foto

foto

Minggu, 27 Juni 2021

antara KURANG dan CURNG

BEDA TIPIS antara kata kurang dengan curang. ini diskusi persis  ketika saya masih mahasiswa tingkat dua jadi sekitar semester tiga dan empat, muncul  seorang  senior yang mengajarkan kepada kami tentang  bahwa pentingnya kecurangan untuk menutupi kekurangan. Bila kita merasa memiliki banyak kekurangan, maka tidak ada jalan lain, kita harusb melakukan kecurangan. 

 sekarang  usia  pensiun saya sudah tebilang  over artinya sudah tak terbilang saya smester berapa dan selayaknya sudah di DO dan artinya menjatuhkan rangking Perguruang Tinggi. Buruk sekali mativasi dari senior tak bertanggung jawab itu, Dalam sebuah seminar mahasiswa tingkat dua dipastikan tak akan mampu bila ikutv diskusi sesuai dengan tema dan konten tulisan serta alur pembicaraan, kami dorong seorang kawan untuk mempertanyakan kata barangkali sebagai pendamping protes kami terhadap adanya beberapa kekeliruan yang mungkin tak sengaja, tetapi kami kompak bak buzer, tetapi kamu bukan hanya sekedar mendengung tetapi betul betul mendengus. ketika kata barangkali kami artikan sebagai barang yang biasa terhanyut dikali  adalah sampah atau mungkin kotoran manusia dan mungkin juga bangkai dan sejumlah nama yang menggambarkan kekotoran dan kehinaan, dan terlepas dari benar atau salahnya pembahan itu, kami berikan tepukan, atau juga ejekan atau sorakan untuk menghinakan si penulis. Itu kami lakukan karena kami tak mungkin bisa seminar dengan serius membahasa konten yang duseminarkan.  

Ada juga perguruan yang setiap tahunnya menyelenggarakan debat kusir  khusus untuk mahasiswanya, ya ternyata acara. acara seperti ini  sangat diminati mahasiswa. Banyak mahasiswa yang menyukainya diskusi yang seperti tidak serius ini ternyata seringkali membuat mereka yang  terkenal kutubukupun menjadi seolah kehabisan kata kata. Para tokoh pengunggul debat kusir ini nampalnya tidak membutuhkan penguasaan literatur secara mendalam. Karena mereka akan dilibas oleh peserta yang bermodal lancar bicara dan berani walaupun tak seberapa didukung teori, dan bahkan cukup menggunakan logika yang artifisialis saja. Sukur sukur saja bila bisa bicara dengan intonasi yang menarik. Walaupun sejatinya kurang didukung mutu konten. 

 

Ya itu sebuah pelajaran yang konyol yang saya pikir harus saya buang jauh jauh setelah saya bekerja, biarlah saya kurang menarik asalkan apa yang saya katakan lebih bisa saya pertanggungjawabkan. Tetapi justeru disaat saya sudah  pensiun, dan jika dihitung pensiun ini dengan semester penasiun saya sudah over smester, munkn sya sudah harus do do. Artinya  pensiunan saya sudah lama sekali, tetapi heran kok saya justeru menemukan kecurangan di proses pengelolaan Pemeritahan. Kecurangan yang paling baru adalah kecurangan dalam proses persidangan. 


Yng menyebut telah terjadi kecurangan dalam proses peradilan justeru para pakar, mereka yang memiliki pemahaman yang mendalam artinya merka yang memiliki pemahaman yang total.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar