak tenaga kerja, Tetapi mungkin terasa kurang tepat manakala beliau ditunjuk sebagai wakil Indonesia untuk membicarakan kuota haji, bukan lantaran Luhut non Muslim, tetapi diyakini beliau kurang terampil untuk berbasa basi dengan etika politik sesuai dengan budaya Arab. Yang biasa dilakukan oleh Saudi, di yakini Luhut di Arab Saudi akan mengalami hambatan psikologis dalam berkomunikasi oilitik,
Kekecewaan tak terhindari terus berkembang ketika Pemerintah hanya menjawab secara normatif belaka, Termasuk terkait keuangan, yang memang trerjadi kesimpang siuran tentang keamanan dana haji yang mereka setorkan itu. Jika seandainya dengan informasi yang simpangsiur itu maka jangan disalahkan jika ummat menyimpan kekhawatiran yang sangat,Karena dalam waktu yang bersamaan terus menerus berseliweran info bahasa keuangan Pemerintah seolah sedang kolep. Pemerintah yang konon sedang terjebak hutang besar luar biasa itu, sedang berupaya mencari dana hutangan sekedar untuk bisa nembayar bunga hutang, Perusahaan Penerbangan Pemerintah Bangkrut, tak sanggup beroperasional, dan sejumlah BUMN juga kolep kebanyak hutang, Dan sejumlah hasil pembangunan mangkrak, Pemerintah memang sedang butuh dana.
Muncul lah seoranvg Natalius Pigai yang berniat akan menggungat Pemerintah manakala Pemerintah masih juga tak memiliki kemampuan untuk menjelaskan apa sesungguhnya yanh sedang terjadi, Dia yang tercatat sebagai Penganut Kalholik yang taat ini bersama Ribuan temnannya akan menawarkan diri untuk menuntut Pemerintah manakala Ummat merasa dirugikan, sebagai akibat dari kealahan Pemerintah dalam pengelolaan segala tugas terkait,
Pedih memang ummat merasakan karena ini terjadi secara bertubi tubi, sebelum mereka merasa tereakiti, sejumlah ulamapun seperti sedang dihinakan dengan berbagai tuduhan. Seperti ada kelompk bayaran yang gemar menghina para ulama, jangan jangan ini pula yang yang membuat ummatpun tak bisa begitu saja percaya dengan penjelasan Pemerintah yang masih saja hanya dengan jawaban normatif itu, Perlu kita renungkan bersama bahwa Allah memang akan emnurunkan bencana manakala Pemerintah, Ilmuan/ Ulama dan orang orang kaya terlibat dalam upaya mempersulit orang orang miskin. Hitung saja para jama'ah haji yang gagal berangkat itu adalah sebagian besar terdiri dari orang yang sejatinya terhitung miskin. Semoga Allah melindungi bangsa ini.
UCAPAN SIAPA yang bisa dijadikan pegangan oleh ummat, setelah seorang Wakil Rakyat menantang berdebat dengan rakyat yang diwakilinya, hanya lantaran Kedudukannya sebagai Ketua Komisi di DPR yasng bertugas melakukan pendampingn tentang Perjalanan Hanji yang dua tahun berturut turut digagalkan keberangkatannya. Keggagalan tahun 2020 sepertinya masih bisa dipahami, tetapi pembatalan sepihak oleh Pemerinmtah tahun 2021 terasa sangat janggal karena Pemerintah seperti terburu buru dan tampa koordinasi dengan pihak Arab Saudi, dengan segala penjelasan yang semakin tak jelas, maka ummat menduga duga dari hal hal yang tak terucapkan sebagai analisa, lalau hal itu mendorong tak kurang dari seorang Ketua Komisi yang serta merta menilai masyarakat menjadi liar karena memiliki narasi berbeda dengan narasi Pemerintah. Ketua Komisi di DPR seperti hendak pasang badan dan menantang rakyat berdebat, sepertinya Dia nelupakan bahwa beliau adalah Wakil Rakyat, sementara ini berancang ancang berseberangan dengan yang diwakilinya.
Sementara Unsur Pemerintah sendiri yang masih mengalami pertentangan narasi antara satu dengan yang lain. Setidaknya Wakil Presiden sendiri yang mengatakan bahwa Pemerintah telah menggunakan dana haji untuk pembangunan jalan toll, pelabuhan, dan lain lain dalam jumlah banyak, lalu Pemerintah menitahkan berbagai kelompok untuk membantah secara notmatif. Pada saat itulah banyak analisa yang tak terucapkan oleh Pemerintah atau bertentangan antara satu dengan yang lain, ini terjadi persis pada saat Pemerintah sedang mengalami kebangkrutan dahsyat, karena membutuhkan dana hutangan baru sekedar mwmbayar bunga hutang lama. Dengan kata lain ada permasalahan keuangan yang maha dahsyat yang dihadapi bangsa ini dan tentu saja masyarakat akan tergelitik unatk mengkaitkan antar satu dengan yang lain walaupun tak terucap oleh pihak Pemerintah,
Deangan narasi yang digunakan oleh Ketua Komisi yang bersangkutan maka bisa dikatakn rakyat sedang terkoreksi, sementara pihak ulama sudah sangat lama terkoreksi, ulama umumnya sedang diamati dan diwaspadai. Setelah mengalami kesulitan untuk mengeluarkan besluit kelamaan, pihak Kemenag hanya baru mengumumkan sedikit nama ulama yang tersertifikat, jumlah yang terlampu sedikit sedikit dibanding dengan banyaknya kelompok Pengajian yang tersebar hingga kepelosok pelosoh hutan dan pegunungan dipastikan ulama yang sudah tersertifikat ini tak akan mampu mengunjungi ummat, apalagi apatah lagi untuk khutbah jumat saja akan sulit menyiapkan dai karena khutbah jumat akan diselenggarakan dalam waktu yang bersamaan.
Lalu kapan saatnya ummat dan ulama tidak lagi terkoreksi, itu nanti ketika DPR sudah merasa benar benar sebagai wakil rakyat dan menempatkan diri yang sama dihadapan Pemerintah, dan Pemeritah mampu melakukan dan menegakkan aturan secara adil dan bukan untuk kepentingan politik sesaat dan melainkan untuk kepentingan bersama sesuai Konstitusi dan kesepakatan kesepakatan bersama lainnya. Insya Allah pada saat itu maka koreksi bagi ummat dan masyarakat terhenti atau minimal akan terkurangi. Nanti pada saatnya Pemerintah dan DPR akan bekerja untuk ummat atau rakyat semesta yang telah memberiak mandat kepada mereka. Bukam ambil posisi berseberangan, dalam waktu yang bersamaan Ulama akan ditempatkan pada posisi yang memulyakan. Untuk itu memang kita membutuhkan waktu untuk belajar ebrsama, srmoga Allah melinsungi Bangsa yang besar ini.
PERISTIWA INI sudah beberapa hari berlalu baru kutislakan pada malam ini, malam Sabtu, sesungguhnya aku akan tidur seblum jm 11 malam, dan biasabya bangu skitar pukul dus malam, semla setelah bngun tidur aru aku menulis tentang sesuatu yang mana aku suka Dan malam tadi ketika beranjak tidur tiba iba aku teringat dengan Tante Yurike yang aku berjumpa beberapa hari lalu. Kami berjumpa di acara Zoom meting, tepatnya diacara Ngaji Bareng lewat Zoom, acara itu agak rajin ku ikuti yang dibuka seusai waktu Jakarta Indonesia. Dan biasanya yang hadir sekitar lima ratusan orang selain dari Indonesia dari erbagai daera, ternyata pesertanya juga ada dari luar Negeri seperti Malaysia, dan hebatnya lagi sering muncul sejumlah peserta yang bertempat tinggal di Amerika dari erbagai kota di sana.
Salah satunya adalah Tante Yurike dia Tingga di Benya Amerika itu, beliau memburtuhkan perjalanan satu jam guna mencapai Kota besar terdekat dari tempat tinggalnya. Saya sebut tante agar terkesan jauh lebih muda. Beliau baru masuk hari pertama untuk mengikuti acara Ngaji Bareng Online (NBO) yang dilaksanakan setiap habis subuh waktu Jakarta, acara ini sepenuhnya divasilitasi oleh Univrsitas Nusantara. Dan pagi itu adalah hari pertama baginya di NBO, pada saat itu beliau diberi kesempatan tampil memperkenalkan diri keoada jama'ah peserta Ngaji Bareng itu.
Pada saat itulah pertama saya melihat wajah dan mendengar suara merdu Tante Yurike. Beliau peserta baru di NGO diajak oleh sepupunya yang tinggal di Indonesia, Dia sementara ini masih bertahan untuk tetap tionggal di Benua jauh sana, Beliau masih ingin jumpa secara periodik dengan jama'ahnya. Sholat Ied di Amerika sangat saya nimati karena banyak orang yang menantikan tibanya acara itu, bukan saja orang Indonesia, tetapi asal Negeri lain pun berdatangan, kami selalu saja mendapatkan sahabat baru setiap kali sholat ied dan acara lainnya di Masjid. Kami sangat aktif memperingati hari hari keagamaan maupun Nasional dan International. Kami saling berjanji untuk menggunakan kostum apa ketika berangkat sholat, sesuai dengan hari besar yang bersamaan.
Banyak dan panjang sekali cerita tentang Islam di Amerika serta para jema'ahnya. Dan tak lupa Beliau menceriterakan bagaimana prosesnya beliau masuk Islam. Itu dikarenakan beliau sering teleponan dengan sanak famili di Indonesia, dan diantara yang paling gencar teleponan dengan Saudara sepupunya yang memang sejak kecil sudah bergama Islam. Tolong cerioterakan Doong ... bagaimana tentang Islam di Indonesia, saya juga mengenal sejumlah sahabat Muslim di sini ... Kata Tante Yurike.
Tante banyak mendapat ceritera tentang Al Quran, selain alquran beliau mendapatkan banyak kiriman buku dari Saudaranya itu. Ada serial buku yang cukup diminatinya, yaitu satu seri buku Iqrok 1 - 6. Buku itu secara sabar dan rajin dipelajarinya sendiri dan lagsung dipraktekkannya, akhirnya beliau mampu juha membaca al Quran dan tak lagi melirik huruf latinnya. Lalu ditingkatkannya dengan membaca terjemahan, lalu ditingkatkannya untuk membaca Tasirnya. Lalu menyusul buku buku laiinya Selanjutnya Tante Yurike mulai membeli buku buku Islam versi tulisan para penulis asing.
Sepanjang Yurike berceritera, ada suatu ciri khas tentang pilihan bahasanya, beliau memilih kalimat yang positif saja, Kalimat awal akan menggambarkan bagaimana aklhir dari kalimat itui nanti. Serting kita menulis suatu ceritera seperti akan sengaja menampilkan sesuatu yang kontroversi demham awal ceritera, kita senang menulis ceritera manakala ada sesuatu yang seolah ada inkonsistensi bagi tokoh yang kita ceriterakan, kita senang menuliskan sebuah ceritera tagedi, sesuatu yang diawali dengan kebaikan diakhiri dengan suatu kehancuran. Bahkan sering juga kita menulis sesuatu penuh dengan dramatisasi, sesuatu yang kita lebih lebihkan dalam memuji dan bandingannya kita lebih lebihkan dalam mengejek, menghina dan bahkan mencaci makinya sehingga tak menyisakan harga sedikitpun baginya. Itulah kelakuan kita yang beda dengan Yurike.
Sertingkali Tante Yurike mengatakan, sayang mereka belum membaca bukunya, sayang mereka belum berteman dengan orang yang berkenan menunjukanya. Seharusnya mereka memilih teman yang mampu mengajaknya ke arah kebenaran, Semoga saja Allah memberikan berkah dan hidayahj kepada mereka, dan seterusnya. Selalu saja cerita cerita Tante Yusike diakhiri dengan pujian kepada Allah dan doa juga kepada Nya. Mungkian sejak ini kita harus mulai berlatih untuk seperti itu.
Usia tante Yurike sekarang sudah mencapai 80 tahun, selang sehari ada saja pertemmuan yang dihadiri oleh Tante yurike di sana, ada pertemuan Seagama, ada pertemuan sesama Indonesia, dan ada pertemuan lintas Bangsa, dan ada juga pertemuan lintas Bangsa dan Agama. Masjid adalah pusat pusat petemuan kami katanya Bangga, Imam Masjid memimpin kami dalam berbagai aspek di komuniyas itu kata Tante Yurike.
Tante Yurike kini tinggal seorang diri, suaminya telah mninggal, dan perkawinan mereka tak dikarunia putra dan puteri karena pada saat menikah Tante Yurike sudah berusia akhir empat puluhan, dia tinggal sedndiri di rumahnya, masak sendiri dan dan bersih bersih sendiri di rumahnya yang dua tingkat itu. Kdang dia tertawa karena pada saat bersih bersih terpaksa istirahat dan tiba tiba ketiduran dan acara bersih bersih dilanjutkan hari kedua, Tetapi jika akan mengikuti acara mendaki gunung maka acara bersih bersih harus dituntaskan terlebih dahulu.
Itulah ceritera tentang Tante Yurike, anggota jama'ah Ngaji Bareng Online bersama Undira Jakarta yang diikutinya secara virtual Zoom Meeting dari Amerika, mari kita doakan agar pada saat dipanggil Allah nanti tente Yurika bisa meninggal secara Husnul Khootimah ... Aaamiin.
SIMPANGSIUR KAMA'AH HAJI Indonesia tahun 2021 seperti tak tak terelakkan. Dengan dalih kehabisan waktu sehingga kalaupun dibukakan pintu oleh Arab Saudi, maka sudah tak mungkin lagi Pantia Haji bisa melakukan segala sesuatunya. Memang tentu saja Pemerinmtah bisa menjelaskan dengan sejelas jelasnya agar kesimangsiuran ini jangan sampai menjadi tumpangan yang menyenangkan bagi mereka yang menginginkan adanya kekisruhan dan bahkan perpecahan, karena memang hal ini sangat memungkinkan untuk menjadi sesuatu perpecahan karena memang di sana ada kekecewaan, sebuah kekecewaan karena merupakan sesuatu yang diidam idamkan selama bertahun tahun, bahkan ada yang hingga belasan tahun. Apalagi para jama'ah sebagian memang telah berumur di samping biaya yang memang tak sedikit. Oleh karena itu maka kita selalu berharap semua pihak bisa menyampaikan penjelasan dengan santunm karena kita sedang berhadapan dengan calon jama'ah yang sangat beranekaragam.
Dalam waktu yang bersamaan kita juga harus mengantisipasi persoalan eksternal yang mungkin saja bisa terjadi apakah dikarenakan oleh masalah global atau regional atau memang masalah Dalam waktu yang bersamaan kita juga harus kita juga harus
mengantisipasi persoalan eksternal yang mungkin saja bisa terjadi apakah
dikarenakan oleh masalah global atau regional atau memang masalah internal kita sendiri sedang terjadi peruncingan permasalahan yang bisa menghawatirkan bagi kelancaean pelaksanaan Ibadah haji seperti yang sudah atau sedang dipersiapkan Saudi.
Terlepas dari berbagai alasan secara naratip oleh Pemerintah Indonesia, dengan sangat memberikan penghargaan terhadap keterangan berbagai upaya internal internal Pemerintah bersama DPR yang membidangi memang mengesankan upaya internal yang maksimal, walaupun berujung pembatalan keberangkatan haji. Lalu ummat disuguhi berbagai berita berita yang berdatangan secara liar yang mengesankan bahwa nampaknya berbeda denngan persiapan internal dengan melakukan segala sesuatunya sebagaimana yang telah biasa dilakukan.
Tetapi secara eksternal nampaknya seperti tak mampu dilaksanakan secara maksimal, sehingga ada ketidak senadaan antara informasi yang sebelumnya diterima dengan informasik belakangan, dan bahkan tidak didapatkannya berbagai keterangan yang seharnyu didapatkan secara proforsional. Banyaknya informasi yang tak terucapkan oleh Pemerinmtah Indonesia sehingga tentu saja banyak hal yang tak terucapkan itu menghasilkan analisa analisa, analisa itulah yang dianggap oleh pihak DPR khususnya Ketua Komisi yang membidangi sebagai analisis liar.
Kita tidak tahu persis mana yang akan lebih baik analisis liar yang memiliki data data yang dijadikan premis premis lalu dengan konklusi yang berbeda dengan narasi Pemerintah. Atau lebih baik dibiarkan kosong hampa, tampa komunikasi dan interaksi. Tentu saja membangun sebuah komunikasi yang timbal balik secara positif sehingga mampu mengisi kekosongan dan proses dialog membangun akan lebih mampu mengurangi beban pertanyaan masyarakat dan ummat yang nantinya bisa diambil pelajaran yang berharga, sebagai hasil dari sebuah dialog yang sama sama membangun itu.
Secara psikologis jama'ah dan wabil khusus mereka yang dinyatakan gagal berangkat, sementara mereka sudah melakukan upasya menabung dalam waktu mencapai puluhan tahun sesuai kesempatan masa tunggu, tiba tiba dibatalkan dengan informasi yang kurang lengkap dan dalam waktu bersamaan simpang siur pula. Semoga hal ini tak pernah dianggapmasalah kecil yang remeh temeh.