BAGAIMANA CARA KITA MERESPONNYA
AKHIRNYA BAPAK PRESIDEN berhasil menghantar anak anak dan menantunya mencapai apa yang dicita citakan, seorang anak dan seorang memantunya berhasil memenangkan kontes Pemilihan Walikota dan seorang lagi menjadi pemain saham, banayak memborong saham dan ternyata emnunjukkan kenaikan yang signifikan dan sekarang sudah melirik saham persepakbolaan, walaupun saat ini saham sepakbola. sepertinya bukanlah termasuk berita yang menyenangkan. Walaupun di dunia luar sana menjadi rebutan para anak anak Sultan Timur Tengah.
Yang menjadi olok olok netizen adalah Bagaimana saeorang Menteri pagi pagi sudah mendapatkan Peringha dari Walikota Solo untuk membuatkan Jalan Layang yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat Soilo. Lalu Bagiamana mungkin seorang Yang baru dilantik jadi Waikota bisa berkata seperti, dan bagaimana mungkin seorang anak yang terbilang masih terlampau muda untuk bermain saham mampu menanamkan sahamnya di berbagai lembaga dan bagaimana mungkin jejaknya membelisaham diikuti oleh banyak pemain lawas, sementara yang diikuti adalah seseorang yang berbau kecur. Bisa jadi mereka itu denganb posisinya sebagai anak pejabat atau biasa disindir sebagai Anak Pak Lurah, adalah karena memiliki akses untuk mendapatkan sejumlah data penting.
Tulisan ini tidak untuk ikut ikutan membahas apa yang meramaikan kehebohan di media sosial, tetapi yang ingin saya sampaikan dalam tulisan ini adalah bahwa sebuah Masjid yang modern haruys memiliki sebuah lembaga kajian dalam rangka memakmurkan masjid semakmur mungkin, ap-atah lagi masjid itu terletak di lokasi yang sangat strategis. Seperti posisi Masjid Aljihad Permum Korpri Sukarame Bandar Lampung ini yang terletak diantara dua Kampus besar, yaitu Kampus UIN Rd. Intan dan Kampius ITERA Lampung. Dua Perguruan Tinggi Negeri yang mengkaji berbagai Disiplin Ilmu yang besarannya adalah IUlmu Keagamaan Islam dan Ilmu Teknologi, dan ini merupakan sesuatu yang yang harus di serasikan, dimana Masjid memiliki peluang penyerasian yang jauh lebih cepat bergerak dibanding Kedua Perguran dimaksud, walaupun nantiunya kedua PT ini bisa lebih dahulu tiba mendekati teloz. Tetapi Masjid akan lebih memiliki kelincahan untuk berpindah dari satu posisi ke posisi lainnya dalam rangka melaksanakan segala upaya mencapai upaya pengintegrasian antara IPTEK dan IMTAQ. Sekali lagi harus memiliki data yang cukup serta lembaga pengelola yang handal.
Itulah sebabnya saya sangat berharap agar Tiang tiang bangunan yang baru dipancang di berbagian Gedung Masjid ini agar ditanamkan di fondasi rangka bertingkat, setidaknya memiliki kesiapan untuk tingkat dua lantai, agar tak menjadi persoalan dsikala gedung ini akan ditingkatkan lebih tinggi. Karena meninggikan gedung akan lebiuh cerdas dibanding meluaskan, karena kita membutuhkan lapangan luas di Masjid Ideal setidaknya sebagai lokasi Sholat Ied sangat dianjurkan dilaksanakan di Lapangan, sholat Ied di Lapangan kendati hanya dua kali setahun, itu sangat besar manfaatnya bagi kejiwaan anak anak dalam menanamkan rasa keimannya.
Mengapa seorang anak Penajabat yang menduduki jabatan Walikota, dan mengapa anak seorang pejabat sanggup bermain saham dalam jumlah besar dan itu diikuti oleh sejunlah pemain saham yang lebih kawakan, maka kita ambil saja positifnya. Seseorang berani memancang cita cita dan keinginan yang lebih tinggi dan luas, manakala mampu melihat peluang peluang emas yang dimiliki atau sejatinya tersedia. Peluang Emas yang dimiliki, atau mungkin sejatinya tersedia untuk digali dan kembangkan adalah meruapan Tim yang tunjuk dalam rangka meninbgkatkan kemakmuran Masjid.
Dalam rangka kemakmuran masjid kita memang harus menghimpun dan memiliki sejumlah data data yang dibutuhkan, data itu harus dianalisa, untuyk menganalisanya kita membutuhkan jama'ah atau tokoh yang memiliki komitmen dalam memakmurkan masjid data adata itu adalah modal yang sangat besar. Anak pejabat dan anak orang kaya barangkali tak butuh data, dia hanya butuh nama. Sementara kita membutuhkan data semangat dan sejumlah ilmu., yang mendukung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar